,
menampilkan: hasil
Panitia Tandai Garis Pembatas Saf Salat Id
Salat Id Depan Kantor Wali Kota Siap Digelar
PONTIANAK - Sejumlah pekerja tampak tengah melakukan pengecatan untuk menandai batas saf jamaah Salat Id di depan Kantor Wali Kota Pontianak yang akan digelar pada Kamis (13/5/2021) pagi. Masing-masing saf diselingi tanda silang sebagai penanda bahwa titik tersebut sebagai jarak antar satu jamaah dengan jamaah lainnya.
Ketua Umum Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Pontianak, Yaya Maulidia menerangkan, pengecatan garis pembatas saf sebagai penanda agar jamaah menempati garis-garis yang sudah ditentukan. "Tanda silang artinya saf tersebut harus dikosongkan sebagai jarak antar jamaah Salat Id," terangnya, Rabu (12/5/2021).
Selain melakukan pengecatan garis saf, pihaknya juga menyediakan fasilitas tangki air untuk tempat mencuci tangan, kemudian spanduk sebagai petunjuk protokol kesehatan dalam melaksanakan Salat Id. "Kami mengimbau para jamaah yang akan melaksanakan ibadah Salat Id besok agar mematuhi protokol kesehatan," imbaunya.
Pihaknya bersama Satgas Covid-19 Kota Pontianak telah mempersiapkan rencana pelaksanaan Salat Id yang akan dipusatkan di halaman depan Kantor Wali Kota Pontianak, Jalan Rahadi Usman. "PHBI bersama Satgas Covid-19 telah merancang pelaksanaan di lapangan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat," tutur Yaya.
Areal pelaksanaan Salat Id mulai dari depan Kantor Pos lama hingga ke arah Bank BNI 1946. Terkait kesiapan petugas, Yaya mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan masyarakat atau jamaah yang hadir mematuhi protokol kesehatan. "Petugas dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak akan diturunkan sebanyak lima tim dan ditempatkan pada titik-titik tertentu untuk membantu panitia dalam menerapkan protokol kesehatan," pungkasnya. (prokopim)
PHBI Pontianak Siap Gelar Salat Id Depan Kantor Wali Kota
Rancang Pelaksanaan Sesuai Prokes
PONTIANAK - Ketua Umum Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Pontianak Yaya Maulidia menyatakan pihaknya bersama Satgas Covid-19 Kota Pontianak telah mempersiapkan rencana pelaksanaan Salat Id yang akan dipusatkan di halaman depan Kantor Wali Kota Pontianak, Jalan Rahadi Usman. "PHBI bersama Satgas Covid-19 telah merancang pelaksanaan di lapangan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat," ujarnya saat ditemui di ruang Sekretariat Satgas Covid-19 Kota Pontianak, Selasa (11/5/2021).
Ia menambahkan, pada pelaksanaan Salat Id nantinya, jamaah diwajibkan mengenakan masker. Selaku panitia Salat Id depan Kantor Wali Kota, pihaknya juga akan memfasilitasi dengan mempersiapkan fasilitas untuk mencuci tangan, hand sanitizer, masker cadangan serta thermogun atau alat pengukur suhu tubuh. "Bahkan untuk saf salat juga akan menggunakan jarak sehingga pelaksanaan Salat Id tetap menerapkan protokol kesehatan," ucap dia.
Areal pelaksanaan Salat Id mulai dari depan Kanto Pos lama hingga ke arah Bank BNI 1946. Terkait kesiapan petugas, Yaya mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan masyarakat atau jamaah yang hadir mematuhi protokol kesehatan. Petugas dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak akan diturunkan sebanyak lima tim dan ditempatkan pada titik-titik tertentu untuk membantu panitia dalam menerapkan protokol kesehatan. "Kami panitia juga mempersiapkan delapan tong air dengan banyak kran untuk masyarakat mencuci tangan," sebutnya.
Dalam pelaksanaan Salat Id di lapangan yang berlokasi di Jalan Rahadi Usman ini, pihaknya akan berupaya mencegah adanya kerumunan dengan diback-up petugas Satpol PP Kota Pontianak, Polresta Pontianak Kota serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. "Hasil koordinasi dengan Satgas Covid-19 Kota Pontianak mereka juga akan menurunkan tim untuk membantu panitia dalam rangka penerapan protokol kesehatan," ungkap Yaya yang juga menjabat sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kota Pontianak.
Adapun khatib yang akan menyampaikan ceramah adalah KH Jalaluddin Ahmad dan Imam Muhammad Ali. Untuk pembuatan garis pembatas saf akan dilakukan H-1 Idulfitri. "Penyemprotan disinfektan juga dilakukan sebelum dan setelah pelaksanaan Salat Id," jelas dia.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan, pelaksanaan Salat Id di lapangan sebagaimana yang akan digelar di depan Kantor Wali Kota, juga bertujuan mengurai agar tidak terjadi kepadatan di masjid-masjid yang ada. "Sehingga jamaah tidak hanya terpusat di satu titik saja agar tidak terlalu padat," ungkapnya.
