,
menampilkan: hasil
Ani Sofian Ajak Warga Lansia Tetap Produktif
Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional ke-28
PONTIANAK - Raut wajah Ahmad (75), warga lanjut usia (lansia) terharu saat mendapat kue ulang tahun merayakan ulang tahun pernikahannya yang ke-47 bertepatan dengan peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2024 yang digelar di halaman Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pontianak, Kamis (13/6/2024). Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian didampingi Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pontianak Anita Ani Sofian turut mengucapkan selamat kepada Ahmad.
“Saya doakan Pak Ahmad mudah-mudahan sehat selalu, panjang umur, dan kalau merasa sakit, periksakan diri ke posyandu terdekat. Sampaikan salam saya kepada istri Pak Ahmad dan keluarga,” ujarnya
Dalam rangka memperingati Halun, Dinsos Kota Pontianak mengundang para lansia untuk merayakan bersama di halaman Dinsos Kota Pontianak. Para lansia menerima bantuan berupa paket sembako, tali asih dan kursi roda bagi mereka yang membutuhkannya. Ani Sofian berharap para lansia bisa menikmati berkah usia yang sudah dijalani selama ini. Ia berpesan agar warga lansia meningkatkan amal ibadah, melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya serta tetap produktif.
“Kemudian memberi contoh positif kepada anak-anak dan cucu-cucunya supaya lansia di Kota Pontianak ini tetap bahagia dan mudah-mudahan sejahtera,” tuturnya.
Meski di usia lanjut, dia berpesan kepada warga lansia untuk tetap produktif. Paling tidak mereka memberi peran minimal pada diri sendiri dan keluarga. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berkomitmen dalam memfasilitasi warga lansia di semua lini dengan memberikan kemudahan dalam pelayanan publik di Kota Pontianak.
“Kita juga berkeinginan mewujudkan Pontianak sebagai Kota Ramah Lansia dengan menyediakan posyandu lansia. Selain itu, Dinsos Kota Pontianak juga konsen memberikan perhatian kepada para lansia,” imbuhnya.
Kepala Dinsos Kota Pontianak Trisnawati menerangkan, sebagaimana arahan Menteri Sosial bahwa pemerintah daerah harus peduli dan turun langsung memantau lansia yang ada di wilayah masing-masing.
“Jadi beberapa program yang dilakukan oleh Dinsos Kota Pontianak sesuai dengan arahan dari Menteri Sosial adalah melakukan kunjungan langsung, pemberian bantuan berupa sembako kepada lansia yang ada di tiga kecamatan yang kita temui memang perlu mendapatkan bantuan,” jelasnya.
Menurut Trisnawati, saat ini jumlah warga lansia di Kota Pontianak tercatat sekitar 6 ribu orang. Di Halun tahun ini, pihaknya juga menyerahkan bantuan paket sembako kepada 75 warga lansia yang tersebar di enak kecamatan. Pemeriksaan kesehatan gratis juga disediakan pihaknya serta pembaharuan dokumen kependudukan.
“Pembaharuan dokumen kependudukan ini untuk menyesuaikan data yang ril saat sekarang untuk memudahkan para lansia,” terangnya. (prokopim)
Tekan Angka Kekerasan di Sekolah, Ani Sofian Ajak Semua Berkolaborasi
PONTIANAK – Persoalan kekerasan terhadap anak dinilai Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian, sebagai tolok ukur kesejahteraan masyarakat. Apabila angka kekerasan terhadap anak menurun sampai nol, artinya daerah tersebut dapat dikatakan maju.
“Anak merupakan masa depan kita semuanya. Kalau anak tidak kita siapkan mentalitasnya, kesehatannya, pendidikannya, maka anak-anak tidak akan bisa menggantikan posisi kita sebagai orang tua ke depan,” ungkapnya, usai menjadi keynote speaker Peningkatan Kapasitas Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Sekolah, di Aula Sultan Syarif Abdurrahman di Kantor Wali Kota, Rabu (12/6/2024).
