,
menampilkan: hasil
Pinjam Buku di Perpuskota Pontianak Lebih Mudah dengan BOBO+
Inovasi Perpuskota Tingkatkan Minat Baca
PONTIANAK - Masyarakat Kota Pontianak kini lebih mudah untuk meminjam buku di Perpustakaan Kota Pontianak. Tak perlu menghabiskan banyak waktu menjelajahi rak buku perpustakaan yang terletak di Jalan Aliayang, Pontianak Kota tepat di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Pontianak tersebut. Kini, pemustaka atau orang yang memanfaatkan layanan perpustakaan cukup membuka website https://bobo.pontianak.go.id untuk mencari buku.
Layanan reservasi buku daring ini, membuat pemustaka hanya perlu datang dan mengambil buku yang sudah dipesan, tanpa perlu mengembara rak atau mencari buku dengan Kiosk Opac di perpustakaan. Inovasi yang diberi nama BOBO+ ini memberikan kepastikan ketersediaan buku, sehingga pemustaka tak kecewa jika buku yang dicarinya sudah dipinjam. Saat ini, ada 40 ribu lebih koleksi buku umum dan braile yang bisa dipinjam.
Inovator BOBO+, R. Isya menjelaskan, terobosan ini merupakan pengembangan dari inovasi yang dimulai Disperpusip Pontianak sejak 2017. Saat itu, buku yang dibutuhkan oleh
pemustaka seringkali habis dipinjam atau tidak tersedia. Namun, hal tersebut baru diketahui ketika pemustaka sudah berada di Perpustakaan Pontianak.
"Saat itu juga belum adanya layanan
perpustakaan berbasis elektronik yang dapat meningkatkan jumlah sirkulasi, kunjungan
dan anggota Perpuskota," jelas Pranata Komputer Ahli Muda Disperpusip Pontianak ini.
Dengan adanya BOBO+, pemesanan buku bisa dilakukan dari mana saja dan kapan saja. Pemustaka juga dapat menghemat waktu mereka. Nantinya, buku yang dipesan pemustaka akan diproses oleh pustakawan dan disimpan di rak buku pemesanan BOBO+.
"Pemustaka yang memesan buku hanya perlu datang langsung ke Perpustakaan Kota atau Rumah Baca untuk mengambil buku, tergantung lokasi buku dipesan," terangnya.
Sejak Agustus 2022 fitur layanan kembali ditingkatkan. Dari Booking Buku Online (BOBO) menjadi BOBO+ (Booking Buku Online plus). Peningkatannya adalah plus fitur antar pesanan ke rumah untuk penyandang disabilitas dan fitur notifikasi status atau riwayat pesanan buku pada member area.
"Jadi pemustaka dapat mengetahui status pesanan buku pada member area, berupa notifikasi buku sedang dicari, buku siap diambil, buku telah diambil, buku sedang diantar, buku telah diantar dan pesanan selesai," jelasnya.
Peningkatan inovasi tak berhenti di situ. Per 8 Februari 2023, fitur BOBO+ ditambah dengan pendaftaran anggota Perpuskota Pontianak secara daring. Layanan ini khusus buat yang belum menjadi anggota perpuskota.
"Sehingga kini masyarakat Kota Pontianak dapat mengajukan permohonan pembuatan kartu anggota secara online. Layanan BOBO+ dapat diakses pada alamat: https://bobo.pontianak.go.id," tutupnya. (prokopim)
Wako Edi Nilai Program Merdeka Belajar Efektif Bentuk SDM Berkualitas
Deklarasi dan Sosialisasi Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan
PONTIANAK – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meminta perangkat daerah untuk adaptif dengan perubahan regulasi dari pemerintah pusat. Tidak terkecuali di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak. Terbaru, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tengah menggencarkan aksi ‘Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan’ di seluruh lembaga pendidikan.
