,
menampilkan: hasil
Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Pontianak Dapat Insentif Fiskal
Wali Kota Edi Kamtono Terima Penghargaan dari Wapres
PONTIANAK - Sukses menurunkan angka kemiskinan ekstrem berhasil mengantarkan Kota Pontianak menyandang penghargaan Kota Berkinerja Baik dan mendapat Alokasi Insentif Fiskal Tahun Berjalan Tahun Anggaran 2023. Penghargaan tersebut langsung diserahkan Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin kepada Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono pada Rapat Koordinasi Nasional dan Penyerahan Dana Insentif Fiskal Kategori Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun Berjalan 2023 di Istana Wapres Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Atas pencapaian keberhasilan ini, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak yang telah berkomitmen, bekerja keras dan konsisten dalam melayani masyarakat sehingga angka kemiskinan ekstrem di Kota Pontianak turun. Berbagai upaya yang dilakukan Pemkot Pontianak seperti bidang infrastruktur, perbaikan jalan dan drainase lingkungan, sambungan air bersih untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), penanganan sanitasi komunal, bedah rumah/bedah wc, bantuan langsung dan pemberdayaan masyarakat, terutama dalam menangani variabel-variabel yang menjadi tolok ukur angka kemiskinan.
"Pengelolaan sampah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat termasuk akses jaminan kesehatan," ujarnya.
Pemkot Pontianak melakukan langkah-langkah strategis di antaranya melalui bantuan bedah rumah tak layak huni. Edi bilang, bantuan stimulan bedah rumah tak layak huni ini ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Bantuan serupa sudah kesekian kalinya digelontorkan Pemkot Pontianak lewat program bantuan stimulan Rumah Tak Layak Huni (RTLH).
"Tujuannya untuk mengentaskan kawasan kumuh perkotaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bantuan RTLH ini juga merupakan bagian dari program pengentasan kemiskinan di Kota Pontianak," terangnya.
Bantuan ini bersumber dari APBD Kota Pontianak tahun 2023. Program ini akan terus berlanjut karena masih ada rumah tak layak huni belum tersentuh bantuan program ini.
"Sudah banyak rumah masyarakat yang mendapat bantuan bedah rumah ini, saat ini diperkirakan rumah tak layak huni hanya tersisa sekitar 1.000-an unit rumah," ungkap Edi.
Pengentasan kemiskinan juga tidak terlepas dari pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan masyarakat. Di antaranya program penyuluhan dan pelatihan keterampilan, seperti pelatihan wirausaha, keterampilan kerja dan peningkatan literasi keuangan.
"Program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk keluar dari lingkaran kemiskinan," imbuhnya.
Pemkot Pontianak juga memberikan perhatian serius terhadap masyarakat tidak mampu melalui program bantuan sosial (bansos). Program bansos tersebut antara lain dengan memberikan bantuan tunai, bantuan bahan pangan serta bantuan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Program ini membantu meringankan beban ekonomi masyarakat miskin, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dengan lebih baik," paparnya.
Edi juga menyoroti pemberdayaan ekonomi lokal sebagai bagian dari upaya menekan angka kemiskinan. Dalam hal ini, pihaknya juga turut mempromosikan dan mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan memberikan aksesibilitas terhadap pembiayaan dan infrastruktur yang diperlukan.
"Melalui program ini, kita mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat," pungkasnya. (prokopim)
Partisipasi Dunia Usaha Turunkan Stunting Lewat Bantuan Nutrisi
PONTIANAK – Penanganan stunting terus jadi prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Masyarakat diimbau untuk rutin memeriksakan kehamilan dan balita di fasilitas kesehatan terdekat. Langkah strategis prevalensi stunting juga dijalankan dengan memberikan bantuan makanan. Selain pihak pemerintah, sektor swasta pun turut memberikan perhatiannya kepada anak-anak pengidap stunting. Kali ini lewat forum Corporate Social Responsibility (CSR) Kota Pontianak yang menyerahkan bantuan paket nutrisi.
