,
menampilkan: hasil
Pemkot Usulkan Bangun Rusunawa Gang Semut
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerima sertifikat atas 39 bidang tanah aset milik Pemkot Pontianak dari Kantor Pertanahan Kota Pontianak di Aula Kantor Pertanahan Kota Pontianak, Kamis (24/9/2020). Satu diantaranya merupakan sertifikat Hak Pakai Nomor 6 tahun 2020 seluas 9.680 meter persegi berlokasi di kawasan Gang Semut yang diperuntukkan pembangunan rusunawa. "Setelah diserahkan kepada kita, kita akan langsung memproses pengusulan ke Kementerian PUPR untuk dibangun rusunawa," ujarnya.
Pihaknya akan menata kawasan Gang Semut menjadi kawasan pemukiman yang layak dilengkapi dengan penataan waterfront, tempat kuliner untuk pelaku UMKM, lapangan olahraga dan fasilitas lainnya. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdata di kawasan Gang Semut sebanyak 43 KK. "Mereka ini tentunya yang diprioritaskan untuk menempati rusunawa," kata Edi.
Rencana pembangunan rusunawa yang akan diusulkan sebanyak dua tower. Dalam satu tower diperkirakan sebanyak 98 unit rusun. Sementara untuk tipe rusun minimal bertipe 21, namun pihaknya akan mengusulkan tipe 36. "Pembangunan ini merupakan bagian dari pengentasan kawasan kumuh," ungkapnya.
Edi berharap Kantor Pertanahan Kota Pontianak bisa terus bekerjasama dengan Pemkot Pontianak untuk mensertifikatkan beberapa aset tanah yang belum bersertifikat. Selain penyerahan sertifikat, Kantor Pertanahan Kota Pontianak bersama Pemkot Pontianak juga menandatangani addendum perjanjian kerjasama berkaitan dengan pembuatan, pembaharuan dan pemanfaatan Peta Zona Nilai Tanah (ZNT). "Dengan adanya penempatan Peta ZNT ini sebagai dasar dan menjadi patokan harga jual tanah," terangnya.
Peta ZNT ini akan menjadi dasar harga tanah yang dijual nilainya akan sama atau mendekati harga pasar. Oleh sebab itu pihaknya akan membicarakan lebih khusus mengenai ZNT ini. "Apakah ini menjadi dasar utama atau ada hal khusus lainnya yang menjadi dasar," tuturnya.
Kepala Kantor Pertanahan Kota Pontianak Sigit Santosa menerangkan, peta ZNT dapat menjadi salah satu sumber nilai jual terpercaya yang dapat memberikan kepastian dan transparansi terhadap pelayanan kepada masyarakat. "Sekaligus dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," imbuhnya.
Terkait penerbitan sertifikat atas aset tanah milik Pemkot Pontianak, Sigit menjelaskan, hal tersebut selain untuk memberikan kepastian hukum, juga dapat meminimalisir potensi konflik. "Serta mendorong pemanfaatan tanah yang lebih produktif dan efisien," pungkasnya. (prokopim)
Tuan Rumah STQ Nasional, Pontianak Lakukan Persiapan
Mimbar STQ Nasional XXV akan Dibangun Permanen
Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) resmi menjadi tuan rumah Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional XXV Tahun 2019. Sebagai tuan rumah, Kota Pontianak terus berbenah dan melakukan berbagai persiapan untuk menyambut tamu-tamu dari seluruh Indonesia, baik itu para pejabat maupun para kafilah yang hadir dari seluruh Indonesia. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, dirinya ditunjuk sebagai Ketua Harian untuk penyelenggaraan STQ Nasional XXV oleh Gubernur Kalbar. Pihaknya akan mempersiapkan secara matang, terutama titik-titik di mana kegiatan itu berlangsung. Uniknya, pembukaan akan dipusatkan di Taman Alun Kapuas dengan latar belakang Sungai Kapuas. Penutupannya juga digelar di lokasi yang sama. Selain di Taman Alun Kapuas, Tugu Khatulistiwa juga menjadi lokasi tempat digelarnya STQ. Dipilihnya Tugu Khatulistiwa lantaran sebagai satu-satunya kota di dunia yang dilewati Garis Khatulistiwa. “Tepat di titik nol derajat, nol menit dan nol detik kita tempatkan mimbar tilawah berupa bola dunia. Nanti di sana akan menjadi hal yang unik dan benar-benar instagramable. Selain itu di Masjid Raya Mujahidin, Kampus IAIN dan Untan,” ungkapnya usia Launching STQ Nasional XXV di Pendopo Gubernur Kalbar, Kamis (28/3/2019).
