,
menampilkan: hasil
Cerita Akmal Saat Tampil di Mimbar MTQ XXX Kalbar
Qori Kafilah Kota Pontianak
KETAPANG - Akmal Fadilah (14) Qori asal Kota Pontianak melantunkan Al Quran dengan merdu hari pertama lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXX Tingkat Provinsi Kalimantan Barat. Ia membaca Surah Al Isra ayat 61 di Mimbar Utama Stadion Tentemak Paya Kumang Delta Pawan Kabupaten Ketapang, Minggu (6/11/2022).
"Alhamdulillah rasanya lega, mudah-mudahan saya bisa menampilkan yang terbaik," katanya usai bertanding.
Akmal optimis bisa memberikan hasil yang terbaik untuk Kota Pontianak, Hal itu sudah dibuktikan dengan meraih predikat Qori Terbaik pada lomba MTQ XXIX Tahun 2021 di Kabupaten Sintang lalu. Aktivitasnya dalam menekuni dan mempelajari Al Quran juga sudah lama dilakukan yaitu sejak berusia 9 tahun.
"Latihannya rutin setiap hari, waktunya setelah Salat Subuh sampai pukul 05.00 WIB dan setelah Maghrib sampai Isya," imbuhnya.
Cerita Akmal dibenarkan oleh ibundanya, Soraya (44) yang turut serta mendampingi putranya ketika lomba berlangsung. Menurutnya, Akmal memang tekun dalam berlatih membaca Al Quran.
"Dia semangat berlatih, bahkan tanpa disuruh pun ia latihan sendiri, tapi kalau di rumah, abangnya yang membimbingnya," ungkapnya.
Soraya bercerita, kalau latihan di luar rumah biasanya berlatih dengan Ustadz Azman dan Ibu Dahlia, dalam sepekan bisa sampai tiga kali latihan. Terkadang subuh Minggu juga mendatangi Ustadz Azman di pondok untuk berlatih membaca Al Quran. Dirinya berharap dan berdoa apa yang dilakukan oleh Akmal dapat mewujudkan cita-citanya.
"Akmal punya cita-cita ingin menjadi Qori Internasional, mudah-mudahan harapannya tercapai, " pungkasnya. (prokopim)
Bahasan Pastikan Kafilah Pontianak Siap Tampil pada MTQ XXX Kalbar
Sediakan Layanan Kesehatan bagi Kafilah Pontianak
KETAPANG - Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengunjungi tempat penginapan Kafilah Kota Pontianak di Fave Hotel Ketapang, Sabtu (5/11/2022). Kedatangannya untuk memastikan kondisi peserta yang akan mengikuti MTQ XXX Tingkat Provinsi Kalbar yang digelar di Ketapang mulai tanggal 5 hingga 11 November 2022.
"Alhamdulillah, rombongan kafilah dari kota Pontianak sudah tiba di Kabupaten Ketapang dengan selamat walaupun di dalam perjalanan ada sedikit hambatan yang disebabkan oleh faktor cuaca, "ujarnya.
Menurut informasi yang diterimanya, kafilah harus berhenti sementara menunggu kondisi cuaca yang lebih baik untuk melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Ketapang. Dia berharap kejadian itu tidak membuat peserta patah semangat untuk berkompetisi nantinya.
"Jadikan sebagai motivasi untuk lebih giat berlatih sehingga apa yang kita harapkan bersama bisa tercapai yaitu Pontianak bisa meraih juara umum," imbuhnya.
Widodo, satu di antara anggota tim medis Public Safety Center (PSC) 119 Dinas Kesehatan Kota Pontianak mengatakan, untuk memastikan kesehatan peserta selalu prima, pihaknya membuka stand layanan kesehatan di tempat kafilah menginap. Layanan ini dapat diakses oleh peserta dan pendamping kapanpun dibutuhkan.
"Pagi sebelum peserta berangkat, kita sudah standby untuk melakukan pemeriksaan, demikian juga malam kita siap dihubungi 24 jam jika diperlukan," terangnya.
Selain itu, Widodo menambahkan untuk menjaga kondisi fisik kafilah selama bertanding, pihaknya juga rutin memberikan suplemen vitamin kepada Kafilah Kota Pontianak.
