,
menampilkan: hasil
Momen Istimewa Kulminasi Matahari di Hari Kunjungan Presiden di Pontianak
Pj Wako Ani Sofian : Kado Istimewa bagi Warga Pontianak
PONTIANAK - Peringatan Titik Kulminasi Matahari di Kota Pontianak menjadi momen istimewa. Betapa tidak, di hari bersamaan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja meninjau RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak dan meresmikan Duplikasi Jembatan Kapuas I, Kamis (21/3/2024).
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengungkapkan momentum titik kulminasi pada bulan Maret 2024 ini menjadi kado istimewa bagi masyarakat Kota Pontianak.
“Selain kita memperingati fenomena alam Khatulistiwa yang terjadi di Kota Pontianak dengan matahari tepat berada di atas kepala sehingga bayangan di bawahnya tidak tampak, menjadi istimewa di saat hampir bersamaan Duplikasi Jembatan Kapuas I juga telah diresmikan oleh Bapak Presiden,” ujarnya.
Sebagai ibu kota Provinsi Kalbar, Kota Pontianak juga dikenal dengan julukan Kota Khatulistiwa karena dilintasi garis Khatulistiwa. Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument menjadi ikon wisata di kota ini.
“Keberadaan Tugu Khatulistiwa sebagai bukti bahwa Kota Pontianak berada di lintasan garis tengah bumi yang membelah bumi bagian utara dan selatan,” sebutnya.
Keistimewaan fenomena alam yang terjadi di kawasan Tugu Khatulistiwa tidak hanya peristiwa tanpa bayangan, ada beberapa fenomena alam lainnya.
“Kita bisa mendirikan telur secara tegak dan perbedaan arah perputaran aliran air antara yang terletak di bumi bagian Utara dan bagian Selatan,” tuturnya.
Menurut Ani, Tugu Khatulistiwa telah menjadi magnet, tidak hanya bagi wisatawan nusantara namun juga mancanegara, dan telah menjadi suatu kebanggaan warga Kota Pontianak. Hal ini dibuktikan dengan jumlah kunjungan wisatawan nusantara yang tercatat sebanyak 75.034 orang dan wisatawan mancanegara 11.109 orang di tahun 2023. Tahun 2024 hingga saat ini, jumlah wisatawan nusantara sebanyak 9.558 orang dan mancanegara 1.658 orang. Potensi ini menjadi salah satu pendapatan bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dengan menerapkan retribusi bagi setiap pengunjung yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2023 tentang pajak dan retribusi daerah Kota Pontianak.
“Alhamdulillah Tugu Khatulistiwa telah menjadi salah satu objek wisata berbayar yang berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pontianak dan diberlakukan sejak 1 Februari 2024 lalu,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, fenomena alam matahari berkulminasi yang terjadi di kawasan Tugu Khatulistiwa di mana semua benda tegak lurus menjadi tanpa bayangan. Peristiwa ini bisa ditemukan dua kali dalam setahun, yakni tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September. (prokopim/kominfo)
Pj Wako Apresiasi Antusias Peserta Pawai Obor Sambut Ramadan
Ribuan Peserta Pawai Obor Sambut Ramadan
PONTIANAK - Ribuan peserta Pawai Obor antusias menyambut Bulan Suci Ramadan 1445 Hijriyah. Masing-masing peserta membawa obor yang terbuat dari bambu. Peserta dengan tertib berjalan kaki mulai dari Halaman Masjid Raya Mujahidin mengitari rute Jalan Ahmad Yani dan kembali ke titik awal di Mujahidin.
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menyampaikan pesan kepada para peserta supaya tertib dan menjaga keamanan selama mengikuti Pawai Obor.
“Saya mengimbau kepada peserta Pawai Obor untuk tidak menyisakan sampah berserakan, buanglah sampah pada tempat sampah. Kalau belum ketemu tempat sampah, simpan dulu di dalam saku,” pesannya kepada peserta Pawai Obor, Sabtu (9/3/2024) malam.