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus membenahi Kawasan Taman Alun Kapuas atau waterfront. Di lokasi ini akan dibangun mimbar tilawah di atas air secara permanen. Mimbarnya didesain berbentuk tanjak khas melayu dengan pernak-perniknya sehingga di sana akan menjadi monumen. Demikian pula halnya di Tugu Khatulistiwa. “Sehingga mimbar-mimbar itu menjadi ikon sejarah bahwa STQ Nasional XXV digelar di Kota Pontianak,” terang Edi.
Pada acara pembukaan STQ nantinya juga dimeriahkan dengan meriam karbit khas Pontianak di mana akan dibunyikan sebanyak 25 kali dentuman sesuai dengan STQ XXV. Untuk semakin menyemarakkan gelaran tingkat nasional ini, pihaknya akan merangkaikan dengan kegiatan lainnya seperti pameran, berbagai perlombaan yang semuanya mengarah pada kegiatan STQ Nasional XXV. “Harapan saya seluruh warga Kota Pontianak ikut memeriahkan STQ Nasional XXV dengan terlibat langsung maupun tidak langsung,” pungkasnya.
STQ XXV Nasional dikemas dengan konsep khas Pontianak
Pontianak (ANTARA) - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, penyelenggaraan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV Tingkat Nasional yang akan digelar di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat dikemas dengan konsep khas Pontianak.
"Konsep STQ sendiri bernuansa khas Kota Pontianak, di antaranya Istana Kadriyah, 'tanjak' untuk mimbar tilawah di Sungai Kapuas, dan bola dunia di Tugu Khatulistiwa serta ornamen-ornamen khas Pontianak yang kami tonjolkan," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak," Jumat.
Adapun infrastruktur yang tengah dipersiapkan di antaranya panggung untuk acara pembukaan dan penutupan STQ, mimbar tilawah yang ada di Sungai Kapuas dan Tugu Khatulistiwa. Selain itu ada beberapa lokasi lainnya seperti di Masjid Raya Mujahidin, IAIN dan Untan Pontianak.
"Kita mau memastikan bahwa minimal H-7 sudah siap dan sudah bisa difungsikan, termasuk penataan selain finishing, ada 'lighting', sound system serta jalur lalu lintas orang dan barang," ujarnya.
Di Taman Alun-alun Kapuas, tambah Edi, juga akan dibangun stand pameran yang akan diisi oleh seluruh provinsi se-Indonesia. Untuk penataan stand-stand, disesuaikan dengan kondisi Taman Alun-alun Kapuas supaya lalu lintas orang maupun barang lancar.
Edi berharap dukungan seluruh masyarakat untuk memberikan sambutan yang hangat dan ramah terhadap para tamu yang datang ke Pontianak nanti. "Secara tidak langsung, kita berikan kesan bahwa Pontianak kota yang ramah, yang layak huni, dan aman bagi peserta," katanya.
Dia memperkirakan ada sekitar 1.500 tamu dari berbagai provinsi se-Indonesia akan datang ke Kota Pontianak dan peserta STQ yang sudah memastikan keikutsertaannya sekitar 600-an peserta, belum termasuk official dan para pendamping masing-masing kontingen.
"Tersisa 14 hari lagi acara pembukaan STQ Nasional. Saya setiap hari memonitor dan mengecek langsung kesiapan infrastruktur untuk pelaksanaan STQ ini," ujarnya.
