,
menampilkan: hasil
Warga Serbu Operasi Pasar Murah di Kecamatan Pontianak Kota
Pemkot Siapkan 16.439 paket Sembako Murah di Enam Kecamatan
PONTIANAK – Setelah menggelar Operasi Pasar Murah di Kecamatan Pontianak Tenggara, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (DKUMP) Kota Pontianak kembali menyasar Kecamatan Pontianak Kota. Di kecamatan ini, sebanyak 2.187 paket sembako disiapkan untuk operasi pasar. Dengan harga Rp85 ribu per paket, masyarakat bisa membawa pulang beras premium 5 kilogram, gula premium 1 kilogram, dan minyak goreng premium 1 liter. Masyarakat antusias mengantre untuk mendapatkan paket sembako murah dengan membawa kantong belanja masing-masing.
Kepala DKUMP Kota Pontianak Ibrahim menerangkan, operasi pasar ini digelar dalam rangka menyambut Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perbankan, BUMN, BUMD dan pelaku usaha. Tujuannya, membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau sekaligus menjaga stabilitas harga menjelang hari besar keagamaan.
“Operasi pasar ini merupakan upaya pemerintah untuk menekan laju inflasi dan memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru,” ujarnya saat memantau operasi pasar di halaman Kantor Camat Pontianak Kota, Selasa (16/12/2025).
Ibrahim menjelaskan, operasi pasar dilaksanakan di seluruh kecamatan di Kota Pontianak dengan jadwal sebagai berikut: Kantor Camat Pontianak Tenggara pada Senin (15/12/2025), Kantor Camat Pontianak Kota pada Selasa (16/12/2025), Kantor Camat Pontianak Selatan pada Rabu (17/12/2025), Kantor Camat Pontianak Utara pada Kamis (18/12/2025), Kantor Camat Pontianak Timur pada Jumat (19/12/2025), dan Kantor Camat Pontianak Barat pada Senin (22/12/2025).
“Kegiatan ini dibuka mulai pukul 07.00 hingga 13.00 WIB. Masyarakat diwajibkan membawa KTP asli dan menyerahkan fotokopi KTP satu lembar, serta membawa tas atau kantong belanja sendiri karena tidak disediakan kantong plastik,” jelasnya.
Ia berharap operasi pasar ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah, sehingga kebutuhan pokok tetap terpenuhi dengan harga yang lebih terjangkau.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan tenang tanpa terbebani kenaikan harga bahan pokok,” tuturnya.
Salah seorang warga Pontianak Kota, Maria (48), mengaku terbantu dengan adanya operasi pasar murah tersebut. Menurutnya, harga paket sembako yang ditawarkan jauh lebih terjangkau dibandingkan harga di pasaran, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru.
“Kalau beli di luar, harganya sudah naik. Dengan operasi pasar ini, kami bisa menghemat pengeluaran. Sangat membantu, apalagi kebutuhan rumah tangga sedang banyak,” katanya usai membeli paket sembako.
Selain paket sembako murah, di operasi pasar juga tersedia telur ayam ras dengan harga Rp10 ribu per pack berisi 10 butir, serta sejumlah komoditas dan bazar murah lainnya.
Pemerintah Kota Pontianak menyiapkan sebanyak 16.439 paket sembako murah yang tersebar di enam kecamatan. Kecamatan Pontianak Tenggara sebanyak 2.000 paket, Pontianak Kota 2.187 paket, Pontianak Selatan 2.500 paket, Pontianak Utara 3.500 paket, Pontianak Timur 2.752 paket dan Pontianak Barat 3.500 paket. (prokopim)
Ranperda Digitalisasi Pajak Daerah Upaya Optimalisasi PAD
PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mengapresiasi penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Digitalisasi Pajak Daerah yang diprakarsai oleh DPRD Kota Pontianak. Apresiasi tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Pontianak yang mengagendakan penyampaian pendapat Wali Kota terhadap Ranperda inisiatif di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Pontianak, Senin (15/12/2025).
