,
menampilkan: hasil
Kota Pontianak 3 Besar TPID Terbaik se-Kalimantan
Pj Wako Hadiri Rakornas TPID di Istana Negara
JAKARTA - Kota Pontianak masuk nominasi sebagai tiga besar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terbaik Tahun 2023 se-Kalimantan bersama Kota Samarinda dan Kota Banjarmasin. Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) TPID se-Indonesia yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, di Istana Negara, Jumat (14/6/2024).
“Beliau berpesan agar daerah terus meningkatkan kinerja dalam penurunan inflasi dan mewaspadai kelangkaan pangan akibat perubahan iklim,” ujarnya.
Ani Sofian menerangkan, Kota Pontianak juga ikut nominasi 13 kota dengan TPID terbaik 2023 bersama Kota Banda Aceh, Kota Batam, Kota Pekanbaru, Kota Madiun, Kota Semarang, Kota Banjarmasin, Kota Samarinda, Kota Gorontalo, Kota Palu, Kota Mataram, Kota Tidore Kepulauan dan Kota Jayapura.
“Alhamdulillah kita jadi salah satu yang masuk nominasi, dan tiga terbaik di Kalimantan. Ini merupakan kerja bersama, kolaborasi antara seluruh sektor, mulai dari masyarakat, pedagang hingga pemangku kebijakan,” tuturnya.
Berbagai upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk menjaga stabilitas inflasi di lapangan. Mulai dari pengawasan ketersediaan pangan, operasi pasar, gerakan menanam sayur hingga mengimbau masyarakat untuk menerapkan belanja bijak.
“Dengan upaya ini kami berhasil mengendalikan angka inflasi, ditambah sinergi dengan pemerintah pusat sangat baik, setiap pekan kami mengikuti zoom meeting bersama TPIP yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk berkoordinasi,” ungkap Ani Sofian.
Pemkot Pontianak terus berkomitmen untuk mengendalikan inflasi dan memastikan ketersediaan pangan yang mencukupi bagi seluruh masyarakat. Dengan melakukan sinergi antara berbagai instansi terkait, diharapkan penyelesaian masalah inflasi dan ketersediaan pangan dapat tercapai dengan baik.
Sebelumnya, upaya Pemkot Pontianak bersama TPID Kota Pontianak dalam mengendalikan inflasi membuahkan hasil. Betapa tidak, Kota Pontianak menjadi satu di antara 10 kota se-Indonesia dengan inflasi terendah sepanjang bulan Desember 2023, yakni di angka 2,09, kemudian di awal tahun terus stabil di angka 2-2,5 persen.
“Pentingnya menjaga stabilitas harga di pasaran agar tidak membebani masyarakat. Untuk itu, Pemkot Pontianak bersama TPID Kota Pontianak telah merancang sebuah roadmap pengendalian inflasi yang melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait,” ujar Ani Sofian.
Pj Wali Kota menerangkan, terdapat empat program unggulan TPID Kota Pontianak selama tahun 2023. Pertama, pihaknya mengalokasikan anggaran APBD sebesar Rp400 juta untuk pembangunan jalan produksi pada lokasi strategis pertanian cabai terhubung dengan jalan lingkungan dengan APBD Tahun 2022 sebesar Rp1 miliar.
Kemudian, program selanjutnya adalah penyediaan seribu bibit cabai rawit yang diserahkan kepada ASN di lingkungan Pemkot Pontianak, TP PKK dan DWP dengan 150 penerima manfaat, bekerjasama dengan Bank Indonesia.
“Di tahun 2023 Pemkot Pontianak juga menyerahkan Rp56 juta, untuk penyediaan 1.127 polybag bibit cabai dan diserahkan kepada enam kelompok tani,” sambung Ani Sofian.
Program keempat yang dilakukan adalah dengan pemanfaatan teknologi POCISABU Pupuk Organik Cair Sisa Ikan dan Buah (POCASIBU) dan Jadam Liquid Fertilizer (JLF), JADAM serta JADAM Sulfur sebagai pestisida nabati, khususnya dalam menekan penggunaan pupuk kimia dan mengendalikan serangan hama penyakit.
“Hal tersebut dilakukan melalui pendampingan untuk petani dan masyarakat bekerjasama dengan civitas academica Universitas Tanjungpura dan Universitas Panca Bhakti serta UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat,” jelas Ani Sofian.
