,
menampilkan: hasil
Cerita Sri, Antri Pertama untuk Belanja di Pasar Murah
PONTIANAK – Khawatir tidak dapat antrean, Sri Nurhayati (47) datang lebih awal menuju pasar murah yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak di halaman Kantor Camat Pontianak Kota, Rabu (27/3/2024). Ia turun dari rumahnya pukul 06.00 WIB untuk membeli beras, telur ayam dan sayuran.
“Sampai di sini pukul 06.15 WIB, saya mau beli di sini karena harganya murah,” ungkapnya, usai berbelanja di pasar murah.
Benar saja, tidak sampai 15 menit, telur ayam yang dijual dengan harga Rp1.500 per butir itu ludes terjual. Alasan inilah yang membuat Sri harus mengejar waktu. Ia mengaku, banyak manfaat yang didapat dari belanja di pasar murah. Dirinya mendengar informasi digelarnya pasar murah dari grup WhatsApp teman dan keluarganya.
“Saya berharap pasar murah ini selalu ada, kemudian harganya kalau bisa lebih murah lagi. Terima kasih untuk penyelenggara,” tuturnya.
Harapan serupa pun disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Mulyadi. Menurutnya, tingginya peminat pasar murah diakibatkan kebutuhan yang meningkat, khususnya pada momen besar keagamaan. Tak hanya menunggu momentum, ia juga ingin pasar murah berlanjut di sela aktivitas lainnya.
“Animo masyarakat cukup tinggi, terutama ibu-ibu yang datang awal untuk berbelanja dengan harga yang relatif lebih murah,” ujarnya.
Mulyadi mengajak masyarakat untuk mendatangi pasar murah dan mencari tau info pasar murah selanjutnya di laman resmi Pemkot Pontianak. Dari enam kecamatan tempat digelarnya pasar murah, tersisa satu kecamatan lagi yang akan menjadi lokasi pasar murah yakni Kecamatan Pontianak Timur pada Jumat (5/4) mendatang.
“Jangan sampai masyarakat ketinggalan informasi, besok di Pontianak Kota dan selanjutnya Pontianak Timur,” katanya.
Mulyadi menambahkan, dilaksanakannya pasar murah juga melibatkan berbagai sektor, mulai dari Bank Indonesia, Perwakilan Kalbar, Perum Bulog Divre Kalbar, Bank Kalbar, Perumda BPR Khatulistiwa Pontianak dan sejumlah perusahaan swasta.
“Barang yang dijual bervariasi, ada yang dijual paketan dan satuan, yang pasti lebih murah dari harga pasar, tujuannya untuk meringankan beban masyarakat,” tutupnya. (kominfo/prokopim)
Sekda Mulyadi Harap Agenda Pasar Murah Secara Rutin Digelar
PONTIANAK – Pasar murah yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mendapat antusias yang tinggi dari masyarakat. Pada beberapa komoditas yang dijual, seperti beras dan telur ayam, dapat segera ludes hanya dalam hitungan menit. Hal ini pun dinilai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak sebagai dampak positif dari agenda tersebut. Menurutnya, pasar murah harus terus terselenggara untuk menunjang kebutuhan masyarakat.
“Saya melihat kebutuhan masyarakat semakin tinggi khususnya di waktu menjelang hari besar keagamaan seperti lebaran, apalagi sekarang di bulan puasa, harga barang harus murah,” ujarnya, usai meninjau pasar murah yang digelar di Kantor Camat Pontianak Barat, Selasa (26/3/2024).
Mulyadi mengajak masyarakat untuk mendatangi pasar murah dan mencari tahu info pasar murah selanjutnya di laman resmi Pemkot Pontianak. Dari enam kecamatan tempat digelarnya pasar murah, tersisa dua kecamatan lagi yang akan menjadi lokasi pasar murah, yakni Kecamatan Pontianak Kota pada hari Rabu (27/3) esok dan Kecamatan Pontianak Timur pada Jumat (5/4) mendatang.
“Jangan sampai masyarakat ketinggalan informasi, besok di Pontianak Kota dan selanjutnya Pontianak Timur,” terangnya.
Mulyadi menambahkan, dilaksanakannya pasar murah juga melibatkan berbagai sektor, mulai dari Bank Indonesia, Perwakilan Kalbar, Perum Bulog Divre Kalbar, Bank Kalbar, Perumda BPR Khatulistiwa Pontianak dan sejumlah perusahaan swasta.
“Barang yang dijual bervariasi, ada yang dijual paketan dan satuan, yang pasti lebih murah dari harga pasar, tujuannya untuk meringankan beban masyarakat,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menerangkan, operasi pasar atau pasar murah kali ini skalanya lebih besar dari yang sudah pernah digelar sebelumnya dengan melibatkan banyak pihak termasuk swasta sehingga masyarakat banyak pilihan untuk membeli kebutuhannya menjelang lebaran. Untuk mekanisme pembelian komoditi yang ada di bazar ini, masyarakat hanya cukup mendatangi lokasi pasar murah dan memilih barang keperluan yang ingin dibeli.
“Silakan masyarakat mendatangi lokasi-lokasi pasar murah sesuai dengan jadwal yang ditentukan, tanpa memakai kupon,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)
Satgas Ketahanan Pangan Pontianak Pantau Bapok di Pasar dan Distributor
Antisipasi Jelang Lebaran
PONTIANAK – Untuk memastikan ketersediaan stok bahan pokok (bapok) menjelang Hari Raya Idulfitri, Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Pontianak meninjau sejumlah pasar, mulai dari pasar tradisional, pasar swalayan hingga gudang beras dan gula. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Mulyadi menerangkan, untuk ketersediaan bahan pokok dapat dipastikan aman menjelang dan usai Idulfitri.