Bahasan menyampaikan bahwa inisiatif DPRD sejalan dengan fungsi legislasi sebagaimana diatur dalam Pasal 149 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang menyebutkan bahwa DPRD memiliki fungsi pembentukan peraturan daerah kabupaten/kota.
“Hal tersebut juga selaras dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, yang mengatur bahwa rancangan peraturan daerah dapat berasal dari DPRD maupun kepala daerah,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa digitalisasi pajak daerah merupakan amanah dari Pasal 59 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2023 tentang Ketentuan Umum Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang mengatur bahwa pembayaran atau penyetoran pajak dilakukan melalui sistem pembayaran berbasis elektronik.
“Dengan penerapan sistem pembayaran berbasis elektronik, diharapkan pengelolaan pajak daerah dapat memberikan layanan yang lebih efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan akuntabel, serta tetap memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat,” kata Bahasan.
Menurutnya, digitalisasi pajak daerah tidak hanya dimaknai sebagai pemenuhan ketentuan formal atas peraturan yang lebih tinggi, tetapi juga harus menjadi instrumen strategis dalam pembaharuan manajemen pengelolaan pajak daerah.
“Dengan demikian, digitalisasi dapat mendorong peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat sekaligus berkontribusi terhadap optimalisasi pendapatan daerah,” pungkasnya. (prokopim)
Galakkan Tanaman Hortikultura, PKK Pontianak Ajak Manfaatkan Pekarangan
PONTIANAK - Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak Yanieta Arbiastutie mengajak warga untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah sebagai sumber pangan yang sehat, segar, dan bergizi.
"Dengan menanam sayuran, buah-buahan, dan tanaman lainnya, keluarga memiliki akses ke makanan yang segar dan sehat, serta dapat menjual hasil panen untuk mendapatkan penghasilan tambahan bagi keluarga," ujarnya saat panen sayuran dan jagung ketan ungu, Jumat (12/12/2025) di Balai Benih Induk Hortikultura Gang Flora Batulayang Kecamatan Pontianak Utara.
Menurut Yanieta, pemanfaatan lahan pekarangan bisa dimulai dengan mengidentifikasi kebun atau lahan pekarangan yang tersedia di rumah dan menentukan apa yang dapat ditanam seperti yang telah dilakukan ibu-ibu PKK dari Pokja III dalam mengelola kebun dengan berbagai jenis tanaman hortikultura.
"Hari ini kita panen kacang panjang, terong, kangkung, cabai dan jagung ketan ungu. Jagung ketan ungu ini sangat baik untuk penderita diabetes karena kadar gulanya yang rendah” jelasnya.
Dengan memanfaatkan lahan pekarangan, ibu rumah tangga akan mendapatkan sumber makanan yang sehat serta dapat mengurangi pengeluaran keluarga sehingga dapat dialihkan untuk kebutuhan peningkatan kualitas hidup keluarga. Dengan demikian, pemanfaatan lahan pekarangan dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan mencapai kemandirian ekonomi.
"Kegiatan ini juga menjadi salah satu wujud nyata dukungan TP PKK Kota Pontianak terhadap program nasional terkait ketahanan pangan serta pemberdayaan ekonomi keluarga berbasis lingkungan," pungkasnya. (*)
Mendag Budi Pastikan Stok dan Harga Pangan Stabil Jelang Libur Akhir Tahun
PONTIANAK – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mendampingi Menteri Perdagangan Republik Indonesia Budi Santoso, meninjau langsung kondisi harga kebutuhan pokok ke sejumlah lokasi di antaranya Pasar Flamboyan serta ritel modern Mitra Anda. Kunjungan ini dilakukan sebagai langkah pemerintah memastikan stabilitas harga dan ketersediaan stok pangan menjelang libur akhir tahun.