Untuk tahun 2024, Pj Wali Kota optimis pihaknya mampu mendapatkan penghargaan pengendalian inflasi se-Indonesia. Pasalnya, sejak awal dirinya menjabat, pengendalian inflasi menjadi prioritas kinerja Pemkot Pontianak.
“Jika kita berhasil mendapat nomor satu menjadi indikator capaian, artinya kita sangat serius mengendalikan inflasi, tujuannya adalah meningkatkan perekonomian masyarakat,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)
Warga Terbantu Digelarnya Pasar Murah
Pj Wako Tinjau Operasi Pasar di Kecamatan Pontianak Selatan
PONTIANAK - Operasi Pasar atau pasar murah yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak masih bergulir. Pasar murah yang menjual paket sembako seharga Rp70 ribu per paket ini digelar dalam rangka menyambut Hari Raya Iduladha 1445 Hijriyah. Gelaran pasar murah dilaksanakan secara bergilir di setiap kecamatan se-Kota Pontianak.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian meninjau langsung pasar murah yang digelar di halaman Kantor Camat Pontianak Selatan, Rabu (12/6/2024). Ratusan warga ikut mengantre untuk mendapatkan paket sembako dengan harga murah. Melihat antusias warga yang begitu tinggi, Ani Sofian mengimbau warga untuk tertib saat mengantre.
“Setiap kecamatan disiapkan 400 paket sembako yang berisi 5 kilogram beras, minyak goreng 1 liter, gula pasir 1 kilogram serta ditambah sayuran. Dengan harga Rp70 ribu per paket, artinya mereka hanya membayar berasnya saja, sementara item-item lainnya didapat cuma-cuma,” ujarnya.
Dalam menggelar pasar murah ini, pihaknya menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di antaranya Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat (Kalbar), Bank Kalbar, Bulog, PDAM Tirta Khatulistiwa dan Perbarindo serta pelaku usaha.
“Harapannya dengan semakin banyaknya pihak yang terlibat dalam operasi pasar ini maka semakin banyak pula komoditas dan produk-produk pilihan yang bisa didapatkan dengan harga lebih murah dari pasaran,” ungkap Ani Sofian.
Melati, satu di antara warga yang membeli paket sembako di pasar murah di halaman Kantor Camat Pontianak Selatan, mengungkapkan, dirinya merasa sangat terbantu dengan digelarnya pasar murah ini.
“Kami berterima kasih kepada Pemkot Pontianak yang telah menggelar pasar murah ini karena sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tuturnya.
Menurutnya, paket sembako yang dijual seharga Rp70 ribu per paket ini memang sangat murah jika dibandingkan harga di pasaran. Diakuinya, selama ini setiap berbelanja, harga komoditas tersebut lumayan tinggi.
“Di pasaran harga gula pasir per kilogramnya sekitar Rp19 ribu-an. Syukurlah ada pasar murah, harganya jadi lebih murah,” imbuhnya.
Operasi pasar murah digelar di setiap kecamatan secara bergilir. Untuk jadwalnya, di Kecamatan Pontianak Kota hari Selasa (11/6), Kecamatan Pontianak Selatan hari Rabu (12/6), Kecamatan Pontianak Tenggara hari Kamis (13/6), Kecamatan Pontianak Timur hari Jumat (14/6) dan Kecamatan Pontianak Utara hari Sabtu (15/6). Semuanya dipusatkan di kantor camat masing-masing mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB. (prokopim/kominfo)
Jelang Iduladha, Angka Inflasi di Pontianak 2,65 persen
PONTIANAK – Menjelang Hari Raya Iduladha, angka inflasi Kota Pontianak menyentuh angka 2,65 persen. Hal itu diungkap Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian usai High Level Meeting (HLM) bersama Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) melalui zoom meeting, di Ruang Pontive Center, Senin (10/6/2024).
“Menjelang Iduladha kami melaksanakan operasi pasar, nanti kami juga akan menyalurkan hewan kurban, mudah-mudahan masyarakat bisa menikmati,” paparnya.
Dari hasil peninjauan dinas terkait, harga pangan relatif stabil, dengan beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. Tetapi beberapa komoditas lainnya mengalami penurunan.
“Khusus untuk beras, karena Harga Eceran Tertinggi (HET) dinaikkan pemerintah pusat, jadi berdampak kepada harga di daerah-daerah,” sebutnya.
Pemantauan di pusat perbelanjaan terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Pj Wali Kota menambahkan, usai HLM pihaknya akan menggelar rapat internal Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mengantisipasi lonjakan harga sebelum dan sesudah Iduladha.
