Wali Kota akan Berikan Reward Warkop Patuh Prokes

Tujuh Pengunjung Kafe Jalan Reformasi Positif Covid-19

 

PONTIANAK - Sebanyak tujuh dari 13 pengunjung salah satu kafe di Jalan Reformasi Kecamatan Pontianak Tenggara terkonfirmasi positif Covid-19. Hasil tersebut diperoleh berdasarkan uji swab saat digelarnya pengawasan penerapan protokol kesehatan di sejumlah warung kopi dan kafe di Jalan Reformasi pada Sabtu (28/11/2020) malam lalu.

 

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, Kota Pontianak saat ini masih berada di zona oranye. Hal ini disebabkan jumlah penduduk yang cukup besar dengan mobilitas dan aktivitas yang tinggi. Jumlah warga yang ditracing melalui uji swab juga banyak. Terbukti hasil pemeriksaan di sebuah kafe, dari 13 pengunjung yang reaktif dan dilakukan uji swab, tujuh diantaranya terkonfirmasi positif. Tujuh pengunjung kafe tersebut terdiri dari lima orang warga Kubu Raya dan dua dari Kota Pontianak. "Hal ini menunjukkan bahwa saat ini hampir sebagian besar warung kopi yang dilakukan pemeriksaan uji swab selalu ada yang ditemukan terkonfirmasi positif Covid-19," ujarnya saat ditemui di kediaman dinasnya, Selasa (1/12/2020).

 

Untuk itu, ia menilai perlu dilakukan upaya untuk mengurangi tingkat ketertularan. Selain itu untuk meningkatkan angka kesembuhan. Ia menyebut, rumah sakit juga sudah banyak berkurang pasien Covid-19 yang dirawat dibanding dua bulan lalu. Ia berharap Pontianak dalam waktu singkat bisa menuju zona kuning dari zona oranye, bahkan menjadi zona hijau. "Sehingga kita bisa beraktivitas lebih nyaman lagi," katanya.

 

Pihaknya tak henti-henti menggelar pengawasan terhadap kepatuhan pelaku usaha seperti warung kopi dan kafe dalam menerapkan protokol kesehatan. Bahkan saat ini tidak hanya sosialisasi, tapi sudah mengarah pada penindakan bagi pelanggar Peraturan Wali Kota (Perwa) Nomor 58 tahun 2020. "Tujuannya untuk memberikan pelajaran kepada pemilik warung kopi dan warga yang datang untuk patuh terhadap protokol kesehatan," tuturnya.

 

Tidak hanya penindakan, pihaknya juga berencana memberikan reward atau penghargaan kepada pelaku usaha seperti warung kopi dan restoran sebagai apresiasi karena sudah menerapkan protokol kesehatan di tempat usahanya. "Kita akan memberikan penghargaan kepada para pelaku usaha sebagai tempat usaha yang bisa menjadi contoh," imbuhnya.

 

Menurutnya, hampir 90 persen pelaku usaha mengharapkan pengunjungnya disiplin menerapkan protokol kesehatan. Tapi masih ada segelintir pengunjung yang menjadikan masker hanya sebagai aksesoris atau bahkan hanya dikantongi. Mereka menganggap masker layaknya SIM, hanya dikenakan ketika ada razia. Jika tidak ada razia, masker dibuka lagi. "Kita harapkan kesadaran masing-masing supaya Covid-19 segera berakhir," pungkasnya. (prokopim)