BBGRM Dorong Keterlibatan Masyarakat Bangun Kota

PONTIANAK – Pelepasan balon ke udara dan pembagian alat gotong royong menandai dimulainya pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-21 Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) yang dilakukan secara simbolis oleh Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar Natalia Karyawati, di Kantor Camat Pontianak Barat Jalan Tabrani Ahmad, Kamis (25/4/2024).


Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian, yang turut hadir, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemprov Kalbar. Lewat rangkaian BBGRM, dirinya berharap kian mendorong semangat gotong royong warga Kota Pontianak sampai di lingkungan RT dan RW.


“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memberikan manfaat kepada warga Kota Pontianak khususnya, dan semoga acaranya lancar sukses tanpa halangan,” ujarnya, usai memberikan sambutan.


Berbagai program digelar di Kantor Camat Pontianak Barat. Di antaranya operasi pasar, gerakan pangan murah, cek kesehatan gratis, penyuluhan stunting sampai pelayanan keluarga berencana. Ani menyampaikan, masyarakat dapat menikmati seluruh program yang difasilitasi Pemprov Kalbar dan instansi terkait ini, mulai dari tanggal 25-26 April.


“Terima kasih untuk Pemprov Kalbar atas dukungan dan fasilitas ini, akan memberikan dampak yang baik untuk masyarakat,” tuturnya.


Kota Pontianak didapuk jadi tuan rumah digelarnya tiga agenda tahunan untuk tingkat Provinsi Kalbar. Mulai dari Hari Kesatuan Gerak (HKG) TP-PKK, BBGRM sampai Hari Keluarga Nasional atau Harganas. Ani menyebut, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan. Ketiga agenda itu, menurutnya, memiliki satu prinsip yang sama, yakni kemasyarakatan. Ia berharap agenda serupa terus diselenggarakan, karena akan lebih banyak melibatkan peran masyarakat dalam pembangunan.


“Karena banyaknya kegiatan bersifat kemasyarakatan diyakini bisa melibatkan lebih banyak peran masyarakat dalam pembangunan kota,” katanya.


Ani menerangkan, Kota Pontianak kini tengah berada dalam tren yang positif. Baik dari segi perekonomian, pendidikan maupun kesehatan. Terbukti dari angka inflasi yang rendah, bahkan masuk ke dalam sepuluh besar daerah dengan inflasi terendah di Indonesia. Kemudian angka stunting sudah di bawah rata-rata nasional yaitu 14 persen hingga Indeks Pembangunan Manusia yang mencapai 81,63.


“Saya optimis, dengan angka ini apabila peran masyarakat terus ditingkatkan, maka Kota Pontianak bisa menjadi kota yang maju, pendapatan daerah bertambah sehingga kembali lagi dengan program yang positif terhadap warga,” ungkapnya.


Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Pemprov Kalbar Natalia Karyawati mengatakan, gotong royong adalah warisan budaya secara turun temurun serta identitas bangsa. Di mana, masyarakat secara bahu-membahu menyelesaikan tantangan.


“Semangat gotong royong telah ada sejak nenek moyang kita dan terbukti mampu menyelesaikan berbagai persoalan,” paparnya, mewakili Pj Gubernur Kalbar.


Di era modern ini, Natalia menilai perlunya menjaga semangat gotong royong. Kecenderungan masyarakat untuk bekerja secara individu harus perlahan dikurangi dan kembali kepada semangat kerja bersama.


“Dalam pelaksanaan BBGRM membutuhkan seluruh komponen masyarakat, sehingga benar-benar merupakan pembangunan kerakyatan,” ucapnya.


Natalia mengimbau, seluruh jajaran pemerintah kota dan kabupaten untuk bersatu padu dalam melayani masyarakat. Pihaknya masih sering menemukan perilaku tidak baik seperti ego sentris.


“Pemprov, Pemkot, Pemkab dan Pemdes bersama-sama bertanggung jawab mencegah stunting, di momentum BBGRM dan Harganas kita harapkan tercipta keluarga yang saling membangun,” tutupnya. (kominfo)