,
menampilkan: hasil
Tukinem Merasa Terbantu lewat Pasar Murah
Operasi Pasar Murah di Kecamatan Pontianak Timur
PONTIANAK - Tukinem (68), warga Kelurahan Saigon Kecamatan Pontianak Timur senang ketika mendapat kabar digelarnya operasi pasar murah oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak di Kantor Camat Pontianak Timur pada Rabu (11/12/2024).
“Saya dapat kabar dari grup WhatsApp, kami senang dan ikut antre pagi,” katanya usai belanja paket sembako di pasar murah.
Merasa dimudahkan, Tukinem pun bersama warga yang lain berharap agar operasi pasar murah rutin dilaksanakan. Ibu rumah tangga yang kini mengisi aktivitas dengan mengasuh cucu ini merasakan dampak positif dari operasi pasar murah.
“Ini kan rutin dibuat, kalau bisa harapannya terus ada untuk memudahkan karena harganya lebih murah,” tuturnya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Edi Suryanto menerangkan, operasi pasar ini merupakan langkah Pemkot Pontianak untuk menjaga stabilitas harga menjelang Natal dan Tahun Baru. Selain itu upaya ini sekaligus menindaklanjuti arahan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
“Kita pemerintah daerah, kabupaten dan kota itu menerima arahan Kemenko Perekonomian, atas koordinasi dan sinergi yang solid sehingga inflasi Oktober Indonesia tahun 2024 tercatat sebesar 1,71 persen,” ungkapnya setelah meninjau operasi pasar murah.
Menjelang Nataru, lanjut Edi, ada beberapa hal yang harus diwaspadai. Mulai dari menjaga ketersediaan stok cabai rawit dan bawang merah pada akhir 2024 dan awal tahun 2025, menjaga kenaikan harga komoditas daging ayam dan telur ayam ras terutama sampai memastikan kelancaran logistik angkutan barang atas dampak pembatasan jalan.
Kemudian memastikan pengendalian harga tarif angkutan, baik darat, laut dan udara, karena peningkatan permintaan serta memastikan ketersediaan kelancaran pemenuhan kebutuhan komoditas pangan untuk mendukung kesuksesan program Makan Bergizi Gratis pada Januari 2025.
“Begitu arahan pemerintah pusat, tentu di Kota Pontianak kita terus pantau dan awasi. Mudah-mudahan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, barang tetap murah dan ketersediaan terus aman,” sebut Edi.
Operasi pasar murah kali ini melibatkan berbagai pihak mulai dari PT Bulog, PDAM Tirta Khatulistiwa, Bank Kalbar, Bank Indonesia, Ritel Modern, BPR Khatulistiwa sampai kelompok tani. Edi mengajak masyarakat Kota Pontianak untuk belanja di operasi pasar murah. Adapun jadwal operasi pasar setelah ini adalah di Kantor Camat Pontianak Kota pada Kamis (12/12), Kantor Camat Pontianak Utara pada Jumat (13/12) dan Kantor Camat Pontianak Barat pada Senin (16/12).
“Setiap komoditas yang dijual mendapat subsidi dari pemerintah sehingga menjadi lebih murah dari harga pasar umumnya. Ayam dijual dengan harga Rp10 ribu per pak, paket sembako beras premium 5 kg, gula pasir 1 kg, minyak goreng 1 liter dijual dengan harga Rp90 ribu. Mari masyarakat manfaatkan kesempatan ini, saya harap warga Kota Pontianak merasakan dampak positif dari program ini,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)
Operasi Pasar Murah Mulai Digelar, Warga Antusias Mengantre
Operasi Pasar Perdana di Pontianak Tenggara
PONTIANAK - Masyarakat di Kecamatan Pontianak Tenggara antusias mengantre untuk membeli berbagai kebutuhan pada operasi pasar murah yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Edi Suryanto menjelaskan, operasi pasar melibatkan berbagai pihak mulai dari PT Bulog, PDAM Tirta Khatulistiwa, Bank Kalbar, Bank Indonesia, Ritel Modern, BPR Khatulistiwa sampai kelompok tani.