“Ada beberapa komoditas yang turun tetapi ada juga yang naik. Pemantauan terus dilakukan, hari ini kami rakor inflasi untuk menekan harga yang cukup mahal,” jelasnya.
Adapun komoditas yang mengalami penurunan, terang Ani Sofian, di antaranya telur ayam, cabai rawit, ikan kembung dan wortel. Sedangkan untuk komoditas penyumbang inflasi adalah sayur-mayur, daging ayam dan udang basah.
“Berdasarkan rasio produksi, Kota Pontianak merupakan daerah konsumsi atau defisit pangan. Namun ketahanan pangan melalui ketersediaan dari daerah lain cukup terpenuhi,” imbuhnya.
Selain memastikan harga barang tetap terkendali, Pemkot Pontianak melalui Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan selalu mengawasi stok pangan di gudang-gudang beras sampai pemasok komoditas lainnya.
“Tujuannya agar informasi tentang harga segera diperbaharui, sehingga masyarakat mengetahui harga di pasaran. Dinas terkait juga siap melakukan intervensi jika mengalami lonjakan harga,” lanjutnya.
Ani Sofian tak hentinya mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan panic buying. Jika terjadi kenaikan, itu adalah hal wajar karena respon pasar terhadap kebutuhan masyarakat.
“Harga itu bisa turun dan naik tergantung permintaan, pemerintah akan melakukan pengawasan sampai intervensi apabila terjadi lonjakan, tetapi kita berharap tidak sampai terjadi, kemudian biasanya kita gelar operasi pasar murah dengan memberikan subsidi kepada warga,” pungkasnya. (kominfo)
400 Paket Sembako Ludes Terjual dalam Satu Jam di Pasar Murah
PONTIANAK – Empat Ratus Paket Sembako ludes terjual hanya dalam kurun waktu kurang dari 60 menit, saat operasi pasar murah yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak di Kantor Camat Pontianak Barat, Senin (10/6/2024). Warga sekitar telah mengantre sejak pukul enam pagi. Ini menandakan kebutuhan warga akan operasi pasar murah sangat tinggi.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian menerangkan, sebanyak 2.400 paket sembako dijual pada operasi pasar murah se-Kota Pontianak, untuk kemudian disebar 400 paket ke masing-masing kecamatan. Masyarakat hanya cukup membayar Rp 70 ribu per paket.
“Menjelang Idul Adha, kami menggelar operasi pasar untuk meringankan beban masyarakat. Ada 2.400 paket, satu paket berisi beras lima kilogram, minyak goreng dan gula, masyarakat hanya membayar beras, minyak goreng dan gula gratis” ungkapnya, usai membuka Operasi Pasar Murah.
Ani Sofian juga ikut memborong sayur-mayur untuk dibagikan secara gratis untuk warga yang telah mengantre sejak pukul 06.00 WIB. Selain sayur-mayur, berbagai jenis komoditas juga dijual, mulai dari telur ayam, daging sapi, susu dan kebutuhan pokok lainnya.
“Kita harapkan masyarakat miskin khususnya bisa terbantu, nanti akan digelar ke seluruh kecamatan. Masyarakat bisa mengunjungi kecamatan lainnya juga,” sebut Pj Wali Kota.
Ani Sofian mengatakan, alasan dipilihnya beras, minyak goreng dan gula untuk dijual, karena ketiga komoditas tersebut sering mengalami kenaikan harga di pasar. Operasi pasar ini merupakan hasil kerja sama Pemkot Pontianak bersama instansi perbankan, BUMN, BUMD maupun instansi swasta terkait.
“Kami menggandeng Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat (Kalbar), kemudian Bank Kalbar, PT Bulog, PDAM Tirta Khatulistiwa dan Perbarindo,” lanjutnya.
Operasi pasar murah selanjutnya akan dilaksanakan di Kecamatan Pontianak Kota hari Selasa (11/6), Kecamatan Pontianak Selatan hari Rabu (12/6), Kecamatan Pontianak Tenggara hari Kamis (13/6), Kecamatan Pontianak Timur hari Jumat (14/6) dan Kecamatan Pontianak Utara hari Sabtu (15/6). Ani Sofian menambahkan, masyarakat cukup membawa uang, tanpa ada syarat lainnya.
“Semuanya dipusatkan di kantor camat masing-masing mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB,” tutupnya. (kominfo/prokopim)