"Suplemen berupa vitamin juga kita berikan rutin agar kondisi tubuh para peserta tetap terjaga," katanya.
Malika Khaira Khalqillah, peserta tilawah remaja putri dari Kota Pontianak menuturkan, kondisi fisik yang sehat dan suara yang terjaga sangat penting bagi peserta yang bertanding untuk melantunkan ayat suci Al Qur'an,
"Tantangannya seperti ini kalau sudah perjalanannya jauh, kondisi badan juga kurang fit, kondisi cuaca sehingga harus bisa jaga fisik dan mental juga disamping tetap latihan," ungkap dia.
Namun dirinya optimis bisa memberikan yang terbaik bagi Kota Pontianak karena selain rutin melakukan latihan, hasil dari program pemusatan latihan untuk Kafilah Kota Pontianak yang dilakukan oleh LPTQ Kota Pontianak sangat membantunya agar bisa tampil maksimal.
"Latihan terus dan jaga suara, kemarin waktu pemusatan latihan juga sudah dilakukan pre test uji coba kemampuan untuk melihat kekurangan bacaan nanti dilakukan evaluasi, pelatihan, try out untuk memastikan agar kita siap tampil maksimal," pungkasnya. (prokopim)
'Perahu Lancang Kuning' Kafilah Pontianak Arungi Jalanan di Ketapang
Pawai Taaruf Kendaraan Hias MTQ XXX Provinsi Kalbar di Kabupaten Ketapang
KETAPANG - Pawai Taaruf menyambut gelaran lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXX Tingkat Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) di Kabupaten Ketapang dimeriahkan dengan parade kendaraan hias, Sabtu (5/11/2022). Satu di antara kendaraan hias yang menjadi pusat perhatian adalah perahu Lancang Kuning yang ditampilkan Kafilah Kota Pontianak. Mobil yang didesain berbentuk perahu khas Melayu ini dihiasi dengan ornamen Tugu Khatulistiwa yang ada di atasnya. Para peserta menghias mobil mereka dengan tema khas masing-masing. Ada yang menghias mobilnya dengan bentuk masjid, perahu, Ka'bah dan lainnya. Total kurang lebih ada 70 mobil hias yang mengikuti pawai taaruf sebagai pembuka MTQ XXX Tingkat Provinsi Kalbar.
Pawai yang dilepas oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji di halaman Masjid Agung Al Ikhlas berlangsung meriah. Dengan rute pawai yang dilalui Jalan H. Agus Salim - Jalan Mayjen DI Panjaitan, Jalan Letjen R Suprapto, Letjen MT Haryono, Jalan Merdeka, Jalan Dokter Soeharso hingga finish kembali di halaman Masjid Agung Al Ikhlas.
Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Hidayati yang ikut hadir pada pawai taaruf mengatakan, Kafilah Kota Pontianak ikut serta memeriahkan parade kendaraan hias dengan mengusung tema Perahu Lancang Kuning sebagai ciri khas Kota Pontianak. Perahu ini sengaja dirancang sedemikian rupa agar terlihat menyerupai Lancang Kuning.
"Kita ingin menampilkan kekhasan dari Kota Pontianak, yakni dengan Perahu Lancang Kuning beserta ornamen Tugu Khatulistiwa," ujarnya.
Ia berharap tampilan kendaraan hias yang ditampilkan Kafilah Kota Pontianak bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat yang menyaksikannya. Parade kendaraan hias yang menjadi bagian dari rangkaian MTQ XXX Tingkat Provinsi Kalbar ini untuk menggaungkan kepada masyarakat agenda MTQ Tingkat Kalbar yang digelar di Kabupaten Ketapang.
"Semoga ini menjadi penyemangat bagi Kafilah Kota Pontianak untuk bisa memberikan yang terbaik pada MTQ XXX Tingkat Provinsi Kalbar," ungkapnya.
Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan, kegiatan MTQ di Kabupaten Ketapang ini sangat semarak. Hal ini terlihat dengan membanjirnya masyarakat yang menyaksikan pawai taaruf kendaraan hias di sepanjang jalan yang dilalui peserta.
