,
menampilkan: hasil
Pemkot Pontianak Benahi Tata Kelola Aset
BKD Gelar Webinar Akuntansi Aset Tetap dan Tak Berwujud
PONTIANAK - Dalam rangka tertib pengelolaan aset, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melakukan berbagai upaya dalam menata aset-aset. Upaya tersebut mulai dari inventarisir atau pendataan, pengarsipan, legalisir aset-aset tetap yang ada dengan mensertifikasinya.
"Misalnya ada aset bangunan dan tanah milik Pemkot Pontianak yang belum bersertifikat atau sertifikatnya hilang, kita lakukan pendataan dan sertifikasi bekerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Pontianak," ujar Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono usai membuka Webinar Akuntansi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) Nomor 7 tentang Akuntansi Aset Tetap dan PSAP Nomor 14 tentang Akuntansi Aset Tak Berwujud di Ruang Pontive Center, Rabu (27/10/2021).
Ia menambahkan, dengan disupervisi oleh Korsupgah KPK, sertifikasi aset milik Pemkot Pontianak dari target 1.000 sertifikat, pihaknya sudah mengusulkan sebanyak 600 sertifikat. Sementara yang sertifikat yang telah terbit sebanyak 375 sertifikat.
"Proses pensertifikatan memang tidak bisa serta merta permohonan masuk langsung diproses tetapi ada tahapan-tahapan yang harus dilalui," ungkapnya.
Kemudian, lanjut Edi, ada juga aset berupa tanah fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum). Misalnya, setiap perumahan wajib menyiapkan lahan beberapa persen untuk fasos dan fasum. Hampir sebagian besar tanah fasos dan fasum belum tercatat dan bersertifikat. Bahkan pada tanah fasos dan fasum itu sudah terdapat bangunan seperti masjid, taman, posyandu dan sarana lainnya untuk kepentingan umum warga komplek perumahan.
"Aset yang berkaitan dengan fasum berupa jalan umum, baik jalan kota maupun jalan lingkungan atau jalan gang. Fasum-fasum ini juga tercatat sebagai aset Pemkot," sebutnya.
Ia menjelaskan tujuan pencatatan secara detail ini adalah untuk memudahkan dalam menginventarisir atau pencatatan aset dalam sistem akuntansi aset milik Pemkot Pontianak, baik jumlah maupun nilainya. Upaya itu dalam rangka tertib administrasi pencatatan aset.
"Sedangkan tujuan digelarnya webinar ini dalam rangka untuk meningkatkan kualitas SDM kita tentang pengelolaan dan pencatatan aset," kata Edi.
Menurutnya, dalam pengelolaan aset ternyata tidak hanya berupa tanah, bangunan maupun barang-barang bergerak maupun tidak bergerak. Ada pula aset yang tidak berwujud yakni hasil kajian-kajian yang telah melalui pembahasan.
Misalnya hasil kajian perencanaan, hasil kajian yang kita anggarkan bekerjasama dengan konsultan maupun perguruan tinggi seperti membuat perencanaan ruang terbuka hijau dan lain sebagainya," pungkasnya. (prokopim)
Maksimalkan Potensi PAD
Pandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD Kota Pontianak
PONTIANAK - Fraksi-fraksi DPRD Kota Pontianak menyampaikan pandangan umum terhadap pidato nota keuangan RAPBD 2022 yang disampaikan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono pada Senin (25/10) lalu. Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menerangkan pada prinsipnya hampir sebagian besar fraksi mempunyai pandangan yang sama yakni memprioritaskan untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar lebih maksimal.
"Banyak potensi pendapatan yang harus kita maksimalkan," ujarnya usai mendengar pandangan umum Fraksi-fraksi DPRD Kota Pontianak di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Pontianak, Rabu (27/10/2021).
Menurutnya, hampir berjalan dua tahun dirundung pandemi Covid-19, memang banyak hal yang menjadi kendala sehingga pemasukan PAD belum maksimal. Kendati demikian pihaknya tidak berputus asa, berbagai langkah dilakukan diantaranya mendorong seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memaksimalkan kinerjanya serta menggali potensi-potensi di bidang pendapatan daerah.
"Apalagi kasus Covid-19 kian menurun di Kota Pontianak, saya yakin bahwa PAD tahun 2022 yang akan datang terjadi peningkatan yang signifikan," ucapnya optimis.
Bahasan menilai menurunnya PAD disebabkan saat kasus Covid-19 memuncak beberapa waktu lalu, dimana ada pembatasan terhadap sejumlah aktivitas perekonomian sehingga mengakibatkan pendapatan dari sektor pajak terdampak. Misalnya pendapatan dari pajak hotel, restoran dan hiburan serta mata pajak lainnya yang tidak mencapai target.
"Kemudian ditambah lagi dengan adanya refocusing dan realokasi anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19," imbuhnya. (prokopim)
Disdukcapil Sediakan Mobil Keliling Pelayanan Jemput Bola
Siap Gandeng Pelayanan SIM Keliling
PONTIANAK - Dalam meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pontianak akan membuka pelayanan keliling dengan mobil pelayanan keliling administrasi kependudukan dan pencatatan sipil (admindukcapil). Mobil pelayanan keliling ini baru saja dilaunching pada puncak Peringatan Hari Jadi ke-250 Kota Pontianak tanggal 23 Oktober 2021 lalu.
Kepala Disdukcapil Kota Pontianak Erma Suryani menerangkan penyediaan mobil pelayanan keliling untuk melayani pengurusan dokumen admindukcapil ini tujuannya adalah untuk mendekatkan jangkauan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga bagi warga yang mungkin tidak mempunyai waktu banyak karena kesibukan, bisa mendapatkan pelayanan di tempat-tempat yang telah ditentukan. Untuk tahap awal pelayanan jemput bola ini rencananya akan dilaksanakan di kecamatan dan kelurahan.