“Kami menggelar operasi pasar harapannya tidak terjadi lonjakan harga khususnya menjelang libur akhir tahun, baik itu menyambut Natal dan Tahun Baru,” katanya usai meninjau operasi pasari di Kantor Camat Pontianak Tenggara, Senin (9/12/2024).
Kecamatan Pontianak Tenggara menjadi pembuka rangkaian operasi pasar murah. Adapun jadwal kegiatan di masing-masing kecamatan setelahnya yaitu Kantor Camat Pontianak Selatan pada Selasa (10/12), Kantor Camat Pontianak Timur pada Rabu (11/12), Kantor Camat Pontianak Kota pada Kamis (12/12), Kantor Camat Pontianak Utara pada Jumat (13/12) dan Kantor Camat Pontianak Barat pada Sabtu (14/12).
Edi mengajak masyarakat Kota Pontianak untuk belanja di operasi pasar murah. Ia menambahkan, setiap komoditas yang dijual mendapat subsidi dari pemerintah sehingga menjadi lebih murah dari harga pasar umumnya. Sebagai contoh telur ayam dijual dengan harga Rp10 ribu per pak, paket sembako beras premium 5kg, gula pasir 1kg, minyak goreng 1 liter dijual dengan harga Rp90 ribu.
“Silakan masyarakat manfaatkan kesempatan ini, saya harap warga Kota Pontianak merasakan dampak positif dari program ini,” terangnya.
Sebelumnya, Pemkot Pontianak lewat Satgas Ketahanan Pangan telah rutin memantau ketersediaan stok serta memastikan stabilitas harga pangan di pasar tradisional. Berbagai langkah juga dilakukan untuk menekan inflasi. Edi menilai, hal paling penting adalah menjaga kelancaran distribusi.
“Banyak upaya telah dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan dan lonjakan harga, operasi pasar juga merupakan satu di antaranya. Tapi yang paling penting adalah meningkatkan daya beli masyarakat serta menjaga kelancaran distribusi,” tutupnya. (kominfo)
Jelang Nataru Inflasi Pontianak 1,77 persen
High Level Meeting Lintas Sektoral
PONTIANAK - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Amirullah menerangkan, inflasi year on year (yoy) Kota Pontianak berada di angka 1,77 persen. Lima komoditas terbesar pendorong inflasi menurut Badan Pusat Statistik (BPS) adalah bawang merah, ikan kembung, minyak goreng, wortel dan jeruk.
“Inflasi di Pontianak secara umum terkendali, artinya kemungkinan lonjakan harga sangat tipis. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bersama pemangku kebijakan terus memantau kondisi inflasi,” katanya usai memimpin High Level Meeting (HLM) Inflasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Pontianak, di Ruang Pontive Center, Rabu (4/12/2024).
Amirullah menambahkan, pihaknya senantiasa melakukan pengawasan di lapangan, mulai dari tingkat distributor, agen-agen hingga pasar-pasar tradisional maupun swalayan modern untuk menjaga ketersediaan pangan tetap aman.
“Penyumbang inflasi tidak bisa hanya dalam kendali pemerintah daerah saja, untuk itulah kita jalin kerjasama dengan stakeholder lainnya. Contoh harga yang dikendalikan pemerintah seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa mempengaruhi inflasi, jadi kita tidak bisa kerja sendiri,” ungkapnya.
Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru), lintas sektoral telah rutin melakukan peninjauan. Dari hasil monitoring, belum ada fenomena luar biasa seperti kelangkaan atau lonjakan harga. Amirullah menyampaikan, peran pemerintah dalam hal ini yaitu melindungi konsumen dengan menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Selain dari sisi harga, kita juga mempertimbangkan sisi distribusinya, jadi menjamin kelancaran distribusi pada titik-titik distribusi barang,” ungkapnya yang juga selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak.
Menurut Amirullah, infrastruktur jalan sangat menentukan kelancaran distribusi. Ia menyampaikan, kemacetan bisa menyumbang inflasi. Sehingga perlu pengendalian dari segala sektor instansi pemerintah.
