,
menampilkan: hasil
Wako Edi Apresiasi Kehadiran Wisata Kuliner dan Wahana Bermain Pal Lima
Serap Tenaga Kerja dan Dongkrak PAD
PONTIANAK – Bertambah lagi satu wahana bermain bagi anak-anak di Kota Pontianak. Lokasinya di Jalan Tabrani Ahmad, Kelurahan Pal Lima Kecamatan Pontianak Barat. Selain wahana bermain, di sana juga menyediakan wisata rekreasi kuliner keluarga. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi keberadaan wahana bermain tersebut, terlebih dengan lingkungan sekitar yang asri.
“Wahana ini bisa menjadi tempat rekreasi pilihan bagi keluarga sekaligus mengedukasi anak-anak menjadi cerdas dan komunikatif,” katanya usai meresmikan Wisata Kuliner dan Taman Bermain Pal Lima secara langsung, Kamis (7/9/2023).
Melalui wahana bermain ini, Edi berharap indikator kebahagiaan masyarakat meningkat. Tak hanya itu, adanya wahana pun akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Lapangan kerja terbuka serta Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak ikut bertambah.
“Kemudian ada UMKM yang diberdayakan, tentu ini akan membantu perekonomian warga dan terjangkau bagi masyarakat," sebutnya.
Kawasan Pal Lima sejak dulu sudah terkenal dengan kawasan buah-buahan. Dalam 10 tahun terakhir pula, kawasan perumahan berkembang sangat pesat di daerah ini. Kebutuhan keluarga akan tempat hiburan ikut tumbuh. Edi menilai, minimnya wahana wisata di Kota Pontianak menjadikan Wisata Kuliner dan Taman Bermain Pal Lima menjadi destinasi baru yang akan melengkapi tempat rekreasi di kota ini.
“Pesan saya, yang paling penting adalah menjaga kesehatan, keselamatan dan kebersihan.” ungkapnya.
Thomas Effendy, owner wahana bermain menjelaskan, pembangunan wahana dilakukan dalam kurun waktu satu tahun. Sebanyak 100 orang diserap menjadi pekerja serta 13 pelaku UMKM dilibatkan untuk menjalankan wahana dan wisata kuliner itu.
“Di sini kita harapkan adik-adik pekerja dapat bekerja dengan jiwa melayani, jiwa menimang, karena melayani anak-anak kita,” terangnya.
Pontianak terkenal dengan kekayaan kulinernya. Atas alasan itu, Thomas berupaya memikat wisatawan ke Pontianak dengan memperkaya wisata kuliner. Dirinya optimis hadirnya wahana bermain dan wisata kuliner mampu berkontribusi meningkatkan PAD Kota Pontianak.
“Ini adalah satu kewajiban dari pihak pengusaha, termasuk juga secara berkala akan mengundang anak-anak yatim piatu bisa main ke sini gratis," tutupnya. (kominfo/prokopim)
Edi Kamtono Didapuk sebagai Narsum Pra-Kongres Kebudayaan
Angkat Tema Pendanaan Bidang Kebudayaan
PONTIANAK - Edi Rusdi Kamtono, Wali Kota Pontianak didapuk menjadi narasumber pada Pra-Kongres Kebudayaan 2023 di Hotel Ibis Pontianak, Sabtu (26/8/2023). Pra-Kongres ini mengusung tema Pendanaan Bidang Kebudayaan.
Edi menilai Kongres Kebudayaan merupakan agenda penting sebagai forum berkumpulnya para pemangku kepentingan, ahli, praktisi serta stakeholder di berbagai bidang kebudayaan. Tentunya dalam pertemuan tersebut berbagai isu dan tantangan terkait kebudayaan menjadi bahan pembahasan secara mendalam oleh peserta kongres. Salah satu aspek yang kerap menjadi konsen adalah pendanaan bidang kebudayaan.
"Diskusi terkait pendanaan ini meliputi strategi peningkatan alokasi dana, diversifikasi sumber pendanaan serta pengelolaan dan penggunaan dana yang efisien," ujarnya.
