,
menampilkan: hasil
341 Atlet Ikuti Kejuaraan Tenis Meja Piala Wali Kota 2025
PONTIANAK – Sebanyak 341 atlet dari berbagai daerah di Kalimantan Barat ambil bagian dalam Kejuaraan Tenis Meja Piala Wali Kota Pontianak Tahun 2025. Turnamen yang digelar di Gedung APP Pontianak ini resmi dibuka Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono.
“Pontianak punya potensi besar melahirkan atlet-atlet tenis meja berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Karena itu, pembinaan harus terus dilakukan secara modern dan konsisten,” ujarnya usai membuka, didampingi Wakil Wali Kota Ponianak Bahasan, di PTM Agro Abadi Pingpong Club Jalan Putri Candramidi, Sabtu (1/11/2025).
Edi menyebut kejuaraan ini bukan sekadar agenda olahraga tahunan, melainkan bagian dari upaya menjadikan Pontianak sebagai kota sport tourism. Ia menilai olahraga memiliki peran strategis dalam membangun semangat kebersamaan dan daya saing masyarakat. Menurutnya, kegiatan olahraga seperti ini juga memiliki dampak ekonomi. Selain menggerakkan sektor jasa dan kuliner, event olahraga mampu menumbuhkan ekosistem wisata berbasis aktivitas masyarakat
“Semakin sering event seperti ini digelar, semakin hidup pula roda ekonomi kota,” tambahnya.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Pontianak, Rizal Almutahar, melaporkan bahwa turnamen ini mempertandingkan sembilan kategori, mulai dari usia 13 tahun, 15 tahun, 25 tahun, hingga kategori veteran untuk putra dan putri.
Rizal menjelaskan, kejuaraan ini berlangsung selama tiga hari, dari 31 Oktober hingga 2 November 2025. Jadwal dibuat cukup panjang agar tidak bertabrakan dengan turnamen tenis meja lain di Kalimantan Barat.
“Selain memperingati Hari Jadi ke-254 Kota Pontianak, kegiatan ini juga kami harapkan mempererat sinergi antara pemerintah daerah, komunitas olahraga, dan pihak swasta,” katanya.
Ia mengapresiasi dukungan sejumlah pihak, termasuk APP Pontianak yang menjadi tuan rumah, serta berbagai sponsor yang berperan aktif memeriahkan kegiatan tersebut.
“Dengan jumlah peserta yang mencapai ratusan orang, ajang ini menjadi salah satu turnamen tenis meja terbesar di Kalimantan Barat tahun ini,” tambah Rizal.
Rizal juga berharap, kejuaraan ini dapat menjadi titik tolak lahirnya atlet muda potensial dari Pontianak.
“Tahun lalu kita berhasil mengirim atlet ke PON 2024. Semoga tahun depan lebih banyak lagi nama-nama baru yang muncul dari kota ini,” tutupnya. (prokopim/kominfo)
Edi Kamtono Beri Dukungan Atlet Perbakin yang akan Berlaga di POPNAS
Empat Atlet Perbakin Kalbar Siap Berlaga di POPNAS 2025
PONTIANAK – Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Kalimantan Barat (Kalbar) terus menunjukkan komitmennya dalam pembinaan atlet muda daerah. Menjelang ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) 2025, empat atlet pelajar terbaik hasil seleksi kabupaten/kota resmi dikirim untuk mewakili Kalbar. Keempat atlet itu yakni Rara dari Madrasah Quran Kubu Raya, Mufidah dari SMA Negeri 1 Mempawah, serta Audi dan Dauti dari SMA Negeri 1 Pontianak. Mereka dipilih setelah melalui seleksi ketat yang melibatkan seluruh kabupaten/kota di Kalbar.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi Perbakin dan para atlet yang telah mengharumkan nama Provinsi Kalbar, terutama di cabang olahraga menembak. Ia optimis para atlet yang akan mewakili Provinsi Kalbar mampu mengukir prestasi di tingkat nasional.
“Mudah-mudahan Perbakin, yang sudah terbukti sebagai penyumbang medali di ajang PON, bisa kembali membawa nama harum Kalbar. Saya yakin, adik-adik atlet yang hadir di sini akan menjadi atlet-atlet top di masa depan,” ujarnya saat melepas para atlet Perbakin Kalbar yang akan berlaga di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) di Hotel Borneo, Kamis (30/10/2025) malam.
Menembak menjadi satu di antara cabang olahraga unggulan Provinsi Kalbar. Pasalnya, hampir di setiap kejuaraan para atlet mampu menyumbangkan medali.
