,
menampilkan: hasil
Serahkan Bantuan Ambulance dari Telkom, Wali Kota Harap Bermanfaat Bagi Masyarakat
CSR PT Telkom Indonesia Untuk Yayasan Hidayatullah
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa satu unit mobil ambulance dari PT Telkom Indonesia kepada Yayasan Hidayatullah. Serah terima mobil ambulance bertempat di depan Kantor Wali Kota, Rabu (6/1/2021).
Edi berharap perusahaan-perusahaan lainnya yang ada di Kota Pontianak bisa menyalurkan CSR-nya sehingga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat yang membutuhkan seperti halnya kendaraan ambulance dari PT Telkom Indonesia. "Sehingga bisa meringankan beban masyarakat terutama membantu mereka yang ditimpa musibah dan lain sebagainya," ungkapnya.
Ia menambahkan, meskipun ambulance tersebut dikelola oleh yayasan, namun pada prinsipnya bantuan tersebut dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat yang membutuhkan. "Jadi keberadaan ambulance ini bisa dimanfaatkan bagi masyarakat yang membutuhkannya," sebutnya.
Edi berpesan agar bantuan kendaraan ambulance ini dikelola secara baik, dirawat dan dipergunakan sesuai dengan peruntukkannya. Sehingga kendaraan tersebut masa pakainya bisa bertahan lama. "Pesan saya, rawat mobil ini sebaik-baiknya sehingga dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama," pesannya. (prokopim)
Pontianak IPM Tertinggi di Kalbar
Skor 79,44
PONTIANAK - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak dinilai tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) tahun 2020. Dari 14 kabupaten/kota se-Kalbar, Kota Pontianak meraih skor 79,44. Capaian itu berdasarkan hasil yang dirilis Badan Pusat Statistik Provinsi Kalbar.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut, ada dua sektor yang menjadi prioritas untuk mempertahankan dan meningkatkan IPM di Kota Pontianak, yakni sektor pendidikan dan kesehatan. Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berupaya memaksimalkan kedua bidang tersebut dalam meningkatkan IPM. "Sektor kesehatan dan pendidikan menjadi prioritas kita dalam meningkatkan IPM," sebutnya, Rabu (6/1/2021).
Dikatakannya, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ditentukan oleh dua sektor tersebut sebab pengaruhnya besar terhadap peningkatan IPM. Pontianak meraih IPM tertinggi di Kalbar karena dari sisi harapan lama sekolah tertinggi yakni 15 tahun. "Dengan kondisi IPM Kota Pontianak yang terus naik dari tahun ke tahun, dapat diartikan bahwa pembangunan manusia di Kota Pontianak cenderung semakin baik," tuturnya.
Edi menambahkan, pihaknya terus berupaya mendongkrak IPM tahun-tahun berikutnya. Selain itu tak kalah pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. "Sehingga pertumbuhan ekonomi juga meningkat dan angka pengangguran bisa ditekan," imbuhnya.
Dijelaskannya, masih ada beberapa permasalahan kota yang menjadi pekerjaan rumah seiring dengan bertambahnya penduduk Kota Pontianak yang saat ini sudah tercatat 670.859 jiwa. Namun menurutnya, permasalahan tersebut tidak bisa dituntaskan dalam tempo setahun atau dua tahun, dan tidak hanya oleh pemerintah saja, melainkan harus semua pihak. "Mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan warga Kota Pontianak juga harus mendukung," pungkasnya. (prokopim)
Pontianak Penerima Vaksin Perdana di Kalbar
Pemkot Pontianak Siapkan Ruang Penyimpanan Vaksin
PONTIANAK - Kota Pontianak menjadi daerah pertama di Kalimantan Barat (Kalbar) yang akan menerima vaksin Covid-19. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan diantaranya mempersiapkan freezer atau ruang penyimpanan vaksin di Gudang Farmasi milik Dinas Kesehatan Kota Pontianak. "Selanjutnya tinggal dilakukan persiapan untuk proses vaksinasi," ujarnya, Selasa (5/1/2021).
Untuk perdana, vaksin Sinovac akan disuntikkan secara simbolis pada tanggal 14 Januari 2021 mendatang di Pontianak. Edi menambahkan, penerima vaksin yang menjadi prioritas adalah tenaga kesehatan (nakes). Terkait efektivitas vaksin, Edi menyebut masyarakat diharapkan mempercayakan kepada pemerintah. Menurutnya, pemerintah pusat dalam hal ini tentu sudah memperhitungkan efektivitas vaksin tersebut. "Kita berharap dengan proses vaksinasi tersebut, kasus Covid-19 bisa ditekan penyebarannya," tuturnya.
Terkait perkembangan kasus Covid-19 di Kota Pontianak, ia mengungkapkan saat ini sudah mulai menurun, baik tingkat ketertularan maupun yang dirawat di rumah sakit. "Jumlah yang terkonfirmasi positif tidak sebanyak pada saat zona merah yang sempat terjadi di Pontianak beberapa waktu lalu," ungkap Edi.
Dirinya mengimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan imunitas tubuh sehingga bisa melawan pandemi Covid-19 yang hingga kini masih terjadi. Demikian pula kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan, masyarakat diminta tetap disiplin menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari. "Sebagian besar masyarakat sudah terbiasa dengan penerapan protokol kesehatan," katanya. (prokopim)
Alokasikan Rp53 miliar Tangani Covid-19
Wali Kota Serahkan DPA ke Seluruh OPD
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mengalokasikan anggaran tahun 2021 untuk penanganan Covid-19 senilai Rp53 miliar. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut, anggaran tersebut termasuk dalam anggaran tak terduga. "Anggaran itu diperuntukkan penanganan Covid-19 kaitannya dengan recovery atau pemulihan termasuk layanan kesehatan," ungkapnya usai penyerahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) secara simbolis kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di ruang rapat Kantor Wali Kota, Selasa (5/1/2021).
Selain itu, lanjutnya, ada beberapa pekerjaan proyek pembangunan mulityears yang masih berlanjut di tahun 2021. Diantaranya pembangunan rumah sakit di Pontianak Utara, waterfront dan sekolah terpadu. Alokasi nilai anggaran yang terbesar masih pada Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan. "Kita juga masih menganggarkan untuk pemulihan ekonomi untuk penanganan pandemi Covid-19," sebutnya.
Wali Kota Edi juga sudah menyerahkn DPA kepada seluruh OPD termasuk camat se-Kota Pontianak. Ia meminta seluruh OPD segera melaksanakan percepatan terutama pengadaan barang dan jasa supaya memberikan kontribusi terhadap pergerakan pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak. "Sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat di tengah kondisi sekarang ini," katanya.
Terkait anggaran tahun 2020, ia menyebut serapan anggaran di lingkungan Pemkot Pontianak mencapai 93,6 persen. Ada beberapa faktor penyebabnya, diantaranya beberapa program tidak bisa terlaksana lantaran terakhir proses lelangnya sehingga waktunya tidak memungkinkan. "Kemudian adanya efisiensi yang dilakukan sehingga serapan anggaran tercapai 93,6 persen," pungkasnya. (prokopim)