Berkaca dari pengalaman pelaksanaan Salat Iduladha 1441H yang lalu di tengah pandemi, pihaknya akan menerapkan prosedur yang sama sesuai protokol kesehatan. Panitia penyelenggara Salat Id akan mengatur jarak jamaah. "Saya juga mengimbau masyarakat terutama kelompok usia lansia, anak-anak dan yang merasa kurang enak badan, sebaiknya tidak datang ke lapangan," imbaunya (prokopim)
Dentuman Meriam Karbit, Tradisi Warga Sambut Lebaran
PONTIANAK - Dentuman menggelegar saling bersahutan dari dua sisi tepian Sungai Kapuas. Bunyi dentuman itu berasal dari meriam karbit yang dimainkan warga Tambelan Sampit sebagai persiapan menyambut malam lebaran yang tak lama lagi. Meriam karbit merupakan permainan rakyat yang menjadi tradisi setiap bulan Ramadan dan malam Idulfitri di Kota Pontianak. Meriam tersebut terbuat dari kayu mabang atau meranti dengan ukuran diameter antara 50 - 70 centimeter dan panjang kisaran 5 hingga 6 meter. Untuk membunyikannya, dibutuhkan bahan bakar berupa karbit. Kemudian terdapat lubang pada bagian meriam untuk tempat menyulutkan api hingga menghasilkan bunyi yang menggelegar.
Maulidi Murni, satu diantara pemain meriam karbit di Tambelan Sampit menjelaskan proses menyalakan meriam karbit. Sebelum mulai membunyikan meriam karbit ada beberapa proses persiapan yang harus dilakukan. Langkah pertama dimulai dengan menutup lubang pada moncong meriam karbit. Penutupan tersebut biasanya dilakukan dengan kertas koran bekas. Selanjutnya meriam diisi air dilanjutkan dengan mengisi karbit. "Pengisian karbit pada meriam dengan takaran yang bervariasi mulai dari 2 hingga 4 ons, tergantung dari besar diameter sebuah meriam karbit," ujarnya ditemui saat melakukan uji coba permainan meriam di tepian Sungai Kapuas Tambelan Sampit, Sabtu (8/5/2021) malam.
Setelah meriam diisi karbit dan air, lubang yang ada, termasuk lubang untuk menyulut meriam juga ditutup dengan kertas koran. Untuk menghasilkan suara yang maksimal, meriam karbit didiamkan selama 7 hingga 8 menit. Sesekali meriam karbit dilakukan pengecekan untuk memastikan meriam siap disulut. "Ketika meriam sudah dipastikan siap dibunyikan, lubang untuk menyulut dibuka dan disulut dengan api obor hingga terdengar bunyi dentuman," paparnya.
Meskipun festival meriam karbit ditiadakan di tengah pandemi, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mempersilakan permainan tradisional tersebut di bulan Ramadan dan menyambut malam Idulfitri mendatang. "Kita tidak menggelar festival meriam karbit tahun ini, tetapi jika masyarakat ingin memainkannya dipersilakan," katanya.
Ia menekankan agar selama memainkan meriam karbit, warga tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan Covid-19. Menurutnya, permainan meriam karbit merupakan bagian dari budaya masyarakat Kota Pontianak. "Mulai bulan Ramadan boleh dimainkan, tapi untuk festivalnya kita tiadakan," ucapnya.
Sebagian besar komunitas pemain meriam karbit berada di Wilayah Pontianak Timur, Selatan dan Tenggara, terutama mereka yang bermukim di pinggiran Sungai Kapuas. Permainan tradisional yang sudah lama ada ini merupakan salah satu aset yang dimiliki Kota Pontianak dan hanya satu-satunya di dunia meriam karbit sebesar ini. "Permainan meriam karbit ini perlu kita lestarikan agar budaya yang kita miliki tidak punah ditelan zaman," ungkap Edi.
Saat ini, kata dia, di Kota Pontianak terdapat sekitar 40 kelompok meriam karbit. Seluruh kelompok tergolong aktif sebagai wujud melestarikan budaya di Kota Pontianak. "Permainan meriam karbit di Kota Pontianak telah menjadi warisan budaya tak benda sehingga hal ini harus kita lestarikan," pungkasnya. (prokopim)
Urai Kepadatan di Masjid, Wako Edi Izinkan Salat Id Depan Kantor Wali Kota
Jamaah Salat Id Diminta Patuhi Prokes
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mempersilakan umat muslim untuk melaksanakan Salat Id berjamaah di masjid-masjid maupun di lapangan. Namun ia meminta panitia penyelenggara Salat Id pada Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriyah tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. "Diantaranya wajib menggunakan masker, mengatur jarak dan mempersiapkan hand sanitizer serta tempat pencucian tangan," ujarnya, Minggu (9/5/2021).
Sebagaimana diketahui, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Pontianak siap menggelar Salat Id di lapangan depan Kantor Wali Kota Pontianak atau tepatnya di Jalan Rahadi Usman. Pelaksanaan Salat Id di lapangan juga bertujuan mengurai agar tidak terjadi kepadatan di masjid-masjid yang ada. "Sehingga jamaah tidak hanya terpusat di satu titik saja agar tidak terlalu padat," ungkapnya.
Berkaca dari pengalaman pelaksanaan Salat Iduladha 1441H yang lalu di tengah pandemi, pihaknya akan menerapkan prosedur yang sama sesuai protokol kesehatan. Panitia penyelenggara Salat Id akan mengatur jarak jamaah. "Saya juga mengimbau masyarakat terutama kelompok usia lansia, anak-anak dan yang merasa kurang enak badan, sebaiknya tidak datang ke lapangan," imbaunya.
Edi berharap dalam menyambut hari kemenangan yang jatuh pada 1 Syawal 1442H, seluruh umat muslim bisa tetap beribadah dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Dirinya mengimbau masyarakat tetap waspada karena pandemi Covid-19 belum berakhir. "Kita semua harus bersatu dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19," pungkasnya. (prokopim)