,
menampilkan: hasil
Wali Kota Open House Dua Hari, Wakil Wali Kota Sehari
Sekda Open House Dua Hari
Silaturrahmi dan saling berkunjung satu sama lain sudah menjadi tradisi setiap Hari Raya Idul Fitri. Tak terkecuali jajaran pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, momen Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah ini dimanfaatkan untuk bersilaturrahmi dengan masyarakat melalui open house. “Open house ini digelar bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah,” ujar Plt Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Suhra Wardi, Sabtu (1/6/2019).
Menurutnya, open house di rumah jabatan Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono yang beralamat di Jalan Abdurrahman Saleh (BLKI) Nomor 58, digelar dua hari. Hari lebaran pertama, Rabu (5/6/2019) mulai pukul 13.00 – 21.00 WIB dan kedua, Kamis (6/6/2019) mulai pukul 09.00 – 21.00 WIB.
Di kediaman jabatan Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, di Jalan KS Tubun Nomor 9, open house digelar hanya pada lebaran kedua, yakni Kamis (6/6/2019) mulai pukul 08.00 – 22.00 WIB.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Mulyadi, juga menggelar open house di kediamannya yang beralamat di Jalan Tebu Komplek Mitra Utama III Blok B14. Open house digelar selama dua hari, yakni lebaran pertama dan kedua pukul 13.00 – 17.00 WIB. “Jadi, open house ini disesuaikan waktunya dengan ketetapan pemerintah kapan jatuhnya Hari Raya Idul Fitri,” pungkasnya. (jim/humpro)
Edi Kamtono: Tanamkan Pancasila dalam Hati, Amalkan dalam Kehidupan Sehari-hari
Pemkot Pontianak Gelar Apel Peringatan Hari Lahir Pancasila
Eksistensi ke-Indonesia-an baik sebagai bangsa maupun sebagai negara masih dapat bertahan hingga kini berkat Pancasila. Hal itu diungkapkan Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di hadapan seluruh peserta apel memperingati Hari Lahir Pancasila di halaman Kantor Wali Kota Pontianak, Sabtu (1/6/2019). “Oleh sebab itu Pancasila harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Menurutnya, Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan. Keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif. “Proses internalisasi sekaligus pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dan diperjuangkan secara terus-menerus,” kata Edi.
Berkat Pancasila pula yang erat dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong keberagaman yang ada dapat dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah dan slogan ‘Bhinneka Tunggal Ika’. “Memperingati dan merayakan Hari Kelahiran Pancasila setiap tanggal 1 Juni merupakan suatu keniscayaan,” ungkapnya.
Dengan memperingati hari lahirnya Pancasila, sambung Edi, merupakan upaya mengenang dan merefleksikan momentum sejarah dimana pendiri bangsa berhasil menggali nilai-nilai fundamental bangsa Indonesia sebagai dasar negara. “Sehingga bangsa Nusantara yang beragam dapat bersatu dan menyatu sebagai satu bangsa,” terangnya.
Selain itu, merayakan Hari Lahir Pancasila juga bertujuan membangun kebersamaan dan harapan untuk menyongsong kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. “Sebagai energi positif bangsa, Pancasila terus memberikan harapan untuk masa depan, khususnya dalam merealisasi visi dan misi bangsa Indonesia,” pungkasnya. (jim/humpro)
Duuuummm, 212 Meriam Karbit Getarkan Pontianak
Edi Kamtono : Kita akan Kemas Festival Meriam Karbit dalam Video Promosi
Dentuman 212 meriam karbit saling bersahutan menandai dibukanya Festival Meriam Karbit dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah, Selasa (4/6/2019) malam. Pembukaan Festival Meriam Karbit dipusatkan di pinggir Sungai Kapuas Gang Hj Mailamah Kelurahan Bangka Belitung Laut Kecamatan Pontianak Tenggara. Festival yang rutin digelar setiap tahunnya ini dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Sebagai tanda dimulainya festival, jajaran pejabat Forkopimda dan para istri melakukan penyulutan meriam karbit.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, festival tahun ini dihadiri seluruh pejabat yang tergabung dalam Forkopimda maupun masyarakat umum lainnya. Untuk itu, kedepan pihaknya akan mengemas festival meriam karbit lebih meriah lagi dengan meningkatkan anggarannya. Selain itu, juga dengan melibatkan masyarakat sebanyak-banyaknya dan mengundang Kementerian Pariwisata. “Kita akan buatkan video dokumenter untuk promosi permainan meriam karbit sebagai daya tarik wisata di Pontianak,” ujarnya.