Lebih lanjut Edi menambahkan, tema pendanaan bidang kebudayaan dalam kongres kebudayaan bisa berfokus pada strategi meningkatkan alokasi dana untuk mendukung berbagai aspek kebudayaan, seperti pelestarian warisan budaya, seni rupa, pertunjukan budaya, literatur, dan pendidikan budaya. Banyak cara yang bisa ditempuh untuk pendanaan bidang kebudayaan.
"Bisa melibatkan pengembangan kebijakan dana, kerjasama dengan sektor swasta serta memastikan penggunaan dana yang efektif dan berkelanjutan untuk memajukan kebudayaan di masyarakat," sebutnya.
Selain itu, lanjutnya lagi, kongres ini juga menjadi wadah untuk mempromosikan nilai-nilai budaya, merayakan keberagaman budaya dan merancang langkah-langkah konkret untuk pelestarian warisan budaya. Kota Pontianak memiliki kekayaan budaya yang bisa menjadi potensi untuk dikembangkan.
"Kongres kebudayaan nantinya bisa menjadi peran penting dalam menjaga identitas budaya suatu masyarakat serta memastikan bahwa nilai-nilai budaya tersebut tetap relevan dan terjaga bagi generasi mendatang," imbuh Edi.
Kongres Kebudayaan menjadi peluang untuk saling berbagi pengalaman, pengetahuan dan ide-ide kreatif dalam upaya memajukan kebudayaan. Selain itu, kongres ini juga dapat memfasilitasi kolaborasi lintas sektor, seperti kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama dalam mempromosikan kebudayaan yang kaya dan beragam.
"Dengan demikian, kongres kebudayaan memiliki dampak positif yang luas dalam memajukan dan melestarikan kekayaan budaya suatu bangsa," tutupnya. (prokopim)
Bahasan Sebut Pembangunan Harus Perhatikan Cagar Budaya
Rakernas X Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Semarang
SEMARANG - Sebanyak 19 ribu peserta dari 73 kabupaten/kota di Indonesia berkumpul di Kota Semarang dalam rangka menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) X Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) 2023. Rakernas yang mengusung tema 'Pesona Pusaka Warisan Budaya Indonesia Sebagai Pengikat Keberagaman Budaya Dalam Bingkai Nusantara' digelar mulai tanggal 22-26 Agustus 2023.
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengatakan, pihaknya mewakili Kota Pontianak sebagai kota pusaka di Indonesia. Rakernas JKPI ini bertujuan untuk membahas dan merumuskan langkah-langkah strategis guna melestarikan dan mengembangkan warisan budaya, sejarah serta keunikan setiap kota pusaka.
"Rakernas JKPI memberikan platform bagi para peserta untuk saling berbagi pengalaman, ide, dan inovasi dalam upaya mempromosikan dan melestarikan identitas kota pusaka," ujarnya saat diwawancarai di Semarang, Rabu (23/8/2023).
Dalam Rakernas ini, lanjutnya lagi, banyak hal yang dibahas berkaitan dengan pengembangan pariwisata berkelanjutan, pemeliharaan situs bersejarah, revitalisasi kawasan kota pusaka serta upaya kolaboratif antar kota pusaka untuk membangun kesadaran publik tentang kekayaan warisan budaya. Karena itu, dalam pengembangan kota harus memperhatikan keberadaan cagar budaya dan menjadikannya sebagai bagian dalam mengambil kebijakan oleh pemerintah daerah.
"Pemerintah daerah kabupaten/kota sebagai penyelenggara pembangunan di daerah sekaligus pengambil keputusan memegang peranan kunci dalam pelestarian kawasan cagar budaya," ungkapnya.
Menurutnya, Rakernas X JKPI juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk menjalin jaringan dan kerjasama lintas kota pusaka. Dengan berbagi pengetahuan dan pandangan, kota-kota pusaka dapat belajar satu sama lain dalam mengatasi tantangan yang dihadapi dalam menjaga warisan budaya mereka di tengah perkembangan zaman.
"Melalui Rakernas JKPI, diharapkan terjadi sinergi antara pemerintah daerah, lembaga budaya, komunitas lokal, dan pihak swasta dalam menjaga kekayaan budaya Indonesia," pungkasnya.
