,
menampilkan: hasil
Pontianak Peringkat I Rasio PAD Tertinggi se-Kalbar
Raih Penghargaan dari Pemprov Kalbar
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menerima penghargaan peringkat pertama kabupaten/kota dengan rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tertinggi Tahun Anggaran 2023 se-Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Piagam penghargaan diserahkan saat Rapat Koordinasi Keuangan Daerah se-Kalbar tahun 2024 di Singkawang, Kamis (20/6/2024). Berdasarkan data, total PAD Kota Pontianak mencapai Rp574 miliar atau 31,64 persen.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengungkapkan, capaian yang diraih Pemkot Pontianak ini bukan hanya sekadar prestasi semata, namun juga cerminan dari strategi dan kebijakan yang sudah diterapkan. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat, termasuk instansi terkait, pelaku usaha, dan seluruh warga Kota Pontianak yang telah mendukung dan berperan dalam pencapaian prestasi ini.
“Rasio PAD yang tinggi ini menunjukkan komitmen kita dalam meningkatkan perekonomian serta pengelolaan keuangan yang baik bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Pemkot Pontianak terus melakukan inovasi dan pembaharuan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pembangunan di Kota Pontianak ke depannya. Keberhasilan Pemkot Pontianak meraih penghargaan peringkat pertama dengan rasio PAD tertinggi di Kalbar ini juga menjadi dorongan bagi seluruh warga Kota Pontianak untuk terus bersama dan berkolaborasi dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan Kota Pontianak ke arah yang lebih baik.
"Kita optimis dengan dukungan semua pihak, Kota Pontianak akan terus berkembang ke depannya,” tuturnya.
Ani Sofian menambahkan, upaya pihaknya dalam mengelola keuangan daerah telah memberikan hasil yang signifikan, sehingga menjadikan Pontianak sebagai percontohan bagi kabupaten/kota lainnya.
“Semoga PAD Kota Pontianak terus meningkat seiring dengan kepatuhan warga dalam membayar pajak daerah,” pungkasnya. (prokopim)
Sukses Turunkan Stunting, Pontianak Raih Penghargaan Best Practice
PONTIANAK - Upaya percepatan penurunan stunting yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berhasil mengantarkan Kota Pontianak meraih penghargaan Best Practice Percepatan Penurunan Stunting dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar). Penghargaan diserahkan Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Habuwono kepada Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pontianak Rifka saat Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakersda) di Hotel Aston Pontianak, Kamis (20/6/2024).
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengungkapkan, kunci keberhasilan atas capaian penghargaan ini tidak terlepas dari keterlibatan aktif stakeholder dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam melakukan intervensi gizi yang sensitif dan spesifik. Dalam upaya penurunan angka stunting di Kota Pontianak, ia mengapresiasi keterlibatan semua pihak yang turut berperan aktif. Kolaborasi yang erat antara stakeholder dan OPD terkait sangat memperkuat langkah-langkah intervensi gizi yang dijalankan.
“Penghargaan ini menjadi bukti nyata akan keberhasilan upaya bersama kita dalam menangani permasalahan stunting di Kota Pontianak," ujarnya usai menghadiri Rakersda.
Lebih lanjut, Ani Sofian menjelaskan, melalui program intervensi gizi yang sensitif dan spesifik, Kota Pontianak berhasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam menanggulangi masalah stunting pada anak-anak di Kota Pontianak.
"Dengan sinergi yang baik antara berbagai pihak, implementasi program-program yang efektif untuk meningkatkan status gizi anak berjalan baik,” imbuhnya.
Dia juga menekankan pentingnya edukasi dan pembinaan kepada para orang tua dan keluarga dalam hal gizi yang seimbang dan bergizi. Menurutnya, pemahaman yang baik terkait pola makan yang sehat dan pentingnya gizi bagi pertumbuhan anak-anak merupakan langkah awal yang krusial dalam menangani masalah stunting.
"Kita akan terus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan gizi yang seimbang dalam makanan sehari-hari. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan orang tua dapat memberikan asupan gizi yang cukup dan berkualitas kepada anak-anak mereka," kata Ani Sofian.