“Transformasi ini menunjukkan pertumbuhan dan perbaikan. Saya imbau perangkat daerah bisa mempelajari kebijakan yang baru dari pusat. Tujuannya agar pendidikan kita seragam,” tuturnya usai menghadiri agenda Deklarasi dan Sosialisasi Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan di Kota Pontianak, di Aula Rumah Jabatan Wali Kota, Rabu (31/5/2023).
Edi mengatakan, dengan adanya program Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek, proses belajar-mengajar fokus kepada nilai-nilai esensi ilmu pengetahuan. Ia mencontohkan, beberapa tahun belakangan, siswa hanya belajar hitung-menghitung, tanpa tahu penjelasan dari hitung-menghitung tersebut.
“Jadi hanya menghafal, tidak paham prosesnya. Kalau sekarang ini kita diarahkan ke proses, kenapa dua dikali tiga hasilnya enam. Itu contohnya ya,” ungkapnya.
Program Merdeka Belajar juga membebaskan peserta didik memilih pelajaran berdasarkan minat dan bakat. Hal ini, menurut Edi, secara tidak langsung melatih generasi penerus untuk belajar memilih apa yang terbaik bagi masing-masing individu. Sebagaimana target pemerintah pusat untuk meraih Indonesia Emas 2045, sumber daya manusia menjadi urgensi perbaikan negara. Begitu pula dengan Kota Pontianak.
“Orang yang sukses bisa beradaptasi dengan lingkungan dan menguasai data lalu mengubah masalah menjadi potensi yang baik. Tanpa memaksakan jalan yang kita pribadi yakini,” sebutnya.
Pemerintah Kota Pontianak terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Edi menyampaikan pihaknya kini sedang menyusun rencana kerja untuk mendorong kualitas pendidikan secara simultan. Perlahan tapi pasti, beberapa sekolah tampak mengalami perbaikan, baik dari segi fisik maupun sumber daya manusia. Tugas lainnya kini, sambungnya, adalah pendalaman Merdeka Belajar dan pelaksanaannya di lapangan. Ia menilai, tidak mudah menjalankan sesuatu hal yang baru.
“Apalagi sistem yang dulu sudah mengakar di kita. Tapi mudah-mudahan segera kita bisa lakukan peningkatan kualitas pendidikan. Ada yang sudah mantap dan ada yang masih proses, sembari kita lihat kemampuan keuangan daerah,” tukasnya. (prokopim)
FLS2N Wadah Gali Potensi Siswa di Bidang Seni dan Budaya
Wako Harap Muncul Bibit Siswa Berprestasi Seni dan Budaya
PONTIANAK - Untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap seni di kalangan pelajar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak menggelar Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat SD dan SMP se-Kota Pontianak. FLS2N tahun 2023 mengusung tema ‘Merdeka Berprestasi, Talenta Seni Menginspirasi’. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut tema tersebut bermakna bahwa peserta didik memiliki kesempatan untuk berprestasi dan menggali potensi mereka di bidang seni.
“Melalui seleksi FLS2N ini diharapkan muncul siswa-siswa dengan kualitas karya yang semakin luar biasa dan membanggakan sehingga bisa berlanjut dan mengukir prestasi hingga tingkat nasional,” ujarnya usai membuka FLS2N jenjang SD dan SMP se-Kota Pontianak di Gedung Pontianak Convention Center (PCC), Rabu (31/5/2023).
Menurutnya, melalui FLS2N ini, jiwa seni peserta didik kian berkembang serta memberikan inspirasi untuk melestarikan kesenian dan perlindungan terhadap kekayaan budaya bangsa. Selain itu, lomba ini juga menjadi wadah dalam menggali potensi siswa di bidang seni budaya serta memberi dorongan bagi mereka untuk berekspresi dan mengembangkan diri.
“Sehingga muncul motivasi yang kuat untuk beraktualisasi diri dan berkompetisi secara sehat dalam meraih puncak prestasi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki,” ungkap Edi.
Dia berharap para peserta FLS2N dapat mengembangkan ide-ide dan kreativitasnya di bidang seni serta karya-karya nyata sedari dini hingga dewasa kelak, sehingga rasa percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki semakin besar.
