,
menampilkan: hasil
300 Pelajar SMP Ikut Tes Bakat Calon Atlet Panjat Tebing
Program Desain Besar Olahraga Nasional Kemenpora
PONTIANAK - Sebanyak 300 pelajar SMP di Kota Pontianak mengikuti Tes Identifikasi Bakat Calon Atlet Panjat Tebing di Stadion Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Pontianak. Tes pencarian bibit atlet panjat tebing oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ini digelar selama dua hari, 7 dan 8 Mei 2024.
Ketua Tim Tes Bakat Cabor Panjat Tebing Kemenpora RI Bambang Siswanto menjelaskan kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan tes bakat cabang olahraga unggulan yang masuk dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yakni panjat tebing. Terlebih juara dunia panjat tebing yang dimiliki Indonesia berasal dari Kota Pontianak, Vedriq Leonardo.
“Kenapa memilih di Kota Pontianak, karena kota ini merupakan tempat juara dunia berasal Vedriq Leonardo, memberikan apresiasi juga ke Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk mencari lagi bibit bibit atau penerusnya Vedriq,” jelasnya saat ditemui di Stadion SSA, Selasa (7/5/2024).
Ia menambahkan, kegiatan ini melibatkan siswa-siswi SMP dengan rentang usia antara 12 hingga 15 tahun dengan menyasar 300 orang untuk kemudian dilakukan tes fisik dan tes keterampilan memanjat tebing sepanjang 10 meter. Dia menjelaskan dari 300 peserta ini nantinya akan dipilih sebanyak 20 pelajar dan finalnya sebanyak 10 orang yang berhak mengikuti pemusatan latihan di klub panjat tebing.
“Yang mana klub ini selama enam bulan kedepan akan didukung pembinaannya oleh Kemenpora,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Pontianak Rizal menyambut baik kebijakan Menpora RI Dito Ariotedjo yang menunjuk Kota Pontianak ini sebagai tempat uji dan tes bakat atlet cabang olahraga panjat tebing. Ia menyebut bahwa kegiatan ini bagian dari penghargaan atas pencapaian prestasi atlet panjat tebing Indonesia asal Kota Pontianak Vedriq Leonardo yang mengharumkan nama Pontianak dan bangsa Indonesia di kancah nasional hingga dunia.
“Jadi tes identifikasi ini menganalisis kemampuan, apakah ada kemampuan, ada bakat yang dinilai sejak dini, tentu dipilih lokasi sesuai lokasi atlet bang Vedriq, hari ini dilakukan dan diidentifikasi, dimulai pembinaan, pengajaran hingga pembinaan, dari 300 akan dikerucutkan menjadi 10 untuk dilakukan pembinaan secara fokus,” papar dia.
Rizal optimis Kota Pontianak memiliki potensi akan bibit atlet panjat tebing sehingga perlu dicari talenta bakatnya karena bisa saja bakat tersebut masih tersembunyi dan belum muncul sesuai penilaian standar yang dimiliki Kemenpora.
“Kegiatan ini juga menjadi upaya memunculkan minat bakat anak-anak usia dini maupun pelajar untuk cinta terhadap olahraga khususnya cabang olahraga panjat tebing,” pungkasnya (prokopim)
1.085 Atlet Pelajar Siap Berlaga di Popda
Pembukaan Popda Tingkat Kota Pontianak 2024
PONTIANAK – Sebanyak 1.085 atlet pelajar SMP dan SMA se-Kota Pontianak siap berlaga pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) tingkat Kota Pontianak Tahun 2024, yang akan diselenggarakan dari tanggal 29 April hingga 4 Mei 2024. Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menerangkan, dari jumlah total atlet tersebut, tersebar ke dalam delapan cabang olahraga, yaitu Basket 218 atlet, Bola Voli 278 atlet, Sepak Bola 326 atlet, Sepak Takraw 36 atlet, Bulu Tangkis 74 atlet, Pencak Silat 84 atlet, Tenis Lapangan 6 atlet dan Tinju 24 atlet.
“Popda menjadi momentum bagi masyarakat khususnya pelajar dalam upaya menggapai prestasi maksimal dalam berbagai hal, khususnya olahraga,” ujar Ani Sofian usai membuka Popda secara resmi, di Lapangan Keboen Sajoek PSP Pontianak, Senin (29/4/2024) sore.
Ani Sofian menyambut baik diselenggarakannya Popda tahun ini. Ia optimis masyarakat Kota Pontianak, khususnya atlet, mampu berprestasi di tingkat daerah, nasional bahkan internasional.
"Saya berharap atlet yang datang dari kalangan pelajar di Kota Pontianak bisa berprestasi, mulai dari tingkat kota, provinsi, nasional bahkan internasional," jelas Pj Wako.
Ia menambahkan, Popda merupakan bagian dari wujud konkrit Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam upaya pembinaan dan pengembangan atlet di Kota Khatulistiwa.
"Pemkot Pontianak telah mencanangkan Kota Pontianak sebagai sport city, sebagai bentuk dukungan untuk kemajuan olahraga di Kota Pontianak," ucapnya.
Event olahraga di Kota Pontianak sudah semakin banyak diikuti berbagai kelompok umur maupun umum. Hal ini merupakan salah satu langkah yang dilakukan Pemkot Pontianak dalam mewadahi minat dan bakat masyarakat di bidang olahraga, khususnya untuk para atlet. Dengan demikian, ia berharap kedepannya semakin banyak atlet profesional dan berprestasi yang lahir di Kota Pontianak.
