,
menampilkan: hasil
Volume Sampah Melonjak 50 persen, 750 Petugas Kebersihan Dikerahkan
Peningkatan Volume Sampah Terjadi H-4 hingga H+3 Lebaran
PONTIANAK - Sebagaimana yang telah diprediksi, volume sampah di Kota Pontianak mengalami lonjakan di hari lebaran. Lonjakan yang didominasi sampah rumah tangga tersebut mencapai hingga 50 persen dari hari biasa. Hal itu mulai terlihat sejak H-4 hingga hari ketiga lebaran.
"Lonjakan volume sampah terjadi sejak H-4 lebaran yang mencapai 50 persen," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, Saptiko, Rabu (4/5/2022).
Dari pantauan pihaknya, hingga hari ini memang volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batu Layang sementara masih belum terjadi penurunan, terutama didominasi sampah rumah tangga. Untuk mengatasi volume sampah yang meningkat, 750 petugas kebersihan dikerahkan untuk membersihkan dan mengangkut sampah hingga ke TPA Batu Layang. Para petugas itu tersebar di enam kecamatan.
"Kita kerahkan 750 petugas kebersihan agar sampah-sampah yang ada tidak menumpuk di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang ada," terangnya.
Saptiko menambahkan, waktu pengangkutan sampah oleh petugas dilakukan mulai pukul 18.00 WIB hingga pagi hari. Oleh sebab itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar membuang sampah sesuai jadwal yang telah ditentukan.
"Yakni mulai pukul 18.00 sampai dengan 06.00 WIB," tutupnya. (prokopim)
Gudeg dan Sambal Krecek, Menu Favorit Edi Kamtono Saat Lebaran
Manfaatkan Momen Idul Fitri Kumpul Bersama Keluarga
PONTIANAK - Suasana Idul Fitri 1443 Hijriyah tahun ini terasa berbeda dengan dua tahun lalu. Mulai dari ramainya masyarakat yang berbelanja di pusat perbelanjaan maupun toko-toko untuk keperluan lebaran hingga malam menyambut Idul Fitri dan pelaksanaan Salat Id yang digelar di lapangan serta masjid-masjid.
Meski tak menggelar open house, momen lebaran tahun ini dimanfaatkan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono untuk berkumpul bersama keluarga dan bersilaturahmi. Acara kumpul bersama keluarga besar terasa belum lengkap tanpa adanya hidangan makanan yang disajikan. Menu favorit yang tak pernah absen di kediaman dinasnya adalah gudeg.
"Menu favorit saya saat lebaran adalah gudeg dengan sambal krecek yang pedas," katanya, Senin (2/5/2022) di kediaman dinasnya.
Suasana lebaran terasa lebih semarak dengan diperbolehkannya masyarakat untuk mudik ke kampung halaman mereka. Kerinduan itu terbayarkan ketika mereka bisa mengunjungi orang tua dan sanak saudara yang tinggal berjauhan. Saling berkunjung juga menjadi tradisi dan budaya di Kota Pontianak dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah.
"Tradisi saling bersilaturahmi ini harus senantiasa kita pelihara dalam rangka mempererat tali silaturahmi," ujarnya.
Edi mengungkapkan, Ramadan tahun ini masyarakat merasa lebih leluasa dan nyaman terutama dalam menjalankan ibadah. Sebab tidak ada lagi pembatasan-pembatasan, mulai dari saf yang rapat hingga jumlah jamaah yang melaksanakan ibadah. Meski demikian, penerapan protokol kesehatan terutama penggunaan masker masih diberlakukan. Namun menurutnya, kesadaran warga mengenakan masker cukup tinggi.
"Kita semua berdoa mudah-mudahan pandemi segera berakhir," imbuhnya.
Melalui kesempatan ini pula, ia menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah, sekaligus permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh masyarakat.
"Kita berharap momen Idul Fitri ini dimanfaatkan untuk kita saling silaturahmi dan saling memaafkan," ucap Edi. (prokopim)
Mulyadi Imbau Jamaah Salat Id Depan Kantor Wali Kota Datang Lebih Awal
Jamaah Diminta Tetap Kenakan Masker
PONTIANAK - Lapangan tempat pelaksanaan Salat Id 1443 Hijriyah depan Kantor Wali Kota Pontianak Jalan Rahadi Usman tengah dipersiapkan Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Pontianak, Minggu (1/5/2022). Diawali dengan penyemprotan air oleh petugas damkar, kemudian disusul pengecatan garis-garis saf oleh pekerja. Di sisi kiri kanan juga terpampang spanduk-spanduk imbauan bertuliskan 'Tetap Patuhi Protokol Kesehatan, Jangan Lupa Pakai Masker' dan 'Luruskan Barisan Saf'.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Mulyadi menerangkan, pelaksanaan Salat Id di lapangan depan Kantor Wali Kota tahun ini diperkirakan akan dipadati ribuan jamaah. Pasalnya, saat ini sudah ada kelonggaran-kelonggaran aktivitas termasuk pelaksanaan Salat Id di lapangan tanpa menerapkan jarak sebagaimana yang diberlakukan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan kasus Covid-19 sudah menurun. Meski demikian, jamaah diminta tetap mengenakan masker.