“Paling tidak jalan di Kota Pontianak lancar dilalui dan tidak butuh waktu lama. Artinya selain bagusnya fisik jalan, juga kelancaran lalu lintas bisa menyumbang inflasi. Pemkot Pontianak menjaga infrastruktur jalan menuju pelabuhan, bandara dan pusat pergudangan untuk menjamin kelancaran,” pungkasnya. (kominfo)
Manfaatkan Pekarangan untuk Tanaman Sayur
Gencarkan Gerakan Menanam Pekarangan di Kalangan ASN dan Warga
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menggencarkan program Gerakan Menanam Pekarangan. Gerakan ini selaras dengan program unggulan prioritas kemandirian bangsa melalui swasembada pangan dalam 100 hari kerja pemerintahan Presiden RI.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Edi Suryanto menerangkan, Gerakan Menanam Pekarangan ini telah dituangkan dalam Surat Edaran kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Pontianak khususnya dan masyarakat Kota Pontianak pada umumnya, untuk melakukan Gerakan Menanam berbagai komoditas sayuran.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan, baik yang ada di rumah masing-masing maupun pekarangan kantor guna memenuhi kebutuhan rumah tangga dan mendukung upaya pengendalian inflasi Kota Pontianak,” ujarnya usai menanam sayuran secara simbolis pada pencanangan Gerakan Menanam Pekarangan di Jalan Petani, Rabu (4/12/2024).
Ia menyebut, ada beberapa komoditas pangan yang acapkali bergejolak, terutama komoditas sayuran, antara lain cabai rawit, cabai besar merah, sawi hijau, kangkung, bayam dan lainnya. Pelaksanaan Gerakan Menanam Pekarangan bergizi cepat panen ini menggerakkan 52 kelompok wanita tani maupun kelompok tani sebanyak 1.040 orang.
“Seandainya satu kelompok menanam 250 pot atau polybag cabai yang tumbuh subur, maka nantinya akan tersedia tanaman menghasilkan sebanyak 13 ribu dengan menyumbang produksi 3 ton cabai per bulan,” terang Edi Suryanto.
Selain menanam sayuran, gerakan ini juga meliputi pemberian bantuan benih, demplot, pertanaman skala rumah tangga hingga panen untuk komoditas aneka cabai, sawi, kangkung, bayam, terong dan tomat. Pj Wali Kota berharap, gerakan menanam cabai oleh ASN yang berjumlah 4.395 orang di pekarangan kantor dan pekarangan rumah ASN yang pernah digaungkan pada tahun 2023 lalu dapat terlaksana secara berkelanjutan.
“Apabila ASN menanam di pekarangan rumahnya masing-masing sebanyak 10 pot atau polybag cabai, maka diperkirakan akan tersedia 43.950 tanaman,” ungkapnya.
Jumlah tanaman tersebut, lanjut dia, jika dikonversikan di lahan, maka sama dengan lahan seluas 3 hektare. Apabila tanaman cabai tumbuh subur, dapat menghasilkan produktivitas sebanyak 3 ton per hektare.
“Artinya, ASN di lingkungan Pemkot Pontianak akan menyumbang hampir 10 ton cabai per bulan. Tentunya dengan demikian dapat menekan tingginya permintaan cabai sehingga harga menjadi stabil,” imbuhnya.
Gerakan Menanam Pekarangan Bergizi Cepat Panen dengan Inovasi Gerakan Pemanfaatan Serentak Limbah Rumah Tangga untuk Pertanian Ramah Lingkungan (Gema Seruling) diharapkan dapat membantu warga masyarakat dalam memenuhi kebutuhan media tanam dan pupuk organik. Selain itu dapat memanfaatkan barang-barang bekas sebagai wadah tanaman.
“Dengan gerakan pemanfaatan serentak limbah rumah tangga untuk pertanian ramah lingkungan yang ditargetkan dapat mengurangi limbah rumah tangga sebanyak 21 persen,” pungkasnya. (prokopim)