Antusias para peserta pawai obor ini dinilainya sebagai kesiapan masyarakat Kota Pontianak khususnya umat Muslim dalam menyambut Bulan Suci Ramadan 1445 Hijriyah.
“Pawai Obor ini juga sebagai perwujudan syiar Islam dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadan 1445 Hijriyah. Mudah-mudahan ibadah puasa kita tahun ini diterima oleh Allah, SWT,” ucap Ani.Sofian.
Ketua Persatuan Orang Melayu (POM) Agus Setiadi selaku penyelenggara Pawai Obor, menjelaskan, kegiatan yang direncanakan ini dipersiapkan dalam tempo yang cukup singkat yakni selama sepekan.
“Alhamdulillah meskipun dalam waktu singkat persiapannya, tetapi bisa terlaksana dengan lancar,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan. Meski di tahun ini tidak seperti tahun sebelumnya, yang mana dilaksanakan dua hari dua malam, tahun ini hanya dilaksanakan satu malam. Namun ia berharap di tahun depan pemerintah daerah bisa memasukkan Pawai Obor ini sebagai Festival Pawai Obor sehingga bisa lebih meriah dan variatif dengan rangkaian acara.
“Mimpi kita ingin menjadikan pawai obor ini menjadi sebuah festival yang lebih semarak dari yang sudah ada,” sebut Agus.
Dia juga mengingatkan kepada seluruh peserta pawai obor untuk tidak membuang sampah di jalanan. Sampah-sampah hendaknya disimpan di saku, untuk nanti kemudian dibuang di tempat sampah.
“Jangan sampai kegiatan yang baik ini menyisakan banyak sampah sehingga menimbulkan kesan yang tidak baik,” pungkasnya. (prokopim)
Workshop Fotografi dan Videografi Sajikan Konten Berkualitas
50 Peserta Ikut Pelatihan Fotografi dan Videografi
PONTIANAK - Dunia multimedia terutama fotografi dan videografi saat ini banyak diminati. Bahkan tidak sedikit yang menggeluti profesi fotografer maupun videografer. Untuk itu, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Pontianak menggelar workshop fotografi dan videografi yang diikuti sebanyak 50 peserta di Hotel Mercure Pontianak, Rabu (6/3/2024). Peserta workshop terdiri dari pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menerangkan, workshop ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada para peserta dalam dunia fotografi dan videografi. Ia berharap melalui workshop ini dapat meningkatkan kreativitas dan keahlian peserta dalam menghasilkan karya-karya visual yang berkualitas.
"Saya berharap melalui kegiatan ini, peserta dapat belajar dan mengembangkan potensinya dalam bidang videografi maupun fotografi sehingga dapat menjadi sumber penghasilan,” ujarnya usai membuka workshop itu.
Menurutnya, workshop fotografi dan videografi ini sejalan dengan pengembangan ekonomi kreatif di Kota Pontianak. Terlebih di era digital saat ini permintaan untuk konten visual berkualitas tinggi terus meningkat, baik untuk kebutuhan komersial maupun hiburan.
“Oleh sebab itu, dibutuhkan keterampilan teknis dalam mengambil gambar dan merekam video dengan kualitas yang baik,” kata Ani.
Penguasaan teknik bidang fotografi dan videografi sangat penting untuk menghasilkan karya-karya berkualitas dan memenuhi standar yang semakin tinggi.
“Kemampuan dalam bidang ini sangat diperlukan dalam era digital saat ini, terutama untuk mempromosikan potensi daerah,” tuturnya.
Ani berpesan kepada para peserta agar dapat membawa pulang pengetahuan baru dan keterampilan yang dapat diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari maupun dalam mengembangkan hobi mereka.
“Dengan demikian, diharapkan akan lahir generasi muda yang berbakat dan mampu bersaing secara global dalam dunia kreatif,” pungkasnya. (prokopim)
Festival Cap Go Meh di Pontianak Suguhkan Kuliner dan Hiburan
Mulai 18-24 Februari 2024 di Jalan Diponegoro
PONTIANAK – Perayaan Cap Go Meh 2575 yang berpusat di Jalan Diponegoro resmi dimulai. Festival Cap Go Meh yang dimulai dari tanggal 18-24 Februari 2024 dibuka oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson, Minggu (18/2/2024).