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak berhasil mencapai 81,63 dengan kategori sangat tinggi, jauh di atas rata-rata nasional. Sektor pendidikan memberi pengaruh terhadap nilai tersebut. Ani Sofian mengapresiasi Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Pontianak atas kolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam mewujudkan Kota Pontianak yang terbebas dari kekerasan terhadap anak.
“Saya mengapresiasi kegiatan yang digelar KPAD Kota Pontianak, di waktu yang akan datang bisa kolaborasi dengan kegiatan Pemkot Pontianak di dinas terkait, sehingga solusi menciptakan anak berkualitas terutama di lingkungan sekolah dapat dilaksanakan,” sebut Pj Wali Kota.
Ani Sofian mengimbau para kepala sekolah beserta orang tua untuk lebih memahami masalah psikologis anak. Dengan demikian, penyebab munculnya kekerasan dapat segera diredam.
“Mohon bantuannya bapak ibu kepala sekolah dan orang tua untuk menjaga anak-anaknya, karena kita akan menyambut Indonesia Emas 2045, ketika seratus tahun merdeka, anak-anak kita sudah unggul,” tuturnya.
Niyah Nurniyati, Ketua KPAD Kota Pontianak menuturkan, ada seratus peserta yang mengikuti agenda Peningkatan Kapasitas Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Sekolah itu. Mulai dari perwakilan TK sederajat, SD sederajat, SMP sederajat dan SMA sederajat, hadir untuk komitmen bersama mencegah kekerasan anak di sekolah.
“Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (TPPKS) wajib ada di setiap sekolah, untuk Kota Pontianak sudah seratus persen disampaikan di Data Pokok Pendidikan (Dapodik),” jelasnya.
Di tahun 2024 sejauh ini, ada 107 kasus yang masuk ke pihaknya. Niyah menerangkan, dari kasus tersebut, kasus kekerasan masih mendominasi. Oleh sebab itu, keberadaan TPPKS di sekolah sangat penting.
“Menjadi penting jika semua komponen mau bersama melaksanakan prinsip-prinsip TPPKS sebagaimana diamanatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud),” tegasnya.
Jumlah sekolah di Kota Pontianak tidaklah sedikit. Ia mengajak tenaga pendidik untuk terus proaktif menjalankan prinsip TPPKS.
“Di tahun 2023, kami menerima 137 kasus sepanjang tahun. Sedangkan di tahun 2024, masih di bulan Juni sudah ada 107 didominasi kekerasan. Itu artinya diperlukan peran kita bersama,” pungkas Niyah. (kominfo)
178 KK di Rusunawa Terima Bantuan Beras
Rusunawa Harapan Jaya dan Komyos Sudarso
PONTIANAK - Untuk meringankan beban warga yang berpenghasilan rendah, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menggelontorkan bantuan cadangan pangan kepada 178 warga yang bermukim di rumah susun sewa (rusunawa). Dua rusunawa yang mendapat bantuan cadangan pangan berupa beras yakni Rusunawa Harapan Jaya sebanyak 100 Kepala Keluarga (KK) dan 78KK di Rusunawa Komyos Sudarso. Masing-masing KK mendapat bantuan 10 kilogram beras.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian menjelaskan, 100KK yang menerima bantuan beras ini adalah mereka yang belum menerima bantuan dari program lainnya. Ia berharap bantuan yang digelontorkan tersebut bisa mencakup seluruh warga yang ada di rusunawa. Diakuinya, penyaluran bantuan ini memang nilainya tidak begitu besar, meski demikian ia berharap bantuan tersebut dapat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pangan warga di rusunawa.
“Kita membagikan bantuan ini dalam rangka menghadapi hari besar keagamaan menyambut Iduladha 1445 Hijriyah,” sebutnya usai menyerahkan secara simbolis bantuan cadangan pangan kepada warga Rusunawa Harapan Jaya, Rabu (12/6/2024).
Ani Sofian menambahkan, bantuan beras ini sebagai bentuk kepedulian Pemkot Pontianak terhadap warga yang berpenghasilan rendah. Selain itu pula, dengan adanya bantuan ini diharapkan dapat menekan angka inflasi.
“Tujuan kita untuk meringankan beban masyarakat sehingga masyarakat tidak perlu membeli beras, mudah
mudahan juga berdampak pada inflasi dan program ini dalam dalam rangka pengentasan kemiskinan,” imbuhnya.