JKPI sendiri merupakan organisasi yang dibentuk untuk mengembangkan kerja sama antara berbagai kabupaten/kota yang memiliki pusaka alam dan budaya agar dapat dilestarikan. (prokopim)
Dinobatkan Bujang Dare 2023, Trie dan Gita Komitmen Branding Pontianak Kota Berbudaya
Wali Kota : Bujang Dare Berikan Kebanggaan Masyarakat Pontianak
PONTIANAK - Trie Putra Ashari dan Gita Pratiwi Fitrianingsi dinobatkan sebagai Bujang dan Dare 2023. Pasangan dengan nomor peserta 13 dan 14 ini merupakan Bujang Dare terpilih dari 10 pasang yang tampil pada malam Grand Final di Hotel Ibis Pontianak, Sabtu (12/8/2023).
Menyandang predikat Bujang Dare bagi Trie dan Gita merupakan sebuah amanah dan tanggung jawab yang harus dijalankan mereka selaku duta budaya Kota Pontianak. Oleh sebab itu, pasangan Bujang Dare terpilih ini berkomitmen untuk mengangkat kekayaan budaya Kota Pontianak dan kultur masyarakatnya.
"Kami akan memperkenalkan keindahan dan keragaman budaya Pontianak kepada dunia. Semoga kita bisa bersama-sama mempromosikan kearifan lokal dan merawat keberagaman yang ada di Pontianak," ungkap Trie, Bujang 2023.
Menurutnya, banyak cara dalam mempromosikan khasanah dan warisan budaya Pontianak. Misalnya berpartisipasi dalam acara budaya, festival, pameran maupun event-event lainnya. Tak hanya itu, sarana teknologi informasi juga bisa dimanfaatkan melalui media sosial sehingga menjangkau hingga penjuru dunia.
"Tentunya kami akan mengangkat tradisi lokal, seperti adat istiadat, tarian, musik, dan kuliner khas Kota Pontianak kepada masyarakat lokal maupun internasional," ujar Trie.
Gita, Dare 2023 terpilih, menambahkan, selain mempromosikan kekayaan warisan budaya, Bujang Dare juga dapat membantu mempromosikan pariwisata yang ada di Kota Pontianak.
"Mulai dari tempat-tempat bersejarah, destinasi wisata maupun acara-acara budaya yang menarik," tuturnya.
Tugas dan tanggung jawab sebagai duta budaya Kota Pontianak mengharuskan mereka untuk memiliki pengetahuan mendalam tentang budaya, kreativitas dalam mempromosikan serta kemampuan berkomunikasi yang baik untuk berinteraksi dengan berbagai kalangan masyarakat.
"Oleh sebab itu, kami selaku duta budaya bekerja sama dengan pemerintah daerah, lembaga budaya dan komunitas lokal untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya serta mengembangkan inisiatif yang berkaitan dengan budaya," jelas Trie.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono berharap para Bujang Dare ini bisa ikut terlibat dalam setiap event atau agenda, baik yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak maupun masyarakat dan dunia usaha, terutama di kalangan PHRI maupun ASITA.
"Oleh sebab itu kita harapkan tidak hanya sekadar penampilan fisik, tetapi juga memiliki kecerdasan, intelektualitas, pengetahuan luas dan pemahaman tentang Kota Pontianak," katanya.
Kepada Bujang Dare, Edi berpesan supaya mereka bisa menjelaskan berbagai hal tentang Kota Pontianak tatkala diundang dalam sebuah forum atau event, tak terkecuali lewat media sosial sebagai duta Kota Pontianak.
"Intinya, mereka membranding Pontianak sebagai kota yang berbudaya," ucapnya.
Ia juga berharap Bujang Dare 2023 ini bisa memberikan kebanggaan bagi masyarakat Kota Pontianak. Menjadi Bujang Dare mempunyai misi untuk mengangkat dan mempromosikan Kota Pontianak kepada dunia luar.
"Dan kepada Bujang Dare 2022, saya mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan partisipasinya selama ini sehingga membawa Kota Pontianak dikenal sebagai kota yang berbudaya," pungkas Edi. (prokopim)