,
menampilkan: hasil
Ciptakan Generasi Qurani Menuju Generasi Emas
600 Siswa SD/MI se-Pontianak Tenggara Khataman Al Quran
PONTIANAK - Sebanyak 600 siswa SD dan MI se-Kecamatan Pontianak Tenggara mengikuti Khataman Al Quran di Aula Kantor Camat Pontianak Tenggara, Kamis (4/5/2023). Para siswa yang berasal dari berbagai Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) itu menerima sertifikat sebagai bukti telah khatam Al Quran. Sertifikat khatam Al Quran diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono kepada beberapa perwakilan siswa SD/MI.
Edi berharap para siswa-siswi yang telah menjalani prosesi khataman Al Quran ini, tidak berhenti sampai di sini saja. Akan tetapi terus menjadikan aktivitas mengaji sebagai kegiatan rutin dalam keseharian. Mengerti dan memahami makna yang terkandung dalam Al Quran, kemudian menjadikan Al Quran sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga tercipta generasi Qurani yang akan menjadi generasi penerus bangsa.
"Generasi Qurani merupakan salah satu bentuk untuk menciptakan generasi emas di Kota Pontianak," ujarnya.
Tak lupa pula Edi menyampaikan ucapan terima kasih kepada para guru ngaji dan guru sekolah yang telah dengan ikhlas mengajarkan anak-anak mengaji dan memahami Agama Islam secara komprehensif. Menurutnya, semua itu harus dilakukan agar tercipta generasi Qurani yang memiliki akhlakul karimah dan budi pekerti sebagaimana ajaran Islam.
"Mudah-mudahan anak-anak kita menjadi anak-anak yang salih dan saliha serta menjadi kebanggaan orang tua, keluarga, bangsa dan negara," ucapnya.
Ia menuturkan bahwa Al Quran merupakan pedoman kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya, membaca, memahami dan mengamalkan isi yang terkandung dalam Al Quran sangat penting bagi umat Islam.
"Apabila Al Quran kita jadikan petunjuk dalam kehidupan kita, Insha Allah kita akan selamat dunia akhirat," pungkasnya. (prokopim)
Wali Kota Sebut P5 Penting Bagi Karakter dan Kepribadian Siswa
Gebyar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMPN 2
PONTIANAK - Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) menjadi salah satu aspek dalam Kurikulum Merdeka. Tujuannya antara lain mengoptimalkan kemampuan siswa dan menggali potensi yang dimiliki untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila. SMP Negeri (SMPN) 2 Pontianak merupakan satu di antara sekolah yang mulai mengimplementasikan P5.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi dan mendukung SMPN 2 dalam menerapkan P5 sebagai implementasi Kurikulum Merdeka. Banyak manfaat dari pelaksanaan P5 ini bagi siswa sekolah.
"P5 ini dapat membantu memperkuat karakter dan kepribadian siswa menjadi bertanggung jawab, mandiri dan memiliki rasa empati terhadap sesama sesuai dengan profil pelajar Pancasila," ujarnya saat membuka Gebyar P5 dan Pentas Siswa SMPN 2 Pontianak, Rabu (15/3/2023).
Menurutnya, P5 dalam Kurikulum Merdeka juga mendorong siswa mengembangkan kemampuan sosial, emosional dan spiritualnya. Selain itu, P5 juga bertujuan untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila yang dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan.
"Harapannya, supaya para siswa memiliki jiwa dan mental yang sehat serta menjadi teladan bagi siapapun dan memiliki sikap religius," tutur Edi.
Kepala SMPN 2 Pontianak Yudi Herdiana menjelaskan, P5 merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka. Oleh sebab itu, pihaknya mulai melaksanakan P5 secara bertahap.
"Kurikulum Merdeka di SMPN 2 baru kita terapkan di Kelas VII," ungkapnya.
Ia menyebut peran guru dalam implementasi P5 juga sangat penting. Sebab guru yang akan memfasilitasi dan membimbing siswa dalam melaksanakan dan menyelesaikan proyek mereka.
"Setiap akhir proyek, guru dan murid mengevaluasi pelaksanaan proyek yang sudah dilaksanakan," pungkasnya. (prokopim)
Wako Minta Jangan Ada Anak di Pontianak Tidak Bersekolah
Sosialisasi Program Indonesia Pintar
PONTIANAK - Untuk membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga pra sejahtera agar tetap bersekolah, pemerintah menggulirkan Program Indonesia Pintar (PIP). Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, PIP di Kota Pontianak sudah berjalan lama sejak program itu digulirkan, hanya bagaimana program ini dioptimalkan dengan menggali potensi sumber daya yang ada. Sejauh ini, pihaknya senantiasa memberikan ruang kepada masyarakat Kota Pontianak untuk bisa mendapatkan akses pendidikan.
"Bagi anak dari kalangan keluarga tidak mampu, tidak ada alasan untuk tidak bersekolah. Sehingga program PKH yang kita perjuangkan melalui Kementerian Sosial itu juga sudah berjalan, demikian juga program beasiswa bagi anak tidak mampu juga kita upayakan," ujarnya usai membuka Sosialisasi PIP di Hotel Transera Pontianak, Senin (13/3/2023).
