,
menampilkan: hasil
Gunakan Gedung PCC, Vaksinasi Guru Dukung Pelaksanaan PTM
PONTIANAK - Program vaksinasi Covid-19 di Kota Pontianak masih berjalan. Kali ini menyasar para guru yang digelar di Gedung Pontianak Convention Center (PCC). Targetnya sebanyak 350 orang yang akan divaksin.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan, vaksinasi yang digelar ini bertempat di Gedung PCC karena dinilai lebih representatif dengan kapasitas lebih luas. Dengan demikian akan mempercepat dan mempermudah pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Pontianak. "Sehari di gedung ini bisa melayani sebanyak 360 orang yang bisa divaksinasi," tuturnya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Gedung PCC, Rabu (24/3/2021).
Menurutnya, vaksinasi Covid-19 terhadap guru akan berpengaruh untuk mendukung kesiapan perluasan pembelajaran tatap muka di sekolah yang sudah berjalan selama ini. Selanjutnya vaksinasi juga ditujukan kepada pegawai kantor pelayan publik. "Kita berharap target vaksinasi ini berjalan lancar dan semakin banyak orang yang divaksin," sebutnya.
Dikatakannya, untuk proses pembelajaran tatap muka di Kota Pontianak telah dimulai pada jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Apabila proses pembelajaran tatap muka berjalan baik maka hal tersebut akan diperluas. Untuk itu, vaksinasi bagi guru ini dilakukan dalam rangka mendukung pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah. "Untuk siswa sementara belum divaksin karena batas usia penerima vaksin 18 tahun ke atas," kata Edi.
Sementara itu, untuk ketersediaan stok vaksin Covid-19 dikatakannya masih mencukupi. Pengiriman vaksin dari pemerintah pusat sudah ada kuota yang dialokasikan untuk ASN, TNI, Polri, pelayanan publik dan lansia. "Sehingga persentase akan mengikuti kesiapan vaksinasi," pungkasnya. (prokopim)
Edi Ajak Masyarakat Persempit Ruang Gerak Peredaran Narkoba
Empat Kelurahan Siap Canangkan Kelurahan Bersinar
PONTIANAK - Sebanyak empat kelurahan siap membentuk kelurahan bersih dari narkoba (Bersinar). Empat kelurahan tersebut adalah Kelurahan Sungai Bangkong, Pal Lima, Bansir Laut dan Saigon. Pembentukan Kelurahan Bersinar ini akan melibatkan masyarakat dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) sebagai penggiat P4GN.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menuturkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bersama Badan Narkotika Nasional (BNN), TNI/Polri, tokoh masyarakat, tokoh agama, terutama para penggiat P4GN, baik relawan maupun komunitas, untuk saling berkoordinasi dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan peredaran narkoba. "Kalau ini kita lakukan secara bersama-sama dan bersinergi maka bisa mempersempit ruang gerak para pelaku maupun para pengedar narkoba," ujarnya usai membuka workshop penggiat program P4GN di Aula Rohana Muthalib Bappeda Kota Pontianak, Rabu (24/3/2021).
Dari informasi yang diperolehnya dari Kapolresta Pontianak Kota maupun Kepala Rutan Pontianak, kasus narkoba tercatat mendominasi. Untuk itu pihaknya bersama BNN Kota Pontianak, aparat keamanan serta masyarakat berupaya menekan peredaran dan penyalahgunaan narkoba agar tidak terjadi lonjakan. Termasuk pengawasan terhadap anak-anak dengan melibatkan peran aktif orang tua dan guru serta masyarakat sekitar. Mereka diharapkan memonitor perilaku dan gerak-gerik anak-anak, baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. "Karena gejala-gejala ini kan bisa kelihatan, termasuk juga mengawasi jika ada orang asing yang masuk yang kiranya bisa mempengaruhi anak-anak tersebut, ini yang harus diantisipasi," ungkap Edi.
Kepala BNN Kota Pontianak AKBP Ngatiya menerangkan, Kelurahan Bersinar merupakan implementasi dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2020. Tahun ini ada empat kelurahan yang menyatakan kesiapannya untuk mencanangkan sebagai Kelurahan Bersinar. "Tahun lalu sudah ada satu kelurahan bersinar yakni Kelurahan Siantan Tengah," imbuhnya.
Sementara untuk kegiatan yang akan dilaksanakan Kelurahan Bersinar mengacu sesuai Inpres Nomor 2 Tahun 2020 diantaranya sosialisasi, regulasi, pembentukan satgas dan tes urine. "Peran serta para penggiat, relawan dan lainnya sekecil apapun informasi harus disampaikan ke kami dan akan kami tindak lanjuti," tandasnya.
AKBP Ngatiya menyebut, peredaran narkotika secara nasional rata-rata 80 persen dikendalikan dari dalam lapas. Termasuk kejadian beberapa waktu lalu di Kepulauan Seribu sebanyak 436 kilogram sabu diamankan, itu dikendalikan dari lapas. Termasuk juga dari Kota Pontianak yang ditangkap BNP maupun dari BNN ataupun Polresta Pontianak Kota. Hal ini menunjukkan bahwa kerawanan peredaran narkoba masih dikendalikan dari lapas. "Oleh karena itu, langkah-langkah yang diambil oleh BNN adalah selalu berkoordinasi dengan petugas lapas atau rutan," ucapnya. (prokopim)
Wali Kota Edi : Penataan Kawasan Kumuh Ciptakan Destinasi Wisata Baru
Jadi Pemateri Raker Apeksi Regional Kalimantan, 9 Wali Kota Hadir di Pontianak
PONTIANAK - Kota Pontianak ditunjuk sebagai tuan rumah rapat kerja (raker) Komisariat Wilayah (Komwil) V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Regional Kalimantan tahun 2021. Selain sembilan wali kota se-Kalimantan, Ketua Apeksi yang juga menjabat Wali Kota Bogor, Bima Arya direncanakan hadir pada raker yang digelar di Hotel Aston Pontianak pada Kamis, 25 Maret 2021.
