,
menampilkan: hasil
Pj Wako Serahkan Bantuan Korban Kebakaran di Suwignyo
PONTIANAK - Musibah kebakaran yang menimpa rumah Agus Rianto di Jalan HM Suwignyo Nomor 27 Kelurahan Sungai Jawi Kecamatan Pontianak Kota menyisakan duka yang mendalam. Peristiwa yang menghanguskan rumah beserta isinya terjadi pada Jumat (8/3/2024) siang.
Mengetahui informasi adanya rumah warga yang tertimpa musibah kebakaran, Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengunjungi rumah korban untuk menyerahkan bantuan. Bantuan yang diserahkan antara lain dari Dinas Sosial Kota Pontianak berupa makanan siap saji untuk tujuh hari kedepan, pakaian, kasur, terpal, peralatan masak dan lainnya. Sedangkan bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak berupa bantuan peralatan masak dan makanan pokok.
“Selain itu, kami juga menyerahkan dokumen kependudukan yang dikeluarkan oleh Disdukcapil Kota Pontianak seperti KK, KTP dan lainnya untuk korban sekeluarga karena dokumen milik mereka hangus terbakar,” ujarnya usai menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran, Sabtu (9/3/2024).
Ani berharap bantuan-bantuan yang diberikan ini bisa bermanfaat bagi warga yang tertimpa musibah. Ia juga menyampaikan rasa simpati dan dukungan moral atas musibah yang dialami warga.
“Semoga warga yang sedang dilanda musibah ini bisa tetap sabar dan ikhlas dalam menerima cobaan ini,”
Untuk mencegah terjadinya bencana kebakaran, dia mengimbau warga untuk senantiasa memastikan kondisi kelistrikan yang terpasang di rumah. Pemilik rumah hendaknya rutin memeriksa jaringan instalasi listrik serta berkonsultasi dengan PLN atau tenaga ahli dalam instalasi listrik sehingga kondisi kelistrikan lebih aman.
"Begitu juga saat meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, hendaknya memeriksa kelistrikan, kompor gas dan benda-benda yang bisa memicu terjadinya kebakaran," pesannya.
Kronologi kebakaran yang menghanguskan satu unit rumah warga Jalan HM Suwignyo terjadi sekira pukul 12.33 WIB. (prokopim)
Pemkot Salurkan Beras untuk 177 Warga Rusunawa
PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyalurkan bantuan beras cadangan pangan kepada 177 KK masing-masing 10 kilogram kepada masyarakat Rusunawa di Jalan Harapan Jaya dan Jalan Kom Yos Sudarso. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian. Ia mengatakan, bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian Pemkot Pontianak kepada warga rusunawa menjelang bulan puasa.
“Sekarang harga beras premium sedang naik, kami ingin meringankan beban warga di tengah kondisi harga beras belum turun, mudah-mudahan ibadah puasa kita diterima oleh Allah, SWT,” katanya usai menyerahkan beras di Rusunawa Harapan Jaya, Jumat (8/3/2024).
Ani menyebut, bantuan beras ini nantinya juga akan diiringi dengan bantuan beras milik PT Bulog. Ia berencana, saat mendekati lebaran mendatang, pihaknya akan membagikan lagi beras kepada warga rusunawa.
“Mudah-mudahan murah rezeki jadi kami akan membagikan lagi,” tuturnya.
Selain bentuk kepedulian, pembagian beras juga sarat akan rasa kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat. Ani berharap, masyarakat tidak melihat nilai dari barang yang diserahkan melainkan niat untuk memberikan dorongan terhadap produktivitas masyarakat rusunawa.
“Kami datang bukan sebatas memberikan, tetapi juga mendorong supaya masyarakat rusunawa dapat mandiri dan maju dengan semangat kebersamaan,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DPPP) Kota Pontianak Bintoro menerangkan, ada 99 KK yang menerima beras sepuluh kilogram di Rusunawa Harapan Jaya dan 78 KK untuk Rusunawa Kom Yos Sudarso. Beras yang diserahkan adalah beras milik Pemkot Pontianak. Sedangkan untuk beras milik PT Bulog, akan dibagikan secara berkala sampai bulan Juni 2024. Diserahkannya bantuan pangan berupa beras ini menyesuaikan arahan Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, Peraturan Pemerintah Nomor 17 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi serta Peraturan Walikota Pontianak Nomor 73 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemkot Pontianak.
