,
menampilkan: hasil
Bahasan Sebut Pembentukan Badan Ad Hoc Demi Suksesnya Pemilu 2024
PONTIANAK — Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan jadwal Pemilihan Umum (Pemilu) secara serentak di Indonesia pada tanggal 14 Februari 2024. Sedangkan untuk tahapan Pemilu sudah dimulai dari tahun ini. Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan menerangkan, salah satu prosedur yang harus dilaksanakan sebelum menjalankan proses Pemilu adalah pembentukan Badan Ad Hoc, sebuah badan yang akan membantu KPU melaksanakan kerjanya. Badan itu nantinya yang akan bersentuhan langsung ke masyarakat pada tingkat kelurahan, desa dan kecamatan.
“Badan Ad Hoc memiliki peran penting menjaga tatanan demokrasi, mereka harus memiliki skill kompetensi komunikasi dan mengerti kompetensi secara regulasi serta memiliki pengalaman sosial di lingkungan masing-masing,” jelasnya usai rapat pembentukan Badan Ad Hoc Pemilu 2024, di Ruang Rapat Kantor Wali Kota, Jumat (11/11/2022).
Dia menyebut, beberapa tantangan yang akan dihadapi saat pembentukan Badan Ad Hoc, di antaranya adalah, belum terbangunnya animo masyarakat untuk berpartisipasi sebagai penyelenggara. Dilihat dari sisi administrasi dan pengolahan data, jika dibandingkan dengan kebutuhan Ad Hoc yang banyak, memerlukan ketelitian dan ketepatan waktu.
“Terdapat beberapa persoalan dari pemilu sebelumnya, dan tak boleh terjadi lagi saat penyelenggaraan pemilu nantinya,” ucap Bahasan.
Ketua KPU Kota Pontianak, Deni Nuliadi menjelaskan, Badan Ad Hoc yang akan segera dibentuk akan dimulai dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di kecamatan se-Kota Pontianak. Proses perekrutan akan dilakukan pada akhir November sampai akhir Desember nantinya.
"Efektifnya masa jabatan dari PPS ini dari bulan Januari 2023," tuturnya.
Bagi individu yang berminat, pendaftaran panitia akan melalui tes terlebih dahulu. Deni melanjutkan, pihaknya melihat kapasitas pendaftar dengan beberapa penilaian, seperti wawasan terkait kepemiluan, integritas dan lainnya.
"Setelah tes tertulis, akan ada tes wawancara, terkait masalah tanggapan dari masyarakat, proses klarifikasi," terangnya.
Syarat calon sudah ditetapkan, seperti usia minimal 17 tahun, pendidikan minimal SMA/sederajat, bukan anggota partai lima tahun belakangan dan tidak pernah menjadi terpidana kasus dengan ancaman minimal lima tahun.
"Kemudian berdomisili di wilayah kerja, dan persyaratan normatif lainnya. Nanti detailnya akan disampaikan, dibutuhkan 30 orang di tingkat kecamatan dan 87 orang di tingkat kelurahan," tutupnya. (prokopim/kominfo)
Beri Dukungan, Wako Edi Kamtono Saksikan Peserta Kafilah Pontianak Bertanding
Final MTQ XXX Kalbar di Ketapang
KETAPANG - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyaksikan langsung penampilan Kafilah Kota Pontianak pada Final MTQ XXX Tingkat Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) di Stadion Tentemak Kabupaten Ketapang, Kamis (10/11/2022).
Sebelum duduk di panggung utama, Edi menyempatkan diri berkeliling mengunjungi beberapa stand pameran yang berada tidak jauh dari lokasi sebelum menyaksikan finalis dari Kota Pontianak pada Final cabang Tilawah Dewasa Putra/Putri dan Final Qiraat Mujawwad Dewasa Putra/Putri.
Ia mengatakan, kehadirannya ini dalam rangka memberikan dukungan kepada Kafilah Kota Pontianak dengan harapan finalis lebih semangat dan bisa tampil maksimal.
"Saya mengunjungi stand dan melihat finalis yang tampil di Stadion Tentemak sebagai dukungan, semoga mereka bisa tampil maksimal," ujarnya.
Dengan masuknya 19 peserta dari Kafilah Kota Pontianak pada Final MTQ XXX Kalbar, dirinya berharap Kota Pontianak bisa tampil menjadi juara umum.
"Alhamdulillah, dengan masuknya Kafilah Kota Pontianak di final, ada harapan dan peluang untuk juara umum, tapi yang terpenting adalah mereka sehat, semangat serta bisa meningkatkan kualitasnya," imbuhnya. (prokopim)
Kenang Jasa Pahlawan, Edi-Bahasan Ziarah ke Makam HM Suwignyo dan Atmo Umar
PONTIANAK - Usai upacara Peringatan Hari Pahlawan, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono dan Bahasan, berziarah ke dua makam pahlawan. Kedua makam pahlawan tersebut adalah makam HM Suwignyo di Jalan Kom Yos Sudarso Sungai Jawi Luar dan makam Atmo Umar di Gang Bukit Gading Sungai Jawi Dalam.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, ziarah ke makam pahlawan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya dalam memperingati Hari Pahlawan.