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian berharap, gelaran Cap Go Meh 2575 ini mampu menghidupkan perekonomian di Kota Pontianak dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pontianak. Melalui event serupa, diharapkan bisa menarik minat para pelancong mengunjungi Kota Pontianak untuk menikmati kuliner sekaligus berwisata.
“Semakin meriah semakin ramai pengunjung, hunian di hotel pun tumbuh pesat. Sektor UMKM merasakan dampak positif, produk-produknya dibeli wisatawan yang datang. Tidak jarang warga lokal juga ikut meramaikan,” ujarnya usai menjajaki stand UMKM beserta istri, dengan mengenakan pakaian khas budaya tionghoa pada pembukaan Cap Go Meh 2575 di Jalan Diponegoro.
Beberapa di antara potensi yang dimiliki Kota Pontianak ada pada sektor jasa dan perdagangan. Ani ingin, muncul inovasi yang memikat hati masyarakat, baik di Kota Pontianak maupun secara nasional bahkan internasional. Untuk itu, ia mengapresiasi kerja keras panitia atas sajian rangkaian acara Cap Go Meh di Kota Pontianak kendati tanpa iring-iringan naga dan barongsai.
“Tahun depan mudah-mudahan lebih semarak dan meriah sehingga seluruh masyarakat dapat merasakan suasana perayaannya. Ini juga sebagai bentuk kita saling menghargai budaya sesama bangsa Indonesia,” katanya.
Pj Gubernur Kalbar Harisson berharap agenda Cap Go Meh di Kota Pontianak dapat masuk ke dalam agenda Kalender Event Nusantara (KEN) di tahun depan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Menurutnya, wisata Kota Pontianak harus diseriusi dan tekuni jika ingin menumbuhkan sektor perekonomian.
“Proses mengusulkan agenda KEN ini benar-benar dikawal, sehingga ketika sudah masuk dalam KEN, kita tidak perlu susah-susah lagi mempromosikannya karena dibantu Kemenparekraf, dan mereka juga memberikan bantuan. Oleh sebab itu, mari kita kawal, mulai dari proses persiapan pengusulan, mengkurasi, agar nanti diterima sebagai event nasional,” terangnya.
Menurutnya, di Kalbar, nilai-nilai kebudayaan sangat melekat dan beragam. Di tahun naga ini, Kota Pontianak selaku ibukota provinsi Kalbar harus menjadi contoh kemajuan dengan menggelar event kebudayaan secara nasional. Harisson mengajak peran seluruh elemen pemangku kebijakan agar bersinergi menjadikan Kalbar sebagai tujuan wisata, seperti halnya di kota-kota besar di dunia.
“Kebudayaan dan kuliner juga harus memberikan manfaat kepada masyarakat. Masyarakat kita fasilitasi dengan menyediakan stand. Perlu terus kita pacu, disamping kita merayakan Cap Go Meh, kita meningkatkan ekonomi masyarakat. Itu yang kita harapkan,” ungkap dia.
Ketua Panitia Cap Go Meh 2575 Kota Pontianak Hendry Pangestu Lim menjelaskan, tahun depan pihaknya bersiap untuk menggelar Festival Cap Go Meh dengan lebih meriah setelah ditiadakannya iring-iringan replika naga untuk menghormati pesta demokrasi.
“Tahun depan kita akan buka kandang naga kita. Kita minta dukungan Pj Gubernur dan Pj Wali Kota. Tahun ini juga lebih meriah dari tahun sebelumnya karena kita mendatangkan artis ibukota seperti penyanyi Delon dan Rafael Tan, Insyaallah tahun ini lebih ramai,” ucapnya.
Untuk menggantikan kekosongan replika naga, di tahun depan pihaknya berencana akan merancang replika naga sepanjang seratus meter. Dari tahun ke tahun, dari evaluasinya, selalu terjadi peningkatan pengunjung.
“Kalau ramai PAD kita juga ikut meningkat,” tutupnya. (kominfo)