,
menampilkan: hasil
Untan Career Festival Serap Tenaga Kerja
PONTIANAK- Universitas Tanjungpura (Untan) bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Pontianak dan Provinsi Kalimantan Barat menyelenggarakan Untan Career Festival (UCF) ke-2 Tahun 2025. Kepala Unit Penunjang Akademik (UPA) Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Untan Ikhwan Ruslianto menyebut, kegiatan ini dilaksanakan untuk menjawab tantangan serapan tenaga kerja untuk masyarakat yang ada di Kalimantan Barat. Di mana menurutnya, ini dapat menjadi angin segar di tengah meningkatnya gelombang pencari kerja di Kota Pontianak dan juga Provinsi Kalimantan Barat.
"Kegiatan Untan Career Fest ini diinisiasi oleh UPA Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Untan untuk menjawab tantangan serapan tenaga kerja untuk masyarakat yang ada di Kalimantan Barat," ungkapnya di Gedung Konferensi Untan, Selasa (9/9/2025).
Menurut Ikhwan, UCF kali ini digelar pada tanggal 9-11 September 2025 dengan melibatkan 10 mitra perusahaan penyedia kerja. 10 mitra perusahaan tersebut ada yang bergerak di bidang telekomunikasi, pertambangan, digital, dan lainnya. UCF ini sendiri memiliki beberapa rangkaian kegiatan seperti Campus Hiring, Job Fair, Career Talk, dan Career Counseling.
"Campus Hiring kita memastikan akan ada proses rekrutmen di tempat. Untuk Career Talk, kita menghadirkan narasumber kompeten untuk memberikan ilmu, pengalaman, insight dalam menapaki dunia kerja. Sedangkan Konseling Karir bekerja sama dengan Psikolog dalam memberikan insight mengenai potensi diri di dunia kerja," katanya.
Ikhwan menambahkan, UCF sendiri diagendakan terlaksana sebanyak tiga hingga empat kali dalam setahun. Ke depannya, ia berharap UCF tidak hanya menggandeng perusahaan penyedia lapangan pekerjaan, tetapi juga pihak penyedia beasiswa untuk melanjutkan pendidikan. Karena menurutnya, karir tidak hanya perihal pekerjaan, tetapi juga melanjutkan pendidikan, baik S2 maupun S3.
"Semoga kegiatan ini bisa menjadi wadah ekosistem bagi pengembangan wirausaha, tenaga kerja, dan studi pendidikan lanjutan," terangnya.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menegaskan, Kota Pontianak sangat terbuka terhadap masuknya investasi, khususnya di sektor perdagangan dan jasa. Menurutnya, kehadiran investasi usaha di Kota Pontianak akan memberikan dampak nyata, mulai dari penyerapan tenaga kerja lokal hingga peningkatan pertumbuhan ekonomi.
“Pontianak ini kota perdagangan dan jasa. Kami terbuka untuk investasi, terutama di sektor restoran, kafe, maupun hotel yang sangat relevan dan strategis bagi kita. Investasi yang masuk akan berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja lokal serta pertumbuhan ekonomi kota,” kata Wali kota Edi. (kominfo)
TPID Kuponwah Serentak Tanam Cabai dan Komoditas Pangan
PONTIANAK – Forum gabungan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tiga wilayah, Kubu Raya–Pontianak–Mempawah (Kuponwah), menggelar gerakan menanam cabai serentak di Balai Benih Induk Hortikultura (BBIH) Kota Pontianak, Jalan Flora, Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara, Kamis (28/8/2025).
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menekankan pentingnya Forum Kuponwah sebagai wadah strategis untuk memperkuat sinergi antarwilayah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan pangan di Kalimantan Barat.
Ia menilai, pembentukan forum ini lahir dari kondisi produksi pangan yang belum seimbang dengan kebutuhan masyarakat. Produksi cabai rawit di Kota Pontianak, misalnya, hanya 470 ton pada 2024, sementara kebutuhan jauh lebih tinggi.