"Ini bentuk penghormatan bagi mereka yang gugur saat berjuang dan mengenang kembali jasa para pahlawan" ujarnya usai berziarah, Kamis (10/11/2022).
Pada peringatan Hari Pahlawan ke-77 kali ini mengusung tema 'Pahlawanku Teladanku'. Lewat momentum ini, Edi mengajak masyarakat untuk mempelajari sejarah patriotisme pahlawan Indonesia dan diimplementasikan pada keseharian.
"Untuk diketahui juga pada generasi muda, edukasi ke mereka tentang nilai-nilai pahlawan, karena nanti mereka yang memegang estafet pembangunan,” sebutnya.
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan menambahkan, ziarah yang dilakukan di kedua makam kali ini dilakukan sebagai napak tilas tokoh berpengaruh di Kota Pontianak. Ia menilai kedua tokoh tersebut sudah berjasa dalam perlawanan kepada penjajah di Kota Pontianak. Kepada generasi muda, dirinya berpesan agar mereka bisa menjadi pahlawan masa kini yang bermanfaat bagi orang lain.
“Jadilah pahlawan di segala kondisi dan setiap waktu sehingga bermanfaat bagi orang di sekitarnya,” pesannya.
Ziarah ke makam para pahlawan tersebut selain mendoakan almarhum, juga bersilaturahmi dengan ahli waris pahlawan sekaligus menyerahkan bingkisan.
“Mudah-mudahan dengan berziarah ke makam para pahlawan ini, memberikan semangat bagi kita generasi penerus bangsa melanjutkan perjuangan dengan membangun Kota Pontianak,” tutupnya.
Seperti diketahui, HM Suwignyo adalah pahlawan yang saat ini sudah tiada namun namanya selalu diingat lantaran dijadikan sebagai nama jalan di Kota Pontianak. Mendiang adalah pemuda yang berasal dari Kutoharjo Jawa Tengah dan lahir tanggal 29 Oktober 1904 silam. HM Suwignyo bertemu sejumlah tokoh asal Kalimantan Barat, seperti Jeranding, Gusti Sulung Lelanang dan beberapa pejuang lainnya. Setelah itu, mereka sempat melarikan dari tempat pengasingan dan kembali berjuang di Kalbar bersama tokoh-tokoh tersebut. (prokopim/kominfo)
Maknai Hari Pahlawan, Wali Kota Minta ASN Petik Nilai-nilai Kepahlawanan
Upacara Peringatan 77 Tahun Hari Pahlawan
PONTIANAK — Peringatan Hari Pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November dimaknai Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono sebagai momentum memperbaiki karakter dengan meneladani semangat juang para pahlawan bangsa Indonesia.
Dia mengajak masyarakat Kota Pontianak untuk memiliki jiwa yang tangguh, terutama ketika menghadapi tantangan. Ia juga meminta kepada ASN di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk mengambil pelajaran dari nilai-nilai kepahlawanan dari masa lalu.
"Sekarang kita tengah menghadapi persoalan global, mulai dari resesi, pemanasan global, kelangkaan pangan dan bencana alam. Mari kita bergerak bersama untuk menjadi pemenang," ungkapnya usai Upacara Peringatan Hari Pahlawan, di Halaman Kantor Wali Kota, Kamis (10/11/2022).
Semangat kepahlawanan juga diartikannya sebagai semangat persatuan antar elemen bangsa. Menurutnya, saat menghadapi situasi yang sulit, kebersamaan memiliki peran yang menentukan. Edi berharap, hal tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terlebih pada keluarga dan lingkungan sekitar.
Khususnya bagi seluruh aparatur, lanjutnya, sebagai pengabdi negara dan masyarakat, harus mendalami makna kepahlawanan. Mulai dari dedikasi, keikhlasan dalam membangun bangsa.
"Bersama kita kenang dan hormati perjuangan para pahlawan, bersama kita implementasikan nilai-nilai kepahlawanan," serunya.
Upacara yang digelar oleh Pemkot Pontianak itu merupakan bentuk penghormatan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan. Pada kesempatan itu, seluruh peserta upacara mengheningkan cipta secara serentak selama 60 detik seraya mendoakan para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.
Edi menuturkan, jiwa patriotisme dan semangat pantang menyerah dari sosok para pahlawan patut untuk diteladani meski perjuangan kala zaman penjajahan berbeda dengan yang dihadapi zaman sekarang.
“Bagaimana kita mengimplementasikan sosok pahlawan dengan jiwa pengorbanannya bagi bangsa dan negara dalam kehidupan kita sehari-hari,” tutupnya. (prokopim/kominfo)