Selain event olahraga yang semakin semarak, Pj Wako menyampaikan, pihaknya juga kian gencar membangun sarana olahraga di fasilitas publik. Ini diharapkannya dapat meningkatkan minat masyarakat dalam berolahraga.
“Pemkot Pontianak dengan segala kemampuannya berupaya membuka sarana publik baru yang representatif untuk masyarakat, sehingga bisa digunakan untuk berolahraga. Berbagai sarana publik seperti waterfront, taman-taman, trotoar jalan raya, hingga alun-alun kita tata sebaik mungkin agar menarik minat masyarakat dalam berolahraga,” tutupnya. (kominfo/prokopim)
PCR Ajang Sport Tourism Terbesar di Pontianak Sedot Ribuan Peserta
3.500 Runner Hingga dari Mancanegara
PONTIANAK - Sebanyak 3.500 peserta Pontianak City Run (PCR) 2024 tumpah ruah di Jalan Rahadi Usman depan Taman Alun Kapuas, Minggu (25/2/2024) pagi. Peserta antusias mengikuti lomba lari terbesar di Kota Pontianak yang rutin digelar setiap tahun ini. Ada tiga kategori berdasarkan jarak tempuh, yakni 5K, 10K dan 21K. Di kategori 21K, tiga pelari asal negara Kenya mendominasi juara teratas, yakni juara pertama diraih Bernard, juara kedua David Kibet dan Thomas meraih juara ketiga.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian menyambut baik digelarnya PCR ini sebagai event yang menyedot banyak peserta, tidak hanya dari Kota Pontianak maupun Provinsi Kalbar, bahkan dari luar Kalbar dan mancanegara. Hal ini dinilainya berdampak positif bagi Kota Pontianak yang menjadi tempat penyelenggaraan lomba lari PCR.
“Tentunya dampak yang dirasakan adalah Pontianak kian banyak dikenal oleh dunia luar sehingga banyak tamu-tamu yang berdatangan ke kota ini,” ujarnya usai melepas peserta PCR 2024.
Lebih lanjut, Ani menuturkan, semakin banyaknya tamu yang datang berkunjung ke Pontianak akan menjadi nilai tambah bagi perekonomian dan pendapatan masyarakat. Misalnya, tingkat hunian hotel semakin meningkat, dagangan kuliner banyak diminati dan banyaknya tamu yang berbelanja souvenir.
“Pontianak City Run sebagai bagian dari sport tourism juga menjadi pemicu jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Pontianak. Semoga event-event lainnya yang berskala besar bisa digelar di Pontianak,” ucap Ani.
Sebagaimana diketahui, Pontianak juga dikenal sebagai Sport City yang bermuara pada meningkatnya pariwisata di kota ini. PCR 2024 yang diikuti ribuan peserta dari berbagai daerah hingga belahan dunia semakin memperkuat branding Pontianak sebagai sport city.
“Saya berharap kedepan pelaksanaan event ini dikemas lebih meriah lagi dan berskala internasional dengan jumlah peserta yang lebih ramai, kalau bisa 8 ribu sampai 10 ribu peserta,” sebutnya.
Ani berharap dengan adanya PCR 2024 ini, akan semakin banyak event olahraga sejenis yang dapat digelar di Kota Pontianak di masa mendatang. Harapannya event-event serupa dapat terus digelar untuk memotivasi masyarakat dalam menjaga kesehatan dan memupuk semangat kebersamaan.
“Mungkin selanjutnya bisa dikemas kolaborasi dengan pameran UMKM, penampilan seni dan budaya maupun pameran ekonomi kreatif,” sarannya. (prokopim)
Kompetisi Olahraga Perkuat Pontianak Sport City
PONTIANAK - Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) tingkat Madrasah Tsanawiyah se-Kota Pontianak resmi dimulai. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengajak seluruh peserta lomba untuk berkompetisi dengan sportif. Ia berharap terciptanya atlet yang unggul serta seniman dan seniwati yang profesional.
“Kedepan bisa menjadi salah satu peningkatan ekonomi kreatif Kota Pontianak,” ujarnya usai membuka Aksioma Kota Pontianak tahun 2023, di Halaman MTs Negeri 2 Pontianak Jalan Prof M Yamin, Senin (11/12/2023).
Edi menuturkan, membangun Pontianak sebagai kota olahraga memerlukan gairah yang kuat dari masyarakat akan pentingnya olahraga. Maraknya event-event olahraga dan seni di Kota Pontianak menjadi salah satu indikator tercapainya Pontianak sebagai sport city.
“Jadi kita terbiasa dengan olahraga, menjadikan olahraga sebagai gaya hidup. Serta menjadikan seni memiliki posisi yang setara dengan profesi lainnya,” terangnya.
Hardiansyah, Ketua Panitia Aksioma menjelaskan, Aksioma adalah acara rutin yang digelar untuk meningkatkan semangat kompetisi antar pelajar, khususnya di bawah Kementerian Agama. Untuk tahun ini, kompetisi akan berlangsung dari tanggal 11 sampai 14 Desember dan dipusatkan di halaman MTs N 2 Pontianak.
“Aksioma diikuti seluruh madrasah se-Kota Pontianak, jumlahnya 40 madrasah,” paparnya.
Terdapat tiga cabang lomba yang digelar, yaitu cabang ilmu pengetahuan, seni dan olahraga. Hardiansyah menambahkan, jenis lomba yang dilaksanakan seperti Musabaqah Tilawatil Quran, Tahfidz Quran, Nyanyi Solo Religi, Lomba Cepat Tepat, Tenis Meja dan Futsal.
“Mudah-mudahan berjalan dengan lancar," tutupnya. (kominfo/prokopim)