“Harapan kami dengan adanya kegiatan ini dapat membantu menangani masalah stunting yang ada di beberapa kecamatan supaya anak-anak Kota Pontianak dapat tumbuh dengan sehat, serta dapat membantu tumbuhkembang anak," terang Firman Mulyana, Pimpinan Cabang Indomaret Pontianak, usai kegiatan Program Bantuan Paket Nutrisi di Aula Rumah Jabatan Wali Kota, Jalan Abdurrahman Saleh, Jumat (20/10/2023).
Ketua Forum CSR Kota Pontianak, Daniel Edward Tangkau menerangkan, pihaknya ingin berbagi kebahagiaan lewat bantuan paket nutrisi. Kedepan, kegiatan CSR akan rutin dijalankan guna membantu Pemkot Pontianak menangani stunting.
“Mudah-mudahan kegiatan serupa terus ada di Pontianak,” katanya.
Apa yang dibutuhkan masyarakat akan didata Pemkot Pontianak. Daniel menyebut, data itu yang dibutuhkan pihaknya sebelum mengumpulkan bantuan.
“Tidak hanya uang, karena kebutuhan masyarakat bisa bermacam,” ucapnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyambut baik setiap uluran tangan dari pihak swasta yang ingin meringankan beban warga. Khususnya CSR tiap perusahaan. Menurutnya, program tersebut sangat membantu Pemkot Pontianak dalam menangani stunting. Selain itu juga membantu persoalan sosial masyarakat.
“Saya berharap bantuan ini tidak hanya saat ini, karena masih ada 19,7 persen anak-anak pengidap stunting di Kota Pontianak yang terus kita tekan. Teman-teman dunia usaha sangat membantu kami,” imbuhnya.
Bantuan pangan dan tunai telah diserahkan Pemkot Pontianak lewat Dinas Sosial Kota Pontianak kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Hal itu dilakukan dalam rangka menyelesaikan persoalan sosial ekonomi masyarakat.
“Sekarang kita menjelang Hari Jadi ke-252 Pontianak, jadi momentum untuk menuju kemajuan ekonomi dan masyarakat yang berkualitas,” pungkasnya.
Wako Edi Apresiasi RS Kharitas Bhakti Gelar Sunatan Massal Gratis
Bantu Masyarakat Kurang Mampu Lewat Bakti Sosial
PONTIANAK - Sebanyak 112 anak mengikuti sunatan massal gratis yang digelar Rumah Sakit (RS) Kharitas Bhakti, Rabu (18/10/2023). Bakti sosial yang digelar rutin setiap tahun ini dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-252 Pontianak yang jatuh pada tanggal 23 Oktober 2023.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono hadir pada kegiatan itu untuk memberikan semangat kepada anak-anak yang akan dikhitan. Ia mengungkapkan apresiasi kepada RS Kharitas Bhakti yang telah menggelar sunatan massal.
"Kita ucapkan terima kasih dan apresiasi kegiatan sosial ini banyak membantu masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, kegiatan sosial ini untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, yang mana rumah sakit ini secara teratur menyelenggarakan program sunatan massal yang mengubah hidup banyak anak-anak.
"Kegiatan ini bukan hanya tentang tindakan medis semata, tetapi juga sebuah wujud kepedulian yang mendalam terhadap kesejahteraan anak-anak," ungkap Edi.
Melalui sunatan massal ini, RS Kharitas Bhakti tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan secara gratis, tetapi juga memberikan rasa percaya diri dan kebahagiaan bagi anak-anak yang mendapat manfaat dari program ini. Dengan terus melanjutkan inisiatif seperti sunatan massal ini, RS Kharitas Bhakti memberikan teladan bagi institusi kesehatan lainnya.
"Artinya, rumah sakit ini tidak hanya merawat kesehatan tubuh, tetapi juga menyentuh hati dan jiwa masyarakat melalui program sosial seperti sunatan massal ini," katanya.
Edi menambahkan bahwa peran rumah sakit adalah menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM). RS Kharitas Bhakti mengambil peran dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Sarana prasarana dan fasilitas rumah sakit ini juga ditingkatkan termasuk dokter-dokter dan tenaga medis.
"Mudah-mudahan kehadiran rumah sakit ini memberikan dampak bagi meningkatnya Indeks Kesehatan Masyarakat," tuturnya.
