,
menampilkan: hasil
130 Stan UMKM Semarakkan Pontianak Festival 2022 di Taman Alun Kapuas
Mulai dari Festival Kuliner, Pentas Musik, Pekan Kreasi Pemuda Hingga Pasar Tani
PONTIANAK - Pontianak Festival 2022 resmi dimulai. sebanyak 130 stan UMKM turut menjajakan dagangannya pada agenda tersebut. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono usai membuka secara simbolis, berharap, Pontianak Festival mampu menciptakan kesan di hati masyarakat serta mengingatkan kembali pelajaran dari sejarah terbentuknya Kota Pontianak, 251 tahun lalu, yang dilakukan oleh Sultan Syarif Abdurrahman.
"Semoga bisa menambah semarak HUT Kota Pontianak dan mengajak masyarakat merasakan aura jadi, sehingga menimbulkan rasa cinta dan sayang kepada daerahnya," ungkapnya usai berkeliling melihat seluruh stan yang tersedia, di Taman Alun Kapuas, Kamis (20/10/2022) malam.
Segala usaha Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak diakuinya berujung pada satu hal, yaitu membahagiakan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Pontianak. Segenap upaya itu, apalagi dengan momentum perayaan hari jadi ini, diharapkan Edi memberikan semangat kembali kepada warganya.
"Kita harus bangkit, harus kembali usai ditimpa pandemi, bahkan lebih dari sebelum-sebelumnya," seru dia.
Kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku usaha memberikan arah baru untuk kemajuan perekonomian Kota Pontianak. Terlebih, lanjut Edi, dampak resesi global yang akan diprediksi mempengaruhi secara nasional tahun depan, harus dihadapi dengan bergandengan tangan dari segenap pihak di daerah.
"Industri ekonomi kreatif salah satunya memiliki potensi besar, dan kita akan fokus kembangkan industrinya," terangnya.
Suasana hangat sudah lebih dulu terasa walau belum memasuki hari puncak 23 Oktober. Tak hanya di bidang ekonomi, di bidang sosial juga, Edi mengajak masyarakat untuk menjadikan HUT Kota sebagai sarana mempererat tali silaturahmi.
"Saya mengajak masyarakat untuk hadir di Pontianak Festival 2022 ini," ujarnya.
Berbagai kreasi akan ditampilkan pada Pontianak Festival 2022, di antaranya festival kuliner, sun of music, pekan kreasi pemuda dan pasar tani.
"Tadi juga diserahkan HKI sejumlah 29 judul lagu dan 12 motif tenun fashion," jelasnya.
Sejumlah pusat aktivitas disiapkan untuk menambah kemeriahan HUT Kota, mulai dari Pontianak Expo, Pontianak Festival sampai Food Fest di Jalan Diponegoro.
"Terkesan sederhana, tapi sebenarnya sangat ramai," tutupnya. (kominfo/prokopim)
Renovasi Monumen Tugu Khatulistiwa, Jadikan Ikon Kebanggaan Pontianak
Ditargetkan Rampung Akhir Tahun Ini
PONTIANAK - Keberadaan monumen Tugu Khatulistiwa yang menjadi kebanggaan Kota Pontianak sudah puluhan tahun sejak 1999 belum mendapat sentuhan renovasi. Beberapa bagian di dalam museum yang ada di bawah monumen tugu rusak termakan usia dan mengalami kebocoran.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menerangkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mulai merenovasi bangunan yang ada di monumen Tugu Khatulistiwa. Renovasi mencakup penggantian keramik, memperbaiki beberapa bagian yang bocor termasuk penataan interior ruang museum agar lebih menarik dan nyaman.
"Kita sudah mulai melakukan renovasi bangunan monumen Tugu Khatulistiwa, Insya Allah bulan Desember tahun ini rampung pengerjaannya," ujarnya saat meninjau pengerjaan renovasi monumen Tugu Khatulistiwa, Selasa (27/9/2022).
Selain merenovasi ruang museum monumen, penataan juga dilakukan terhadap lingkungan kawasan Tugu Khatulistiwa, merapikan beberapa bangunan yang ada di lokasi itu. Pusat informasi bagi turis atau pengunjung juga akan melengkapi objek wisata di Tugu Khatulistiwa.
"Pusat informasi ini sebagai sarana informasi dan administrasi dari pengelolaan lingkungan tugu," ungkapnya.
Edi menambahkan, tahun depan pihaknya akan melanjutkan pembangunan di lokasi Tugu Khatulistiwa dengan menata keseluruhan kawasan tugu, seperti plaza, amphitheatre, parkir dan pusat kuliner termasuk pepohonan untuk penghijauannya.
"Kita harapkan bangunan ini bisa menjadi monumental dan mempunyai nilai yang sangat tinggi untuk citra Kota Pontianak," sebutnya.