Penghargaan 'Best Practice Percepatan Penurunan Stunting' yang diterima oleh Kota Pontianak diharapkan juga dapat menjadi penyemangat bagi semua pihak terkait untuk terus berkomitmen dalam mempercepat penurunan angka stunting di Kota Pontianak.
“Semoga Kota Pontianak dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya percepatan penurunan stunting serta mendorong terciptanya generasi muda yang sehat dan berkualitas di masa depan,” pungkasnya. (prokopim)
Komitmen Terapkan KTR, Pemkot Pontianak Raih Penghargaan
PONTIANAK - Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam menegakkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 tahun 2010 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar). Penghargaan yang ditandatangani oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar Harisson diberikan kepada Dinas Kesehatan Kota Pontianak sebagai perangkat daerah yang menerapkan KTR. Piagam penghargaan diserahkan oleh Wakil Menteri Kesehatan RI Prof dr Dante Saksono Harbuwono, Sp PD-KEMD,Phd kepada Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian pada Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) di Hotel Aston Pontianak, Kamis (20/6/2024).
Ani Sofian menerangkan, penghargaan ini merupakan hasil kerja keras seluruh elemen masyarakat dan instansi terkait di Kota Pontianak dalam mendukung program pemerintah mewujudkan lingkungan yang bebas dari asap rokok. Ia juga mengapresiasi peran aktif para pemangku kepentingan dalam upaya menciptakan lingkungan sehat dan bebas asap rokok di berbagai wilayah kota.
“Kota Pontianak sudah menerapkan KTR sejak tahun 2010 yang dituangkan dalam Perda nomor 10 tahun 2010 tentang KTR,” ujarnya.
Berbagai upaya yang dilakukan Pemkot Pontianak dalam menegakkan Perda KTR, mulai dari implementasi perda seperti di fasilitas umum sekolah, rumah sakit, hotel, perkantoran dan ruang-ruang publik lainnya. Bahkan, Pemkot Pontianak membentuk tim terpadu yang terdiri dari Dinas Kesehatan dan Satpol PP Kota Pontianak untuk melakukan penegakkan perda di lokasi-lokasi KTR.
“Tujuannya agar masyarakat Kota Pontianak hidup sehat dan Kota Pontianak pun bersih dari polusi asap rokok," ungkap Ani Sofian.
Selain itu, lanjut dia, komitmen Pemkot Pontianak terkait implementasi KTR ini juga telah mendapat dukungan dari The Union dan Tobacco Control Support Center (TCSC) serta Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI). Komitmen bersama itu dituangkan dengan menandatangani Deklarasi dan Komitmen Implementasi KTR pada tanggal 8 Maret 2022 lalu.
“Penandatanganan komitmen bersama itu merupakan lanjutan terhadap Perda Nomor 10 Tahun 2010 tentang KTR,” jelasnya.
Dengan diterimanya penghargaan ini, Ani Sofian berharap semangat untuk menjaga lingkungan sehat dan bebas rokok akan semakin meningkat di Kota Pontianak. Ia juga menegaskan komitmen Pemkot Pontianak untuk terus berupaya menjaga kesehatan masyarakat dan menegakkan kebijakan KTR untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat.
“Saya mengajak seluruh masyarakat, termasuk pelaku usaha dan masyarakat, untuk turut aktif mendukung kebijakan ini guna menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi semua,” tutupnya. (prokopim)
Suci Rahmadayanti, Mahasiswi Asal Pontianak Wakili Kalbar Ikut Program PPAP
PONTIANAK – Suci Rahmadayanti (25), mahasiswi asal Kota Pontianak, akan jadi wakil Kalimantan Barat (Kalbar) dalam program Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, bulan Juli mendatang. Sedangkan pemuda asal Kabupaten Ketapang, Febri Budianto (24) akan jadi wakil putra.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Pontianak Rizal menerangkan, Suci berhasil menyisihkan peserta dari seluruh kabupaten dan kota se-Kalbar. Ia lebih dulu berangkat menuju Jakarta untuk mengikuti pelatihan, baru kemudian disebar ke lokasi pertukaran.
