,
menampilkan: hasil
Usia 57 Tahun, Edi Kamtono : Kebahagiaan Itu Kalau Diri Kita Bermanfaat Bagi Orang Lain
PONTIANAK - Memasuki usia yang ke-57 tahun, tepatnya tanggal 17 Oktober 2020, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono berulang tahun. Baginya, ulang tahun merupakan hal biasa dan dialami setiap orang. Momentum hari ulang tahunnya ini, ia berupaya merefleksikan diri apa yang telah dilakukannya selama ini. Menurutnya, kian bertambahnya usia pada bilangan angka justru menjadi pengingat bahwa usia kehidupan semakin pendek. "Kebahagiaan akan kita dapatkan kalau diri kita bisa bermanfaat bagi orang lain dan untuk kebahagiaan warga Kota Pontianak," ujarnya, Sabtu(17/10/2020).
Dirinya merefleksi apa yang sudah dilakukan selama ini, baik dalam kehidupan sebagai pribadi maupun sebagai Wali Kota. Diakuinya, masih banyak kekurangan dan kelemahan yang harus direfleksikan agar ke depan menjadi lebih baik.
Ayah dari tiga orang putra ini menuturkan, sebagai kepala keluarga, sudah sepatutnya saling mengingatkan. Peran istri dan anak-anak juga menjadi bagian dari kehidupannya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. "Apalagi di tengah situasi pandemi Covid-19 dimana kesehatan menjadi hal yang harus diperhatikan," tutur Edi.
Bahkan, ketika dirinya hendak keluar rumah, sang istri selalu mengingatkan untuk mengenakan masker, minum vitamin serta membatasi kegiatan yang berpotensi terjadi kerumunan. "Jadi sebagai contoh bagi warga Kota Pontianak bagaimana kita tangguh dalam menghadapi pandemi Covid-19," kata suami dari Yanieta Arbiastutie. (prokopim)
Lengkapi Fasilitas Taman dengan Alat Olahraga
PONTIANAK - Keberadaan taman yang ada di Kota Pontianak sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Selain sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH), taman juga menjadi sarana rekreasi dan olahraga bagi keluarga. "Di beberapa taman kota kita sediakan fasilitas alat olahraga seperti yang ada di gym tapi dalam bentuk sederhana dengan fungsi yang sama," ujar Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono saat meninjau Taman Alun Kapuas, Jumat (16/10/2020).
Taman-taman yang ada dilengkapi dengan berbagai fasilitas agar pengunjung merasa nyaman. Taman Alun Kapuas satu diantara taman yang dilengkapi perpustakaan, jogging track, alat olahraga gym sederhana dan kursi-kursi untuk bersantai. Selain itu, pohon-pohon yang rindang menjadi peneduh di taman-taman tersebut. "Kita akan melengkapi alat gym di Taman Sepeda, Taman Akcaya, dan daerah pinggiran waterfront sebagai bagian fasilitas bagi warga Kota Pontianak untuk berolahraga," terangnya.
Edi menambahkan, di wilayah Kecamatan Pontianak Utara pihaknya tengah melakukan pemetaan lahan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak yang berpotensi untuk dikembangkan. Apalagi wilayah Kecamatan Pontianak Utara masih cukup luas sehingga memungkinkan untuk dijadikan ruang terbuka hijau yang representatif dan sesuai dengan fungsinya. "Masyarakat Kecamatan Pontianak Utara tidak perlu jauh-jauh lagi ke sini (pusat kota), mereka bisa melakukan aktivitas rekreasi di ruang terbuka hijau di Pontianak Utara," ucapnya.
Selain menambah fasilitas alat gym sederhana di taman-taman Kota Pontianak, Pemkot Pontianak juga akan menambah fasilitas wifi dan spot-spot yang Instagramable. Bahkan ia mempersilakan apabila ada masyarakat yang memiliki ide-ide untuk konsep taman agar bisa disampaikan kepada Pemkot Pontianak. "Kita harus ciptakan kota yang semenarik mungkin, kreatif, unik dan khas, tentunya tidak ada di daerah lainnya," pungkasnya. (prokopim)
Sediakan Ruang Isolasi Khusus Dilengkapi Alat Medis di Rusunawa
Bagi Pasien Covid-19 Bergejala Ringan
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak telah menyiapkan sebuah ruangan khusus beserta perlengkapan medisnya di Rusunawa Nipah Kuning. Ruangan tersebut diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan. "Bagi pasien yang mengalami gejala ringan, juga bisa ditangani di Rusunawa Nipah Kuning," sebutnya, Kamis (15/10/2020).