Dengan penataan kawasan tugu yang sebelumnya kurang tertata rapi, diharapkan menjadi salah satu destinasi unggulan bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Pontianak. Di kawasan ini juga akan menjadi pusat penyelenggaraan berbagai pentas kesenian dan budaya dengan tempat yang lebih representatif. Selain itu, keberadaan destinasi ini mampu meningkatkan pendapatan bagi pelaku UMKM.
"Harapannya pengunjung akan lebih merasa nyaman dan betah ketika berada di Tugu Khatulistiwa sehingga semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Pontianak termasuk Tugu Khatulistiwa," kata Edi.
Sejak tahun 1999 memang Tugu Khatulistiwa belum mendapat sentuhan renovasi sehingga beberapa bagian bangunan monumen termakan usia. Dengan renovasi dan penataan ulang ini akan menjadi salah satu destinasi kebanggaan, tidak hanya bagi Kota Pontianak tetapi juga Provinsi Kalbar.
Untuk mencapai lokasi Tugu Khatulistiwa, ada dua alternatif rute yang bisa ditempuh, yakni lewat jalan darat atau jalur sungai. Untuk dermaga yang ada saat ini juga akan ditata ulang agar lebih representatif bagi kapal wisata bersandar.
"Tahun depan akan dilanjutkan dengan penataan lahan parkir dan pusat kuliner," terangnya.
Tugu Khatulistiwa menjadi salah satu ikon wisata Kota Pontianak dan selalu dikunjungi masyarakat, khususnya wisatawan yang datang ke kota ini. Berdirinya tugu ini melewati beberapa catatan sejarah. Peristiwa penting dan menakjubkan di sekitar Tugu Khatulistiwa adalah saat terjadinya titik kulminasi matahari, yakni fenomena alam ketika matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Pada saat itu posisi matahari akan tepat berada di atas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda di permukaan bumi. Pada peristiwa kulminasi tersebut, bayangan tugu akan "menghilang" beberapa detik saat diterpa sinar matahari. Demikian juga dengan bayangan benda-benda lain di sekitar tugu.
Peristiwa titik kulminasi Matahari itu terjadi setahun dua kali, yakni antara tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September. Peristiwa alam ini menjadi event tahunan Kota Pontianak yang menarik kedatangan wisatawan. (prokopim)
Turis Asing Nikmati Sensasi Matahari Berkulminasi di Tugu Khatulistiwa
Kulminasi Matahari Masuk Dalam KEN 2022
PONTIANAK - Pesona Kulminasi Matahari 2022 kian semarak dengan berbagai hiburan dan kesenian yang disuguhkan di Tugu Khatulistiwa, Rabu (21/9/2022). Mulai dari tari-tarian, lagu akustik Melayu Kota Pontianak, fashion show, edukasi tentang terjadinya kulminasi hingga mendirikan telur. Puncaknya adalah detik-detik matahari berada tepat di atas objek yang berada di kawasan Tugu Khatulistiwa sehingga bayangan yang ada disekitarnya tidak terlihat.
Di antara pengunjung, tampak beberapa turis asing yang salah satunya berasal dari Kanada. Bersama Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mereka ikut mencoba mendirikan telur. Antusias mereka begitu tinggi melihat fenomena alam yang terjadi setahun dua kali.
"Turis asing menikmati sensasi kulminasi matahari sebab di negara asal mereka fenomena alam seperti ini tidak terjadi," ujarnya.
Event kulminasi matahari ini menjadi brand unggulan Kota Pontianak yang terus dilestarikan. Antusias masyarakat pun kian tinggi menyambut kulminasi matahari. Namun, kata Edi, masih perlu dioptimalkan lagi dengan keterlibatan semua pihak untuk mensukseskan agenda ini. Apalagi Kulminasi Matahari sudah masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Kita harapkan ini terus berkembang menjadi sebuah event, tidak hanya lokal tetapi nasional hingga internasional," tuturnya.
Perayaan Pesona Kulminasi kali ini merupakan yang kali pertama digelar usai dilanda pandemi selama dua tahun. Sehingga tahun ini menjadi momentum bersama kebangkitan ekonomi dan menambah semangat produktivitas.
“Antusias masyarakat sudah tinggi karena sudah gaung nasional. Tapi kita akan evaluasi terus demi perbaikan supaya lebih inovatif dan kreatif,” ungkapnya.
Memeriahkan peringatan titik kulminasi tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menggelar serangkaian acara yang dimulai dari tanggal 21 - 25 September 2022. Edi menyebut perlunya kolaborasi dengan banyak sektor untuk menambah semarak kegiatan. Selain itu pihaknya berencana untuk meningkatkan kualitas infrastruktur kawasan Tugu Khatulistiwa agar lebih memikat wisatawan.
