,
menampilkan: hasil
Serahkan Bantuan Operasional, Wako Harap RT/RW Tingkatkan Pelayanan
237 RT/RW se-Kecamatan Pontianak Tenggara Terima Bantuan Rp1,5 juta
 
PONTIANAK - Sebanyak 237 RT/RW, yang terdiri dari 190 RT dan 47 RW se-Kecamatan Pontianak Tenggara menerima bantuan operasional masing-masing sebesar Rp1,5 juta. Bantuan operasional dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak ini diberikan sebagai wujud pembinaan terhadap RT/RW dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat serta penguatan kelembagaan RT dan RW.tu Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono kepada RT/RW di Aula Kantor Camat Pontianak Tenggara, Selasa (2/5/2023). Selain penyerahan bantuan operasional, RT/RW juga mendapat sosialisasi PBB-P2, Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan Perda Nomor 19 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan ketertiban umum.
Edi menekankan kepada camat dan lurah beserta jajarannya untuk senantiasa melakukan penguatan kapasitas di wilayahnya melalui pemberian wawasan SDM RT dan RW, sosialisasi, pembinaan pada berbagai kesempatan rapat atau kegiatan masyarakat maupun bimbingan secara personal.
"Peran RT/RW sangat penting dalam pemberdayaan masyarakat, di mana RT/RW sebagai lembaga kemasyarakatan yang mempunyai tugas pemberdayaan masyarakat yang ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," tuturnya.
Menurutnya, bimbingan dan pembinaan tidak hanya cukup dilakukan oleh kecamatan dan kelurahan saja, namun harus dilakukan secara bersama-sama dengan perangkat daerah terkait. Dengan demikian pelayanan kepada masyarakat dapat terlaksana secara optimal.
Edi juga mengingatkan kepada perangkat kecamatan dan kelurahan agar bisa menjaga keharmonisan dengan Ketua RT dan RW di wilayahnya masing-masing serta menjadi tauladan bagi warganya sehingga roda pemerintahan berjalan dengan baik.
"Pengurus RT dan RW juga wajib membantu pemerintah dalam mensosialisasikan kebijakan-kebijakan dan program sehingga dapat menjadi jembatan koordinasi antara masyarakat dan pemerintah," pungkasnya. (prokopim)
Edi Tekankan OPD Prioritaskan Pembangunan Manusia
Apel Peringatan Hardiknas dan Hari Otonomi Daerah
PONTIANAK - Bertepatan dengan Hari Otonomi Daerah (Otda) dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meminta ASN untuk meningkatkan kualitas kinerja agar pelayanan kepada masyarakat lebih optimal. Ia juga berpesan agar seluruh perangkat daerah memprioritaskan meningkatkan perekonomian lewat pembangunan manusia, khususnya sektor pendidikan.
"Inti dari otonomi daerah itu adalah birokrasi yang profesional untuk peningkatan perekonomian daerah lewat PAD," katanya usai bersalam-salaman dengan seluruh ASN di lingkungan Pemkot Pontianak setelah apel peringatan Hari Otda dan Hardiknas, di Halaman Kantor Wali Kota, Selasa (2/5/2023).
Seperti biasanya, momen pertemuan usai hari raya dimanfaatkan pihaknya untuk evaluasi program kerja yang berjalan dari awal tahun. Beberapa hal yang diutarakannya seperti turunnya angka inflasi dan kemiskinan serta meningkatnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak menjadi 80,48. Di dunia kesehatan, pihaknya menargetkan angka stunting ditekan hingga menjadi di bawah 17 persen.
"Di dunia pendidikan kita sudah menerapkan program Merdeka Belajar," ungkap Edi.
Dari sisi sarana dan prasarana, terdapat dua SMP Negeri yang baru selesai pembangunannya dan akan beroperasi tahun ini yaitu SMPN 8 dan SMPN 22 Pontianak. Edi menyebut, sekarang ini pihaknya tengah berupaya untuk menambah sekolah di wilayah Kecamatan Pontianak Timur dan Pontianak Barat. Tidak hanya sekolah negeri, dirinya ingin sekolah swasta juga mampu mengikuti perkembangan. Menurutnya, sekolah swasta merupakan salah satu kekuatan pengelolaan guru di Pontianak.
"Sekolah sekarang sedang menerima siswa baru, kemudian untuk sistem zonasi kita masih mengikuti arahan pemerintah pusat," paparnya. (kominfo/prokopim)
Pastikan Kehadiran ASN Pasca Cuti Lebaran, Pemkot Sidak Seluruh OPD
Tak Hadir Tanpa Alasan Jelas, ASN Bakal Disanksi
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mulai masuk kerja di hari pertama setelah cuti bersama lebaran, Rabu (26/4/2023). Sebagaimana diketahui, cuti bersama Hari Raya Idulfitri 1444H berlaku mulai tanggal 19 hingga 25 April 2023. Untuk memastikan kehadiran Aparatur Sipil Negara (ASN), Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pontianak membentuk lima tim monitoring yang tersebar di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Pontianak.
Kepala BKPSDM Kota Pontianak Yuni Rosdiah menjelaskan, hari pertama masuk kerja pasca cuti lebaran, pihaknya melakukan monitoring dan evaluasi kehadiran ASN di seluruh perangkat daerah. Untuk tim yang dipimpinnya, monitoring ditujukan pada Kantor Terpadu Jalan Sutoyo yang terdiri dari lima perangkat daerah yakni Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
"Hasil monitoring di Kantor Terpadu, secara umum seluruh ASN hadir, terkecuali yang menjalani cuti maupun yang sedang sakit," ujarnya usai memberikan arahan pada apel pagi di halaman Kantor Terpadu Sutoyo.