Dalam peninjauan di dua lokasi, Mendag Budi Santoso memeriksa sejumlah komoditas utama seperti beras, bawang, cabai, telur ayam ras, daging sapi, minyak goreng hingga kebutuhan harian lainnya.
Ia menilai harga-harga di Pasar Flamboyan dan Mitra Anda masih berada pada level yang baik dan sebagian bahkan lebih rendah dari harga acuan pemerintah.
“Hari ini kami meninjau pasar tradisional di kawasan Pontianak yakni Pasar Flamboyan. Kemudian ke ritel modern. Secara umum, harga-harga di sini cukup baik,” ujar Budi usai meninjau, Kamis (11/12/2025).
Untuk harga beras SPHP, terangnya, masih normal. Bawang merah dijual Rp20.000 dan Rp38.000, sementara harga acuan pemerintah Rp41.500. Budi menambahkan bahwa harga bawang putih juga menunjukkan stabilitas.
“Untuk Pontianak, khususnya Pasar Flamboyan, terima kasih Pak Wali. Harga-harga relatif stabil. Tadi juga kita melihat banyak sekali masyarakat yang berbelanja, suasana pasar sangat ramai dan ramah,” tambahnya.
Stok bahan pokok dipastikan aman untuk beberapa bulan ke depan, khususnya hingga menjelang lebaran tahun depan.
“Dan yang lebih menggembirakan, di sini terdapat 284 produk UMKM yang dijual langsung di jaringan ritel ini,” papar Mendag Budi.
“Bawang putih juga stabil di angka Rp28.000, masih di bawah harga acuan Rp40.000,” lanjutnya.
Namun, ia mengakui adanya kenaikan pada komoditas cabai. Menurutnya, kondisi cuaca belakangan ini membuat proses panen atau metik sedikit terhambat, meski produksi secara keseluruhan dinilai mencukupi.
“Memang ada beberapa komoditas yang mengalami sedikit kenaikan, misalnya cabai. Kami sudah koordinasi dengan Asosiasi Cabai Indonesia. Produksi cabai sebenarnya cukup, hanya saja karena kondisi cuaca, proses metik menjadi agak sulit sehingga butuh waktu,” jelasnya.
Meski demikian, produsen telah berkomitmen untuk menjaga pasokan agar harga tetap terkendali hingga pergantian tahun.
“Teman-teman produsen juga berkomitmen untuk terus memasok, agar menjelang Tahun Baru tidak terjadi masalah pada harga kebutuhan pokok,” kata Budi.
Ia turut mengapresiasi kondisi pasar dan peran pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga. Pihaknya juga terus memantau melalui sistem SP2KP, sehingga setiap pergerakan harga—naik atau turun—bisa terdeteksi.
“Kemarin kami juga sudah rapat bersama pemerintah daerah seluruh Indonesia dan para produsen. Produsen dan distributor, termasuk asosiasinya, sepakat untuk menjaga suplai. Dari laporan mereka, stok dalam kondisi surplus. Jadi untuk menghadapi Tahun Baru, para pemasok meyakinkan bahwa tidak akan ada masalah,” ucapnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, yang mendampingi selama peninjauan, menyampaikan bahwa pihaknya terus memastikan stok aman dan mengontrol harga pangan agar inflasi tetap terkendali.
“Alhamdulillah harga masih terkendali dan bahkan di bawah HET, seperti bawang. Cabai memang agak tinggi, tapi bawang merah, bawang putih, dan beras juga terkendali,” ujarnya.
Edi menegaskan Pemkot Pontianak telah menyiapkan sejumlah langkah antisipatif.
“Kita terus menjaga stok terkendali dan tidak terjadi kenaikan yang sangat tinggi. Makanya kita akan mengendalikan inflasi, dan kita juga akan menggelar pasar murah di enam kecamatan,” tuturnya.
Pemkot juga memastikan suplai barang kebutuhan pokok tetap lancar.
“Kita terus menyuplai agar stok tersedia, yang penting itu dulu,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)