,
menampilkan: hasil
Pramuka Jadi Bagian Solusi Sosial dan Penguatan Karakter Pemuda
Edi Kamtono Dikukuhkan Selaku Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Kota Pontianak
PONTIANAK – Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Kalimantan Barat (Kalbar) Syarief Abdullah Alkadrie secara resmi mengukuhkan Edi Rusdi Kamtono selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka Kota Pontianak masa bakti 2022-2027. Pengukuhan Mabicab dirangkaikan dengan Rakercab tahun 2025 yang mengangkat tema ‘Pramuka Kota Pontianak Ikut Serta dalam Pembangunan Kota’.
Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyatakan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan Pramuka. Ia mengajak seluruh jajaran Pramuka terlibat aktif dalam berbagai program pembangunan daerah.
“Pramuka harus menjadi bagian dari solusi atas persoalan sosial, lingkungan, hingga penguatan karakter anak muda di era digitalisasi. Pemerintah siap memfasilitasi program-program nyata yang bermanfaat langsung bagi masyarakat,” ujarnya usai dikukuhkan di Aula Rumah Jabatan Wali Kota, Sabtu (24/5/2025).
Ia berharap Gerakan Pramuka Kota Pontianak mampu terus berinovasi dan beradaptasi, serta memperkuat sinergi dengan berbagai elemen.
“Demi menciptakan generasi muda yang unggul, berkarakter, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” tutur Edi yang juga menjabat Wali Kota Pontianak.
Ketua Kwarda Kalbar, Syarief Abdullah Alkadrie, menyebut, Gerakan Pramuka merupakan tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa. Pramuka adalah wadah pendidikan nonformal yang penting dalam pembentukan karakter generasi muda.
“Oleh sebab itu, semua elemen masyarakat wajib berperan,” ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa Pramuka adalah bagian dari sejarah perjuangan bangsa yang mesti terus dijaga eksistensinya, seiring dengan tantangan zaman dan dinamika sosial masyarakat.
Sementara itu, Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Pontianak, Firdaus Zar’in menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan kepramukaan di Kota Pontianak. Ia menyebut, kegiatan ini tidak hanya sebagai ajang formalitas pengukuhan, tetapi juga momen penting untuk menyusun program kerja setahun ke depan.
“Kami ingin kegiatan ini tidak mubazir. Oleh karena itu, usai pengukuhan Mabicab, kita lanjutkan langsung dengan Rapat Kerja Cabang,” jelasnya.
Firdaus juga mengungkapkan bahwa Pramuka Kota Pontianak telah aktif mengikuti berbagai kegiatan nasional dan provinsi, serta berperan dalam mewakili Kalbar di tingkat nasional. Ia memberikan apresiasi kepada para Ketua Kwartir Ranting, Dewan Kerja Cabang, serta pembina dari unsur TNI, Polri, dan OPD yang telah terlibat aktif.
“Semoga Gerakan Pramuka di Kota Pontianak terus berkembang dan membawa kemajuan bagi Kota Pontianak,” tutupnya. (prokopim)
Resmi Sandang Gelar Doktor, Amirullah Ajak ASN Tanamkan Longlife Learning
Dorong ASN Tingkatkan Kompetensi Lewat Pendidikan
PONTIANAK – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Amirullah, resmi menyandang gelar doktor setelah menyelesaikan studi doktoral selama tiga tahun delapan bulan. Amirullah membagikan pengalaman serta tantangan yang dihadapi selama proses penyusunan disertasi, sambil tetap menjalankan tugas pemerintahan.
“Menempuh pendidikan S3 sambil bekerja sebagai aparatur negara tentu bukan hal mudah. Kuncinya ada pada seni membagi waktu dan menjaga konsistensi,” ujarnya usai mengikuti prosesi wisuda program doktor di Auditorium Untan, Jumat (23/5/2025).
Amirullah mengungkapkan bahwa selain waktu, menjaga kebugaran fisik juga menjadi tantangan tersendiri.
“Kondisi tubuh harus tetap fit agar dapat menjalani keduanya dengan maksimal. Tantangan lain adalah menyatukan jadwal dengan dosen pembimbing dan penguji, yang membutuhkan seni tersendiri,” tambahnya.
Dalam proses studi, Amirullah melewati enam tahapan akademik, mulai dari perkuliahan hingga ujian terbuka. Ia menekankan pentingnya kebersamaan dan kerja tim dalam menyelesaikan program doktoral.
“Saya sangat terbantu dengan kebersamaan dalam tim. Diskusi rutin dan saling mendukung menjadi kunci percepatan penyelesaian studi,” jelasnya.
Tak lupa, Amirullah menyampaikan rasa terima kasih kepada keluarga yang telah memberikan dukungan penuh.
“Tanpa dukungan istri, anak-anak, dan cucu, saya rasa tidak mungkin bisa menyelesaikan pendidikan ini,” ucapnya haru.
Dalam disertasinya, Amirullah meneliti tentang opportunistic behavior terhadap kinerja ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat. Ia mengkaji keuangan daerah dari 14 kabupaten/kota, menyoroti pengaruh perilaku opportunistik terhadap indikator ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Hasil penelitian saya menunjukkan bahwa dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK), serta pendapatan daerah memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku opportunistik dalam penyusunan anggaran. Ini tercermin dari perubahan belanja modal, belanja hibah, dan PAD,” jelasnya.