Edi menilai bahwa aksesibilitas yang ada di Kota Pontianak hampir semuanya sudah terlayani, baik dari sisi jumlah sekolah yang ada maupun dari aksesibilitas, jarak dan fasilitas lainnya. Oleh sebab itu dia berharap PIP ini, khususnya di Kota Pontianak, bisa berjalan lancar karena ini menjadi bagian dari tugas wajib yang harus kita kerjakan dan optimalkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.
"Saya berharap melalui sosialisasi PIP ini bisa memberikan pemahaman dan persepsi yang sama untuk berupaya mencari informasi dan data anak-anak dari kalangan tidak mampu, baik dari Dinas Sosial Kota Pontianak maupun langsung dari lingkungan sekitar sehingga tidak ada lagi anak yang putus sekolah," terangnya.
Menurutnya, sudah semestinya penanganan anak-anak usia sekolah harus terbangun koordinasi antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan Dinas Sosial supaya anak-anak yang tidak mampu tetap bersekolah. Apalagi dengan adanya PIP dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, anak-anak usia sekolah mendapat bantuan yang mencakup perlengkapan sekolah, uang sekolah dan keperluan sekolah lainnya.
"Harapannya, tidak ada lagi anak-anak yang tidak bersekolah di Kota Pontianak," harap Edi.
Sektor pendidikan juga menjadi salah satu sektor utama dalam pembangunan. Pendidikan menjadi bagian dari investasi di bidang sumber daya manusia. Apalagi setiap tahunnya lulusan SD rerata mencapai 11 ribuan dan ini merupakan investasi dari negara demi terciptanya anak-anak yang cerdas.
"Kedepan, sektor pendidikan akan menjadi salah satu upaya kita terutama dalam peningkatan sarana dan prasarana," sebutnya.
Edi menuturkan untuk mensukseskan program ini, hal yang dibutuhkan adalah data yang akurat dan valid sehingga program yang terlaksana berkualitas. Mulai dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) hingga data-data ril di lapangan terutama bagi anak-anak dari kalangan keluarga berpenghasilan sangat rendah.
"Ini harus kita intervensi, kita yang harus jemput bola, bukan kita yang menunggu mereka mendaftar," tukasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak Sri Sujiharti menerangkan, PIP diselenggarakan dalam rangka membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga pra sejahtera atau rentan kemiskinan supaya tetap mendapatkan layanan pendidikan hingga tamat pendidikan menengah, baik melalui jalur formal, SD sampai SMA/SMK dan jalur non formal Paket A sampai dengan Paket C dan pendidikan khusus.
"Melalui program ini pemerintah berupaya mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah dan diharapkan dapat menarik siswa putus sekolah agar kembali melanjutkan pendidikannya," terangnya.
Sri menambahkan, PIP juga diharapkan dapat meringankan biaya personal pendidikan peserta didik, baik biaya langsung maupun tidak langsung. Dalam waktu dekat pencairan PIP untuk tahun 2023 sudah akan dilaksanakan.
"Oleh sebab itu perlu bagi kita untuk segera mempersiapkan diri terutama di lingkungan sekolah, baik SD, SMP dan instansi terkait lainnya," pungkasnya. (prokopim)
Dikukuhkan Sebagai Bunda Literasi, Yanieta Berkomitmen Tingkatkan Minat Baca Anak
PONTIANAK - Yanieta Arbiastutie dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Kota Pontianak oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji. Bunda Literasi mempunyai peran yang sangat strategis untuk memberikan pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pengembangan literasi di wilayahnya baik di lingkungan keluarga, satuan pendidikan maupun di masyarakat.
Yanieta mengatakan dengan dikukuhkannya sebagai Bunda Literasi Kota Pontianak, ia berharap dapat menjadi motivator, inisiator, inspirator bagi masyarakat terutama anak- anak karena selain menjadi Bunda Literasi, dirinya juga merupakan Bunda PAUD Kota Pontianak.
"Saya berharap dengan pengukuhan ini bisa membangkitkan semangat dan memotivasi mereka agar memiliki minat baca yang lebih tinggi. Apalagi menumbuhkan minat baca ini juga dipengaruhi faktor keluarga dan lingkungan," ujarnya usai dirinya dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Kota Pontianak di Pendopo Gubernur Kalbar, Kamis (15/12/2022).
Selain itu, dia mengatakan keberhasilan tugas yang akan dilaksanakannya tentu tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama stakeholder, pegiat literasi maupun perangkat daerah yang menangani Program/Kegiatan Literasi dan jejaring literasi di Kota Pontianak.
"Dukungan semua pihak sangat penting untuk mendorong tumbuhnya minat literasi di Kota Pontianak," imbuhnya.
Sebagai langkah awal dalam melaksanakan tugas, dirinya akan mendorong tumbuh dan berkembangnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan kegiatan literasi yang bermutu.
"Supaya mendapat perhatian masyarakat tentu kita harus mengenalkan Program Literasi ke masyarakat, dimulai dengan kegiatan sosialisasi sebagai langkah awal program kerja saya sebagai Bunda Literasi Kota Pontianak," terangnya.
Dia menambahkan dalam waktu dekat, pihaknya akan melaunching enam rumah dongeng di enam kecamatan pada tanggal 22 Desember mendatang.
"Semoga dengan adanya rumah dongeng ini bisa menjadi wadah anak-anak kita dalam menambah semangat minat bacanya sehingga bisa lebih cerdas dan terampil dalam membaca," pungkasnya. (prokopim)
 
			