,
menampilkan: hasil
Raker Apeksi se-Kalimantan Bahas Masalah SIPD
Raker Komwil V Apeksi Regional Kalimantan
PONTIANAK - Rapat kerja (raker) Komisariat Wilayah (Komwil) V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Regional Kalimantan dibuka secara resmi Gubernur Kalbar Sutarmidji di Hotel Aston Pontianak, Kamis (25/3/2021). Sebanyak sembilan wali kota se-Kalimantan hadir pada raker tersebut, yakni Wali Kota Pontianak, Singkawang, Banjarmasin, Balikpapan, Banjarbaru, Tarakan, Samarinda, Palangkaraya dan Bontang.
Ketua Apeksi Bima Arya Sugiarto menyebut, hampir sebagian besar pemerintah daerah mengalami kendala dalam mengimplementasikan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD). "Karena daerah-daerah belum siap dan sistem terlalu kaku, serta tidak fleksibel," ujarnya.
Ia menambahkan, ketika ada persoalan teknis maka hal itu tidak memberikan ruang gerak terhadap inovasi daerah. Tujuan SIPD ini dinilainya baik, hanya menurutnya mesti diiringi dengan kesiapan pemerintah daerah. Oleh sebab itu dia meminta pemerintah pusat untuk bisa memberikan atensi lebih dalam melakukan bimbingan kepada pemerintah daerah. "Karena ini akan mempengaruhi semua agenda pembangunan," ungkap Bima.
Selain persoalan SIPD, penyederhanaan birokrasi juga menjadi sorotan peserta raker Apeksi. Dalam hal ini, bagaimana melihat struktur serta potensi keunikan wilayah. "Lalu menimbang faktor lain sehingga jangan sampai penyederhanaan ini tidak bisa dilaksanakan karena tidak realistis," sebutnya.
Bima berharap seluruh anggota Apeksi bersama-sama mengembangkan potensi seluruh anggota sehingga terjadinya akselerasi dalam pemulihan ekonomi. Seperti di Kota Pontianak di mana ekonomi tetap berdenyut tetapi kasus Covid-19 tetap bisa dikendalikan. "Saya kira ini merupakan satu contoh yang baik, ada ketegasan dari pemerintah," tukasnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memaparkan raker kali ini menitikberatkan pada permasalahan kota di tengah pandemi Covid-19 serta pengelolaan keuangan daerah yang telah diatur dalam peraturan dalam negeri tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD). "Tujuannya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara efektif, efisien dan akuntabel dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi," katanya.
Raker Apeksi Regional Kalimantan ini membahas berbagai persoalan diantaranya SIPD, adanya struktur organisasi baru yang mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 90 Tahun 2019. "Tentu dengan adanya penyesuaian-penyesuaian ini menjadi persoalan dalam penyelenggaraan pemerintahan kota," ungkap Edi.
Pemkot Pontianak telah melakukan penyelarasan program dengan kegiatan dan perubahan terhadap peraturan wali kota serta pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) perangkat daerah sebanyak sembilan perangkat daerah. Dengan penyederhanaan birokrasi peralihan jabatan struktural ke fungsional menjadi permasalahan yang ditemui. "Karena jumlah jabatan yang masih terbatas," terang dia.
Gubernur Kalbar Sutarmidji berharap Apeksi di bawah kepemimpinan Wali Kota Bogor, Bima Arya, bisa maju pesat dan memberikan kontribusi bagi kemajuan tata kelola pemerintahan. "Kita harus sampaikan apa yang harus kita sampaikan, kita harus lakukan yang harus kita lakukan," pungkasnya. (prokopim)
Bima Arya Senang Bersepeda di Pontianak, Sebut Trek Rata dan Udara Segar
Gowes Bareng Peserta Raker Apeksi Regional Kalimantan
PONTIANAK - Jajaran wali kota se-Kalimantan yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Komisariat Wilayah (Komwil) V Regional Kalimantan bersama Ketua Apeksi Bima Arya bersepeda keliling Kota Pontianak. Start dari Hotel Aston Pontianak, rombongan mengayuh sepeda menempuh rute Jalan Hijas, Tanjungpura, Rahadi Usman, Sidas, Jenderal Urip, HOS Cokroaminoto, Gusti Sulung Lelanang, Ahmad Yani dan finish di Taman Sepeda Untan.