“Kami ucapkan selamat kepada dek Suci, mudah-mudahan dapat tampil dengan baik dan mengharumkan nama Kota Pontianak khususnya serta Kalbar umumnya,” ujarnya, di Kantor Disporapar, Rabu (19/6/2024).
Sebagai bentuk dukungan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak lewat Disporapar Kota Pontianak akan terus melakukan pendampingan. Rizal menerangkan, dukungan diberikan dalam bentuk konsultasi dan pembekalan budaya Kota Pontianak.
“Dan pembekalan budaya Kalbar dan Pontianak untuk dikenalkan di sana, sehingga dewan juri berkeyakinan dek Suci punya kemampuan,” terangnya.
Ke depannya, Rizal berharap lebih banyak lagi anak muda mengikuti jejak Suci. Artinya memiliki jiwa kompetisi dan proaktif mencari informasi lomba. Kemudian ia juga berpesan agar pemuda Kota Pontianak kreatif menciptakan peluang untuk bermanfaat bagi masyarakat.
“Metode, strategi dan cara yang perlu diasah selama PPAP, atau program kepemudaan lainnya, dek Suci bisa berbagi kepada anak muda lainnya setelah ikut program, jadi narasumber dan lainnya,” harap Kadisporapar.
Program PPAP merupakan program yang dicanangkan oleh Kementerian Kepemudaan dan Olahraga (Kemenpora) dan diseleksi lewat Pemerintah Provinsi Kalbar, dalam hal ini Disporapar Provinsi Kalbar.
Suci kemudian menceritakan awal mula dirinya dapat terpilih mewakili Kalbar. Berawal dari link pendaftaran yang diposting oleh akun Disporapar Kalbar, kemudian ia tertarik mendaftar meski semula ragu-ragu.
“Tahap seleksi kita dari tingkat provinsi ada link pendaftaran, setelah itu dinyatakan lolos administrasi. Kemudian kita ikut seleksi, pertama tes wawasan kebangsaan, psikotes, seni, wawancara dan seleksi tingkat nasional,” tuturnya.
Masing-masing provinsi, kata Suci, mengirimkan lima orang putra dan putri untuk ikut wawancara di tingkat nasional. Tetapi, lanjutnya, sebelum wawancara, setiap delegasi diminta untuk mengirimkan berkas post program activity.
“Sebelum wawancara kita mengirimkan beberapa berkas, serta post program activity, setelah program ini kita mau ngapain, kemudian mengirimkan program kepada masyarakat, sebelum PPAP kita sudah berkontribusi apa ke masyarakat sekitar,” imbuh mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kota Pontianak ini.
Di sana nantinya, Suci akan bertugas untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. Berbagai program telah direncanakannya agar daerah yang dikunjungi mendapatkan manfaat dari program PPAP.
“Ketika penempatan di sana, kita akan pengabdian kepada masyarakat, gimana caranya daerah tersebut mendapat manfaat ketika kita datang ke sana, dari program kepemudaan untuk anak-anak dan kalangan masyarakat lainnya,” sambungnya.
Saat ditanya rencana kegiatan setelah kembali ke Kota Pontianak, Suci akan melakukan program pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, dengan membawa pasien sakit jantung dan kanker untuk dirujuk ke Jakarta. Sebelumnya, ia telah berhasil membawa empat orang pasien dari berbagai daerah di Kalbar.
“Kita bawa ke Jakarta secara gratis, melalui beberapa bantuan, seperti kitabisa,” ujar Suci.
Ia turut mengajak anak muda Kota Pontianak untuk tidak menutup diri dengan kompetisi. Dengan demikian, cita-cita Indonesia Emas 2045 dapat tercapai.
“Coba dulu jangan menutup diri, kalau belum bisa coba lagi, dengan kesalahan sebelumnya kita bisa belajar dan bisa maju,” tutupnya.
Program PPAP mengumpulkan seluruh pemuda tiap provinsi se-Indonesia. Masing-masing provinsi mengirimkan dua delegasi, putra dan putri. Untuk tahun ini, lokasi program dibagi menjadi dua yaitu zona barat dan zona tengah. Zona barat ditempatkan di Provinsi Bengkulu, zona tengah di Provinsi Kaltara. (kominfo)