“Teruslah kembangkan potensi diri dan talenta yang dimiliki lewat bidang seni dengan mengukir prestasi sehingga menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lainnya,” imbuhnya.
FLS2N tahun 2023 jenjang SD dan SMP digelar secara tatap muka. Untuk tingkat SD ada lima cabang kesenian dan enam cabang kesenian untuk jenjang SMP. Lomba ini dilaksanakan secara berjenjang, mulai dari tingkat kecamatan, kota, provinsi hingga tingkat nasional. (prokopim)
Bahasan Harap Ponpes Walisongo Mampu Beradaptasi
Wawako Hadiri Wisuda Santri Ponpes Walisongo
PONTIANAK - Kehadiran pondok pesantren (ponpes) sebagai lembaga pendidikan Islam, telah memainkan peran penting dalam pembangunan manusia sejak berabad-abad yang lalu. Dalam konteks modern, peran pondok pesantren masih relevan dan berdampak positif dalam membentuk karakter, memperkaya pengetahuan agama, dan membangun keterampilan sosial para santri. Ponpes Walisongo Pontianak salah satu pondok pesantren yang telah banyak mencetak lulusan-lulusan yang berkualitas.
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengatakan, wisuda tahunan ini sebagai bukti konkret dari dedikasi Ponpes Walisongo untuk membentuk generasi muda yang terdidik, berintegritas dan siap menghadapi tantangan dunia modern dengan landasan agama yang kokoh. Ia berharap kehadiran Ponpes Walisongo terus berinovasi dan beradaptasi dengan era globalisasi di tengah pesatnya dunia teknologi dan informasi.
"Keberadaan Ponpes Walisongo ini telah berkontribusi dalam mendongkrak angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak yang berada di angka 80,48 persen," ujarnya usai menghadiri Wisuda dan Tasyakuran Haflah Ikhtitam Alfiyah Ibnu Malik 1002 Bait di Ponpes Walisongo Pontianak, Minggu (28/5/2023).
Menurutnya, ponpes memiliki peran sentral dalam memberikan pendidikan agama yang mendalam kepada para santri melalui pengajaran Al Quran, hadits, fiqih, tafsir dan disiplin ilmu lainnya. Pendidikan agama Islam yang diberikan tidak hanya tentang pengetahuan teoritis, tetapi juga tentang implementasi praktis dalam kehidupan sehari-hari, etika, dan moralitas.
"Kontribusi dari keberadaan ponpes di antaranya adalah mencetak kader atau para generasi yang memiliki kualitas dalam ilmu agama serta keilmuan lainnya," kata Bahasan.
Bahkan, lanjutnya lagi, Ponpes Walisongo menjadi satu-satunya ponpes di Kalbar yang berhasil menoreh prestasi di tingkat nasional dengan meraih juara tiga Porseni dalam rangka Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Purwokerto.
"Baru kali ini ponpes Kalbar mampu bersaing di Pulau Jawa," imbuhnya.
Kepada seluruh santri Ponpes Walisongo, Bahasan berpesan supaya santri-santri terus meningkatkan kapasitas dan mengembangkan potensinya sehingga memiliki daya saing dan mampu bersaing dengan ponpes-ponpes seluruh Indonesia.
"Saya minta para santri terus menimba ilmu di Ponpes Walisongo ini, jangan pernah minder, apalagi berkecil hati karena kualitas dan kuantitas terletak pada semangat dan kesungguhan dari seluruh santri yang ada di ponpes ini," sebutnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus melakukan upaya dan menjalin komunikasi terhadap ponpes-ponpes yang ada di Kota Pontianak. Dengan demikian, apa yang menjadi harapan dan keinginan bersama bisa terwujud lewat sumbangan pemikiran dan masukan-masukan yang bertujuan memajukan Kota Pontianak.
"Ponpes-ponpes yang ada terus berkiprah dalam menyumbangkan pemikirannya dan mencetak SDM berkualitas dan berintegritas serta berakhlak," pungkasnya. (prokopim)