,
menampilkan: hasil
Wali Kota Lantik Ahmad Sudiyantoro Sebagai Kasatpol PP
Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Lima Orang Pejabat Eselon Dua
PONTIANAK – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono melantik Ahmad Sudiyantoro selaku Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pontianak. Toro–sapaan karibnya–yang sebelumnya adalah Camat Pontianak Kota, dilantik bersama empat orang lainnya menjadi pejabat eselon dua atau setingkat kepala dinas.
Keempat pejabat lainnya yang dilantik dan diambil sumpahnya adalah Muchammad Yamin sebagai Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pembangunan, Rusdalita sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan SDM, RM Nasir sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak. Selain pejabat eselon dua, Edi juga melantik tiga orang camat. Ketiganya antara lain Ruli Sudira sebagai Camat Pontianak Kota, Indrawan Tauhid sebagai Camat Pontianak Utara dan M Yatim sebagai Camat Pontianak Tenggara.
“Total ada lima orang eselon dua, 26 orang eselon tiga serta 40 orang eselon empat. Ada satu orang Direktur Perumda Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Khatulistiwa Pontianak yang dijabat Hermansyah,” terang Edi usai melantik dan mengambil sumpah di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota, Senin (11/12/2023).
Edi menerangkan, pejabat eselon dua diseleksi melalui proses open bidding yang dilaksanakan dalam kurun waktu dua bulan belakangan. Kepada pejabat yang dilantik ia berpesan untuk segera bertugas sesuai jabatan yang diemban. Khususnya kepada Kasatpol PP yang baru, Edi menyebut terdapat persoalan yang menjadi pekerjaan rumah bersama, seperti masalah ketertiban umum.
“Satpol PP selain melakukan upaya penertiban umum, juga mengutamakan humanis melalui pembinaan dan mengayomi. Kemudian Kepala BPBD saya minta lakukan mitigasi bencana, kita tahu di Pontianak memasuki musim penghujan, antisipasi genangan,” tuturnya.
Setiap unit kerja memiliki tantangan tersendiri. Namun Edi menilai, satu persoalan yang akan ditemukan bersama, yaitu masalah organisasi. Sebagai kepala perangkat daerah, ia meminta pejabat eselon dua tidak hanya mampu mengelola masalah kerja tetapi juga masalah kepegawaian di dinas masing-masing.
“Bekerjalah dengan kolaborasi, team work. Jangan kerja secara sendiri-sendiri. Dan jadilah contoh untuk bawahan,” pesannya.
Kasatpol PP Kota Pontianak Ahmad Sudiyantoro berkomitmen untuk melaksanakan Perda Nomor 19 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat. Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu), terlebih di masa kampanye ini, dirinya ingin Alat Peraga Kampanye (APK) harus menyesuaikan ketentuan berlaku. Pendekatan persuasif akan diutamakan dalam setiap upaya penertiban.
“Tetap berkoordinasi dengan Bawaslu Kota Pontianak, kemudian berusaha Kota Pontianak terjaga ketertibannya. Setiap partai punya kesempatan yang sama,” paparnya. (kominfo/prokopim)
Wako Edi Ucapkan Selamat Datang Tamu Apeksi se-Kalimantan
Welcome Dinner Sambut Para Tamu Raker Komwil V Apeksi se-Kalimantan
PONTIANAK - Sembilan pemerintah kota se-Kalimantan yang tergabung dalam Komisariat Wilayah (Komwil) V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Regional Kalimantan berkumpul di Kota Pontianak untuk menghadiri Rapat Kerja (Raker). Selain Pemerintah Kota Pontianak selaku tuan rumah, hadir pula Pemerintah Kota Bontang, Singkawang, Palangkaraya, Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin, Tarakan dan Banjarbaru. Raker ini juga dihadiri Direktur Eksekutif Apeksi Alwis Rustam.
Kepada para tamu, atas nama Pemerintah Kota Pontianak, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan ucapan selamat datang di Kota Pontianak. Para peserta yang datang dari seluruh kota se-Kalimantan bisa menikmati berbagai kuliner di Kota Pontianak. Apalagi kota ini terkenal dengan cita rasa kulinernya yang mengundang selera. Pontianak juga dikenal dengan julukan ‘Kota Seribu Warung Kopi’.
“Ada ribuan warung kopi di Kota Pontianak yang bisa dikunjungi oleh para peserta Apeksi, bahkan ada yang buka 24 jam. Silakan menikmati suasana kota bagi para tamu yang hobinya ngopi,” ujarnya saat acara jamuan makan malam menyambut kedatangan peserta Raker Komwil V Apeksi Regional Kalimantan di Hotel Mercure Pontianak, Rabu (6/12/2023).
Ia berharap perhelatan ini berdampak terhadap perekonomian karena hampir 150 tamu yang hadir di Kota Pontianak. Para tamu pastinya akan menikmati berbagai kuliner yang ada, berbelanja souvenir dan cinderamata, hunian hotel juga ikut meningkat serta dampak ikutan lainnya.
