,
menampilkan: hasil
Wali Kota Edi Kamtono Berbelanja Takjil di Pasar Juadah
Berharap Pelaku UMKM Semangat dan Produktif di Tengah Pandemi
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono membeli takjil puluhan pedagang Pasar Juadah Ramadan yang ada di Pasar Dahlia. Para pedagang penganan untuk berbuka puasa ini merupakan para pelaku UMKM yang tergabung dalam Gabungan UMKM Kota Pontianak (GUKP).
Edi mengimbau para pedagang takjil di pasar juadah untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Keberadaan lapak Pasar Juadah ini selain menyemarakkan suasana Ramadan, diharapkan bisa membangkitkan semangat para pelaku UMKM untuk terus produktif menciptakan berbagai jenis produk kuliner. "Mudah-mudahan pasar juadah ini banyak diminati, tingkatkan terus kualitas baik bentuk, rasa dan harga yang bisa terjangkau masyarakat. Saya yakin jika ini menarik pasti masyarakat akan datang untuk berbelanja di sini," ujarnya usai meresmikan pasar juada Ramadan di Pasar Dahlia, Selasa (13/4/2021) sore.
Dalam rangka pemulihan ekonomi, dia terus menyemangati dan memotivasi para pelaku UMKM agar tidak mudah menyerah serta terus produktif. Seperti halnya di bulan Ramadan ini, dimana para pelaku usaha kuliner memanfaatkan momentum ini untuk berjualan cemilan untuk berbuka puasa. Berbagai jenis takjil yang dijual para pedagang memberikan pilihan bagi masyarakat yang mencari kue-kue sebagai pelengkap berbuka puasa. "Mudah-mudahan banyak diminati masyarakat karena ada berbagai jenis kudapan dan kue di sini," imbuhnya.
Lapak pasar juadah di bulan Ramadan tersebar di beberapa titik lokasi yang ada di Pontianak. Misalnya di Pasar Dahlia, halaman Masjid Mujahidin, Gedung Parkir serta beberapa lokasi lainnya. Edi mengingatkan, baik kepada para pedagang maupun pembeli, untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. "Saya yakin warga sudah sangat cerdas untuk menerapkan protokol kesehatan," imbuhnya.
Selain mengunjungi pasar juadah di Pasar Dahlia, Wali Kota Edi Kamtono juga menyempatkan diri mengunjungi pasar juadah di Gedung Parkir untuk membeli takjil. (prokopim)
Tarawih Perdana, Wali Kota Edi Kamtono Salat di Masjid Raya Mujahidin
Imbau Masjid Tetap Terapkan Protokol Kesehatan
PONTIANAK - Malam menyambut bulan suci Ramadan, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono melaksanakan salat tarawih berjamaah di Masjid Raya Mujahidin, Senin (12/4/2021) malam. "Alhamdulillah malam pertama pelaksanaan salat tarawih di Masjid Raya Mujahidin berjalan lancar, tadi kultum disampaikan oleh Gubernur Kalbar," ujarnya saat diwawancarai usai salat tarawih.
Edi menyebut, pada prinsipnya pelaksanaan salat tarawih tetap harus mentaati protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan Covid-19. Penerapan protokol kesehatan di masjid-masjid tergantung kepada pengurus dan imam untuk selalu mengingatkan jamaahnya taat terhadap protokol kesehatan. "Karena kapasitas masjid kadang-kadang terbatas sehingga masyarakat harus menahan diri dan bersabar," ucap Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Pontianak ini.
Dia mengimbau masyarakat untuk bersama-sama memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan mendisiplinkan diri dalam menerapkan protokol kesehatan termasuk di rumah ibadah.
Wali Kota Edi Kamtono berharap pelaksanaan ibadah bulan Ramadan di masjid-masjid bisa berjalan baik di tengah kondisi pandemi. Ia berencana melaksanakan salat tarawih secara bergilir di masjid-masjid yang ada di Kota Pontianak. "Saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan kepada masyarakat Kota Pontianak," tutupnya. (prokopim)
Ketum IAI Puji Karya Arsitek Edi Kamtono
Silaturahmi IAI dengan Wali Kota
PONTIANAK - Ketua Umum (Ketum) Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Ketut Rana Wiarcha mengapresiasi beberapa karya arsitek Edi Rusdi Kamtono yang juga menjabat sebagai Wali Kota Pontianak. Hampir sebagian besar infrastruktur di Kota Pontianak mendapat sentuhan arsitektur hasil tangan dingin Edi Kamtono yang dikenal dengan slogan 'Arsitek Bangun Kota' kala dirinya mencalonkan sebagai Wali Kota Pontianak bersama Bahasan.
Ketut mendukung kebijakan Edi yang mengemas pembangunan kota dengan nuansa arsitektur. Hal itu diungkapkannya saat kunjungan silaturahmi di kediaman dinas Wali Kota Edi Kamtono, Jumat (9/4/2021) malam. Kedatangannya untuk bersilaturahmi dengan Wali Kota Pontianak yang kebetulan berlatar belakang pendidikan arsitektur. "Kami ngobrol-ngobrol soal arsitektur bagaimana arsitektur menjadi bagian yang terpikirkan untuk pembangunan sebuah kota," ujarnya.
Menurutnya, arsitektur tidak hanya semata-mata berkaitan dengan bangunan, akan tetapi bagaimana suasana yang terlahir dari kehadiran arsitektur dalam setiap kota. Ia menilai, sebuah kota harus memiliki identitasnya. Sebuah kota tanpa identitas akan jauh ketinggalan dengan kota di manapun di dunia. "Tetapi tidak ada satu kota pun di dunia yang mempunyai sungai sepanjang ini seperti Pontianak, nah ini menjadi identitas kota," tuturnya.
