,
menampilkan: hasil
Pj Wali Kota Ajak Orang Tua Persiapkan Anak Hadapi Masa Depan
PONTIANAK – Generasi muda akan jadi aktor pembangunan ke depan, tidak terkecuali untuk Kota Pontianak. Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menekankan, khususnya kepada pelajar, untuk serius menjemput ilmu guna menyambut masa depan.
“Kita harus mempersiapkan mereka, secara mental dan fisik, dunia pendidikan jadi kunci meningkatkan sumber daya manusia ke depan,” paparnya, usai menutup Lomba Sains Terapan dan Pengembangan Bahasa dan Sastra Daerah, di Hotel Orchard Jalan Perdana, Kamis (15/8/2024).
Untuk membina generasi penerus tentu memerlukan berbagai langkah efektif. Di Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sendiri, lewat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, sering menggelar lomba.
“Lomba membuat anak-anak memiliki jiwa kompetisi dan berupaya meraih yang terbaik, tentu harus semakin digalakkan, agar mereka sibuk dengan hal yang positif,” ungkap Ani Sofian.
Ia optimis, putra-putri Kota Pontianak mampu melanjutkan pembangunan. Dapat terlihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak yang berada di atas rata-rata nasional, yaitu 81,63.
“Tingkatkan terus inovasi dan kreativitas, belajar terus untuk mengukir prestasi, jangan cepat puas. Saya mohon orang tua siswa dan para guru untuk membimbing anak-anaknya mengikuti ajang yang lebih tinggi,” tegas Pj Wali Kota.
Ani Sofian menekankan, pendidikan tidak hanya sebatas pengetahuan akademik, tetapi juga pembentukan karakter yang kuat. Nilai-nilai seperti integritas, disiplin, dan semangat gotong royong perlu ditanamkan sejak dini agar generasi muda tumbuh menjadi individu yang tangguh dan berakhlak mulia.
"Pendidikan karakter sangat penting untuk membentuk generasi emas yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki kepribadian yang baik," pungkasnya.
Sejumlah program dan kebijakan yang telah dan akan dilakukan oleh Pemkot Pontianak untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Beberapa di antaranya adalah seperti perbaikan sarana dan prasarana sekolah, peningkatan kesejahteraan guru, pengembangan kurikulum yang relevan, dan sebagainya. (kominfo/prokopim)
Selamat, Siswa Kota Pontianak Raih Medali OSN 2024
Pj Wako : Bukti Siswa Pontianak Mampu Bersaing di Tingkat Nasional
PONTIANAK - Keberhasilan para siswa Kota Pontianak telah mengantarkan Kota Pontianak meraih prestasi bergengsi tingkat nasional pada ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2024 tingkat SD dan SMP. Di tingkat SD, Bryan Destin Mulyadi dari SD Pelita Cemerlang berhasil meraih dua prestasi sekaligus, yakni Medali Emas dan The Best Experiment bidang Matematika. Sedangkan dua Medali Perunggu bidang Matematika berhasil diraih Jeffin Alexander dari SD Plus Gembala Baik dan Nixon Yeo dari SD Kristen Immanuel.
Di tingkat SMP, Calvin Clain dari SMP Kristen Immanuel berhasil menggondol Medali Perunggu di bidang IPA dan Dehes Tahasak Garang dari SMP Kristen Immanuel juga meraih Medali Perunggu bidang Matematika.
Melihat prestasi gemilang para siswa di tingkat nasional, Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengungkapkan kebanggaan dan apresiasi yang tinggi atas prestasi gemilang yang diraih oleh para siswa Kota Pontianak dalam ajang OSN 2024 tingkat SD dan SMP. Pencapaian ini semakin mengukuhkan posisi Kota Pontianak sebagai salah satu kota yang memiliki potensi unggul dalam bidang pendidikan di Indonesia.
"Prestasi ini bukan hanya membuktikan bahwa anak-anak Pontianak mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga menunjukkan bahwa sistem pendidikan di kota kita telah berhasil menghasilkan bibit-bibit unggul yang siap mengharumkan nama daerah bahkan di kancah yang lebih luas," ujarnya, Minggu (11/8/2024).
Pj Wali Kota menekankan bahwa prestasi ini merupakan hasil sinergi antara kerja keras para siswa, dukungan orang tua, dedikasi para guru, serta komitmen sekolah dan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam memajukan dunia pendidikan.