“Kami mengunjungi minimarket, alhamdulillah harga barang relatif lebih murah seperti tepung terigu justru agak lebih murah dari tempat lain, ada juga promo-promo,” terangnya, usai memimpin pemantauan ke sejumlah pasar di Kecamatan Pontianak Barat, Selasa (26/3/2024).
Selain swalayan modern, Mulyadi juga memantau pasar tradisional seperti Pasar Teratai. Ia menerangkan, harga masih relatif murah. Harga bawang merah berada di kisaran Rp28 ribu per kilogram (kg), bawang putih Rp38 ribu per kg dan udang Rp55 ribu per kg. Kemudian untuk harga daging ayam berkisar mulai dari Rp31 ribu per kg. Dari hasil pantauan pihaknya pula, dia menyebut, tidak ditemukan barang kadaluarsa. Gudang penyimpanan terpisah antara kadaluarsa dengan barang yang masih berlaku.
“Ada udang yang agak kecil itu harganya Rp33 ribu per kg,” ungkap Sekda, yang sehari-hari senang berbelanja bahan pokok di pasar-pasar tradisional ini.
Usai meninjau pasar, Mulyadi bersama tim lantas meninjau gudang beras dan gula. Di sana, ia mengecek ketersedian stok dan harga. Dari hasil tinjauan itu, dapat dipastikan stok beras dan gula juga masih aman hingga lebaran.
“Beras dan gula ketersediaan sampai lebaran, harga gula bervariasi, minyak goreng juga tetapi relatif lebih terjangkau,” terangnya.
Tim Satgas Ketahanan Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak senantiasa berkoordinasi untuk memastikan ketersediaan bahan pokok aman serta mengantisipasi terjadinya lonjakan harga. Salah satu upayanya adalah dengan menggelar pasar murah di enam kecamatan. Mulyadi melanjutkan, langkah ini mendapat antusiasme yang tinggi dari masyarakat. Atas beragam upaya itu pula, Kota Pontianak berhasil masuk dalam 10 besar kota terendah inflasi se-Indonesia. Dengan angka 2,05 persen, Kota Pontianak menduduki peringkat kedelapan.
“Kami bekerjasama dengan Bank Indonesia Perwakilan Kalbar, Perum Bulog Divre Kalbar, Bank Kalbar, Perumda BPR Khatulistiwa Pontianak dan sejumlah perusahaan swasta,” tuturnya.
Berbagai macam komoditi yang dijual dengan harga terjangkau, mulai dari beras, gula, minyak goreng, telur, ayam, sayur-sayuran dan kebutuhan pokok lainnya. Sejumlah komoditas dijual dalam bentuk paket dengan harga bervariasi sesuai dengan isi paket.
“Saya harap agenda ini terus berlanjut mengingat kebutuhan yang tinggi,” imbuhnya.
Pemilik gudang beras, Suryadi (64) menambahkan, harga beras di pasaran relatif menurun menuju harga normal. Hal itu dikarenakan petani memasuki musim panen, baik di Pulau Jawa atau petani lokal.
“Kita sekarang menerima kiriman beras dari banyak tempat, jadi stoknya semakin bertambah,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)
Harga Telur Ayam di Pasar Murah Rp1.500 per Butir
PONTIANAK – Harga telur ayam di pasar murah yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dijual dengan harga Rp1.500 per butir. Selain telur ayam, beberapa komoditas juga dijual dengan harga yang relatif lebih murah dari pasaran. Harga yang murah ini mendapat antusias yang luar biasa dari masyarakat Kota Pontianak. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Mulyadi menuturkan, operasi pasar murah ditujukan untuk membantu meringankan beban warga saat puasa maupun menjelang Idulfitri.
“Masyarakat antusias datang artinya mereka sangat membutuhkan, saya berharap ke depan terus berlanjut,” ungkapnya, usai meninjau operasi pasar murah di Kantor Camat Pontianak Selatan, Senin (25/3/2024).
Setelah Kecamatan Pontianak Selatan, jadwal selanjutnya pasar murah akan digelar di Kecamatan Pontianak Barat pada Selasa (26/3) besok, Kecamatan Pontianak Kota pada Rabu (27/3) dan Kecamatan Pontianak Timur pada Jumat (5/4) di lokasi kantor camat masing-masing. Untuk mekanisme pembelian komoditi yang ada di bazar ini, masyarakat hanya cukup mendatangi lokasi pasar murah dan memilih barang keperluan yang ingin dibeli tanpa menggunakan kupon.
“Silakan masyarakat manfaatkan kesempatan ini, harga beras, minyak goreng, sayuran, cabai merah disubsidi, ada paketan juga jadi lebih praktis,” imbaunya.
Dengan subsidi harga ini, Mulyadi berharap inflasi Kota Pontianak dapat terus terkendali, terlebih mendekati hari raya besar keagamaan, di mana biasanya harga barang merangkak naik. Pihaknya bekerjasama dengan banyak pihak mulai dari Bank Indonesia Perwakilan Kalbar, Perum Bulog Divre Kalbar, Bank Kalbar, Perumda BPR Khatulistiwa Pontianak dan sejumlah perusahaan swasta.
“Subsidi yang besar diberikan atas kerjasama dengan pihak BUMD dan perbankan,” pungkasnya. (kominfo)