Ketua Apeksi yang juga menjabat Wali Kota Bogor, Bima Arya mengapresiasi ajakan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono selaku tuan rumah penyelenggara Raker Komwil V Apeksi Regional Kalimantan untuk bersepeda menyusuri jalan Kota Pontianak sekaligus menanam pohon. "Kita senang karena treknya rata, udaranya masih segar," ungkapnya usai gowes bersama kepala daerah lainnya, Kamis (25/3/2021).
Menurutnya, bagi orang yang gemar bersepeda, menempuh trek di ruas jalan Kota Pontianak sangat menyenangkan meskipun rute yang ditempuh rombongan jaraknya kurang jauh. "Kalau dua kali lipat dari rute tadi tentu akan lebih leluasa untuk menikmati bersepeda di Kota Pontianak," sebut Bima.
Ia juga memberikan masukan kepada Wali Kota Edi Kamtono untuk merangkul pehobi sepeda maupun yang tergabung dalam komunitas sepeda, menggelar event-event sepeda dan memperbanyak jalur sepeda. "Sebab tata kotanya sangat menunjang bagi orang yang hobi bersepeda, pesepeda pasti senang untuk gowes di jalanan Kota Pontianak," terangnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menambahkan, kegiatan bersepeda ini untuk memperkenalkan suasana Kota Pontianak terutama di pagi hari pada para tamu raker Apeksi Regional Kalimantan. "Sehingga tamu-tamu kita bisa merasakan udara pagi di Kota Pontianak yang masih segar," imbuhnya.
Menanggapi masukan dari Ketua Apeksi Bima Arya, Edi menyambut baik yang disampaikan Wali Kota Bogor. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berkomitmen mewujudkan Pontianak sebagai kota yang ramah sepeda. Diantaranya menyediakan jalur sepeda di beberapa ruas jalan serta taman sepeda. ”Tentunya dengan bersepeda, selain baik bagi kesehatan, juga untuk meningkatkan kualitas lingkungan karena mengurangi polusi udara," katanya.
Satu diantara komitmen itu adalah membangun Taman Sepeda yang berlokasi di eks Cafe Nineteen Untan, akan dituntaskan di tahun 2021. Saat ini, lanjut Edi, pekerjaannya sudah berjalan setengahnya. Diperkirakan pertengahan tahun 2021 sudah tuntas. Dia menjelaskan, Taman Sepeda akan dilengkapi dengan fasilitas penunjang diantaranya parkir sepeda, plaza, untuk aktivitas tidak hanya bagi komunitas sepeda tetapi juga umum, serta diorama atlet-atlet sepeda yang telah mengukir prestasi terutama di tingkat nasional maupun internasional. Keberadaan diorama itu sebagai penghargaan kepada atlet-atlet tersebut sekaligus juga bisa memberikan semangat kepada atlet-atlet muda untuk bisa berprestasi. "Secara bertahap ruang terbuka hijau, kawasan yang tidak tertata, kita tata, kita percantik sehingga Kota Pontianak memiliki banyak tempat untuk warga melakukan aktivitas rekreasi sekaligus olahraga dan kegiatan lainnya," pungkasnya.
Usai bersepeda, para wali kota beserta Forkopimda Kota Pontianak melakukan penanaman pohon bersama di Taman Sepeda. Adapun pemerintah kota yang hadir pada raker ini adalah Kota Pontianak, Singkawang, Banjarmasin, Balikpapan, Banjarbaru, Tarakan, Samarinda, Palangkaraya dan Bontang. (prokopim)
Wako Edi Kamtono Harap Raker Apeksi Hasilkan Solusi Tata Kelola Pemerintahan
Wali Kota se-Kalimantan Hadiri Jamuan Makan Malam Raker Komwil V Apeksi
PONTIANAK - Kedatangan sembilan wali kota se-Kalimantan beserta rombongan Rapat Kerja (Raker) Komisariat Wilayah (Komwil) V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Regional Kalimantan disambut dengan jamuan makan malam di Kalimantan Ballroom Hotel Aston Pontianak, Rabu (24/3/2021). Kesembilan kota yang hadir adalah Kota Pontianak, Singkawang, Banjarmasin, Balikpapan, Banjarbaru, Tarakan, Samarinda, Palangkaraya dan Bontang. Ketua Apeksi yang juga menjabat Wali Kota Bogor, Bima Arya turut hadir dalam jamuan makan malam. Kota Pontianak menjadi tuan rumah Raker Komwil V Apeksi Regional Kalimantan yang akan digelar pada Kamis, 25 Maret 2021.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meminta raker ini tidak hanya sekadar rapat secara formalitas, tetapi bagaimana pemerintah kota yang hadir bisa saling bertukar informasi dan sharing terhadap permasalahan kota yang ada di Kalimantan khususnya. "Tentu harapan kita raker ini bisa menghasilkan poin-poin yang bisa membantu pemerintah kota dalam permasalahan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan," ujarnya di hadapan para tamu peserta raker yang hadir.
