,
menampilkan: hasil
Ibadah Kurban Tingkatkan Kepedulian Membantu Sesama
Ribuan Jamaah Salat Idul Adha Penuhi Lapangan Jalan Rahadi Usman
PONTIANAK - Ribuan jamaah Salat Idul Adha 1443 Hijriyah memenuhi lapangan di Jalan Rahadi Usman depan Kantor Wali Kota Pontianak, Minggu (10/7/2022). Pelaksanaan Salat Idul Adha berjalan khidmat dan tertib.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, momentum Hari Raya Idul Adha hendaknya dimaknai dengan meneladani sifat dan keimanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam berkurban dan peduli membantu sesama. Di hari besar Islam ini pula menjadi momen meningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan mencontoh Rasulullah yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Mudah-mudahan di setiap momentum kegiatan hari besar Islam yang kita selenggarakan bisa memberikan dampak positif bagi kota Pontianak sebagai kota yang dirahmati, diberkahi dan kota yang mendapat gelar baldatun thayyibatun," ucapnya usai melaksanakan Salat Idul Adha.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya meningkatkan pembangunan dan pelayanan publik bagi masyarakat. Namun demikian, semua itu tidak akan terwujud dengan baik tanpa dukungan seluruh masyarakat.
"Saya mohon dukungan serta kebersamaan seluruh masyarakat bagaimana kita bisa menjadikan kota Pontianak yang lebih nyaman dan bisa lebih mensejahterakan," ujar Edi.
Tahun ini, jumlah hewan kurban di Kota Pontianak total 674 ekor sapi dan 409 ekor kambing. Dari jumlah tersebut, Pemkot Pontianak menyalurkan 30 ekor sapi yang tersebar di wilayah Kota Pontianak. Edi menerangkan, saat ini Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak sapi menyebabkan kewaspadaan dan kekurangan ternak yang layak dan sehat.
"Tetapi kita sudah melakukan antisipasi terhadap penyebaran PMK terutama melakukan pemeriksaan hewan kurban," ungkapnya.
Khatib Salat Idul Adha di lapangan depan Kantor Wali Kota, H Usman H Rasyid mengatakan bahwa dengan ibadah kurban, maka akan terus memupuk semangat kepedulian kepada sesama yang membutuhkan bantuan.
"Dengan ibadah kurban, maka sebagai Umat Muslim ikut berbagi daging, kebahagian kepada sesama, yakni dengan memberikan harta kita kepada orang lain, terutama yang membutuhkannya," terangnya.
Lewat ibadah kurban, menjadi pembelajaran bagi semua tentang kesetaraan manusia di hadapan Allah SWT tanpa memandang jabatan, status sosial, latar belakang pendidikan, suku bangsa serta kelas ekonomi.
"Ibadah kurban juga memberikan pesan tentang pentingnya solidaritas, empati terhadap orang lain, serta menyembelih ego pribadi untuk kemanfaatan bersama," pungkasnya. (prokopim/kominfo)
Kampung Melayu BML Tawarkan Wisata Berbasis Budaya dan Masyarakat
Siap Sambut Menparekraf Sandiaga Uno
PONTIANAK - Memulai pagi dengan menyusuri wisata Kampung Melayu di tepian Sungai Kapuas Kelurahan Benua Melayu Laut (BML) Kecamatan Pontianak Selatan, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono kemudian menikmati suasana kampung yang melekat dengan budaya di Kota Pontianak tersebut, di Gang Kuantan, Jumat (8/7/2022).
Bersama warga setempat, ia lalu mengitari gang-gang kecil sembari membersihkan sampah, menanam pohon dan merapikan infrastruktur yang menurutnya perlu perbaikan. Ia juga melepas beberapa benih ikan sebagai upaya melestarikan kualitas air Sungai Kapuas.
“Ini juga sekaligus memantau persiapan dari Kampung Melayu dalam menyambut kedatangan Menteri Sandiaga Uno. Kita mengajak masyarakat di BML untuk berpartisipasi meningkatkan kualitas lingkungan,” katanya usai melakukan gotong royong.
Banyak nilai jual yang ditawarkan dalam Kampung Melayu BML ini. Dalam hal wisata misalnya, Kampung Melayu menyediakan homestay. Sebuah tempat penyewaan bagi pelancong untuk menginap. Selain itu, pada perayaan hari besar, terdapat festival meriam karbit. Selanjutnya, terdapat pula olahraga air, rumah batik kalengkang dan kuliner khas Kota Pontianak.
“Uniknya, semua itu diinisiasi langsung dari para warga Kampung Melayu BML. Kesadaran wisata dari masyarakat setempat membuat pelancong memilih untuk datang kembali,” ujarnya.
Kegiatan ekonomi di daerah BML juga dinilai Edi semakin produktif karena memanfaatkan kearifan lokal, seperti mengolah makanan berbahan dari ikan, menenun batik corak insang serta kreativitas lainnya. Ia meyakini, jika kawasan tersebut terus dikelola secara baik, akan menjadikan Kampung Melayu BML sebagai destinasi wisata Kota Pontianak.
“Tentunya Pemerintah Kota Pontianak terus membina dan memberdayakan masyarakat setempat. Budaya yang ada tidak boleh hilang namun harus ditingkatkan kualitasnya,” imbuhnya.
Lurah BML, Lestari memaparkan, pihaknya menjalin kerjasama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Melayu. Melalui dukungan Pokdarwis pula, lanjut Lestari, persiapan penilaian Anugerah Desa Wisata nantinya akan berjalan lancar.
“Saya juga mengucapkan terima kasih dari OPD terkait,” imbuh dia.
Dalam penyambutan kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) pada beberapa waktu mendatang, Lestari mengatakan telah disiapkan beberapa agenda. Mulai dari nyucul meriam dan wisata budaya.