"Banyak perubahan-perubahan dalam pelaksanaan MTQ ini, salah satunya adalah semakin megahnya Masjid Agung Al Ikhlas," ucapnya. (prokopim)
Nanda Bersyukur Terima Bantuan dari Pemkot Pontianak
Wako Serahkan Bantuan Korban Kebakaran Gang Margodadirejo
PONTIANAK - Nanda (26), keluarga korban musibah kebakaran di Gang Margodadirejo I Dalam, Kelurahan Sungai Jawi, Kecamatan Pontianak Kota, merasa bersyukur telah menerima bantuan berupa makanan siap saji, matras, perlengkapan masak dan lainnya, dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Selain itu, juga diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono berupa bantuan beras cadangan pangan kepada gelandangan dan pengemis (gepeng).
"Alhamdulillah kami merasa terbantu dan terima kasih atas kepedulian Pemkot Pontianak kepada kami yang terkena musibah," katanya usai menerima secara simbolis bantuan di Halaman Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pontianak, Jumat (4/11/2022) pagi.
Ia menuturkan, sebelum peristiwa kebakaran yang menghanguskan rumahnya, hanya ada ibu dan anaknya yang tengah berada di rumah saat kejadian. Sementara anggota keluarga lainnya sedang berada di tempat kerja masing-masing.
"Rumah saya 80 persen ludes terbakar, tapi rumah sebelah itu semuanya habis terbakar," sebutnya.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyampaikan, pihaknya berencana memberikan bantuan secara fisik lewat program bedah rumah kepada warga yang rumahnya terdampak musibah kebakaran. Sedangkan untuk gepeng menerima masing-masing 20 kilogram beras.
"Nanti kita akan data untuk bantuan fisik, lewat program bedah rumah. Bedah rumah itu simultan. Dan untuk penerima bantuan lainnya ada bantuan cadangan pangan berupa beras, karena terdampak inflasi," paparnya.
Penyebab terjadinya musibah kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik. Untuk itu, Edi mengimbau warga untuk peka dengan kondisi aliran listrik di rumah masing-masing dengan memastikan keamanan jaringan listrik.
"Terutama jaringan listrik, dan penggunaan alat listrik, kalau bisa diperiksa secara berkala. Lakukan konsultasi dengan pihak teknis dalam hal ini PLN," ungkapnya.
Ia berharap melalui bantuan tersebut menambah semangat dari penerima bantuan. Edi menambahkan, meski bantuan yang diberikan bersifat sementara, hal tersebut merupakan bentuk kepedulian Pemkot Pontianak bagi warga yang tertimpa musibah.
“Saya minta kepada lurah dan camat bersama Tagana merespon cepat saat terjadi musibah, tidak hanya secara fisik tapi juga mendampingi dari sisi psikologi. Terus lakukan pendataan setiap bulan, jadi ketika kita dalam kondisi siap untuk menyalurkan bantuan apabila terjadi kejadian serupa. Informasikan hal ini kepada RT dan RW,” pesannya.
Pendataan yang merata juga diharapkannya terlaksana bagi seluruh elemen masyarakat. Dari database itu dirinya ingin bantuan sosial dapat tersalur secara tepat sasaran. Terutama pada momen-momen penting saat Hari Raya Idul Fitri maupun bulan Ramadan.
“Supaya adil jadi semuanya bisa merasakan manfaat bantuan, tidak selalu orang yang sama. Kemudian edukasi masyarakat yang mendapat bantuan, agar bantuannya digunakan secara positif,” ucapnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak, Trisnawati memaparkan, terdapat total 168 karung 10 kilogram beras yang disebar ke seluruh kecamatan se-Kota Pontianak.
"Setiap keluarga mendapatkan 20 kilogram beras," jelasnya.
Bagi korban kebakaran, lanjut Tina, sapaan akrabnya, disiapkan dua jenis bantuan dari Dinas Sosial, yaitu sandang dan pangan. Namun untuk memberikan bantuan tersebut berlaku waktu tertentu, yaitu hari kelima, enam dan tujuh pasca musibah. Sebelumnya ditangani pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak.
"Sementara korban kebakaran menginap di rumah keluarganya atau menunggu sampai adanya bedah rumah," terangnya. (kominfo/prokopim)