Meriam karbit juga akan ditampilkan pada saat pembukaan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV Tingkat Nasional yang dipusatkan di Pontianak. “Pembukaan STQ nanti akan ditandai dengan dentuman meriam karbit sebanyak 25 kali,” ungkapnya.
Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyatakan, pihaknya akan mengupayakan agar Festival Meriam Karbit masuk dalam Kalender Even Pariwisata Provinsi Kalbar. “Kalau terus-menerus kita gelar secara rutin, mudah-mudahan ini menjadi salah satu ikon Kalbar secara nasional, bahkan internasional,” katanya.
Supaya lebih menarik, lanjutnya, festival ini didokumentasikan dalam bentuk video promosi untuk disosialisasikan dan dipromosikan melalui media sosial maupun youtube. “Narasinya harus dikemas secara menarik, visualnya juga harus bagus, lengkap dengan suara dentuman meriam beserta narasi sejarahnya sehingga orang tertarik berkunjung ke Pontianak,” tutur Sutarmidji.
Ketua Forum Komunikasi Meriam Karbit Seni dan Budaya Pontianak, Fazri Udin menjelaskan, tahun ini festival dimeriahkan sebanyak 38 kelompok meriam, dengan jumlah keseluruhan 212 meriam karbit. Dari 38 kelompok, yang berhak ikut festival hanya 29 kelompok, sedangkan 9 kelompok lainnya tidak ikut serta dalam lomba dikarenakan tidak memenuhi kriteria lantaran menggunakan meriam berbahan dasar besi. “Meriam besi tidak boleh ikut dalam lomba atau festival, mereka hanya meramaikan saja,” imbuhnya.
Fazri menerangkan, 9 kelompok yang tidak ikut serta dalam festival, jumlah keseluruhan meriam yang dimiliki sebanyak 48 meriam karbit. Sedangkan 29 kelompok peserta festival, jumlah meriam keseluruhannya 164 meriam karbit. “Jadi ada dua kriteria, yakni meriam yang diikutsertakan adalah meriam kayu dan tiap kelompok yang ikut serta jumlahnya minimal lima buah meriam,” pungkasnya. (jim/humpro)
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Salat Ied di Depan Kantor Wali Kota
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan dan Sekretaris Daerah Kota Pontianak Mulyadi beserta jajaran Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak rencananya akan melaksanakan Salat Ied di halaman depan Kantor Wali Kota, Rabu (5/6/2019).
Ketua Harian Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Pontianak, Aswani Samhudi menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan tempat untuk pelaksanaan Salat Ied. Mulai dari pembersihan Jalan Rahadi Usman, saf untuk jamaah, soundsystem dan persiapan lainnya. “Untuk Salat Ied di depan Kantor Wali Kota, bertindak sebagai Khatib adalah H Awwab Ahmad Attamimi, sedangkan Imam adalah H Abdul Syukur Mustafa,” sebutnya, Selasa (4/6/2019).
Aswani mengingatkan, untuk lebih tertibnya pelaksanaan Salat Ied, para jamaah diharapkan datang lebih awal sehingga lebih mudah dalam pengaturan saf. “Salat Ied dimulai tepat pukul 07.00 WIB,” imbuhnya.
Para jamaah juga dihimbau, setelah pelaksanaan Salat Ied, untuk memungut kertas koran yang dijadikan alas agar tidak berserakan di lapangan. (jim/humpro)