Kemudian dilanjutkan ke Kantor Badan Keuangan Daerah (BKD), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan Dinas Kesehatan. Dari pemantauan timnya, seluruh perangkat daerah tersebut dilaporkan oleh masing-masing kepala perangkat daerah bahwa seluruh stafnya hadir lengkap, terkecuali yang masih menjalani masa cuti dan ada yang sakit.
Ditanya soal ketidakhadiran pegawai setelah cuti lebaran, Yuni menerangkan, apabila ada ASN yang ingin memperpanjang masa cutinya dikarenakan mudik dan masih berada di kampung halaman, hal itu diperbolehkan sebagaimana arahan Presiden. Sedangkan yang memang berada di dalam Kota Pontianak, wajib hadir kerja.
"Bagi yang tidak hadir tanpa ada alasan yang jelas, maka akan ditindaklanjuti dengan pembinaan dari perangkat daerahnya masing-masing," tegasnya.
Jika ada yang tidak hadir tanpa alasan yang jelas atau tanpa ada perpanjangan cuti tambahan dan sebagainya, maka pihaknya meminta kepada perangkat daerahnya masing-masing untuk melakukan tindakan sesuai prosedur hukuman disiplin atau pembinaan disiplin kepada pegawainya.
"Nanti baru disampaikan kepada kami (BKPSDM) hasilnya. Jadi kepala perangkat daerah atau atasan langsung bisa mengambil tindakan disiplin kepada bawahannya jika itu dalam kategori ringan dan sedang," terang Yuni.
Selama cuti bersama berlangsung, memang pelayanan publik juga diliburkan. Namun seiring berakhirnya cuti bersama, maka seluruh pelayanan publik juga mulai berjalan sebagaimana mestinya.
"Kita juga melakukan pemantauan ke sejumlah pelayanan publik dan itu sudah berjalan. Pelayanan kepada masyarakat menjadi hal utama supaya masyarakat tetap terlayani dengan baik," pungkasnya. (prokopim)
Masuki Tahap Akhir Lomba, Enam Kelurahan Paparkan Inovasi Unggulan
Pembangunan Ekonomi dari Sektor Pemerintah
PONTIANAK – Lomba kelurahan tingkat Kota Pontianak Tahun 2023 memasuki tahap akhir. Penjurian berlangsung sejak akhir Februari sampai pertengahan Maret. Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah (Setda) Kota Pontianak Iwan Amriady mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat. Menurutnya, pemberdayaan masyarakat dan pembangunan ekonomi dari sektor pemerintah mendapat contoh dari perlombaan ini.
“Kelurahan merupakan pusat segala urusan masyarakat di tingkat paling dasar. Saya harap kompetisi ini menambah dorongan bagi masing-masing kelurahan untuk senantiasa berbenah," ungkapnya mewakili Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, di Ruang Pontive Center, Rabu (15/3/2023).
Enam kelurahan yang terpilih untuk memaparkan adalah Kelurahan Saigon, Kelurahan Bansir Darat, Kelurahan Darat Sekip, Kelurahan Siantan Hilir, Kelurahan Parittokaya dan Kelurahan Sungai Jawi Dalam.
Permasalahan data jadi fokus Iwan pada kesempatan kali ini. Mekanisme pengumpulan data menurutnya masih perlu dievaluasi tiap lurah maupun perangkat daerah. Bertepatan dengan lomba kelurahan dimana ia yakin sebagai ujung tombak pembangunan, keserasian dan integrasi data menjadi sangat penting.
"Selain itu legalnya diperhatikan. Buatkan semacam surat keputusan atau yang semisal, agar mendapat perlindungan hukum sehingga jelas," terangnya.
Indikator penilaian pun beragam. Paling utama adalah sisi administrasi. Begitu penjelasan Ketua Tim Penilai Lomba Kelurahan Multi Juto Bhatarendro. Katanya, selain administrasi juga dinilai sisi pemberdayaan masyarakat serta penataan lingkungan hidup.
"Utamanya menilai administrasi yang didata ke sebuah sistem aplikasi. Keduanya adalah Prodeskel dan Epdeskel dari Kementerian Dalam Negeri," paparnya.
Setiap pemenang adalah mereka yang lengkap dalam mengisi keduanya selama dua tahun berturut. Jika sudah lengkap maka akan menyumbang nilai yang tinggi. Serta yang turut menyumbang nilai adalah hasil peninjauan lapangan terhadap kegiatan unggulan dan inovasi masyarakat.
"Penguatan lembaga masyarakat, kemajuan pendidikan, ekonomi, ketertiban dan keamanan. Kemudian biasa di kelurahan ada Badan Usaha Milik RW," imbuh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak itu.
Pemenang lomba rencananya akan diumumkan saat momen memperingati Hari Kartini 21 April mendatang. Setelah terpilih menjadi juara, kelurahan yang menang akan mewakili Kota Pontianak di tingkat provinsi.
"Harapan kita bisa jadi juara nasional. Jika demikian, nanti kelurahan akan mendapat hadiah yang tidak kecil serta diundang ke Istana Merdeka pada HUT RI," tutupnya. (kominfo)
 
			