Bintoro mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah melakukan monitor di lapangan terkait ketersediaan stok pangan. Lewat Tim Satgas Ketahanan Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah akan berkoordinasi mencegah terjadinya lonjakan harga pangan, khususnya menjelang bulan puasa dan lebaran.
“Warga tidak perlu khawatir, ketersediaan pangan dan cadangannya cukup untuk beberapa bulan kedepan,” tutupnya. (kominfo)
Tanggulangi Kemiskinan Ekstrem, Pemkot Pontianak Salurkan Bantuan Beras
4.976 KK di Pontianak Timur Terima Bantuan Beras Cadangan Pangan
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyalurkan bantuan beras cadangan pangan untuk 21.992 Kepala Keluarga (KK) penerima manfaat yang tersebar di enam kecamatan se-Kota Pontianak. Bantuan beras yang diberikan masing-masing KK 10 kilogram per bulan.
Di Pontianak Timur tercatat 4.976 KK yang berhak menerima bantuan beras cadangan pangan. Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menyerahkan secara simbolis bantuan beras kepada warga di Aula Kantor Camat Pontianak Timur, Jumat (8/3/2024).
Ani mengatakan, penyaluran bantuan pangan berupa beras ini sebagai wujud kepedulian Pemkot Pontianak kepada warga miskin serta sebagai upaya memenuhi ketahanan pangan daerah.
“Tujuannya untuk menurunkan kemiskinan ekstrem dan penanganan stunting, selain untuk menstabilkan harga pangan khususnya beras,” ujarnya.
Bantuan pangan berupa beras ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas warga khususnya penerima bantuan. Ani mengajak masyarakat untuk memanfaatkan setiap bantuan dari pemerintah sebagai pendorong kesejahteraan hidup. Dengan adanya bantuan beras ini, masyarakat bisa melengkapi lauk pauknya sesuai dengan kebutuhan mereka.
“Kita imbau agar bantuan beras yang diberikan ini tidak dijual tetapi dikonsumsi oleh masyarakat sehingga bantuan ini tepat sasaran,” ungkapnya.
Ia menambahkan, penyaluran bantuan beras ini juga sebagai upaya Pemkot Pontianak menjaga harga kebutuhan pokok tetap stabil. Sebelumnya, pihaknya juga sudah menggelar operasi pasar atau pasar murah di enam kecamatan dalam rangka menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.
"Ada enam ribu paket sembako yang kita sebar di enam kecamatan yang tersebar di seluruh kelurahan pada pasar murah kemarin," sebutnya.
Camat Pontianak Timur, M Akif menjelaskan, jumlah warga Pontianak Timur yang mendapat bantuan beras cadangan pangan sebanyak 4.976 KK, dengan jumlah beras total 49.760 kilogram atau 10 kilogram per bulan.
“Jadi, jumlah yang diserahkan saat ini masing-masing KK menerima 30 kilogram untuk tiga bulan, yakni Januari, Februari dan Maret 2024,” terangnya.
Ia berharap bantuan beras cadangan pangan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat di wilayahnya terutama warga kurang mampu. Bantuan ini setidaknya meringankan pengeluaran warga dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Semoga adanya bantuan beras ini masyarakat ikut terbantu dalam memenuhi kebutuhan pangannya,” kata Akif.
Hendri (35) warga Tanjung Hulu, satu di antara penerima bantuan beras cadangan pangan merasa sangat terbantu. Diakuinya, dalam satu bulan dengan jumlah anggota keluarga empat orang, beras yang dikonsumsi mencapai sekitar 15 kilogram. Beras yang biasa dikonsumsi sekeluarga dibeli dengan harga Rp13 ribu per kilogramnya
“Alhamdulillah kami merasa terbantu karena memang beras menjadi kebutuhan sehari-hari, adanya bantuan ini sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Pemkot Pontianak menyalurkan bantuan beras cadangan pangan untuk 21.992 KK atau 219.220 kilogram beras per bulan di enam kecamatan se-Kota Pontianak. Adapun rinciannya, Kecamatan Pontianak Barat sebanyak 4.989 KK, Pontianak Kota 2.121 KK, Pontianak Selatan 1.217 KK, Pontianak Tenggara 863 KK, Pontianak Timur 4.976 K dan Pontianak Utara 7.756 KK. Masing-masing keluarga penerima manfaat menerima 10 kilogram beras. Penyaluran bantuan ini digelontorkan secara simultan selama enam bulan. (prokopim)
Pekerja Sosial Dapat Pelatihan Bahasa Isyarat
Komitmen Pemkot Pontianak Berikan Pelayanan bagi Disabilitas
PONTIANAK - Sebanyak 30 Tenaga Kerja Sosial (TKS) Dinas Sosial Kota Pontianak antusias mengikuti pelatihan bahasa isyarat di Ruang Rapat Wali Kota, Selasa (5/3/2024). Pelatihan yang digelar mulai tanggal 5 - 8 Maret 2024 ini merupakan kerja sama Dinas Sosial Kota Pontianak dengan Pusat Bahasa Isyarat Indonesia di Kalbar.