“Semoga para tamu yang hadir terkesan dan kesan itu sampai ke daerahnya masing-masing sehingga akan banyak tamu yang ingin berkunjung ke sini,” tuturnya.
Pada Raker Komwil V Apeksi Regional Kalimantan di Pontianak, rangkaian acara akan mengisi agenda mulai tanggal 6 hingga 8 Desember 2023. Hari pertama diawali dengan Welcome Dinner atau jamuan makan malam. Kemudian di hari kedua, diawali dengan olahraga dan dilanjutkan dengan menanam pohon. Setelah itu, di hari yang sama, pembukaan Raker di Hotel Mercure. Pada raker kali ini akan mengangkat isu ketahanan iklim dalam masa depan iklim global. (prokopim)
 
Perubahan Iklim Jadi Isu Pembahasan Rakerwil V Apeksi
Pontianak Tuan Rumah Apeksi se-Kalimantan
PONTIANAK – Pontianak menjadi tuan rumah pelaksanaan Rapat Kerja Komisariat Wilayah (Rakerwil) V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang berlangsung dari tanggal 6 sampai 8 Desember 2023. Seluruh Wali Kota se-Kalimantan direncanakan hadir pada agenda tersebut, tidak terkecuali Ketua Apeksi yang juga Wali Kota Bogor Bima Arya. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, Rakerwil V akan fokus membahas ketahanan iklim dalam masa depan iklim global.
“Persiapan Rakerwil V Apeksi sudah dimatangkan. Acaranya membahas kendali iklim dan dirangkaikan beberapa acara,” jelasnya usai rapat koordinasi persiapan Rakerwil V Apeksi, di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota, Senin (4/12/2023).
Selain kegiatan formal, kegiatan non formal juga akan dilaksanakan, diantaranya jalan santai di sepanjang waterfront Sungai Kapuas serta penanaman pohon di beberapa titik taman. Edi memaparkan, sembilan kepala daerah direncanakan hadir dalam agenda itu, tidak terkecuali Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harrison. Isu perubahan iklim diangkat bersamaan dengan dipilihnya Pontianak sebagai tuan rumah. Edi menyambut baik ide tersebut, karena sesuai dengan visi misi Kota Pontianak ‘Pontianak Kota Khatulistiwa Berwawasan Lingkungan, Cerdas dan Bermartabat’.
“Nanti kami akan menyampaikan, bagaimana kami bisa mengendalikan kebakaran lahan dan mitigasi perubahan iklim selama ini,” ujarnya.
Edi menambahkan, pembangunan global kini mengarah kepada ekonomi hijau. Semua pembangunan, khususnya infrastruktur, harus mengedepankan prinsip ramah lingkungan, tidak terkecuali di Kota Pontianak. Dengan begitu menurutnya, tantangan yang dihadapi Kota Pontianak seperti kabut asap, genangan hingga urbanisasi dapat diselesaikan.
“Bahan bakar pun sudah bertransformasi dari batu bara ke energi terbaharukan,” ungkapnya.
Dengan luas wilayah terbatas, diiringi pertambahan penduduk, Kota Pontianak harus membuat perencanaan yang bisa mengakomodir setiap individu untuk tetap nyaman tinggal dan beraktivitas. Satu diantara contoh solusi, jelas Edi, adalah perluasan wilayah. Tetapi untuk mewujudkannya memerlukan kerjasama dengan pemerintah daerah yang berbatasan dengan Kota Pontianak.
“Harapan kita perluasan wilayah ini yang mesti dipikirkan, sistem jaringan transportasi, drainase dan daerah pemukiman,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)
Edi Tekankan ASN Komitmen Layani Masyarakat
PONTIANAK – Sebanyak 71 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak diambil sumpahnya oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono. Pengambilan sumpah dilakukan kepada ASN yang belum diambil sumpahnya.
“Pengambilan sumpah menekankan komitmen ASN untuk melayani masyarakat,” katanya usai Pengambilan Sumpah ASN di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota, Senin (27/11/2023).
Setelah resmi menjadi ASN, tanggung jawab seorang ASN adalah memberikan pelayanan dan mengikuti seluruh aturan berlaku. Edi mengimbau ASN di lingkungan Pemkot Pontianak untuk mengubah pola pikir sebagai seorang pelayan publik.
“Jadi sebagaimana seorang pelayan jangan banyak mengeluh dan cengeng,” imbuhnya.
Edi juga berpesan kepada kepala OPD saat menghadapi berbagai jenis karakter dari bawahannya. Menurutnya, terlalu banyak marah pun bukan cara yang efektif, melainkan dengan memberikan contoh dan selalu hadir di semua sektor pekerjaan staf.
“Organisasi yang sehat memerlukan kepala yang menampung semua keluh kesah dan bisa memberikan solusi. Jadi kita juga memberikan contoh,” tutupnya. (kominfo)
 
			