,
menampilkan: hasil
Wako Imbau Warga Manfaatkan Bantuan Untuk Kebutuhan Hidup
Bantuan PKH, Program Sembako dan BLT BBM Mulai Disalurkan
PONTIANAK - Bantuan dari Kementerian Sosial yang terdiri dari PKH tahap empat, Program Sembako dan BLT BBM tahap dua tahun 2022 bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mulai disalurkan di Kota Pontianak. Untuk bantuan PKH tahap empat mencakup bulan Oktober-November-Desember. Demikian pula Program Sembako yang terdiri dari bulan Oktober-November-Desember 2022, BLT BBM bulan November-Desember 2022.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, penyaluran bantuan dari Kemensos ini ditujukan bagi KPM warga Kota Pontianak berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kemensos. Penyaluran bantuan yang diberikan secara tunai tersebar di kantor pos-kantor pos yang telah ditentukan berdasarkan domisili warga.
"Penyerahan ini untuk memastikan bahwa penerima manfaat adalah memang yang berhak menerima bantuan langsung sehingga tepat sasaran," ujarnya usai menyerahkan secara simbolis bantuan kepada warga penerima manfaat di Kantor Pos Lama Jalan Rahadi Usman, Rabu (23/11/2022).
Edi berharap bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang tergolong kurang mampu bisa meringankan beban dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia mengimbau bantuan berupa uang tunai itu dimanfaatkan untuk keperluan yang benar-benar penting, seperti membeli sembako, biaya pendidikan dan kebutuhan lainnya yang menjadi prioritas.
"Manfaatkan uang tersebut sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," pesannya.
Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak, Trisnawati menjelaskan, bantuan dari Kemensos yang terdiri dari tiga jenis bantuan, yakni PKH, Program Sembako dan BLT BBM, besarannya berbeda-beda. Khusus PKH tahap empat, besaran bantuan terdiri dari pendidikan mencakup SD senilai Rp225 ribu, SMP Rp375 ribu dan SMA Rp500 ribu, kesehatan mencakup ibu hamil Rp750 ribu dan usia dini Rp750 ribu, kesejaheteraan sosial mencakup disabilitas Rp600 ribu dan lansia Rp600 ribu.
"Kemudian Program Sembako masing-masing KPM menerima Rp600 ribu dan BLT BBM Rp300 ribu," jelasnya.
Ditambahkannya, jumlah KPM di Kota Pontianak, untuk bantuan PKH sebanyak 11 ribu, Program Sembako 19 ribu dan BLT BBM 21 ribu. Bantuan diberikan secara tunai, dengan data penerima bersumber dari DTKS Kemensos RI.
"Untuk penyaluran bantuan dilaksanakan di kantor pos masing-masing mulai tanggal 20 November hingga 11 Desember 2022," terang Trisnawati.
Sementara itu, Nur Ali, Koordinator Lapangan Penyaluran Bantuan dari Kantor Pos, menerangkan, mekanisme penyerahan bantuan adalah pertama, KPM menerima undangan dari Kantor Pos. Setelah KPM menerima surat pemberitahuan, kemudian mereka datang ke kantor pos yang ditunjuk sesuai dengan domisili warga penerima manfaat. Sesampai di kantor pos, petugas akan melakukan verifikasi.
"Verifikasi untuk memastikan bahwa yang menerima adalah yang bersangkutan," ucapnya.
Namun apabila penerima bantuan diwakilkan, maka selain membawa surat kuasa, yang bersangkutan juga dihubungi melalui telepon atau video call. Sehingga bantuan diberikan sesuai dengan penerima yang berhak.
"Penyerahan bantuan mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai. Yang terpenting kita bisa menyalurkan bantuan sesuai jadwal," pungkasnya. (prokopim)
Edi Sebut PMI Pontianak Komitmen Jalankan Misi Kemanusiaan
Ketua PMI Pontianak Hadiri Musprov XIII PMI Provinsi Kalbar
PONTIANAK - Musyawarah Provinsi (Musprov) XIII Tahun 2022 Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) digelar mulai 18 hingga 19 November 2022 di Hotel Ibis Pontianak. Ketua PMI Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono yang hadir pada Musprov tersebut turut memberikan ucapan selamat atas terselenggaranya musyawarah yang digelar PMI Provinsi Kalbar.
"Selamat dan sukses atas terselenggaranya Musprov XIII PMI Provinsi Kalbar, semoga musyawarah ini berjalan lancar hingga menghasilkan kesepakatan bersama," ucap Wali Kota Pontianak yang didapuk kembali selaku Ketua PMI Kota Pontianak periode 2022-2027 usai menghadiri pembukaan Musprov XIII PMI Provinsi Kalbar, Jumat (18/11/2022) malam.