Syarif Deni Kurniawan, Ketua RT 07 RW 14 di Rusunawa Harapan Jaya, menyatakan bahwa bantuan yang diberikan kepada warga rusunawa sangat tepat mengingat mayoritas penghuninya berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.
"Bantuan ini memang sepatutnya diberikan bagi warga rusunawa karena rata-rata penghuni rusunawa berpenghasilan rendah," tuturnya.
Dia menuturkan, bantuan beras ini sangat membantu warga dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
"Dengan adanya bantuan beras ini sangat terbantu untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari," ungkapnya.
Deni berharap agar kedepannya, Pemkot Pontianak dapat lebih memperhatikan warga di Rusunawa ini dengan menyediakan program-program yang dapat menjangkau kebutuhan mereka, termasuk di bidang pendidikan, kesehatan, dan bantuan pangan.
"Harapan kita kedepan agar kiranya setiap program baik dari dinas-dinas dapat menjangkau warga di Rusunawa ini, baik di bidang pendidikan, kesehatan, dan bantuan pangan," tutupnya. (prokopim)
Warga Terbantu Digelarnya Pasar Murah
Pj Wako Tinjau Operasi Pasar di Kecamatan Pontianak Selatan
PONTIANAK - Operasi Pasar atau pasar murah yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak masih bergulir. Pasar murah yang menjual paket sembako seharga Rp70 ribu per paket ini digelar dalam rangka menyambut Hari Raya Iduladha 1445 Hijriyah. Gelaran pasar murah dilaksanakan secara bergilir di setiap kecamatan se-Kota Pontianak.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian meninjau langsung pasar murah yang digelar di halaman Kantor Camat Pontianak Selatan, Rabu (12/6/2024). Ratusan warga ikut mengantre untuk mendapatkan paket sembako dengan harga murah. Melihat antusias warga yang begitu tinggi, Ani Sofian mengimbau warga untuk tertib saat mengantre.
“Setiap kecamatan disiapkan 400 paket sembako yang berisi 5 kilogram beras, minyak goreng 1 liter, gula pasir 1 kilogram serta ditambah sayuran. Dengan harga Rp70 ribu per paket, artinya mereka hanya membayar berasnya saja, sementara item-item lainnya didapat cuma-cuma,” ujarnya.
Dalam menggelar pasar murah ini, pihaknya menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di antaranya Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat (Kalbar), Bank Kalbar, Bulog, PDAM Tirta Khatulistiwa dan Perbarindo serta pelaku usaha.
“Harapannya dengan semakin banyaknya pihak yang terlibat dalam operasi pasar ini maka semakin banyak pula komoditas dan produk-produk pilihan yang bisa didapatkan dengan harga lebih murah dari pasaran,” ungkap Ani Sofian.
Melati, satu di antara warga yang membeli paket sembako di pasar murah di halaman Kantor Camat Pontianak Selatan, mengungkapkan, dirinya merasa sangat terbantu dengan digelarnya pasar murah ini.
“Kami berterima kasih kepada Pemkot Pontianak yang telah menggelar pasar murah ini karena sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tuturnya.
Menurutnya, paket sembako yang dijual seharga Rp70 ribu per paket ini memang sangat murah jika dibandingkan harga di pasaran. Diakuinya, selama ini setiap berbelanja, harga komoditas tersebut lumayan tinggi.
“Di pasaran harga gula pasir per kilogramnya sekitar Rp19 ribu-an. Syukurlah ada pasar murah, harganya jadi lebih murah,” imbuhnya.
Operasi pasar murah digelar di setiap kecamatan secara bergilir. Untuk jadwalnya, di Kecamatan Pontianak Kota hari Selasa (11/6), Kecamatan Pontianak Selatan hari Rabu (12/6), Kecamatan Pontianak Tenggara hari Kamis (13/6), Kecamatan Pontianak Timur hari Jumat (14/6) dan Kecamatan Pontianak Utara hari Sabtu (15/6). Semuanya dipusatkan di kantor camat masing-masing mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB. (prokopim/kominfo)