,
menampilkan: hasil
Dongkrak PAD, Pemkot Evaluasi Pengelolaan Keuangan
Jawaban Wali Kota Terhadap Pandangan Umum Fraksi
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, pihaknya tengah berupaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pontianak. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam hal ini Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Pontianak diharapkan mampu menyerap lebih banyak lagi PAD melalui retribusi serta pajak daerah.
“Fraksi-fraksi umumnya menginginkan adanya peningkatan kinerja dari BKD Kota Pontianak. Selain itu juga ada permintaan perbaikan fasilitas umum seperti lampu jalan dan lain-lain,” terangnya usai menyampaikan pidato jawaban terhadap pandangan umum fraksi-fraksi di Gedung DPRD Kota Pontianak, Rabu (3/8/2022).
Evaluasi secara taktis dan komprehensif juga akan dilakukan untuk memperbaiki pengelolaan keuangan daerah dengan menguatkan asistensi anggaran pada saat proses verifikasi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) maupun Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Pemkot Pontianak juga sangat memperhatikan realisasi APBD agar tidak menumpuk di akhir tahun dengan membentuk Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (Tepra),” jelas Edi.
Enam bulan terakhir, asumsi PAD di Kota Pontianak menurun. Oleh sebab itu, lanjut Edi, Pemkot Pontianak sepakat dengan pandangan fraksi untuk menumpas kemiskinan, menekan angka pengangguran serta mendukung UMKM di Kota Pontianak.
“Sehingga pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak dalam tren yang positif,” ucap dia.
Edi lalu menegaskan komitmen Pemkot Pontianak dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kota Pontianak. Dirinya menambahkan, selama ini tidak akan terwujud visi dan misi Kota Pontianak tanpa kerjasama seluruh pihak, mulai dari dinas hingga dewan.
“Penanganan covid juga terus terlaksana dengan keuangan yang ada berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada,” pungkasnya. (kominfo)
PACRI Layanan Cetak Dokumen Adminduk Dalam Sehari
Disdukcapil Pontianak Komitmen Percepat Pelayanan
PONTIANAK - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pontianak meluncurkan inovasi terbaru dalam layanan administrasi kependudukan (adminduk) berupa Pelayanan Cetak Sehari (PACRI). Pelayanan cetak sehari ini mulai diterapkan sejak tanggal 8 Juli 2022 lalu sebagaimana dituangkan dalam Surat Edaran Wali Kota Pontianak Nomor 37/Disdukcapil/2022.
Kepala Disdukcapil Kota Pontianak, Erma Suryani mengungkapkan, kehadiran PACRI ini dalam rangka upaya pihaknya untuk mempercepat dan mempermudah pelayanan publik terutama layanan adminduk. Berawal dari banyaknya warga yang mengeluhkan lamanya proses dokumen kependudukan selesai atau terbit, maka Disdukcapil merespon keluhan itu dengan meluncurkan PACRI. Sebelum adanya PACRI, dokumen kependudukan baru selesai hingga tujuh hari. Padahal dokumen kependudukan diperlukan cepat, apalagi jika dokumen tersebut diperlukan sebagai persyaratan administrasi.
"Dengan adanya PACRI ini, masyarakat bisa menerima dokumen kependudukannya hanya dalam waktu sehari," ujarnya usai membuka sosialisasi PACRI di Aula Gedung Terpadu Jalan Letjen Sutoyo Pontianak, Senin (1/8/2022).
Dijelaskannya, beberapa hal yang dilakukan untuk pemenuhan pelayanan cetak sehari ini antara lain pemangkasan alur pelayanan dari delapan menjadi lima alur pelayanan. Selain itu, pihaknya juga menambah jumlah front office dari enam menjadi sebelas loket. Kemudian mengintegrasikan pelayanan antar bidang hingga penguatan SDM, mengoptimalkan pelayanan mobil keliling, serta Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) di Disdukcapil Kota Pontianak. Dirinya berharap dengan adanya layanan PACRI ini, masyarakat yang melakukan pengurusan dokumen kependudukan bisa terlayani dengan maksimal.
"Sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelayanan publik yang ada di Disdukcapil Kota Pontianak," jelas Erma.
Agar masyarakat luas mengetahui layanan ini, pihaknya menggelar sosialisasi berkaitan dengan PACRI. Dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat diharapkan tidak lagi berpikiran bahwa layanan dokumen adminduk pada Disdukcapil Kota Pontianak terkesan lama.
"Kami berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik, cepat dan mudah," pungkasnya. (Sumber : disdukcapil_ptk)
Yanieta Bangga Lihat Hasil Kerajinan Karya Disabilitas
Penyandang Disabilitas Dapat Pelatihan Berbasis Life Skill
PONTIANAK - Sebanyak 19 produk kerajinan tangan karya penyandang disabilitas dipamerkan di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Pontianak. Produk kerajinan tersebut merupakan karya pengrajin disabilitas yang telah mengikuti pelatihan berbasis life skill.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie mengungkapkan penyandang disabilitas pada hakikatnya mampu berdaya dan berkarya setara dengan orang pada umumnya jika memiliki ilmu dan keterampilan.
"Saya turut bangga melihat hasil dari pelatihan membuat buket bunga dan menghias kotak hantaran nikah bagi penyandang disabilitas yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kota Pontianak bekerjasama dengan TP PKK Kota Pontianak," ujarnya usai melihat pameran hasil kerajinan para pengrajin disabilitas pada pertemuan rutin TP-PKK Kota Pontianak, Senin (1/8/2022).
