,
menampilkan: hasil
Canangkan Vaksinasi, Edi Sebut Pentingnya Divaksin
PONTIANAK - Sebanyak 22 calon peserta vaksinasi Covid-19 hadir pada pencanangan vaksinasi Covid-19 di halaman Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pontianak Jalan Ahmad Yani, Kamis (21/1/2021). Ke-22 peserta tersebut terdiri dari Forkopimda Kota Pontianak, pejabat, ASN, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, komunitas dan jurnalis.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para peserta vaksinasi Covid-19 yang telah bersedia diimunisasi vaksin Sinovac. Pencanangan vaksinasi ini tujuannya sebagai role model bagi masyarakat Kota Pontianak pentingnya diimunisasi vaksin Covid-19 dalam melindungi diri dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. "Kita terus mensosialisasikan vaksinasi kepada masyarakat secara luas," ujarnya.
Bagi mereka yang telah menjalani vaksinasi, akan menerima lembaran bukti vaksinasi Covid-19 sebagai data bagi yang bersangkutan untuk berbagai keperluan. "Setelah menjalani vaksinasi yang pertama ini, mereka akan kembali lagi untuk divaksin dalam waktu 14 hari ke depan," katanya.
Dijelaskannya, saat ini sebanyak 725 tenaga kesehatan (nakes) sudah divaksin. Jumlah itu akan terus bertambah. Selanjutnya vaksinasi juga ditujukan kepada TNI, Polri maupun ASN, terutama pejabat dan guru. Guru perlu mendapatkan vaksin supaya pembelajaran tatap muka bisa dilakukan. "Kemudian juga bagi masyarakat yang rentan terhadap penularan Covid-19," ungkap Edi.
Menurut Edi, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak akan terus melihat perkembangan vaksinasi Covid-19. Proses vaksinasi ditujukan bagi mereka yang belum pernah terpapar dan tidak ada penyakit bawaan atau komorbid. Sehingga untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 harus melewati proses screening. "Jika hasil screeningnya membolehkan baru dilakukan vaksinasi," terang dia.
Sementara itu, lanjutnya, apabila ada yang menolak untuk divaksin, pihaknya akan menelusuri terlebih dahulu latar belakang atau alasan penolakannya. Namun dirinya yakin warga Kota Pontianak sudah memahami ikhtiar pentingnya vaksinasi Covid-19. "Karena selain melindungi diri, vaksin juga untuk melindungi orang-orang di sekitar kita," imbuhnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu menerangkan, memang pada awalnya jumlah calon peserta vaksinasi sebanyak 22 orang. Namun dalam proses pelaksanaannya, terutama pada saat screening, ada beberapa diantaranya ditunda vaksinasinya karena beberapa sebab. "Misalnya ada beberapa yang saat discreening ternyata tekanan darahnya naik sehingga ditunda vaksinasi terhadap bersangkutan," paparnya.
Terhadap mereka yang belum bisa divaksin tersebut akan didaftarkan dan dimasukkan pada periode vaksinsi selanjutnya. Setelah pencanangan vaksinasi ini, sambung Sidiq, selanjutnya vaksinasi menyasar kepada TNI, Polri dan ASN, dalam hal ini diprioritaskan bagi guru atau tenaga pendidik. Hal tersebut bertujuan agar proses pendidikan bisa berjalan kembali karena selama ini menjadi permasalahan yang dihadapi semua pihak. "Jika guru telah diimunisasi maka keyakinan pendidikan bisa bergerak dan anak-anak bisa belajar dengan baik," jelasnya. (prokopim)
Wali Kota Edi Kamtono Ikut Salatkan Jenazah Syifa Mila
PONTIANAK - Suasana duka menyelimuti kediaman selebgram Andi Kamila Syifa, atau lebih dikenal dengan Syifa Mila, tatkala mobil ambulance yang membawa jenazah tiba di Jalan Karimun, Kamis (21/1/2021). Jenazah Syifa, yang semasa hidupnya berprofesi sebagai make up artis (MUA), langsung dibawa ke Masjid An-Ni'mah, tak jauh dari rumah duka untuk disalatkan. Saat mobil ambulance tiba di masjid, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono ikut mengangkat peti jenazah ke dalam masjid serta mensalatkannya secara berjamaah.
Selesai salat jenazah, Edi menyerahkan dokumen kependudukan berupa akta kematian atas nama almarhumah Syifa Mila, beserta Kartu Keluarga dan KTP-el atas nama suami dari almarhumah. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam hal ini membantu pengurusan dokumen administrasi kependudukan bagi korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182, termasuk salah satunya korban atas nama Andi Kamila Syifa. "Selain menyerahkan dokumen kependudukan, kita juga menyerahkan tali asih kepada keluarga korban," ujarnya.
Atas nama pribadi dan Pemkot Pontianak, Wali Kota Edi Kamtono mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Andi Syifa Kamila dan korban-korban lainnya yang menjadi korban musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. "Kita selalu mendoakan yang terbaik di sisi Allah,SWT bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan," ucapnya.
Saat ini, terang dia, sudah ada tujuh jenazah warga Kota Pontianak yang telah dipulangkan. Namun masih ada tiga jenazah lagi yang belum dipulangkan karena masih menunggu proses identifikasi. "Kita berharap seluruhnya bisa cepat selesai karena masih ada beberapa yang masih menunggu," imbuhnya.