“Sekarang sedang direhab, Desember harusnya selesai. Nanti ke depan tentu akan menjadi magnet bagi wisatawan. Nanti akan dibangun juga planetarium, penghijauan serta penataan pedagang,” terangnya.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekraf Ahli Utama Kemenparekraf, Dadang Rizki Ratman mengapresiasi terselenggaranya acara peringatan titik kulminasi di Kota Pontianak. Dia menyebut, apabila potensi wisata dapat dioptimalkan akan menambah pemasukan daerah serta menarik minat investor untuk datang dan berinvestasi di Kota Pontianak. Salah satunya yang dicontohkannya adalah maraknya warung kopi.
“Manfaat pariwisata ini yang pertama sebagai pemasukan, kedua sosial budaya. Tadi malam saya iseng hitung di warkop, bisa belasan juta dalam semalam. Event ini digabungkan dengan ekraf dan budaya,” imbuhnya.
Dia berharap, meski rangkaian acara menggabungkan budaya modern, asalkan tidak menghilangkan budaya lokal. Perpaduan hal kekinian dengan adat istiadat, lanjut Dadang, akan menambah nilai sejarah serta kepariwisataan.
“Fashion show silahkan dengan tetap menonjolkan pakaian khas nusantara, khususnya lokal di Kota Pontianak. Dengan begini akan memberikan peluang usaha kepada seniman,” tutupnya. (prokopim/kominfo)
Jalin Keakraban Sesama Warga Lewat Robo-robo
Robo-robo Momen Bermunculannya Kue-kue Tradisional Langka
PONTIANAK - Saprahan kue-kue tradisional terhampar di sepanjang Jalan Tanjung Harapan di lingkungan RW 07 Kelurahan Banjar Serasan Kecamatan Pontianak Timur, Rabu (21/9/2022) pagi. Kue-kue buatan warga beraneka ragam disajikan untuk merayakan robo-robo, di antaranya ketupat, kelepon, gamat, apam, putumayang, dokok-dokok, lepat ubi dan masih banyak lagi kue-kue tradisional lainnya. Warga yang menghadiri robo-robo saling berbagi kue-kue yang dibawa mereka masing-masing. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono yang hadir di tengah-tengah warga larut dalam suasana akrab dan saling bercengkrama bersama warganya.
Edi mengapresiasi inisiasi warga yang menggelar robo-robo sebagai wujud melestarikan budaya. Robo-robo selain bertujuan sebagai tolak bala, mendapat keberkahan serta keselamatan dan kebaikan kepada sesama, juga mengandung makna memperkuat tali silaturahim yang telah terjalin. Makan bersama dalam tradisi robo-robo memiliki makna yang tinggi bagi masyarakat.
"Karena memberikan ikatan tali silaturahim kekeluargaan yang kuat, saling menghargai dan bisa memberikan semangat untuk menjalankan kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Menurutnya, tradisi robo-robo ini juga memiliki potensi yang besar untuk diangkat sebagai event wisata dengan kemasan yang lebih menarik sehingga bisa menjadi daya tarik wisata. Robo-robo ini juga menggugah rasa kebahagiaan dan kegembiraan masyarakat serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
"Kita mengapresiasi atas inisiasi warga menggelar robo-robo di lingkungannya masing-masing. Kalau sudah tradisi ini terbiasa digelar, bisa saja kita lakukan di beberapa tempat," ungkapnya.
Selain bernilai wisata, Edi menyebut robo-robo juga sebagai momen bermunculannya kue-kue tradisional yang mungkin sudah sulit didapat di pasaran. Warga membuat kue-kue tradisional itu untuk bernostalgia ketika semasa kecil dulu sering menikmati kue-kue yang dibuat oleh orang tuanya.
"Kue-kue itu mungkin sudah jarang ada yang membuatnya saat ini. Nah, momen robo-robo ini banyak kita temui kue-kue tersebut," imbuhnya.
Ketua RT 04 RW 07 Kelurahan Banjar Serasan Kecamatan Pontianak Timur, Syarif Said Alkadrie menyatakan, setiap tahunnya pihaknya menggelar robo-robo secara rutin dengan makan bersama di lingkungan ini. Masing-masing warga membawa makanan berupa kue-kue tradisional untuk disajikan secara saprahan. Warga saling berbagi kue-kue yang dibawanya untuk kemudian makan bersama. Ada lima RT di RW 07 yang merayakan robo-robo.
"Ini sudah menjadi adat tradisi warga kami terutama di wilayah Kelurahan Banjar Serasan setiap bulan Safar tahun Hijriah hari Rabu pekan terakhir kami melaksanakan robo-robo," ungkapnya.
Said menambahkan, banyak manfaat yang terkandung dalam robo-robo. Pertama, warga saling bersilaturahmi, yang mana dalam keseharian mungkin ada warga jarang bertemu atau jarang berkomunikasi karena kesibukan masing-masing. Kedua, warga saling berbagi makanan sehingga menambah keakraban dan kekompakkan.
"Di momen ini lah kadang-kadang banyak kue-kue yang jarang kita temui di pasar pada umumnya, dibawa oleh warga saat robo-robo," pungkasnya. (prokopim)
 
			