Ia menyimpulkan bahwa belanja modal yang optimal dan pengelolaan anggaran yang baik bisa menjadi pendorong utama peningkatan kinerja ekonomi suatu daerah.
Amirullah menyampaikan pesan khusus kepada para ASN Pemerintah Kota Pontianak agar terus meningkatkan kompetensi melalui pendidikan formal dan informal.
“Belajar adalah proses seumur hidup. Pendidikan adalah investasi jangka panjang, baik untuk diri sendiri maupun untuk kemajuan daerah. Mari terus belajar dan meningkatkan kapasitas diri,” pesannya yang juga mengusung semangat long life learning bagi para abdi negara.
Dengan prestasinya ini, Amirullah menjadi contoh nyata bahwa dedikasi terhadap pendidikan dapat berjalan seiring dengan pengabdian kepada masyarakat dan negara. (prokopim)
Fenomena Anak Kecanduan HP, Bahasan: Waktunya Kembali ke Nilai-Nilai Agama
Wawako Resmikan Dimulainya MTQ ke-33 Tingkat Pontianak Utara
PONTIANAK – Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengaku prihatin dengan fenomena perubahan perilaku anak-anak dan remaja akibat digitalisasi. Bahasan menyayangkan banyaknya anak yang kini lebih sibuk dengan ponsel, bermain game, hingga melalaikan waktu makan bersama keluarga.
“Yang lebih memprihatinkan, jika kita lebih sibuk dengan HP daripada membaca dan belajar Al Quran,” ujarnya usai meresmikan MTQ ke-33 Tingkat Kecamatan Pontianak Utara di Aula Kantor Camat Pontianak Utara, Selasa (20/5/2025).
Untuk itu, ia menilai pelaksanaan MTQ sangat penting, tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana untuk menghidupkan semangat membaca dan memahami Al Quran di tengah masyarakat. Ia berharap kegiatan ini melahirkan qari-qariah terbaik dan menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat.
“Semoga curahan rahmat Allah turun kepada kita semua, dunia dan akhirat,” ungkapnya.
Pemerintah Kota Pontianak menunjukkan komitmen serius dalam membina kehidupan beragama dan memperkuat karakter generasi muda melalui peningkatan bantuan kepada rumah ibadah dan para guru ngaji. Menurut Bahasan, bantuan ini diharapkan dapat memberdayakan lebih banyak guru ngaji untuk mengajarkan anak-anak membaca dan memahami Al Quran.
“Al Quran adalah sumber akhlak. Maka orang-orang yang sering membaca dan berinteraksi dengan Al Quran akan lebih mudah berakhlak mulia,” tuturnya.
Bahasan juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Pontianak melalui program 100 hari kerja tahun 2025 telah menambah anggaran sebesar Rp3,6 miliar untuk mendukung 2.000 guru ngaji dan petugas fardhu kifayah.
“Ini bentuk nyata perhatian kami terhadap pembinaan keagamaan di Kota Pontianak,” jelasnya.
Tak hanya fokus pada aspek spiritual, Pemerintah Kota Pontianak juga menggalakkan kembali budaya gotong royong dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami sudah mengaktifkan kembali gerakan bersih-bersih lingkungan. Kami berharap camat, lurah, RT dan RW mengajak warganya bergotong royong secara rutin,” imbuhnya.
Langkah ini dinilai penting untuk mengatasi permasalahan seperti saluran air tersumbat dan potensi banjir. (prokopim)
Edi Kamtono Imbau Perpisahan Sekolah Digelar Sederhana
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengimbau seluruh sekolah di bawah naungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk menyelenggarakan acara perpisahan secara sederhana. Imbauan ini bertujuan menghindari beban finansial berlebih bagi orang tua siswa.
"Perpisahan sekolah sebaiknya dilaksanakan di lingkungan sekolah dengan kegiatan simbolis, seperti upacara. Tidak perlu diadakan di hotel atau tempat mewah yang memerlukan biaya besar, karena tidak semua orang tua mampu," ujar Edi, Jumat (16/5/2025).
Ia menambahkan, meskipun imbauan ini bersifat sukarela, jika terdapat laporan pelanggaran, pihaknya akan memberikan sanksi.
"Jika ada laporan atau aduan terkait pelanggaran imbauan ini, kami akan memberikan sanksi sesuai ketentuan," tegasnya.
Imbauan ini sejalan dengan komitmen Pemkot Pontianak dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia (SDM). Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025 misalnya, Edi menekankan pentingnya pendidikan sebagai hak dasar warga negara yang harus dipenuhi.
“Pemkot Pontianak tengah membenahi infrastruktur pendidikan, termasuk penambahan unit sekolah dan ruang kelas baru, serta mengusulkan pembangunan Sekolah Rakyat,” tuturnya.
Dengan mengimbau penyelenggaraan perpisahan sekolah secara sederhana, Pemkot Pontianak berharap dapat menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan kesederhanaan kepada siswa, serta meringankan beban orang tua. Langkah ini juga mencerminkan upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan berorientasi pada pembangunan karakter generasi muda.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat sebagai bagian dari upaya membangun SDM yang unggul dan berdaya saing,” pungkasnya. (kominfo)