“Cabai adalah salah satu komoditas penyumbang inflasi. Karena itu, peningkatan produksi lokal mutlak dilakukan agar tidak terus bergantung pada pasokan luar daerah,” ujarnya usai menanam cabai bersama Forkopimda Kota Pontianak.
Melalui Forum Kuponwah, tiga daerah sepakat memperkuat kerja sama sektor pertanian, mulai dari peningkatan produksi hingga keterjangkauan harga.
“Forum ini wujud nyata kolaborasi lintas wilayah dan sektor. Pertanian berperan penting, tidak hanya menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan,” jelas Bahasan.
Selain cabai, kegiatan juga dirangkaikan dengan penanaman jagung. Pemanfaatan lahan pekarangan atau urban farming dipilih sebagai strategi memperkuat penyediaan pangan masyarakat. Bahasan mendorong ASN melanjutkan gerakan menanam cabai di pekarangan kantor dan rumah, sebagaimana pernah digaungkan sejak 2023.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak turut membagikan 25.000 bibit cabai kepada masyarakat melalui camat dan lurah. Langkah ini diharapkan mendorong partisipasi warga menanam pangan di pekarangan rumah.
Bahasan menegaskan, pengendalian inflasi pangan memerlukan dukungan semua pihak.
“Strong partnership adalah kunci. Dengan sinergi ini, ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan rumah tangga bisa terjamin sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Ia optimistis gerakan menanam cabai dan komoditas pangan di tiga daerah Kuponwah menjadi langkah nyata memperkuat kemandirian pangan.
“Insya Allah, kegiatan ini memberi dampak sosial ekonomi besar bagi masyarakat Kalimantan Barat, sekaligus mendukung arahan Presiden untuk menggiatkan program tanam pekarangan di luar sentra produksi,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)
Edi Kamtono Ngopi Bareng Wapres Gibran di Warkop Asiang
PONTIANAK – Suasana pagi di Warung Kopi Asiang, Jalan Merapi mendadak heboh saat Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, menyambangi warung legendaris di Pontianak, Sabtu (23/8/2025). Gibran juga melihat langsung proses peracikan di warung kopi yang peraciknya mempunyai ciri khas bertelanjang dada ini. Kehadiran RI 2 di Warkop Asiang menarik perhatian pengunjung yang kebetulan tengah menikmati minuman di sana. Banyak yang minta foto bareng Wapres.
Ditemani Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Wapres Gibran duduk santai sembari menyeruput kopi susu khas Asiang yang sudah puluhan tahun menjadi ikon kuliner Kota Pontianak.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, mengungkapkan kehadiran Wapres di warung kopi tertua di Pontianak ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat.
“Warung Kopi Asiang memang sudah melegenda dan menjadi salah satu destinasi kuliner yang wajib dikunjungi. Kami bersyukur Pak Wapres bisa langsung merasakan kehangatan suasana ngopi di sini,” ujarnya.
Menurutnya, kunjungan tersebut sekaligus memperlihatkan bagaimana budaya ngopi menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Pontianak.
“Ngopi itu bukan sekadar minum kopi, tetapi juga ajang silaturahmi dan mempererat kebersamaan. Inilah salah satu ciri khas Pontianak,” kata Edi.
Warung Kopi Asiang dikenal dengan cita rasa kopi susu racikan khas kopitiam yang diseduh langsung oleh pemiliknya. Tidak hanya masyarakat lokal, banyak pejabat hingga tokoh nasional yang menyempatkan diri singgah menikmati secangkir kopi di warung ini.
“Kunjungan Pak Wapres tentu akan semakin mengangkat nama Pontianak, termasuk kulinernya yang khas dan unik. Kami berharap ke depan Pontianak semakin dikenal luas, tidak hanya sebagai ibu kota provinsi, tetapi juga sebagai kota dengan kekayaan budaya dan kuliner,” ucapnya.
Kehadiran Wapres juga disambut antusias oleh para pengunjung yang kebetulan tengah menikmati kopi. Salah satunya, Andi (21), warga Pontianak, tak menyangka warung kopi ini kedatangan orang nomor dua di Indonesia.