Edi menuturkan, keberadaan PMI sangat memberikan manfaat besar bagi kemanusiaan. Oleh sebab itu, PMI Kota Pontianak berkomitmen untuk menjalankan misi kemanusiaan dalam membantu sesama. Namun demikian, tak dipungkirinya, PMI sebagai lembaga sosial kemanusiaan tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan semua pihak.
"Saya mengajak kepada seluruh anggota dan pengurus PMI untuk bisa bekerjasama, bahu-membahu menjalankan organisasi yang kita cintai ini, dan tentunya kami juga sangat berharap dukungan dari semua pihak," ungkapnya.
Ia memaparkan, selama kurun lima tahun kepengurusan PMI Kota Pontianak sebelumnya, telah banyak yang dilakukan PMI, terutama dalam pelayanan pemenuhan stok darah bagi masyarakat. Berdasarkan laporan Unit Transfusi Darah (UTD) tahun 2021, rerata kebutuhan darah per hari sebanyak 120 kantong darah yang didistribusikan ke 28 rumah sakit dan klinik, dengan rincian 17 di Kota Pontianak dan 11 rumah sakit luar Kota Pontianak.
"PMI Kota Pontianak baru dapat memenuhi stok sekitar 83 persen yang diperoleh dari 12.809 pendonor darah sukarela," jelas Edi.
Tak hanya berkaitan dengan pelayanan pemenuhan darah maupun donor darah, PMI melalui relawan-relawannya juga mengambil peran dalam berbagai penanggulangan bencana maupun pelayanan sosial kesehatan masyarakat.
"Antara lain posko siaga bencana 24 jam, layanan pertolongan pertama dan ambulance gratis bagi masyarakat dan masih banyak lagi," tukasnya. (prokopim)
Edi Kamtono Kembali Nahkodai PMI Kota Pontianak
Masa Bakti 2022- 2027
PONTIANAK - Untuk kedua kalinya, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono kembali ditunjuk selaku Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pontianak masa bakti 2022-2027. Penunjukkan itu berdasarkan hasil keputusan Musyawarah Kota (muskot) PMI Kota Pontianak pada bulan Oktober 2022 lalu.
Edi mengatakan, berbagai upaya dan kegiatan yang telah dilakukan pihaknya diakui masih belum terpenuhi sepenuhnya dalam mewujudkan visi dan misi PMI Kota Pontianak. PMI sebagai lembaga sosial kemanusiaan tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan semua pihak.
"Oleh sebab itu, saya mengajak kepada seluruh anggota Pengurus PMI Kota Pontianak masa bakti 2022-2027 untuk bisa bekerjasama, bahu-membahu menjalankan organisasi yang kita cintai, tentunya juga kami sangat berharap dukungan dari semua pihak," ujarnya usai pelantikan Pengurus PMI Kota Pontianak masa bakti 2022-2027 di Hotel Gajah Mada, Sabtu (12/11/2022) malam.
Ia memaparkan, selama kurun lima tahun kepengurusan PMI Kota Pontianak sebelumnya, telah banyak yang dilakukan PMI, terutama dalam pelayanan pemenuhan stok darah bagi masyarakat. Berdasarkan laporan Unit Transfusi Darah (UTD) tahun 2021, rerata kebutuhan darah per hari sebanyak 120 kantong darah yang didistribusikan ke 28 rumah sakit dan klinik, dengan rincian 17 di Kota Pontianak dan 11 rumah sakit luar Kota Pontianak.
"PMI Kota Pontianak baru dapat memenuhi stok sekitar 83 persen yang diperoleh dari 12.809 pendonor darah sukarela," ungkap Edi.
Selain itu, lanjutnya, standar keamanan produk darah juga ditingkatkan dengan menyediakan peralatan canggih yang dapat menskrining produk darah dari penyakit-penyakit menular melalui transfusi darah seperti HIV/AIDS, Spilis, Hepatitis B dan C. PMI juga mengembangkan aplikasi berbasis android bernama 'Donorku', yakni aplikasi Sistem Informasi Donor Darah. Short Message Service (SMS) reminder juga dikirimkan ke nomor handphone pendonor untuk mengingatkan mereka untuk segera berdonor darah.
"PMI juga telah menyediakan layanan hotline service yang akan membantu menghubungi pendonor darah sesuai database PMI, dan juga secara rutin setiap hari menyampaikan stok darah secara transparan, baik melalui media sosial, website PMI maupun layar tv yang ada di Gedung PMI Kota Pontianak," jelasnya.
Tak hanya berkaitan dengan pelayanan pemenuhan darah maupun donor darah, PMI melalui relawan-relawannya juga mengambil peran dalam berbagai penanggulangan bencana maupun pelayanan sosial kesehatan masyarakat.
"Antara lain posko siaga bencana 24 jam, layanan pertolongan pertama dan ambulance gratis bagi masyarakat dan masih banyak lagi," tutur Edi.
Ketua Panitia Pelantikan Pengurus PMI Kota Pontianak masa bakti 2022-2027, Ismail menuturkan, pelantikan pada malam ini merupakan hasil musyawarah kota yang digelar bulan Oktober 2022 lalu.