Ia menambahkan, salah satu yang menjadi pembahasan adalah Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), adanya struktur organisasi baru yang mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 90 Tahun 2019. "Tentu dengan adanya penyesuaian-penyesuaian ini menjadi persoalan dalam penyelenggaraan pemerintahan kota," ungkap Edi.
Menurutnya, permasalah kota terutama masalah urbanisasi juga harus menjadi perhatian pemerintah kota terutama di Komwil V Apeksi Regional Kalimantan. Apalagi kondisi pandemi mengakibatkan masalah urbanisasi terutama angka pengangguran meningkat. Di Kota Pontianak, angka pengangguran sebelumnya 9,2 persen naik menjadi 12,3 persen. Demikian pula pertumbuhan ekonomi juga menurun. Persoalan-persoalan ini tentunya menjadi persoalan yang dihadapi bersama pemerintah kota yang ada di Kalimantan khususnya. Untuk itu, Edi berharap kolaborasi bersama anggota Apeksi bisa menjalin komunikasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, khususnya dalam membantu percepatan pemulihan perekonomian. "Sehingga pertumbuhan ekonomi bisa bangkit kembali," pungkasnya. (prokopim)
Warga Terkesima Lihat Pohon Tekoma Berbunga
Edi Kamtono : Tanam Pohon Berbunga Percantik Wajah Kota
PONTIANAK - Pohon tekoma atau tabebuya dengan bunganya berwarna merah muda menghiasi beberapa ruas jalan di Kota Pontianak. Pepohonan ini kian mempercantik kota berjuluk Khatulistiwa ini. Kegemaran Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menanam pohon dalam setiap kesempatan membuahkan hasil yang dapat dinikmati semua orang. Pohon-pohon itu menjadi viral kala akun instagram pribadi Wali Kota @edikamtono memposting foto-fotonya. Postingan itu pun mendapat berbagai tanggapan positif dari warganet. Akun terry_sapteriawuri_anggia_dewi berkomentar. "Cantik...keren...tekoma atau tabebuya ni". Kemudian pemilik akun uun94 ikut memberikan tanggapan. "Masya Allah, ingat dulu awal-awal bapak nanam pohon ini. Skrg dah bebunga sukenye".
Edi mengatakan, pohon jenis tekoma ini ternyata cocok ditanami di Kota Pontianak. Saat ini pohon-pohon tersebut memasuki musim berbunga. "Sejak 2005 saya sudah menanam pohon tekoma atau tabebuya di Jalan H Agus Salim yang kita datangkan dari Kuching Malaysia," ujarnya, Rabu (24/3).
Di lokasi lainnya, di Taman Alun Kapuas, Jalan Gusti Sulung Lelanang, Jalan Sultan Abdurrahman dan Jalan Ahmad Yani juga ditanami pohon tekoma. Pohon tekoma yang memasuki musim berbunga membuat warga yang melihat terkesima. "Jika sepanjang Jalan Ahmad Yani juga berbunga maka semakin mempercantik wajah Kota Pontianak," kata Edi.
Kedepan pihaknya akan meneruskan penanaman pohon, tidak hanya tabebuya atau tekoma tetapi pohon-pohon berbunga lainnya termasuk Bougenville. "Untuk bibit paling mudah dan gampang dicari serta cepat tumbuh, masyarakat juga bisa menanam di rumahnya," imbuhnya.
Edi menerangkan, pohon tabebuya yang ditanam di Kota Pontianak sekitar 300 pohon. Selanjutnya akan ditanami di beberapa lokasi. Pohon tabebuya mirip pohon sakura dengan bunga yang bermacam warna, seperti warna putih, merah muda, ungu, kuning dan sebagainya. "Kita ingin menjadikan Kota Pontianak tidak hanya hijau dengan pepohonan, tetapi juga berbunga dengan warna-warninya," ujarnya.
Pohon tabebuya merupakan salah satu pohon yang cocok di daerah tropis selain pohon bungur, pohon sikat sepatu, sikat botol dan lain sebagainya. Pepohonan juga akan menghiasi sepanjang Jalan Ahmad Yani dan lokasi lainnya untuk keindahan kota. "Nanti di trotoar Ahmad Yani yang sekarang tengah dibangun juga akan ditanami pohon, jumlahnya di atas 500 pohon," sebutnya. (prokopim)