“Seperti di PON Papua kemarin, berhasil meraih perak, perunggu dan lainnya,” ungkapnya.
Kaitan dengan dunia olahraga, Pontianak akan terus dikembangkan sebagai kota olahraga (sport city) sekaligus kota wisata olahraga (sport tourism).
“Kota Pontianak ini harus kita bangun sebagai sport city, juga sport tourism, kota yang hidup dengan kegiatan olahraga. Oleh sebab itu, setiap kegiatan olahraga harus kita dukung dan semangati bersama,” ujarnya.
Sekretaris Umum Pengprov Perbakin Kalbar, Rudiyanto, mengatakan bahwa keempat atlet yang akan mewakili Provinsi Kalbar pada ajang POPNAS di Jakarta telah menjalani pemusatan latihan (training center) selama lebih dari satu bulan di GOR Pontianak. Latihan dilakukan secara intensif setiap hari di bawah bimbingan pelatih Putra dan Ariyadi, serta mendapat pendampingan dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalbar.
“Selama TC, para atlet berlatih dengan semangat tinggi, dari pagi hingga sore. Kami berharap hasil kerja keras ini membuahkan medali emas di ajang POPNAS nanti,” katanya.
Selain ajang POPNAS, Rudiyanto juga memaparkan capaian prestasi Perbakin Kalbar di tingkat nasional. Dalam PON Papua, Kalbar berhasil meraih medali perak, sedangkan di PON Aceh, tim menembak Kalbar berhasil menempati peringkat keempat pada dua nomor yang diikuti, yaitu Tembak Reaksi dan Benchrest.
“Pada PON Aceh kemarin, kita sebenarnya berpeluang besar meraih medali emas. Namun kondisi lapangan yang becek membuat hasil tidak maksimal. Meski begitu, prestasi itu tetap membanggakan karena menunjukkan konsistensi Kalbar di cabang menembak,” terangnya.
Rudiyanto juga menyampaikan bahwa Perbakin Kalbar kini telah terbentuk di 14 kabupaten/kota dan aktif menggelar kejuaraan setiap tahun sebagai ajang pembinaan dan pencarian bibit atlet baru. Berbagai pelatihan juga telah dilakukan, mulai dari sertifikasi pelatih hingga sertifikasi tembak reaksi.
“Kami optimistis, dengan pembinaan yang konsisten dan dukungan dari semua pihak, atlet-atlet muda Kalbar akan mampu bersaing di level nasional,” tutupnya. (prokopim)
Juara Mini Soccer Bahasan Cup 2025, Radit FC Gondol Seekor Sapi
Bahasan: Turnamen Mini Soccer Jadi Role Model Sportivitas dan Kebersamaan
PONTIANAK – Tim Radit FC berhasil meraih gelar juara dalam Turnamen Mini Soccer Bahasan Cup 2025 setelah tampil gemilang di laga final menaklukkan Silok FC di Lapangan Mini Soccer Timur Arena Football, Jalan Pemda Kelurahan Parit Mayor, Kecamatan Pontianak Timur, Jumat (24/10/2025) malam. Dengan kemenangan yang ditoreh, Radit FC berhasil menggondol hadiah berupa satu ekor sapi.
Kemenangan ini disambut penuh syukur oleh seluruh pemain dan jajaran pelatih yang telah bekerja keras sejak awal turnamen. Pelatih Radit FC, Zulkifli, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas hasil yang diraih tim asuhannya.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas kerja sama tim, dukungan para suporter, serta pihak kelurahan yang turut memberikan dukungan kepada kami,” ujarnya usai menerima hadiah seekor sapi.
Zulkifli menjelaskan, timnya menggunakan formasi 3-3-2 dalam laga penentuan tersebut. Meski sempat menghadapi tekanan di awal pertandingan, Radit FC berhasil bangkit dan menunjukkan permainan solid hingga peluit akhir dibunyikan.
“Di awal pertandingan kami sempat kesulitan karena area pertahanan cukup tertutup dan tekanan dari lawan cukup kuat di lini tengah,” katanya.
Meski persiapan tergolong singkat, Radit FC mampu menunjukkan performa konsisten sepanjang turnamen.
“Kami hanya sempat latihan dua kali sebelum pertandingan, tapi Alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan,” ujarnya.
Zulkifli menambahkan, selama mengikuti turnamen ini, timnya belum sekalipun menelan kekalahan.