Menurutnya, hampir sebagian besar pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dirawat di rumah sakit swasta yang tidak memiliki ruang isolasi khusus. Sehingga ketika hasil pemeriksaan terkonfirmasi positif Covid-19, maka pasien yang dirawat di sana harus dipindahkan ke RSUD Soedarso atau RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak.
Diakuinya, ketersediaan ruang isolasi yang ada di Rusunawa Nipah Kuning dan RSUD Kota Pontianak memang bersifat fluktuatif. Namun akhir-akhir ini ruang isolasi sangat terbatas sebab di ruangan tersebut mesti dilengkapi alat ventilator dan lainnya untuk menangani pasien yang membutuhkan perawatan khusus. "Baik RSUD Soedarso maupun RSUD Kota Pontianak. Untuk itu perlu kolaborasi dalam peningkatan kualitas kelengkapan tenaga medis hingga peralatannya," ungkapnya.
Edi menuturkan, saat ini tingkat kesembuhan memang lebih besar dari pada yang terkonfirmasi positif. Sekarang masih terdapat 81 orang yang masih diisolasi dalam proses penyembuhan. Dirinya berharap gelombang kedua masih bisa terkendali. "Artinya tidak sampai meledak besar dan harapan kita warga Kota Pontianak tetap taat dan mematuhi protokol kesehatan," pesannya.
Dikatakannya, sebagian besar pasien terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan hasil tracing atau penelusuran terhadap mereka yang melakukan kontak erat. Umumnya mereka yang kontak erat rerata terkonfirmasi positif Covid-19, walaupun tidak semuanya. Sehingga muncul kluster-kluster baru maupun kluster yang memang sudah menjadi perkiraan sebelumnya, seperti tenaga kesehatan, rumah tangga, dan perkantoran. "Kuncinya juga kita harus bisa mengontrol arus mobilitas masyarakat terutama yang dari luar Provinsi Kalbar," pungkasnya. (prokopim)
Kembangkan Kampung Caping Jadi Destinasi Wisata
PONTIANAK - Keberadaan Kampung Caping yang berlokasi di Gang Mendawai Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara dinilai memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut Kampung Caping yang berada di pinggir Sungai Kapuas bisa menjadi role model,tidak hanya di Kota Pontianak tetapi juga bagi daerah-daerah lainnya. "Keberadaan Kampung Caping bisa berdampak untuk pertumbuhan ekonomi," ujarnya usai rapat koordinasi (rakor) penelitian dan pengembangan se-Kalimantan Barat di Kota Pontianak secara virtual di Ruang Pontive Center, Kamis (15/10/2020).
Caping merupakan topi yang berbentuk kerucut yang umumnya terbuat dari anyaman bambu, sejenis daun pandan atau daun kelapa. Caping kerap digunakan oleh para petani maupun peladang ketika bercocok tanam. Caping digunakan sebagai tutup kepala untuk menghindari panas matahari. "Jika Kampung Caping ini dikerjakan secara fokus melalui penelitian yang baik, maka akan menjadi role model daerah lainnya untuk berkembang," ungkap Edi.
Ia menilai keberadaan penelitian dan pengembangan (litbang) sangat penting dalam hal menangani permasalahan yang ada, khususnya di Provinsi Kalbar dan Kota Pontianak. Keterlibatan litbang penting dalam mengoptimalkan hasil program yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bersama masyarakat. "Jadi ini program kolaborasi bersama," tuturnya.
Menurutnya, apapun permasalahan di Kota Pontianak terlebih di era pandemi Covid-19 ini dinilainya akan lebih efektif kalau melalui Litbang. Sebab dengan data, evaluasi dan analisis akan diketahui yang harus dilakukan. "Litbang meliputi semua sektor baik sosial, budaya, ekonomi, infrastruktur, dan sektor lain," pungkasnya. (prokopim)
 
			