Disinggung soal target juara STQ, Edi berharap ada qori dan qoriah Kota Pontianak atau Provinsi Kalbar yang mendulang juara lomba tingkat nasional ini. "Kita doakan semoga ada qori qoriah dari Pontianak maupun Kalbar yang menunjukkan prestasinya pada STQ Nasional ini," katanya.
Pewarta : Andilala
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2019
193 Peserta Ramaikan STQ Kalbar 2019
PONTIANAK – Penyelenggaraan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV Tingkat Provinsi Kalimantan Barat yang akan digelar pada 27 April – 2 Mei 2019 mendatang, kini memasuki tahap verifikasi data peserta. Sebanyak 193 peserta dari 14 kabupaten/kota di Kalbar dipastikan mengikuti tahapan ini, berdasarkan penetapan pada Sabtu (20/4) di Hotel Borneo Pontianak.
"Tahapan ini kami lakukan supaya tidak ada perbedaan data atau identitas peserta," ungkap Sekretaris Umum LPTQ Kalbar, Mahmudah, Sabtu (20/4).
Dia menyebut, STQ Tingkat Provinsi yang akan digelar di Kota Singkawang itu, dilakukan dalam rangka menjaring peserta yang akan bertarung dalam STQ Tingkat Nasional. Perhelatan tingkat nasional sendiri, menurut dia, akan digelar pada Juni 2019 mendatang. Sebagai tuan rumah penyelenggaraan STQ Nasional, Kalimantan Barat, menurutnya, harus mampu mencapai prestasi terbaiknya. Karena itu, dari seleksi tingkat provinsi kali ini, diharapkannya akan terpilih peserta yang berkompeten pada masing-masing cabang dan golongan yang akan dipertandingkan.
"Mengacu pada kegiatan tahun lalu, kita sudah berhasil meraih juara qiraat remaja putri, tahfiz, dan beberapa cabang lainnya. Yang sudah pernah menjadi juara pertama kita harapkan dapat mempertahankan gelar, sementara yang belum atau masih meraih juara harapan, kita harapkan ada peningkatan," terang dia.
Sementara itu, Kepala Sekretariat LPTQ Kalimantan Barat, Joni Abu, mengatakan, verifikasi data dilakukan, agar peserta yang bertanding sesuai dengan usia yang disyaratkan berdasarkan standar nasional. Sebanyak 193 peserta yang mengikuti tahapan ini, kata dia, merupakan peserta dari tiga cabang lomba yang akan dipertandingkan, di antaranya: cabang tilawah golongan anak-anak dan dewasa; Hafalan Quran atau Tahfidz golongan satu juz, lima juz, 10 juz, 20 juz, dan 30 juz; serta yang terbaru yakni cabang hafalan hadis.
"Untuk cabang hadis, ada dua golongan, yakni hafalan 100 hadis dengan sanad dan 500 hadis tanpa sanad. Hadisnya akan ditentukan oleh panitia. Cabang ini masih bersifat ekshibisi, artinya tidak mempengaruhi penilaian juara umum," jelas dia.
Sebenarnya, diungkapkan dia, masih ada satu cabang lagi yang dipertandingkan, yakni tafsir. Namun, lantaran tidak ada peserta yang mendaftar, maka tahun ini dipastikannya, Kalbar tidak mengirim utusan untuk cabang lomba ini. "Di tingkat nasional itu sebenarnya ada cabang tafsir. Namun di Kalbar sulit bagi kami mendapatkan peserta yang bisa ikut cabang lomba ini, sementara hingga saat ini juga belum ada yang daftar pada seleksi tingkat provinsi kali ini," tutur dia.
Joni menambahkan, setelah tahapan verifikasi ini, seluruh peserta akan berangkat menuju Singkawang. Untuk pembukaan kegiatannya, kata dia, direncanakan akan dilakukan Gubernur Kalbar, Sutarmidji.