“Sebenarnya ini antusias dari masyarakat. Banyak ibu-ibu di sini, di samping aktivitas masyarakat, mereka senang berkarya rumah batik. Kami selaku pemerintah akan mendukung,” pungkasnya. (kominfo)
TP2DD Kota Pontianak Dorong Pertumbuhan Digitalisasi Transaksi Daerah
Sekda Mulyadi: Sosialisasikan Melalui Lembaga Pendidikan
PONTIANAK - Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Mulyadi menyampaikan, proses digitalisasi transaksi daerah di Kota Pontianak kian bertumbuh. Hal itu dapat dilihat dari pemanfaatan aplikasi e-Ponti, sebuah laman digital yang dibuat untuk optimalisasi pelayanan pendapatan daerah Kota Pontianak.
“Sehingga mewujudkan tata kelola keuangan yang lebih baik, serta pendapatan daerah dapat dioptimalisasi,” ungkapnya usai acara High Level Meeting (HLM) bersama Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Pontianak, di Hotel Mahkota, Selasa (5/7/2022).
Penerapan aplikasi e-Ponti ini sejalan dengan amanat Pemerintah Pusat lewat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Satuan Tugas (Satgas) TP2DD. Atas dasar itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menjalin kerjasama dengan lembaga keuangan dari BUMD, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Bank Indonesia (BI).
“Semoga aplikasi e-Ponti ini mampu meningkatkan pendapatan di Kota Pontianak. Karena perlu digarisbawahi, Kota Pontianak ini tidak memiliki sumber daya lain, selain pendapatan dari pajak retribusi daerah,” ucapnya.
Di tengah arus derasnya perkembangan teknologi, Mulyadi meminta anggota TP2DD Kota Pontianak lainnya untuk melakukan sosialisasi aplikasi e-Ponti kepada masyarakat lewat lembaga pendidikan. Ia menilai, urusan digital amat mudah dipahami oleh anak muda. Selain itu, dari sisi kesehatan maupun keamanan, dikatakan Mulyadi lebih higenis serta aman dengan transaksi non tunai.
“Jadi nanti mereka yang menjelaskan kepada orang tuanya. Mereka lebih cepat mengerti. Saran saya sosialisasi juga ke sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan lainnya,” ujarnya.
Ia memaparkan, selama ini terdapat empat elemen penting yang dilaksanakan Pemerintah Kota Pontianak dalam mewujudkan tata kelola keuangan yang baik. Keempat elemen itu adalah digitalisasi transaksi, digitalisasi pelayanan, digitalisasi pengawasan serta digilatisasi pertanggungjawaban dan pelaporan.
“Pemkot Pontianak mendorong dan berupaya berinovasi dalam mempercepat perluasan digitalisasi daerah dalam lingkup keuangan daerah, salah satunya mengembangkan teknologi yang mengedepankan empat elemen tadi,” tutupnya.
Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Pontianak, Amirullah menjelaskan, tugas TP2DD Kota Pontianak memerlukan sinergi antar anggota. Dukungan perbankan, OJK dan BUMD sangat membantu dalam percepatan dan penyebarluasan literasi digitalisasi masyarakat Kota Pontianak.
“Mulai bulan Januari sampai dengan bula Mei tahun 2022, menunjukkan adanya peningkatan penggunaan aplikasi transaksi non-tunai,” imbuhnya.
Dengan terlaksananya HLM dan sosialisasi aplikasi e-Ponti tersebut, Amirullah berharap mampu menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pihaknya senantiasa mendorong optimalisasi TP2DD.
“Khususnya dalam kekompakan tim dan tugas teknis bersama,” pungkasnya. (kominfo)
Wali Kota Lantik Lima Pejabat Tinggi Pratama
Wako Edi: Sudah Melalui Proses Job Fit
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono melantik lima orang pejabat tinggi pratama atau pejabat setingkat eselon II di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak, di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA), Jumat (1/7/2022). Ia mengatakan, kelima orang tersebut terpilih usai melalui proses Job Fit berdasarkan Undang-Undang (UU) Aparatur Sipil Negara (ASN) No 5 Tahun Tahun 2014.
“Pesan saya, bekerja dengan cepat, cermat, cerdas, ikhlas, dan mampu membaca permasalahan kota, terutama ekonomi dan sosial,” kata Edi usai pelantikan.
Kelima orang yang dilantik dan diambil sumpahnya adalah Iwan Amriady sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Yaya Maulidiya sebagai Inspektur Kota Pontianak, Sri Sujiarti sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Sidiq Handanu sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Pontianak dan Saptiko sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Edi menjelaskan, sebelum pelantikan, nama-nama yang dipilih tersebut diusulkan terlebih dahulu kepada Komisi ASN.
“Saya berharap agar kinerja semakin meningkat, dan saya yakin para pejabat yang dilantik ini sudah berpengalaman,” lanjutnya.
Edi menambahkan, beberapa dinas lainnya yang masih kosong Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata, Dinas Sosial dan Dinas Lingkungan Hidup. Terhadap dinas yang kosong tersebut, Ia menyebut akan dilakukan open biding.
“Pelantikan ini merupakan hal yang biasa dalam organisasi. Semua jabatan ini sama strategisnya,” imbuhnya.
Adanya aturan yang berlaku harus dipahami oleh masing-masing pejabat. Edi mengimbau, agar pejabat yang terpilih ini untuk taat kepada aturan. Meski begitu, sejalan dengan aturan, Edi juga meminta supaya pejabat yang terpilih mampu mengembakan potensi dari OPD yang dipimpin.
“Lakukan inovasi bagaimana tujuan akhir dari pemerintahan ini adalah mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Tidak ada gunanya jika kita bekerja siang malam, tapi rakyat belum sejahtera,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)