"Pencapaian luar biasa ini harus menjadi motivasi bagi seluruh pelajar di Kota Pontianak untuk terus berprestasi dan mengembangkan potensi diri. Ini juga menjadi bukti bahwa investasi kita dalam pendidikan mulai membuahkan hasil yang nyata," tambah Ani Sofian.
Lebih lanjut, Pj Wali Kota juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam membimbing dan mendukung para siswa hingga meraih prestasi membanggakan ini, termasuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, para kepala sekolah, guru pembimbing dan orang tua siswa.
"Semoga prestasi ini menjadi awal dari pencapaian-pencapaian hebat lainnya di masa depan. Mari kita terus berkolaborasi untuk memajukan pendidikan di Kota Pontianak. Saya yakin, dengan semangat dan kerja keras yang konsisten, Pontianak akan menjadi salah satu barometer pendidikan berkualitas di Indonesia," imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak Sri Sujiharti, menyampaikan apresiasi atas prestasi gemilang siswa Kota Pontianak pada ajang OSN 2024. Hasil yang membanggakan bagi Kota Pontianak ini dinilainya sebagai buah dari upaya pembelajaran yang berorientasi pada minat dan bakat siswa, serta semangat belajar dan keinginan untuk menjadi yang terbaik.
"Terbukti pada ajang kompetisi tingkat nasional di OSN 2024, para siswa Pontianak yang mewakili Kalimantan Barat dapat mempersembahkan hasil terbaik," ungkapnya.
Dia berharap pencapaian ini dapat bermanfaat dan menjadi penyemangat dan inspirasi bagi seluruh siswa dan siswi di Kota Pontianak untuk terus memberikan yang terbaik dan menjadi yang terbaik. Ucapan terima kasih tak lupa ia sampaikan kepada seluruh pendidik dan kepala sekolah atas dedikasi mereka dalam membimbing pada siswa. Pencapaian ini menunjukkan bahwa upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Pontianak telah membuahkan hasil yang membanggakan di tingkat nasional.
"Alhamdulillah prestasi ini membuat Pontianak dan Kalbar bangga. Alhamdulillah," tutupnya. (prokopim)
Ani Sofian Tekankan Guru Ikuti Perkembangan Zaman
PONTIANAK – Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menekankan pentingnya peran orang tua dalam perkembangan pendidikan anak-anak. Keberhasilan program pendidikan di sekolah sangat bergantung pada kerjasama dan partisipasi orang tua.
“Sebagai orang tua, kita harus memberikan perhatian lebih kepada anak, menyempatkan waktu, dan membantu mereka menyelesaikan tugas sekolah,” ujarnya, Jumat (9/8/2024).
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak memberikan arahan terkait persentase program pendidikan yang diatur pemerintah. Ani Sofian menambahkan, pendidikan anak saat ini sudah berbeda dengan perkembangan zaman, dan peran orang tua dalam pendidikan sangat penting. Ia mendorong guru untuk lebih kreatif dalam menggunakan media dalam pengajaran.
“Orang tua harus mengawasi perkembangan pendidikan anak. Peran guru tetap penting, tetapi tidak 100 persen harus diserahkan kepada mereka, orang tua juga punya peran penting dalam pendidikan anak-anak,” tuturnya.
Ia berharap para guru sebagai pendidik dapat memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan kapasitasnya dalam proses belajar mengajar. Kaderisasi kepala sekolah menjadi tantangan bagi pemerintah kota. Ani Sofian menjelaskan, keterbatasan lembaga dan jumlah guru menjadi masalah utama. Untuk itu, ia mengimbau para guru untuk memanfaatkan literatur yang tersedia untuk meningkatkan kemampuan mereka.
“Jumlah yang tidak seimbang mengakibatkan antrean panjang untuk mendapatkan diklat secara formal. Sarana dan prasarana sekolah akan kita lengkapi, dan pemerintah kota akan terus mendukung sekolah negeri,” jelasnya.
Upaya peningkatan pendidikan juga berlaku untuk sekolah swasta. Ani Sofian menegaskan bahwa baik sekolah negeri maupun swasta harus berperan aktif dan konsisten dengan kebijakan yang ada. Pj Wali Kota mengajak ASN untuk turut serta dalam meningkatkan perkembangan pendidikan.