"Mobil pelayanan keliling admindukcapil itu nantinya akan dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan," jelasnya, Selasa (26/10/2021).
Erma menambahkan mobil pelayanan keliling admindukcapil tersebut sudah dilengkapi dengan peralatan komputer, mesin cetak dan perlengkapan lainnya. Pelayanan yang disediakan pada mobil pelayanan keliling diantaranya perekaman KTP elektronik (KTP-el), pencetakan KTP-el, Kartu Keluarga (KK), surat pindah dan sebagainya.
"Jadi nanti kita akan jemput bola, mungkin diawal kita akan jadwalkan untuk kegiatan jemput bola di kecamatan-kecamatan," ujarnya.
Tidak hanya melayani jemput bola, pihaknya juga berencana menjajaki pelayanan berdampingan dengan pelayanan SIM keliling yang dilaksanakan dari kepolisian. Untuk pelayanan berdampingan itu Disdukcapil akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan pelayanan jemput bola SIM, KTP-el dan dokumen kependudukan lainnya.
"Mudah-mudahan kita bisa bersinergi, jadi kita akan jadwalkan untuk pelaksanaan jemput bola SIM, KTP dan dokumen kependudukan lainnya," pungkasnya. (prokopim)
Resmikan Kalise Gang Selamat I, Wako Edi Harap Jadi Role Model
Tingkatkan Literasi dan Minat Baca Warga
PONTIANAK - Kampung Literasi Selamat (Kalise) Smart Village yang terletak di Jalan H Rais A Rahman Gang Selamat I Kelurahan Sungai Jawi Dalam Kecamatan Pontianak Barat diresmikan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono. Kalise Smart Village yang didukung oleh PT PLN (Persero) ini bertujuan meningkatkan minat baca dan pengetahuan masyarakat mewujudkan masyarakat yang memiliki enam komponen literasi, yakni literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital teknologi informasi dan komunikasi (TIK), literasi finansial serta literasi budaya dan kewarganegaraan.
Edi mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada PLN yang telah ikut mendukung pembentukan Kalise Smart Village, baik dari sisi bantuan langsung maupun berupa pembinaan-pembinaan secara terus-menerus. Keberadaan Kalise ini menunjukkan semangat warga untuk membangun lingkungannya. Upaya ini untuk meningkatkan literasi masyarakat terutama minat baca tulis. Ia berharap kegiatan ini berkelanjutan dan bisa memberikan manfaat positif terutama bagi warga Gang Selamat I dan sekitarnya.
"Sehingga diharapkan bisa menjadi role model atau percontohan bagi kawasan-kawasan lainnya untuk membentuk kampung literasi serupa," ungkapnya usai meresmikan Kalise Smart Village, Selasa (26/10/2021).
Tingkat literasi di Kota Pontianak memang masih sangat rendah dimana angka minat baca warga masih sedikit. Oleh sebab itu dengan adanya Kalise dan ruang-ruang yang menyediakan bahan bacaan atau buku, baik dalam bentuk cetak maupun digital.
"Taman-taman kota juga kita sediakan perpustakaan, di kampung-kampung juga tersedia perpustakaan seperti yang ada di Kampung Caping yang meraih penghargaan nasional pada lomba perpustakaan," ungkap Edi.
Dia menyatakan Pemerintah Kota Pontianak juga memberikan dukungan berupa pembinaan melalui kecamatan dan kelurahan, PKK maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang ada di wilayah ini.
"Misalnya persoalan sampah bisa berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, tanaman-tanaman tumbuh bisa dengan Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan," terangnya.
Founder Kalise Smart Village Annisa Maharani Nasran menjelaskan Kalise merupakan kawasan atau kampung dimana masyarakatnya bisa melihat bagaimana warga setempat hidup berkreasi. Keberadaan Kalise ini menunjukkan bahwa literasi tidak hilang di masa sekarang ini dengan dimotori enam literasi dasar.
"Jadi di kampung ini masih bisa dilihat bagaimana literasi baca tulis hidup di masyarakat, literasi finansial, literasi numerasi, literasi digital dan juga literasi kebudayaan dan kewarganegaraan," jelasnya.
Annisa menuturkan pada peresmian Kalise hari ini, pihaknya juga mengundang masyarakat dari daerah lainnya untuk datang belajar di Kalise yang berbasis edukasi dan rekreasi.
"Di sini akan kita ajarkan apa-apa saja literasi dan bagaimana enam literasi dasar ini masih ada berkegiatan hidup di masyarakat Kalise saat ini," paparnya.
Dirinya menceritakan latar belakang dibentuknya Kalise ini. Awalnya ia dikirim ke Gunung Kidul Yogyakarta sebagai salah satu perwakilan dari Pontianak untuk studi banding kampung literasi di sana. Di Provinsi Kalbar memang saat itu belum memiliki satu pun kampung literasi. Dikirimnya dia ke Yogyakarta tujuannya sekembalinya dari sana bisa mendirikan kampung literasi di Kalbar, di mana Pontianak sebagai perintis awalnya. Pontianak sebagai ibukota Provinsi Kalbar diharapkan bisa memotivasi masyarakat lainnya di kabupaten/kota di Kalbar untuk mendirikan kampung literasi ini. Aktivitas literasi di Provinsi Kalbar memang dikatakannya sangat rendah, yakni berada di urutan 32 dari 34 provinsi se-Indonesia.
"Sehingga diharapkan aktivitas ahli baca literasi di Kalbar bisa naik peringkatnya, Pontianak diharapkan bisa memotivasi kota-kota lainnya di Kalbar," tutupnya. (prokopim)