,
menampilkan: hasil
Bima Arya Senang Bersepeda di Pontianak, Sebut Trek Rata dan Udara Segar
Gowes Bareng Peserta Raker Apeksi Regional Kalimantan
PONTIANAK - Jajaran wali kota se-Kalimantan yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Komisariat Wilayah (Komwil) V Regional Kalimantan bersama Ketua Apeksi Bima Arya bersepeda keliling Kota Pontianak. Start dari Hotel Aston Pontianak, rombongan mengayuh sepeda menempuh rute Jalan Hijas, Tanjungpura, Rahadi Usman, Sidas, Jenderal Urip, HOS Cokroaminoto, Gusti Sulung Lelanang, Ahmad Yani dan finish di Taman Sepeda Untan.
Ketua Apeksi yang juga menjabat Wali Kota Bogor, Bima Arya mengapresiasi ajakan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono selaku tuan rumah penyelenggara Raker Komwil V Apeksi Regional Kalimantan untuk bersepeda menyusuri jalan Kota Pontianak sekaligus menanam pohon. "Kita senang karena treknya rata, udaranya masih segar," ungkapnya usai gowes bersama kepala daerah lainnya, Kamis (25/3/2021).
Menurutnya, bagi orang yang gemar bersepeda, menempuh trek di ruas jalan Kota Pontianak sangat menyenangkan meskipun rute yang ditempuh rombongan jaraknya kurang jauh. "Kalau dua kali lipat dari rute tadi tentu akan lebih leluasa untuk menikmati bersepeda di Kota Pontianak," sebut Bima.
Ia juga memberikan masukan kepada Wali Kota Edi Kamtono untuk merangkul pehobi sepeda maupun yang tergabung dalam komunitas sepeda, menggelar event-event sepeda dan memperbanyak jalur sepeda. "Sebab tata kotanya sangat menunjang bagi orang yang hobi bersepeda, pesepeda pasti senang untuk gowes di jalanan Kota Pontianak," terangnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menambahkan, kegiatan bersepeda ini untuk memperkenalkan suasana Kota Pontianak terutama di pagi hari pada para tamu raker Apeksi Regional Kalimantan. "Sehingga tamu-tamu kita bisa merasakan udara pagi di Kota Pontianak yang masih segar," imbuhnya.
Menanggapi masukan dari Ketua Apeksi Bima Arya, Edi menyambut baik yang disampaikan Wali Kota Bogor. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berkomitmen mewujudkan Pontianak sebagai kota yang ramah sepeda. Diantaranya menyediakan jalur sepeda di beberapa ruas jalan serta taman sepeda. ”Tentunya dengan bersepeda, selain baik bagi kesehatan, juga untuk meningkatkan kualitas lingkungan karena mengurangi polusi udara," katanya.
Satu diantara komitmen itu adalah membangun Taman Sepeda yang berlokasi di eks Cafe Nineteen Untan, akan dituntaskan di tahun 2021. Saat ini, lanjut Edi, pekerjaannya sudah berjalan setengahnya. Diperkirakan pertengahan tahun 2021 sudah tuntas. Dia menjelaskan, Taman Sepeda akan dilengkapi dengan fasilitas penunjang diantaranya parkir sepeda, plaza, untuk aktivitas tidak hanya bagi komunitas sepeda tetapi juga umum, serta diorama atlet-atlet sepeda yang telah mengukir prestasi terutama di tingkat nasional maupun internasional. Keberadaan diorama itu sebagai penghargaan kepada atlet-atlet tersebut sekaligus juga bisa memberikan semangat kepada atlet-atlet muda untuk bisa berprestasi. "Secara bertahap ruang terbuka hijau, kawasan yang tidak tertata, kita tata, kita percantik sehingga Kota Pontianak memiliki banyak tempat untuk warga melakukan aktivitas rekreasi sekaligus olahraga dan kegiatan lainnya," pungkasnya.