Menurutnya, pelatihan yang digelar oleh Dinas Sosial kota Pontianak bagi penyandang disabilitas sudah sesuai dengan trend saat ini, dimana buket bunga dan hantaran pengantin masih menjadi kebutuhan pada saat momen bahagia seperti wisuda dan nikahan.
"Untuk pemasaran menjadi tugas kita bersama membantu mereka agar produknya bisa dipasarkan baik secara online maupun offline," imbuhnya.
Dia berharap, pelatihan tersebut berkelanjutan sehingga tidak hanya berhenti pada pembuatan produk tetapi juga membranding, mempacking dan memasarkan melalui digital.
"Nanti diberikan juga pelatihan membranding produk, jika bisa dipasarkan melalui digital, mereka tidak harus kemana-mana, itu yang harus menjadi perhatian kita bersama," ucap Yanieta yang juga selaku Ketua Dekranasda Kota Pontianak.
Plh Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak, Hidayati mengatakan isu pekerjaan bagi penyandang disabilitas memang menjadi perhatian pemerintah. Diantaranya ada program untuk rehabilitasi termasuk di dalamnya bagi penyandang disabilitas di Kota Pontianak.
"Walaupun termasuk dalam penyandang disabilitas, mereka berkeinginan untuk mandiri dalam kehidupannya, bekerja agar mendapatkan hasil sebagai pendapatan keluarga," terangnya.
Keinginan penyandang disabilitas untuk berkarya dalam membuat kerajinan tangan diakomodir oleh Dinas Sosial Kota Pontianak dengan menggelar pelatihan yang diikuti oleh 15 orang penyandang disabilitas pada tanggal 27 - 28 Juli 2022 lalu.
"Hari ini kita pamerkan hasil pelatihan itu dan kita berharap bertepatan dengan pertemuan ini, ramai yang hadir sehingga bisa tersosialisasikan dengan baik," tutupnya. (prokopim)
Investor Siap Bangun Jembatan Garuda Hubungkan Bardan-Siantan
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyambut baik rencana pihak investor yang akan membangun jembatan penghubung Jalan Bardan hingga Terminal Siantan. Jembatan yang memiliki panjang 350 meter dan lebar 30 meter tersebut dibangun dalam bentuk Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Dari desain yang dipaparkan oleh investor, terlihat bangunan jembatan yang dinamai Jembatan Garuda berdiri megah. Ada empat jalur jalan dengan di bagian tengahnya berbentuk lingkaran.
"Aturan regulasinya sudah ada dan kita menggandeng investor dari Indonesia dan Cina karena ini sangat konkrit dan spektakuler di Kota Pontianak," ujarnya usai ekspos rencana pembangunan Jembatan Garuda di Ruang Pontive Center, Kamis (28/7/2022).
Menurutnya, kajian rencana pembangunan Jembatan Garuda sudah berjalan beberapa bulan belakangan. Kehadiran jembatan ini nantinya akan menghubungkan Jalan Tanjungpura Pontianak Kota dan Jalan Gusti Situt Mahmud dan Khatulistiwa Pontianak Utara yang berstatus jalan nasional.
"Mudah-mudahan Jembatan Garuda ini bisa mengatasi persoalan transportasi dan kemacetan di kedua wilayah, apalagi pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas I juga dibangun, tentunya kemacetan yang kerap terjadi bisa terurai," jelasnya.
Keterlibatan pemerintah pusat seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bappenas, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Keuangan menjadi titik awal terwujudnya jembatan tersebut. Meski dirinya belum bisa memastikan kapan dimulainya pelaksanaan pembangunan Jembatan Garuda, namun diakuinya proses rencana pembangunan sudah dilakukan dua bulan lalu.
"Dan ini membutuhkan waktu yang cukup panjang, mulai dari penyiapan amdal dan lainnya," ungkapnya.
Edi menerangkan, pembangunan jembatan sumber dananya berasal dari investor. Sementara dari pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak akan mempersiapkan fasilitasi, regulasi yang berkaitan dengan lahan-lahan terkena dampak dari pembangunan Jembatan Garuda tersebut.
Dari desain konsep jembatan yang dipaparkan, konstruksi jembatan dilengkapi kabel-kabel pancang. Jembatan ini bisa dilintasi oleh kendaraan roda dua dan roda empat maupun kendaraan besar seperti truk atau trailer.
"Istimewanya lagi, bagi pejalan kaki, dimanjakan dengan energi power hydro dari air Sungai Kapuas," terang dia.
Karsono dari PT Berkat Rahmat Ilahi, satu di antara investor yang terlibat dalam rencana pembangunan Jembatan Garuda, menuturkan, penamaan pada jembatan tersebut dikaitkan dengan pahlawan daerah Kalimantan Barat, yakni Sultan Hamid II sebagai perancang lambang negara Burung Garuda.
"Proses pembangunan jembatan ini nanti tergantung pada perusahaan-perusahaan karena melalui skema KPBU," katanya.
Karsono menyatakan, keterlibatan investor dalam konsorsium pembangunan Jembatan Garuda terdiri dari beberapa perusahaan, termasuk Chinese Construction, BUMN dan mitra perusahaan lainnya.
"Program ini tidak menggunakan anggaran dari pemerintah karena kami usulkan dari badan usaha yang belum pernah terjadi di Kalimantan Barat maka kami coba memulai hal ini," sebutnya.
Sejauh ini, pihaknya masih menunggu keputusan pemerintah pusat dan dukungannya agar rencana pembangunan Jembatan Garuda ini bisa terealisasi secepatnya.
"Kalau ini sudah terealisasi, saya yakin Jembatan Garuda akan menjadi landmark baru di Kota Pontianak," pungkasnya. (prokopim)