“Pendidikan di Kota Pontianak harus berkontribusi pada peningkatan sumber daya manusia di kota ini,” imbuhnya. (kominfo/prokopim)
Awasi Penggunaan Gawai di Sekolah, Cegah Kasus Kekerasan Libatkan Anak
PONTIANAK – Pengawasan terhadap anak di satuan pendidikan masih jadi tantangan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Salah satu contoh adalah kekerasan yang diakibatkan penyalahgunaan gawai dan media sosial. Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menilai, setiap pelajar harus memiliki filter dalam menyelami dunia digital.
“Jika diperbolehkan juga, kami ingin guru-guru ikut mengawasi gawai yang dimiliki pelajar, tetapi tidak bisa karena terhalang aturan,” tuturnya, usai membuka Sosialisasi Pengawasan Penyalahgunaan Gawai dan Media Sosial, di Aula Rohana Muthalib Bappeda Kota Pontianak, Kamis (27/6/2024).
Menurut Ani Sofian, penggunaan gawai di lingkungan sekolah perlu diawasi guru-guru dengan berbagai pertimbangan. Pengawasan dalam arti memahami kegiatan setiap anak saat menggunakan media sosial.
“Demi kemajuan masa depan anak-anak kita, kita harus bisa memeriksa gawai anak-anak kita. Jadi tidak hanya di sekolah tetapi juga dari rumah sendiri sudah diamati perilaku anak-anak kita,” ungkapnya.
Melalui ponsel cerdas, banyak ilmu positif yang bisa diserap anak-anak. Di saat yang sama informasi negatif juga bertebaran. Fungsi guru dan orang tua adalah memberikan benteng bagi anak-anak pelajar agar dapat menyaring setiap informasi.
“Sisi negatifnya juga banyak, kekerasan terhadap anak. Saya menyaksikan perilaku menyimpang di dunia nyata, karena terlalu banyak menyimak informasi negatif dan terlalu banyak menerima stimulasi tayangan-tayangan di gawai,” sebut Pj Wali Kota.
Tantangan ke depan semakin berat. Ani Sofian mengimbau, jangan sampai karena gawai, anak-anak pelajar saling berkonflik. Ia berharap, KPAD Kota Pontianak bisa berbagi tips dan cara komunikasi antara anak dan orang tua agar anak-anak punya penyaring informasi mandiri.
“Apresiasi kami untuk KPAD Kota Pontianak yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, mudah-mudahan bisa memberikan arahan yang bijak bagaimana orang tua bisa mengingatkan anak-anaknya tentang penggunaan gawai,” tuturnya.
Niyah Nuryati, Ketua KPAD Kota Pontianak menerangkan, kegiatan sosialisasi diikuti 25 orang peserta dari dinas terkait, PKK, organisasi keagamaan hingga organisasi perempuan. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menjawab persoalan penyalahgunaan gawai dan media sosial pada anak-anak di lingkungan satuan pendidikan.
“Fakta di lapangan, guru-guru selama ini tidak bisa membuka gawai anak-anak karena berkaitan dengan Undang-Undang ITE, yang menyebut isi gawai anak-anak bersifat privasi. Untuk itu kami berpikir bahwa perlu kiranya melakukan tindakan preventif,” terangnya.
Menjelang tahun ajaran baru, Niyah ingin antara orang tua dan siswa memiliki pemahaman yang sama terhadap kekerasan anak akibat penyalahgunaan gawai dan media sosial.
“Mengingat tahun ini sudah memasuki tahun ajaran baru, sekarang masih masa libur setelah berbagi rapor. Kami berharap di tahun ajaran baru nanti, orang tua dan siswa memiliki keinginan yang sama, bahwa kegiatan pencegahan hanya berada di hilir saja,” paparnya.
Maraknya judi online dan prostitusi melibatkan anak, menurut Niyah, bermuara pada satu sumber, yaitu penyalahgunaan gawai dan media sosial. Bagaimana guru bisa mengawasi di sekolah jika isi gawai tidak diperbolehkan dibuka.
“Melalui kegiatan ini kami ingin menjalin informasi dan meminta dukungan kepada seluruh lapisan masyarakat Kota Pontianak untuk agar guru diberi dukungan moril,” pungkasnya. (kominfo)