Sukandar, Ketua Panitia dari RS Kharitas Bhakti, menerangkan, bakti sosial ini digelar rutin setiap memperingati ulang tahun Kota Pontianak. Untuk sunatan massal digelar selama dua hari, dari tanggal 18 hingga 19 Oktober 2023 dengan jumlah peserta 112 anak.
"Hari Minggu mendatang kami juga menggelar pemeriksaan kesehatan gratis mulai dari pemeriksaan darah, diabetes, kolesterol lengkap, asam urat yang diperuntukkan khusus di lingkungan petugas damkar dengan jumlah peserta 155 orang," terangnya.
Khairul Fahman, orang tua dari anak yang mengikuti sunatan massal, mengetahui informasi adanya sunatan massal gratis ini melalui grup Whatsapp. Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada RS Kharitas Bhakti karena telah memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengikutsertakan anaknya dalam program ini.
"Sunatan massal ini sangat membantu kami masyarakat kurang mampu, semoga kegiatan ini tetap berlanjut sehingga banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya," pungkasnya. (prokopim)
Lembaga Keagamaan Harus Mampu Beradaptasi
Pemkot Pontianak Gelar Pembinaan Lembaga Keagamaan
PONTIANAK - Sebanyak 400 lembaga keagamaan se-Kota Pontianak mengikuti pembinaan yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota Pontianak.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, kegiatan pembinaan lembaga keagamaan yang rutin digelar setiap tahun ini tujuannya sebagai upaya menanamkan kesadaran secara terus-menerus tentang kualitas kehidupan beragama di Kota Pontianak. Pembinaan ini penting dilakukan agar lembaga keagamaan terlibat aktif dalam melayani jamaahnya, mendorong toleransi antar agama serta menggalakkan nilai-nilai moral dan etika dalam lingkungan masyarakat.
"Tujuan pembinaan ini menjadi tugas Pemerintah Kota Pontianak untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama dengan masyarakat yang majemuk di Kota Pontianak," ujarnya saat membuka Pembinaan Lembaga Keagamaan se-Kota Pontianak, Senin (9/10/2023).
Menurutnya, pembinaan ini harus terus dilakukan sebagai wadah silaturahmi dan bertukar informasi serta berbagi pengalaman yang nanti disampaikan oleh narasumber. Pemaparan dari para narasumber tersebut bisa menjadi landasan untuk mengatasi berbagai persoalan di lembaga keagamaan maupun yang ada di lingkungan masyarakat. Lembaga keagamaan juga harus mampu beradaptasi dengan kondisi yang ada di lingkungan masyarakat.
"Era digitalisasi membuat semua orang harus mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan informasi yang begitu pesat perubahannya," kata Edi.
Dalam kehidupan tata negara, agama juga menjadi pondasi dalam mempertahankan keutuhan bangsa dan negara. Oleh karenanya, dalam menyikapi berbagai persoalan, kecerdasan spiritual menjadi hal penting untuk menyelesaikannya.
"Keberadaan lembaga keagamaan dan pendidikan keagamaan, baik formal maupun non formal, sangat dibutuhkan pemerintah untuk pembangunan manusia," tuturnya.
Edi mencontohkan peran majelis taklim sebagai lembaga keagamaan non formal. Dalam melakukan kegiatan rutinnya, selain meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan, majelis taklim juga harus bisa meningkatkan keilmuan dari jamaahnya.
"Konkritnya adalah bagaimana implementasi dalam kehidupan sehari-hari," imbuhnya.
Kepala Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kota Pontianak Zulkarnain menuturkan, kegiatan pembinaan lembaga keagamaan ini rutin digelar setiap tahun. Untuk tahun ini, sebanyak kurang lebih 400 lembaga keagamaan se-Kota Pontianak yang menjadi peserta pembinaan. Kegiatan pembinaan ini waktunya disesuaikan dengan jadwal yang sudah ditentukan untuk masing-masing lembaga keagamaan.
"Tujuan kegiatan pembinaan lembaga keagamaan adalah agar lembaga-lembaga keagamaan di Kota Pontianak lebih berperan dalam penyelenggaraan dan operasionalnya serta optimal dalam pelayanan jemaat atau umatnya," pungkasnya. (prokopim)