,
menampilkan: hasil
Jelang Idulfitri, Wali Kota Tinjau Prokes di Pusat Perbelanjaan
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono bersama Kapolresta Pontianak Kota Kombes Pol Leo Joko Triwibowo dan Dandim 1207/BS Kolonel Inf Jajang Kurniawan memantau aktivitas pusat-pusat perbelanjaan di Kota Pontianak menjelang Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriyah. Sejumlah pusat perbelanjaan diantaranya A Yani Megamal dan Pasar Tengah menjadi tujuan monitoring oleh Tim Satgas Covid-19 Kota Pontianak terkait penerapan protokol kesehatan.
Edi menerangkan, sejauh ini hasil monitoring pihaknya, pusat perbelanjaan A Yani Megamal sudah menerapkan protokol kesehatan dengan melakukan pengecekan suhu tubuh terhadap pengunjung mal, menyediakan hand sanitizer serta adanya pembatasan jumlah pengunjung. Sementara di Pasar Tengah yang merupakan pusat perbelanjaan yang banyak dikunjungi tidak hanya warga Pontianak tetapi banyak juga berasal dari luar kota, masih ditemukan warga yang mengenakan masker secara tidak benar. Bahkan Wali Kota Edi Kamtono sempat menegur warga yang menempatkan masker di bawah dagu dan di atas kepala. "Kita terapkan protokol kesehatan secara ketat dengan mewajibkan mereka mengenakan masker serta tidak berdesak-desakan," ujarnya usai meninjau Pasar Tengah, Senin (3/5/2021).
Ia menambahkan, terhadap para pengunjung maupun pedagang yang tidak mengenakan masker, nantinya akan dilakukan razia serta dilakukan uji swab. "Peninjauan ini juga dilakukan untuk mengatur kondisi di lapangan seperti pembatasan parkir, kemudian penjagaan lalu lintas orang," ungkapnya.
Kapolresta Pontianak Kota, Kombes Pol Leo Joko Triwibowo mengatakan, pihaknya menerjunkan personil sesuai dengan yang tergabung dalam Satgas Covid-19 berkerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak serta TNI. Untuk jumlah personil apabila dirasa diperlukan penambahan maka akan ditambahkan dari Polresta Pontianak Kota. "Tindakan di lapangan akan dilakukan peneguran terhadap masyarakat yang tidak menggunakan masker karena masker merupakan senjata kita untuk mengurangi penyebaran Covid-19," sebutnya.
Apabila dalam pelaksanaan penegakkan disiplin protokol kesehatan ditemukan pengunjung pusat perbelanjaan yang tidak mengenakan masker, maka untuk penindakannya diserahkan ke Satpol PP Kota Pontianak. "Kita minta masyarakat tetap patuh terhadap aturan yang telah ditetapkan pemerintah," pungkasnya. (prokopim)
Bantu Ringankan Beban Warga, Pemkot Pontianak Gelar Pasar Murah
Wali Kota Edi Kamtono : Tetap Patuhi Protokol Kesehatan di Pasar Murah
PONTIANAK - Menjelang Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriyah, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menggelar pasar murah kebutuhan pokok (sembako) di halaman Kantor Camat Pontianak Kota, Senin (3/5/2021). Pasar murah ini menggandeng perusahaan swasta, BUMN dan BUMD yang ada di Kota Pontianak, diantaranya PT Wilmar, Alfamart, Hypermart, Bulog, Bank Indonesia, Perumda BPR Khatulistiwa dan Bank Kalbar.
Sumarni (50), satu diantara warga yang berbelanja di pasar murah menuturkan, dirinya membeli kebutuhan pokok seperti telur, minyak goreng, sirup dan paket kebutuhan pokok yang dijual di sana. "Barang-barang pada pasar murah lebih murah sedikit dibandingkan harga di pasaran," tuturnya.
Namun untuk paket yang dijual oleh sebuah perusahaan toko modern pada pasar murah, dikatakannya selisih harga jauh lebih murah dari harga di pasaran. Perbedaan harga yang lebih murah itu dinilainya sangat membantu masyarakat seperti dirinya di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini. "Belanja di pasar murah lumayan bisa menghemat pengeluaran," ucapnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengungkapkan digelarnya pasar murah ini bertujuan untuk membantu meringankan beban masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan rendah dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok menjelang Hari Raya Idulfitri. "Bahan pokok yang dijual di sini memang lebih murah dari pasaran," ungkapnya.
Ia menambahkan, kehadiran pasar murah ini memang sangat dinantikan masyarakat, terlebih di tengah kondisi pandemi saat ini. Kualitas produk yang dijual di pasar murah ini pun sama baiknya dengan yang dijual di pasaran. Edi menyebut, ada enam kecamatan yang akan digelar pasar murah serupa. Dirinya menekankan agar setiap kegiatan pasar murah, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. "Intinya pasar murah berjalan tetapi protokol kesehatan tetap harus dipatuhi," ujarnya.