"Alhamdulillah, dalam musyawarah kota itu terpilihlah Ketua PMI Kota Pontianak, Bapak Edi Rusdi Kamtono. Beliau kembali memimpin PMI Kota Pontianak untuk kedua kalinya," sebutnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh undangan yang hadir pada pelantikan pengurus PMI Kota Pontianak. Tak lupa pula ucapan terima kasih ditujukannya kepada seluruh panitia yang terlibat hingga terlaksananya pelantikan kepengurusan PMI Kota Pontianak 2022-2027.
"Kepada seluruh panitia yang terlibat, kami ucapkan terima kasih, yang mana dalam tempo empat hari kami bekerja untuk mempersiapkan pelantikan ini dan alhamdulillah bisa terlaksana dengan lancar," tutupnya. (prokopim)
Nanda Bersyukur Terima Bantuan dari Pemkot Pontianak
Wako Serahkan Bantuan Korban Kebakaran Gang Margodadirejo
PONTIANAK - Nanda (26), keluarga korban musibah kebakaran di Gang Margodadirejo I Dalam, Kelurahan Sungai Jawi, Kecamatan Pontianak Kota, merasa bersyukur telah menerima bantuan berupa makanan siap saji, matras, perlengkapan masak dan lainnya, dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Selain itu, juga diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono berupa bantuan beras cadangan pangan kepada gelandangan dan pengemis (gepeng).
"Alhamdulillah kami merasa terbantu dan terima kasih atas kepedulian Pemkot Pontianak kepada kami yang terkena musibah," katanya usai menerima secara simbolis bantuan di Halaman Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pontianak, Jumat (4/11/2022) pagi.
Ia menuturkan, sebelum peristiwa kebakaran yang menghanguskan rumahnya, hanya ada ibu dan anaknya yang tengah berada di rumah saat kejadian. Sementara anggota keluarga lainnya sedang berada di tempat kerja masing-masing.
"Rumah saya 80 persen ludes terbakar, tapi rumah sebelah itu semuanya habis terbakar," sebutnya.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyampaikan, pihaknya berencana memberikan bantuan secara fisik lewat program bedah rumah kepada warga yang rumahnya terdampak musibah kebakaran. Sedangkan untuk gepeng menerima masing-masing 20 kilogram beras.
"Nanti kita akan data untuk bantuan fisik, lewat program bedah rumah. Bedah rumah itu simultan. Dan untuk penerima bantuan lainnya ada bantuan cadangan pangan berupa beras, karena terdampak inflasi," paparnya.
Penyebab terjadinya musibah kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik. Untuk itu, Edi mengimbau warga untuk peka dengan kondisi aliran listrik di rumah masing-masing dengan memastikan keamanan jaringan listrik.
"Terutama jaringan listrik, dan penggunaan alat listrik, kalau bisa diperiksa secara berkala. Lakukan konsultasi dengan pihak teknis dalam hal ini PLN," ungkapnya.
Ia berharap melalui bantuan tersebut menambah semangat dari penerima bantuan. Edi menambahkan, meski bantuan yang diberikan bersifat sementara, hal tersebut merupakan bentuk kepedulian Pemkot Pontianak bagi warga yang tertimpa musibah.
“Saya minta kepada lurah dan camat bersama Tagana merespon cepat saat terjadi musibah, tidak hanya secara fisik tapi juga mendampingi dari sisi psikologi. Terus lakukan pendataan setiap bulan, jadi ketika kita dalam kondisi siap untuk menyalurkan bantuan apabila terjadi kejadian serupa. Informasikan hal ini kepada RT dan RW,” pesannya.
Pendataan yang merata juga diharapkannya terlaksana bagi seluruh elemen masyarakat. Dari database itu dirinya ingin bantuan sosial dapat tersalur secara tepat sasaran. Terutama pada momen-momen penting saat Hari Raya Idul Fitri maupun bulan Ramadan.
“Supaya adil jadi semuanya bisa merasakan manfaat bantuan, tidak selalu orang yang sama. Kemudian edukasi masyarakat yang mendapat bantuan, agar bantuannya digunakan secara positif,” ucapnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak, Trisnawati memaparkan, terdapat total 168 karung 10 kilogram beras yang disebar ke seluruh kecamatan se-Kota Pontianak.
"Setiap keluarga mendapatkan 20 kilogram beras," jelasnya.
Bagi korban kebakaran, lanjut Tina, sapaan akrabnya, disiapkan dua jenis bantuan dari Dinas Sosial, yaitu sandang dan pangan. Namun untuk memberikan bantuan tersebut berlaku waktu tertentu, yaitu hari kelima, enam dan tujuh pasca musibah. Sebelumnya ditangani pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak.
"Sementara korban kebakaran menginap di rumah keluarganya atau menunggu sampai adanya bedah rumah," terangnya. (kominfo/prokopim)