Usai bersepeda, para wali kota beserta Forkopimda Kota Pontianak melakukan penanaman pohon bersama di Taman Sepeda. Adapun pemerintah kota yang hadir pada raker ini adalah Kota Pontianak, Singkawang, Banjarmasin, Balikpapan, Banjarbaru, Tarakan, Samarinda, Palangkaraya dan Bontang. (prokopim)
Wako Edi Kamtono Harap Raker Apeksi Hasilkan Solusi Tata Kelola Pemerintahan
Wali Kota se-Kalimantan Hadiri Jamuan Makan Malam Raker Komwil V Apeksi
PONTIANAK - Kedatangan sembilan wali kota se-Kalimantan beserta rombongan Rapat Kerja (Raker) Komisariat Wilayah (Komwil) V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Regional Kalimantan disambut dengan jamuan makan malam di Kalimantan Ballroom Hotel Aston Pontianak, Rabu (24/3/2021). Kesembilan kota yang hadir adalah Kota Pontianak, Singkawang, Banjarmasin, Balikpapan, Banjarbaru, Tarakan, Samarinda, Palangkaraya dan Bontang. Ketua Apeksi yang juga menjabat Wali Kota Bogor, Bima Arya turut hadir dalam jamuan makan malam. Kota Pontianak menjadi tuan rumah Raker Komwil V Apeksi Regional Kalimantan yang akan digelar pada Kamis, 25 Maret 2021.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meminta raker ini tidak hanya sekadar rapat secara formalitas, tetapi bagaimana pemerintah kota yang hadir bisa saling bertukar informasi dan sharing terhadap permasalahan kota yang ada di Kalimantan khususnya. "Tentu harapan kita raker ini bisa menghasilkan poin-poin yang bisa membantu pemerintah kota dalam permasalahan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan," ujarnya di hadapan para tamu peserta raker yang hadir.
Ia menambahkan, salah satu yang menjadi pembahasan adalah Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), adanya struktur organisasi baru yang mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 90 Tahun 2019. "Tentu dengan adanya penyesuaian-penyesuaian ini menjadi persoalan dalam penyelenggaraan pemerintahan kota," ungkap Edi.
Menurutnya, permasalah kota terutama masalah urbanisasi juga harus menjadi perhatian pemerintah kota terutama di Komwil V Apeksi Regional Kalimantan. Apalagi kondisi pandemi mengakibatkan masalah urbanisasi terutama angka pengangguran meningkat. Di Kota Pontianak, angka pengangguran sebelumnya 9,2 persen naik menjadi 12,3 persen. Demikian pula pertumbuhan ekonomi juga menurun. Persoalan-persoalan ini tentunya menjadi persoalan yang dihadapi bersama pemerintah kota yang ada di Kalimantan khususnya. Untuk itu, Edi berharap kolaborasi bersama anggota Apeksi bisa menjalin komunikasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, khususnya dalam membantu percepatan pemulihan perekonomian. "Sehingga pertumbuhan ekonomi bisa bangkit kembali," pungkasnya. (prokopim)
Gunakan Gedung PCC, Vaksinasi Guru Dukung Pelaksanaan PTM
PONTIANAK - Program vaksinasi Covid-19 di Kota Pontianak masih berjalan. Kali ini menyasar para guru yang digelar di Gedung Pontianak Convention Center (PCC). Targetnya sebanyak 350 orang yang akan divaksin.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan, vaksinasi yang digelar ini bertempat di Gedung PCC karena dinilai lebih representatif dengan kapasitas lebih luas. Dengan demikian akan mempercepat dan mempermudah pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Pontianak. "Sehari di gedung ini bisa melayani sebanyak 360 orang yang bisa divaksinasi," tuturnya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Gedung PCC, Rabu (24/3/2021).
Menurutnya, vaksinasi Covid-19 terhadap guru akan berpengaruh untuk mendukung kesiapan perluasan pembelajaran tatap muka di sekolah yang sudah berjalan selama ini. Selanjutnya vaksinasi juga ditujukan kepada pegawai kantor pelayan publik. "Kita berharap target vaksinasi ini berjalan lancar dan semakin banyak orang yang divaksin," sebutnya.
Dikatakannya, untuk proses pembelajaran tatap muka di Kota Pontianak telah dimulai pada jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Apabila proses pembelajaran tatap muka berjalan baik maka hal tersebut akan diperluas. Untuk itu, vaksinasi bagi guru ini dilakukan dalam rangka mendukung pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah. "Untuk siswa sementara belum divaksin karena batas usia penerima vaksin 18 tahun ke atas," kata Edi.