Sekretaris Dinas Sosial Kota Pontianak Dadang Fitrajaya menerangkan, tujuan pelatihan ini dalam rangka meningkatkan kapasitas tenaga pekerja sosial yang ada di Dinas Sosial Kota Pontianak, di mana pihaknya memberikan pelayanan-pelayanan bagi disabilitas terutama tuna wicara dan tuna rungu. Diakuinya, selama ini para tenaga pekerja sosial memang mengalami kesulitan berkomunikasi pada mereka.
“Jadi dengan adanya pelatihan ini kita harapkan semua pekerja sosial bisa menjembatani komunikasi dengan komunitas tuna rungu atau tuna wicara dalam melaksanakan program-program Dinas Sosial,” ujarnya.
Sasaran peserta pelatihan tenaga pekerja sosial yang terjun di lapangan. Menurutnya, pelatihan bahasa isyarat ini sangat penting diberikan kepada pekerja sosial yang berhadapan langsung dengan penyandang disabilitas terutama tuna rungu dan tuna wicara. Di samping menjembatani komunikasi dalam memberikan pelayanan publik bagi penyandang disabilitas, juga sebagai wadah untuk menekuni profesi interpreter bahasa isyarat.
“Kalau bahasa isyarat ini ditekuni dan digeluti, tidak menutup kemungkinan menjadi profesi karena memang semua segmen membutuhkan profesi penerjemah bahasa isyarat,” ungkap Dadang.
Meski pelatihan dilaksanakan selama empat hari, ia berharap para peserta sudah mendapat bekal dasar-dasar pengetahuan bahasa isyarat. Kedepan, pihaknya akan menggelar lagi pelatihan serupa untuk meningkatkan kompetensi bagi pekerja sosial.
“Dengan harapan para pekerja sosial ini mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dengan penyandang disabilitas khususnya tuna wicara dan tuna rungu,” imbuhnya.
Dadang menyebut, saat ini jumlah tuna rungu dan tuna wicara di Kota Pontianak tercatat lebih dari 300 orang. Mereka juga tergabung dalam sebuah komunitas serta aktif di berbagai kegiatan, baik itu olahraga, entertainment dan sebagainya. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas Sosial Kota Pontianak memandang perlunya para pekerja sosial untuk bisa berkomunikasi dalam bahasa isyarat. Upaya ini sebagai bentuk pelayanan publik yang diberikan oleh Pemkot Pontianak di semua segmen dengan tidak membeda-bedakan dalam melayani masyarakat, khususnya penyandang disabilitas tuna rungu dan tuna wicara.
“Ini juga sebagai salah satu upaya Pemkot Pontianak untuk menjadi kota ramah disabilitas,” terangnya.
Satu di antara peserta, Ayuni (28), Tenaga Kerja Sosial dari Dinas Sosial Kota Pontianak menyambut baik digelarnya pelatihan bahasa isyarat. Meskipun baru pertama kalinya mengikuti pelatihan ini, namun ia merasa sangat tertarik untuk menguasai bahasa isyarat.
“Saya sangat tertarik mengikuti pelatihan ini, harapannya suatu saat apa yang saya pelajari hari ini bisa memudahkan pekerjaan saya dalam berkomunikasi dengan tuna wicara maupun tuna rungu,” tuturnya.
Selama mengikuti pelatihan, ia merasa tidak mengalami kesulitan karena penyampaian materi dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Apalagi pelatihan ini langsung dipraktekkan oleh peserta.
“Sehingga masih cukup mudah untuk dipelajari,” pungkasnya. (prokopim)