“Tadi saya sempat minta foto bareng Pak Wapres dan beliau dengan ramah memberikan kesempatan untuk berfoto,” pungkasnya. (prokopim)
Wapres Gibran Tinjau Pasar Flamboyan, Apresiasi Stabilitas Inflasi Pontianak
PONTIANAK – Salah satu agenda kunjungan kerja Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka ke Kalimantan Barat (Kalbar) adalah meninjau Pasar Flamboyan. Didampingi Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Wapres Gibran blusukan ke pasar tradisional terbesar dan paling ramai di Kota Pontianak.
Sejak pagi, Pasar Flamboyan sudah dipadati pedagang dan pengunjung. Kehadiran Wapres Gibran menarik perhatian masyarakat yang antusias menyambut dan berebut ingin melihat dari dekat. Dalam kunjungannya, Gibran meninjau lapak pedagang dan berinteraksi dengan warga.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, kunjungan Wapres ke pasar ini ingin memastikan harga dan ketersediaan bahan pokok tetap stabil.
“Alhamdulillah, Kota Pontianak selalu menjaga stabilitas inflasi. Saat ini inflasi kita 1,7 persen, masih dalam kondisi normal dan termasuk yang terendah di Indonesia,” ujarnya usai mendampingi Wapres, Sabtu (23/8/2025).
Menurutnya, stabilitas inflasi di Kota Pontianak tidak lepas dari kerja sama antara pemerintah kota, Bank Indonesia, serta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak.
“Upaya yang kita lakukan salah satunya melalui pasar murah, menjaga distribusi pangan, serta kerja sama antar daerah. Semua langkah ini terbukti efektif menekan laju inflasi,” ungkapnya.
Selain memantau harga kebutuhan pokok, Wapres Gibran juga memberikan sejumlah catatan penting. Ia menekankan agar kebersihan dan penataan pasar terus ditingkatkan sehingga memberikan kenyamanan bagi pedagang maupun pembeli.
“Beliau menyampaikan pesan agar kebersihan pasar selalu dijaga. Tahun 2026 nanti kita sudah menyiapkan program rehabilitasi Pasar Flamboyan, termasuk perbaikan saluran drainase dan pengelolaan sampah,” kata Edi.
Lebih lanjut, Edi menyebutkan bahwa Wapres juga mengapresiasi kondisi tata kota di Pontianak yang dinilainya semakin tertata. Menurutnya, Pontianak sudah bagus, sudah rapi, dan harus terus dipertahankan.
“Bahkan beliau sempat menyoroti beberapa titik yang perlu ditata lebih baik, salah satunya kawasan Waterfront yang memiliki potensi besar untuk menjadi ruang publik unggulan,” jelasnya.
Wali Kota Edi Kamtono menambahkan, perhatian Wapres terhadap kondisi pasar dan tata ruang kota menjadi motivasi bagi Pemerintah Kota Pontianak untuk terus melakukan pembenahan.
“Kami akan menindaklanjuti masukan beliau, terutama soal kebersihan pasar dan pengembangan kawasan kota. Prinsipnya, kenyamanan masyarakat dan pengunjung adalah prioritas kami,” tuturnya.
Kunjungan kerja Wapres Gibran di Pasar Flamboyan berlangsung singkat namun penuh makna. Selain memantau inflasi, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk mendengarkan langsung aspirasi pedagang dan masyarakat.
“Kita bersyukur kunjungan ini berjalan lancar dan memberikan semangat baru bagi pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga sekaligus menata kota,” tuturnya.
Antusiasme warga juga terlihat dari kehadiran mereka yang berbelanja di pasar. Nuraini (42), seorang ibu rumah tangga asal Pontianak Selatan, mengaku terkejut sekaligus senang bisa bertemu langsung dengan Wapres.
“Biasanya cuma lihat di TV, sekarang bisa lihat langsung. Tadi beliau sempat menyapa saat saya belanja sayur,” pungkasnya. (prokopim)