Sementara itu, untuk ketersediaan stok vaksin Covid-19 dikatakannya masih mencukupi. Pengiriman vaksin dari pemerintah pusat sudah ada kuota yang dialokasikan untuk ASN, TNI, Polri, pelayanan publik dan lansia. "Sehingga persentase akan mengikuti kesiapan vaksinasi," pungkasnya. (prokopim)
Telur Berdiri Tegak Tandai Kulminasi Matahari di Pontianak
Kulminasi Matahari Diusulkan Jadi Event Nasional
PONTIANAK - Detik-detik jelang matahari tepat berada di atas garis Khatulistiwa ditandai dengan mendirikan telur-telur secara tegak di kawasan Tugu Khatulistiwa oleh beberapa tamu undangan yang hadir pada Pesona Kulminasi Matahari. Telur-telur berdiri tegak dan tanpa bayangan menjadi sebuah fenomena alam yang terjadi setiap dua kali dalam setahun. Setiap tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September di Pontianak dikenal juga dengan sebutan hari tanpa bayangan.
Momen Kulminasi Matahari tahun ini digelar secara terbatas. Di tengah pandemi, event ini digelar di Tugu Khatulistiwa secara terbatas dan virtual yang dapat disaksikan masyarakat secara live streaming. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, tahun 2020 lalu pihaknya memang meniadakan peringatan kulminasi matahari lantaran kala itu pandemi Covid-19 tengah memuncak. Tahun ini, momen langka ini digelar secara terbatas. "Masyarakat bisa ikut menyaksikan fenomena alam ini secara virtual karena disiarkan secara langsung melalui streaming," ujarnya usai menyaksikan detik-detik matahari berkulminasi di Tugu Khatulistiwa, Minggu (21/3/2021).
Uniknya, hanya Pontianak yang dilewati garis Khatulistiwa tepat di wilayah kota. Di daerah maupun belahan dunia lain, garis Khatulistiwa tidak ada yang melewati persis di wilayah perkotaan. "Konon katanya apabila kita berada tepat di garis khatulistiwa saat fenomena kulminasi matahari maka akan awet muda," kata Edi.
Tugu Khatulistiwa dahulu didirikan oleh astronom dari Belanda. Namun pada tahun 2019 lalu, pihaknya mengundang ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk melakukan penelitian posisi tepat garis khatulistiwa. "Hasilnya ternyata yang paling tepat berada pada bangunan bola dunia yang ada di kawasan Tugu khatulistiwa," ungkapnya.
Edi berharap Tugu Khatulistiwa dengan fenomena alamnya ini tetap menjadi hal yang luar biasa, tidak hanya bagi Kota Pontianak saja tetapi juga Indonesia. Dia yakin apabila kawasan ini dikelola dengan baik, maka Tugu Khatulistiwa menjadi daya pikat bagi wisatawan yang berkunjung. "Sehingga Tugu Khatulistiwa menjadi bagian dari destinasi unggulan di Provinsi Kalimantan Barat," tuturnya.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalbar, Windy Prihastari menuturkan, meskipun masih dihadapkan dengan kondisi pandemi Covid-19, namun bukan berarti semangat untuk mendongkrak sektor pariwisata mengendor. Pandemi Covid-19 mengajarkan banyak orang untuk memperbanyak inovasi dan kreativitas dalam menggelar event-event. Termasuk salah satunya event pesona titik kulminasi dengan metode hybrid yakni penggabungan offline dan virtual. "Sehingga kita tetap bisa melaksanakan event ini dengan sangat ketat menerapkan protokol kesehatan," sebutnya.
Menurutnya, festival titik kulminasi sudah diusulkan untuk menjadi event nasional. Saat ini tengah memasuki tahap penjurian kedua untuk masuk dalam event nasional. Penjurian tersebut dilakukan oleh kurator dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Apabila kulminasi matahari di Pontianak ini bisa ditetapkan sebagai event nasional, maka akan menjadi nilai tambah bagi Kota Pontianak khususnya dan Provinsi Kalbar umumnya. "Kita semua harus bangga menjadi warga Provinsi Kalbar khusus Kota Pontianak mempunyai event titik kulminasi yang tidak ada di provinsi lain. Dengan demikian kita bisa memajukan Provinsi Kalbar dan Kota Pontianak," pungkasnya. (prokopim)