Sementara untuk menentukan konsep arsitektur sebuah kota, Ketut bilang, mesti dilakukan penelitian yang dilanjutkan dengan eksekusi untuk mengimplementasikannya. Dan ikutan untuk mengeksekusi hasil penelitian itu tentu berkaitan dengan finansialnya. "Intinya, kalau dalam sebuah kota tidak ada komunitas-komunitas kreatif, cukup berat untuk bisa percepatan proses pembangunan di sebuah kota," sebutnya.
Kota-kota yang berada di depan air atau waterfront city seperti halnya Pontianak, mempunyai air di sungai yang sifatnya bergerak dinamis. Kedinamisan air sungai itu jangan sampai berlebihan yang akan mengakibatkan banjir. "Air bergerak itu merupakan dinamika yang luar biasa dari kota apapun di dunia yang mengandalkan air sebagai waterfrontnya," ungkapnya.
Kota-kota di dunia yang menjadikan sungai sebagai bagian dari wajah kota, mempunyai konsep penataan yang disesuaikan dengan keberadaan sungai. "Kota Venesia di Italia atau negeri-negeri lain yang berhadapan dengan air itu dinamikanya luar biasa," jelasnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan, kedatangan Ketum IAI Ketut Rana Wiarcha didampingi Sekretaris Jenderal IAI Ariko Andikabina beserta pengurus IAI Kalbar dan Fakultas Teknik Arsitektur Untan ke kediamannya dalam rangka silaturahmi sekaligus diskusi ringan soal perkembangan arsitektur di Indonesia termasuk salah satunya Kota Pontianak. Perbincangan dan diskusi mengenai potensi-potensi apa yang bisa dikembangkan dan identitas kota seperti apa yang bisa diandalkan termasuk waterfront. "Kita sudah membangun waterfront beserta promenadenya. Kita ingin menjadikan sungai sebagai wajah terdepan Kota Pontianak," ungkap arsitek alumni Universitas 11 Maret Surakarta ini.
Selanjutnya, kata Edi, akan dilakukan penataan infrastruktur yang berkualitas dan representatif seperti penataan trotoar, penghijauan dan lain sebagainya. Ia menilai kota yang nyaman apabila suasananya sejuk, teduh, asri dan segar, aksesibilitasnya mudah, bersih dan masyarakatnya toleran. Kalau sudah demikian, siapapun yang bermukim maupun berkunjung ke Pontianak diyakininya akan merasakan kenyamanan dan kebahagiaan. "Yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya indeks kebahagiaan di Kota Pontianak," imbuhnya.
Ia juga mengajak komunitas-komunitas kreatif di Kota Pontianak untuk ikut berpartisipasi dalam membangun kota. Sebab dalam sebuah kota yang maju, tidak terlepas dari keterlibatan anak-anak muda dan masyarakat yang memiliki kreativitas dengan berinisiatif meningkatkan kualitas lingkungannya, menata kawasannya dan menjaga lingkungannya. "Jadi dengan kreativitas terutama anak-anak muda, suatu kota akan lebih hidup dan dinamis," terang mantan Ketua IAI Kalbar ini.
Sejauh ini keterlibatan para arsitek dalam pembangunan Kota Pontianak memang sudah lama berjalan. Namun ia menilai masih belum optimal. "Kita berencana menjalin kerjasama yang dituangkan dalam MoU antara Fakultas Arsitektur Untan dan teman-teman di IAI," pungkasnya. (prokopim)
Lantik 135 Pejabat Eselon dan Fungsional, Edi Minta Jaga Integritas dan Etika
Amirullah Sebagai Kepala BKD, Hendro Subekti Kepala Bappeda, Camat Pontianak Kota Ahmad Sudiyantoro
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono melantik 135 pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. 135 pejabat yang dilantik terdiri dari empat pejabat eselon dua, enam eselon tiga, 20 eselon empat dan 105 pejabat fungsional. Pejabat eselon dua, dua diantaranya adalah Amirullah sebagai Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Pontianak dan Hendro Subekti sebagai Kepala Bappeda Kota Pontianak. Sementara dua pejabat eselon dua lagi merupakan pengukuhan, yakni Kepala Dinas Perhubungan Kota Pontianak Utin Srilena Candramidi dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidig Handanu. Selain itu, Camat Pontianak Kota diamanahkan kepada Ahmad Sudiyantoro. Dua lurah juga ikut dilantik yakni Lurah Kota Baru Sudarmaji dan Lurah Bansir Darat Ita Rosmayanty.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, kedua pejabat eselon dua yang dikukuhkan dalam pelantikan tersebut sebagai tindak lanjut melaksanakan Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). "Dimana jabatan pejabat tinggi pratama setara eselon dua selama-lamanya lima tahun. Kemudian dievaluasi dan dapat diperpanjang apabila diperlukan sesuai kompetensi dan kepentingan," ujarnya usai melanti di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota Pontianak, Kamis (1/4/2021).
Pelantikan ini berdasarkan hasil keputusan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Edi menuturkan, selaku kepala pemerintahan dirinya mempunyai kewenangan untuk mengangkat, merotasi maupun memberhentikan pejabat. Untuk itu, ia menekankan bagi para pejabat yang dilantik untuk memperhatikan tiga hal. "Pertama menyelamatkan negara dan mempertahankan NKRI, kedua etika berorganisasi dan ketiga menjaga integritas," paparnya.
Menurutnya, setiap ASN harus mempunyai etika dalam berorganisasi. Etika bagaimana menghadapi teman sejawat, atasan maupun masyarakat. Tak kalah pentingnya ditekankannya adalah menjaga integritas. "Integritas saudara sebagai ASN sangat diperlukan untuk mensejahterakan warga Kota Pontianak," ucap dia. (prokopim)