Edi menyebut, produk yang dijual pada pasar murah selisih harganya terbilang lumayan. Sebut saja beras premium di pasaran seharga Rp13 ribu per kilogram, di pasar murah hanya seharga Rp10 ribu hingga Rp11 ribu per kilogramnya dengan kualitas yang sama. Demikian pula daging beku, masyarakat cukup menebus Rp80 ribu per kilogram di pasar murah. Telur per bji di pasaran paling murah seharga Rp1.500 hingga Rp2 ribu, di pasar murah hanya Rp1.300 per butir. "Operasi pasar murah ini juga bagian dari penyeimbang sehingga di pasar besar dan pengecer tidak terjadi gejolak harga," imbuhnya.
Kegiatan pasar murah ini diharapkan mampu menstabilkan harga dalam rangka pengendalian inflasi di Kota Pontianak. Dengan harga yang terjangkau, masyarakat mempunyai kesempatan untuk memenuhi kebutuhannya di bulan Ramadan maupun Idulfitri nanti. "Saya mengajak pengusaha besar seperti agen untuk turut berpartisipasi terlibat dalam pasar murah ini sebagai wujud kebersamaan berbagi di Bulan Ramadan dan Idulfitri," ucap Edi.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak, Junaidi menerangkan, pasar murah yang digelar ini tersebar di enam kecamatan. Bahan kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah diantaranya beras, tepung terigu, gula, minyak goreng, telur, daging beku dan sebagainya. "Hal ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada saat Ramadan dan menjelang Idulfitri," pungkasnya. (prokopim)
Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Idulfitri
Kenaikan Harga Masih Dalam Taraf Wajar
PONTIANAK - Harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriyah terbilang masih stabil dan terkendali. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan, dari hasil pantauannya, memang ada sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga namun masih dinilai dalam taraf wajar. "Seperti harga ayam dari Rp23 ribu per kilogram menjadi Rp25 ribu per kilogram. Kemudian daging sapi segar Rp125 ribu hingga Rp130 ribu per kilogram," ungkapnya usai membagikan masker gratis di Pasar Flamboyan, Sabtu (1/5/2021) pagi.
Sementara, lanjutnya lagi, harga daging sapi beku Rp90 ribu per kilogram. Sedangkan komoditas cabai yang sempat mengalami kenaikan harga beberapa waktu lalu, sekarang mulai berangsur turun bekisar Rp65 ribu per kilogram hingga Rp45 ribu kilogram. Ia memastikan untuk stok bahan pangan menjelang perayaan Idulfitri sangat mencukupi. "Mudah-mudahan dengan harga yang terkendali masyarakat akan semakin lebih nyaman dan semangat untuk merayakan Ramadan dan Idulfitri," ungkap Edi.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak, Junaidi, menuturkan, pantauan pihaknya di pasar-pasar tradisional, harga kebutuhan pokok saat ini masih terbilang normal. Bahkan menjelang Idulfitri biasanya terjadi kenaikan harga, justru kondisi sekarang ini masih dalam batas wajar. "Untuk stok pangan dipastikan tersedia cukup hingga menjelang Idulfitri," katanya.
Sebelumnya, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak telah menggelar rapat koordinasi High Level Meeting untuk membahas langkah antisipasi agar tidak terjadi lonjakan harga jelang bulan Ramadan maupun Idul Fitri. TPID juga telah melakukan monitoring harga kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional serta ketersediaan stok di tingkat distributor. Formulasi kebijakan juga dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok yang diluar dugaan. (prokopim)
Wali Kota Edi Kamtono Bagikan Masker Gratis di Pasar Flamboyan
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono membagi-bagikan masker gratis kepada para pengunjung dan pedagang Pasar Flamboyan, Sabtu (1/5/2021) . Beberapa pengunjung dan pedagang di pasar tersebut yang tidak mengenakan masker langsung diberikan masker. "Saya melihat 95 persen semua telah menggunakan masker," ujarnya.
Menurutnya, persentase 95 persen warga yang mengenakan masker di pasar-pasar dinilainya sebagai bentuk meningkatnya kesadaran mereka dalam menerapkan protokol kesehatan. Edi menambahkan, kegiatan yang digelar hari ini dalam rangka memastikan warga yang berbelanja maupun pedagang di pasar telah menerapkan protokol kesehatan. Namun menurutnya masih ada segelintir warga yang salah dalam mengenakan masker. "Kita berharap dengan kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan bisa mengendalikan Covid-19 di Kota Pontianak," katanya.
Dalam penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, protokol kesehatan di pasar-pasar mesti diperketat. Apalagi sejak awal pandemi Covid-19 tidak ada penutupan aktivitas di pasar. Sebab roda perekonomian harus tetap berjalan. "Yang terpenting warga tetap mematuhi protokol kesehatan dalam segala aktivitasnya," tuturnya.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak Junaidi menyatakan, kesadaran pengunjung dan pedagang di pasar dalam mengenakan masker sudah meningkat. Namun terkadang masih ada yang mengenakan masker tidak sesuai dengan standar. "Kadang-kadang karena aktivitas berjualan mereka menempatkan masker di bawah dagu. Ini akan kita sosialisasikan terus untuk penggunaan maskeran yang benar," ungkapnya. (prokopim)