“Sejauh ini kami hanya sempat seri satu kali, selebihnya menang semua,” ungkapnya.
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas terselenggaranya turnamen Mini Soccer yang berlangsung meriah dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-254 Kota Pontianak.
Menurutnya, kegiatan olahraga tersebut tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana mempererat persaudaraan dan kekeluargaan antar warga..
“Kami, Pemerintah Kota Pontianak, sangat bangga karena kegiatan ini berjalan sesuai harapan bersama. Turnamen ini penuh persahabatan, kekeluargaan, dan kegembiraan. Semoga momentum bahagia ini menjadi role model bagi olahraga lain di masa mendatang,” sebutnya.
Bahasan bilang, turnamen Mini Soccer tidak hanya menumbuhkan semangat sportivitas, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui olahraga. Selain itu, kegiatan ini juga berperan penting dalam menjaring bibit-bibit muda berbakat di bidang olahraga.
“Ini bukan hanya soal pertandingan, tetapi tentang kebersamaan, berbagi kebahagiaan, dan mencetak generasi muda berprestasi. Dari sini kita bisa menemukan potensi atlet mini soccer yang dapat mengharumkan nama Kota Pontianak,” tambahnya.
Terkait antusiasme peserta, Bahasan menilai, minat masyarakat terhadap mini soccer semakin meningkat. Tahun ini, panitia membatasi jumlah peserta sebanyak 32 tim karena tingginya animo pendaftar.
“Alhamdulillah, antusiasme sangat luar biasa. Ini baru kegiatan perdana, tapi sambutannya tinggi. Ke depan, mudah-mudahan pesertanya bisa bertambah menjadi 40 tim agar semakin banyak yang terakomodasi,” jelasnya.
Selain itu, Pemerintah Kota Pontianak juga mendorong agar para pemain berbakat dapat terus dikembangkan melalui kerja sama dengan PSSI Kota Pontianak. Hal ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menyiapkan atlet yang bisa berkompetisi di tingkat nasional.
“Mudah-mudahan bibit unggul dari Kota Pontianak bisa diseleksi dan dibina melalui PSSI. Kita berharap pemain-pemain terbaik ini nantinya bisa mewakili Pontianak di ajang nasional, termasuk kejuaraan yang akan digelar di Jawa Timur,” tutup Bahasan. (prokopim)
Master Fide Muhammad Kamalsyah Lawan 28 Pecatur, Salah Satunya Edi Kamtono
Laga Fun Chess Exhibition and Tournament 2025
PONTIANAK - Pecatur Muhammad Kamalsyah unjuk gigi melawan 28 pecatur pada ajang Fun Chess Exhibition and Tournament 2025 di Halaman Parkir Polnep Pontianak, Minggu (19/10/2025). Pecatur asal Pontianak yang pernah meraih Juara Pertama Turnamen Catur Internasional Kaltim Fide Rated 2025 ini secara bergilir menghadapi lawan-lawannya melakukan langkah masing-masing pion. Tak ketinggalan, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjadi satu di antara 28 peserta turnamen itu.
Dengan penuh konsentrasi, Edi tampak menikmati setiap langkah permainan. Sesekali ia tersenyum dan berdialog ringan dengan lawan mainnya, menciptakan suasana santai namun tetap kompetitif.
“Kegiatan seperti ini sangat positif untuk membangkitkan semangat masyarakat, terutama generasi muda, agar mencintai olahraga otak seperti catur,” ujarnya usai mengikuti pertandingan.
Menurut Edi, catur bukan hanya sekadar permainan, tetapi juga sarana melatih strategi, kesabaran, dan konsentrasi. Banyak hal yang bisa dipetik dari permainan catur selain mengasah otak.
“Dari permainan catur, kita belajar bagaimana mengambil keputusan secara cermat, membaca peluang, serta menghitung risiko. Nilai-nilai ini penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Ia mengapresiasi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) yang telah menyelenggarakan kegiatan ini sebagai bagian dari upaya mempererat silaturahmi antar pecinta catur dan komunitas. Edi berharap turnamen serupa dapat digelar secara rutin agar dapat menjaring bibit-bibit atlet catur potensial di Kota Pontianak.
“Pontianak punya banyak talenta muda yang berbakat seperti Master Fide, Muhammad Kamalsyah. Dengan pembinaan yang baik dan dukungan dari berbagai pihak, saya yakin mereka bisa berprestasi di tingkat nasional bahkan internasional,” tutupnya. (prokopim)