,
menampilkan: hasil
Hadapi Inflasi Secara Global, Jaga Ketersediaan Bahan Pangan
Rakor Pengendalian Inflasi Daerah
PONTIANAK - Giat perekonomian di Kota Pontianak pasca pandemi sudah mengalami peningkatan yang signifikan. Hal itu diungkap Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan usai melaksanakan Rapat Koordinasi (rakor) Pengendalian Inflasi Daerah bersama Kementerian Dalam Negeri secara daring, di Ruang Pontive Center, Selasa (30/8/2022).
“Yaitu di angka 4,05 namun dengan informasi terkini bahwa kita dalam waktu dekat akan menghadapi inflasi secara global,” jelasnya.
Menghadapi situasi global serta menjaga stabilitas perekonomian di Kota Pontianak, Bahasan menyebut pihaknya akan melakukan pengawasan secara berkala di lapangan. Hal itu untuk mencari tahu kendala serta sebagai upaya menyeimbangkan angka inflasi.
“Supaya tatanan keamanan dan kondusifitas kehidupan masyarakat Kota Pontianak bisa terjaga,” ucapnya.
Meski beberapa harga komoditas seperti sembako maupun bahan bakar terjadi kenaikan, dirinya tetap optimis apabila seluruh sektor pemangku kebijakan bergandengan tangan, pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak akan terus bertambah.
“Ketersediaan bahan pangan menjadi kunci untuk menjaga harga pasar tetap stabil,” pungkasnya. (kominfo)
Pameran UMKM Dorong Pelaku Usaha Mikro Naik Kelas
DPD LPM Provinsi Kalbar Gelar Pameran UMKM
PONTIANAK - DPD Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Provinsi Kalbar menggelar Pameran UMKM 2022 di Rumah Radakng, Jumat (26/8/2022). Pameran diikuti berbagai pelaku usaha mikro yang memamerkan produk-produk unggulan dari masing-masing UMKM. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mendukung pameran UMKM yang digelar DPD LPM Kalbar sebagai upaya pemulihan ekonomi setelah melalui masa-masa sulit kala pandemi selama dua tahun lalu.
"Kita berharap melalui pameran ini akan memberikan dampak bagi usaha mikro untuk berkembang dengan memamerkan produknya dan bisa terus naik kelas," ujarnya.
Edi menambahkan, setelah masa sulit selama dua tahun dihadapkan pandemi Covid-19, kini aktivitas masyarakat boleh dikatakan sudah kembali normal meskipun masih menerapkan protokol kesehatan. Aktivitas perekonomian pun mulai menunjukkan kebangkitan yang menggembirakan. Hal ini tidak terlepas dari peran UMKM yang sangat menunjang pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak. Sebagai gambaran, pertumbuhan ekonomi saat ini berada di angka 4,6 persen. Padahal, sebelumnya sempat merosot di angka 3,9 persen saat dua tahun dihantam pandemi.
"Kita harapkan semangat kebersamaan dan produktivitas dengan berbagai macam usaha yang digeluti bisa memacu pertumbuhan ekonomi, termasuk geliat UMKM di Kota Pontianak," ucapnya.
Ia berharap masyarakat dan pelaku UMKM terus berkreasi dan berinovasi untuk menciptakan produk-produk unggulan yang khas. Dengan demikian, kehadiran UMKM tersebut nantinya bisa menjadi penopang pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di Pontianak tetapi juga Kalbar.
"Saya ucapkan selamat, mudah-mudahan event ini menjadi awal LPM bisa terus eksis dan menjalankan perannya mengajak pelaku UMKM lainnya menjadi lebih besar dan berkembang. Saya harap kegiatan ini menjadi agenda tetap tahunan LPM," tutur Edi.
Ketua Panitia Pameran UMKM, Elysius Aidy menyatakan, latar belakang digelarnya pameran ini mengingat UMKM sebagai tiang penyanggah perekonomian.
"Selama pandemi, hanya UMKM yang masih bertahan dan UMKM pula menjadi andalan pemerintah sebagai penopang ekonomi," imbuhnya.
Menurutnya, kehadiran UMKM sangat membantu pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dalam menyanggah perekonomian di Indonesia. Melalui pameran ini, Aidy berharap UMKM tidak terkesan mati suri, artinya hanya ada plang nama, sementara orang dan kegiatannya tidak ada. UMKM juga diharapkan tidak hanya puas dengan satu produk, tetapi terus berkembang menjadi produk unggulan.
"Maka dari itu kami mengajak UMKM sama-sama mendorong agar pemerintah mendukung UMKM sehingga perekonomian di daerah lebih maju lagi," pungkasnya. (prokopim)
Faktor Ekonomi Global Pengaruhi Volume Anggaran
Teken Nota Kesepakatan KUA-PPAS Tahun Anggaran 2023
PONTIANAK - Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun anggaran 2023 Kota Pontianak telah ditetapkan. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menerangkan, volume anggarannya sebesar Rp1,83 triliun. Volume tersebut naik sebesar Rp19,25 miliar atau 1,06 persen dari target Volume APBD Perubahan Kota Pontianak Tahun Anggaran 2022.
"Adanya perubahan volume itu disebabkan pengaruh ekonomi global yang terjadi hingga saat ini," ujarnya usai penandatanganan Nota Kesepakatan KUA-PPAS Tahun Anggaran 2023 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Pontianak, Jumat (12/8/2022).
Menurutnya, ada beberapa jenis Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diharapkan terdongkrak. Sebab terjadinya fluktuasi dilihat dari ekonomi makro, indeks kemiskinan dan lain sebagainya. Namun jika dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi memang trennya positif. Hanya saja, kata dia, fakto ekonomi global, terutama perang antara Rusia dengan Ukraina, sedikit banyak ikut mempengaruhi perekonomian di Indonesia.
"Harga minyak naik, harga bahan kebutuhan pokok naik. Faktor perubahan cuaca juga ikut mempengaruhi melonjaknya harga pangan," sebutnya.
Edi menyatakan, pihaknya akan mengambil langkah-langkah, di antaranya penghematan dan efisiensi, mengurangi belanja-belanja yang tidak bermanfaat serta rasionalisasi pajak termasuk mengurangi belanja modal yang mencakup belanja barang dan jasa serta belanja pegawai.
"Meski demikian, hal itu tidak akan mempengaruhi kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak," pungkasnya. (prokopim)