Seperti diketahui sebelumnya, selebgram yang berprofesi sebagai MUA, Syifa Mila merupakan satu diantara penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan rute penerbangan Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu, 9 Januari 2021. Setelah disalatkan, jenazah Syifa Mila langsung dibawa menuju Punggur Kecil untuk dimakamkan di sana. (prokopim)
Gemar Nonton Youtube Hingga Juarai Olimpiade Bahasa Inggris
Wali Kota : Kerensia Role Model Pelajar Berprestasi
PONTIANAK - Prestasi Kerensia Valeria yang berhasil meraih medali emas dalam Olimpiade Bahasa Inggris di Italia mendapat apresiasi tinggi dari Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono. Kejuaraan terbesar Bahasa Inggris yang digelar oleh Global Hippo Association bersama Mizzou Academy di bawah naungan University of Missouri, USA ini diikuti pelajar dari 60 negara di seluruh dunia. Kerensia menjadi orang Indonesia pertama yang meraih medali emas dalam sejarah sepanjang olimpiade ini dilaksanakan delapan tahun terakhir.
Kemahiran Kerensia dalam Bahasa Inggris sudah dirintis sejak ia kecil. Berawal dari kegemarannya menonton konten berbahasa Inggris di Youtube, dirinya menjadi terbiasa mendengar dan berbicara dalam bahasa Inggris. "Selain itu saya juga ada kursus privat Bahasa Inggris," kata Kerensia didampingi kedua orang tuanya usai diterima Wali Kota Pontianak di ruang kerjanya, Rabu (20/1/2021).
Anak ketiga dari pasangan Christiansen dan Vitalia Lim ini memang sejak kecil kerap menorehkan berbagai prestasi. Sebelum meraih medali emas di olimpiade ini, beberapa prestasi sudah pernah ditorehkannya. Diantaranya menjadi peserta termuda dan peraih medali di Olimpiade Matematika Nasional 2018. Selain itu, Kerensia juga pernah menyabet medali perak di Olimpiade Matematika di Varna, Bulgaria tahun 2018. "Tahun 2019 saya ikut Olimpiade Matematika dan Sains di Hanoi, Vietnam dan meraih medali perak," tuturnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, kegemilangan prestasi yang ditorehkan Kerensia ini merupakan sebuah kebanggaan bagi masyarakat Kota Pontianak dan Kalbar khususnya dan Indonesia umumnya. Ia menilai prestasi anak-anak Kota Pontianak tidak kalah dengan daerah lainnya. "Kerensia Valeria ini bisa menjadi role model atau duta anak-anak Kota Pontianak yang bisa berprestasi," ujarnya.
Ia berpendapat, potensi yang dimiliki oleh anak-anak khususnya pelajar jika dikembangkan secara maksimal akan membuahkan hasil berupa prestasi seperti halnya yang diraih oleh Kerensia. "Hingga kini telah banyak contoh anak-anak Kota Pontianak yang telah berprestasi," imbuhnya.
Edi berharap apa yang diraih Kerensia ini bisa menjadi contoh bagi anak-anak lainnya agar bisa sama-sama maju. Meskipun seluruh dunia saat ini tengah menghadapi pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir, namun masih ada pelajar Kota Pontianak yang mampu unjuk prestasi di tingkat internasional. "Harus tetap semangat dan berprestasi lagi biar lebih tinggi," ucapnya memberikan motivasi kepada Kerensia. (prokopim)
Pejabat Pemkot Siap Divaksin
Vaksinasi Digelar Kamis (21/1) di Dinkes Pontianak
PONTIANAK - Jajaran pejabat setingkat eselon dua di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak rencananya akan menjalani vaksinasi pada Kamis (21/1/2021). Penyuntikan vaksin Sinovac ini akan digelar di Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, setelah vaksinasi diberikan kepada pejabat eselon dua, selanjutnya akan menyasar Aparatur Sipil Negara (ASN) lainnya yang ada di lingkungan Pemkot Pontianak. "Karena untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 harus melakukan pendaftaran di aplikasi," ungkapnya, Rabu (20/1/2021).
Saat ini, kata Edi, vaksinasi terhadap para tenaga kesehatan (nakes) masih terus berjalan. Meskipun masih ada nakes yang berhalangan hadir, menurutnya bukan karena menghindar namun banyak nakes yang memang pernah terpapar Covid-19 sehingga mereka tidak memenuhi kriteria untuk divaksin. "Bagi mereka yang terpapar Covid-19 tidak disarankan untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19," ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu menerangkan, hingga saat ini jumlah nakes yang telah divaksin di Kota Pontianak tercatat sebanyak 493 orang. Namun ada pula nakes yang ditunda untuk divaksin lantaran memiliki kontra indikasi. Sedangkan bagi yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan maupun pernah terkonfirmasi positif Covid-19, maka mereka tidak memenuhi kriteria untuk menjalani vaksinasi. "Hal ini diketahui saat calon peserta vaksin menjalani proses screening sebelum dinyatakan layak atau tidak untuk diimunisasi vaksin Sinovac," jelasnya. (prokopim)