Dalam raker tersebut, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono akan menyampaikan materi best practice tentang penataan kota baru dalam menangani kawasan kumuh di perkotaan. Dalam penataan kawasan kumuh, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bersinergi dengan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Edi menilai, percepatan penanganan kawasan kumuh sangat berdampak dalam mengentaskan persoalan kawasan kumuh di Kota Pontianak. "Di luar Program Kotaku, kita juga ada perbaikan kawasan pemukiman, jalan lingkungan, bedah rumah, sambungan air bersih, persampahan, sanitasi dan lainnya," ujarnya, Rabu (24/3/2021).
Ia menambahkan, implementasi dari penataan terhadap sebuah kawasan, bukan tidak mungkin bisa menjadi sebuah destinasi wisata baru. Apalagi masyarakat di kawasan tersebut mempunyai potensi untuk menciptakan kawasannya menjadi daya tarik wisata. Seperti dengan mengembangkan kerajinan tangan, produk UKM, kuliner dan sebagainya. "Kalau masyarakat setempat bersinergi dengan program-program pemerintah, maka kawasan itu akan menjadi lebih maju dan masyarakatnya sejahtera," tutur Edi.
Dijelaskannya, tema yang akan dibahas ini tetap menggali bagaimana menjadi kota tangguh yang bisa bangkit dan pulih dari keterpurukan akibat dampak pandemi Covid-19 yang berdampak pada perekonomian, angka pengangguran, kemiskinan, kualitas infrastruktur kota yang kurang akibat kurangnya pendanaan dan sebagainya. "Ini akan menjadi pembelajaran kita bersama antar kota bagaimana daerah-daerah bisa berinovasi menjadikan kota tetap aman, bersih, teratur, pembangunan tetap berjalan dan perekonomian tetap bergerak," sebutnya.
Selain materi yang akan disampaikannya dihadapan para peserta raker, Wali Kota Edi bersama delapan wali kota se-Kalimantan juga akan membahas masalah Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) yang dalam praktek pelaksanaannya masih mengalami kendala di daerah. "Narasumbernya akan menghadirkan pembicara dari Kementerian Dalam Negeri," imbuhnya.
Berkaitan dana kelurahan yang dihapus oleh pemerintah pusat dalam APBN 2021, pihaknya juga akan memperjuangkannya di tingkat pusat. Hasil rekomendasi raker Komwil V Apeksi Regional Kalimantan ini nantinya akan disampaikan ke pemerintah pusat. "Kita berharap pelaksanaan raker ini berjalan lancar dan menghasilkan kesepakatan untuk diakomodir pemerintah pusat," pungkasnya. (prokopim)
Pembelajaran Tatap Muka di Kelas Bisa Diikuti Siswa dari Rumah
Kegiatan Belajar Mengajar Disiarkan secara Online
PONTIANAK - Meskipun belum secara keseluruhan, proses pembelajaran tatap muka di kelas untuk tingkat SD dan SMP di Kota Pontianak masih berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Siswa yang hadir juga dibatasi jumlahnya. Kegiatan pembelajaran di kelas juga disiarkan secara daring atau online melalui perangkat agar bisa diikuti siswa yang memilih belajar dari rumah. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, pembelajaran tatap muka di kelas tidak hanya diperuntukkan bagi siswa yang hadir di kelas saja, tetapi juga siswa yang belajar dari rumah secara realtime melalui perangkat pintar. "Sehingga apa yang dipelajari siswa yang hadir di kelas juga bisa diikuti oleh siswa lainnya yang belajar dari rumah," ujarnya, Senin (22/3/2021).
Dengan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran, baik di sekolah maupun dari rumah, diharapkan dapat meningkatkan kedisiplinan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Terhadap siswa dan guru yang mengikuti pembelajaran tatap muka, diminta untuk dilakukan tes rapid antigen dan uji swab. Penerapan protokol kesehatan di sekolah juga diberlakukan secara ketat hingga screening terhadap keluarga siswa dan guru. Apabila ada siswa atau guru yang dalam kondisi tidak sehat, maka tidak diperbolehkan untuk hadir di sekolah. "Misalnya ada siswa atau guru yang dalam kondisi tidak enak badan, kita minta untuk tidak ke sekolah dulu, istirahat di rumah saja," ungkapnya.
Terkait perkembangan kasus Covid-19 di Kota Pontianak, indikatornya bisa dilihat dari tingkat hunian fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas maupun fasilitas karantina pasien Covid-19. "Untuk saat ini saja ketersediaan tempat tidur di rumah sakit masih bisa menampung pasien," imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga gencar memonitor kluster-kluster baru yang dikuatirkan menjadi penyebab terjadinya lonjakan kasus. Sementara program vaksinasi Covid-19 di Kota Pontianak kini sudah mencapai 90 persen. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan tingginya antusias masyarakat. "Kita harapkan program vaksinsi ini bisa selesai lebih cepat dari yang direncanakan," sebutnya.
Program vaksinasi Covid-19 saat ini masih memprioritaskan lansia dan aparatur pelayanan publik. Setelah semuanya tuntas, baru kemudian menyasar kalangan masyarakat umum. Masyarakat yang akan mendapatkan vaksin diprioritaskan bagi mereka yang rentan seperti pedagang, rumah makan, warung kopi, juru parkir dan lainnya. "Mereka yang dominan berada di luar dan sering kontak erat dengan banyak orang," pungkasnya. (prokopim)