"Saya minta panitia mempersiapkan segala sesuatunya termasuk yang berkaitan dengan protokol kesehatan, seperti tempat cuci tangan dan masker," ujarnya saat meninjau lapangan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan Salat Id.
Mulyadi mengimbau kepada seluruh masyarakat yang berencana melaksanakan Salat Id di depan Kantor Wali Kota agar bisa datang lebih awal. Sebab pelaksanaan ibadah Salat Id mulai dilaksanakan tepat pukul 07.00 WIB.
"Jadi kita berharap jamaah datang lebih awal sehingga pengaturan saf lebih rapi. Bagi jamaah yang baru datang diharapkan segera mengisi saf yang kosong," imbaunya.
Untuk memecah konsentrasi masyarakat yang biasanya memenuhi satu atau dua titik lokasi pelaksanaan Salat Id seperti di lapangan Jalan Rahadi Usman dan Masjid Raya Mujahidin, ia mempersilakan rumah-rumah ibadah yang ada di lingkungan masyarakat untuk menggelar Salat Id.
"Tujuannya agar sebaran jamaah Salat Id tidak hanya menumpuk di satu atau dua tempat saja," ungkapnya.
Ketua Umum PHBI Kota Pontianak Yaya Maulidia menyatakan, pada H-1 Idul Fitri 1443 Hijriyah, pihaknya melakukan berbagai persiapan untuk pelaksanaan Salat Id di lapangan depan Kantor Wali Kota. Persiapan yang dilakukan di antaranya pembersihan lapangan dengan penyemprotan air, pengecatan garis-garis saf, mimbar untuk khatib, sound system, fasilitas protokol kesehatan, spanduk-spanduk imbauan dan sebagainya.
"Kami berharap pelaksanaan Salat Id besok berjalan tertib dan lancar," tuturnya.
Meski pelaksanaan Salat Id tahun ini tidak lagi memberlakukan jarak antar jamaah, namun ia mengingatkan jamaah Salat Id tetap mengenakan masker. Selaku panitia, pihaknya juga akan mempersiapkan masker bagi jamaah yang tidak membawa masker.
"Kami akan persiapkan thermogun, masker, fasilitas untuk tempat cuci tangan, termasuk bantuan penyediaan sarana toilet cabin dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalbar," jelasnya.
Kepala Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Yusnaldi menuturkan, pelaksanaan Salat Id 1443 Hijriyah di depan Kantor Wali Kota akan digelar pada Senin, 2 Mei 2022. Waktu pelaksanaannya akan dimulai pukul 06.00 WIB.
"Adapun yang bertindak sebagai khatib adalah Syech Anas Said Azzobi dan imam oleh H Abdul Syukur Mustafa," tutupnya. (prokopim)
Kelola Sampah Jadi Bahan Bakar Energi Baru Terbarukan
Pemkot Pontianak dan PT Kusuma Jaya Agro Teken MoU Bangun Pabrik Co-firing
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menjalin kerjasama dengan PT Kusuma Jaya Agro untuk pengolahan sampah dan co-firing sebagai bahan bakar energi baru terbarukan. Kerjasama tersebut dituangkan dalam sebuah nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono dan Direktur PT Kusuma Jaya Agro, Raden Hidayatullah Kusuma Dilaga di Ruang Pontive Center, Kamis (28/4/2022).
Edi menjelaskan, kerjasama ini berkaitan dengan pengolahan sampah dan co-firing sebagai bahan bakar energi baru terbarukan. Selanjutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam hal ini menyediakan lahan untuk pembangunan pabrik co-firing maupun kebutuhan lainnya berdasarkan kesepakatan yang dibuat.
"Dengan adanya kerjasama ini sangat-sangat membantu kita dalam mengatasi persoalan sampah di Kota Pontianak," ujarnya.
Hanya saja, lanjutnya lagi, perlu diatur manajemen dalam pengelolaan sampah. Sampah mana yang diolah di bank sampah dan mana yang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Dari pihak kita menyediakan sarana angkutan untuk sampah-sampah yang akan dikelola pabrik co-firing dan lain sebagainya," ungkap Edi.
Kerjasama ini terjalin dilatarbelakangi oleh kesulitan dalam menangani permasalahan sampah yang terus membludak di Kota Pontianak. Produksi sampah di kota ini hampir mencapai 400 ton per hari. Jumlah itu bisa melebihi apabila memasuki musim buah-buahan seperti durian, rambutan dan buah-buahan lainnya. Bank sampah yang ada juga tidak bisa mengolah seluruh sampah yang dihasilkan.
"Selama ini sampah yang ada dibuang ke TPA, misalnya sampah yang berasal dari pasar-pasar tradisional. Oleh sebab itu kerjasama ini setidaknya akan membantu mengatasi persoalan sampah selama ini," ucapnya.
Persoalan sampah di Kota Pontianak sudah mulai mencemari lingkungan dan memberikan dampak terhadap efek rumah kaca. Hal ini diperparah dengan banyaknya sampah plastik yang tidak bisa terurai hingga 100 tahun lamanya. Menurutnya, masyarakat perlu diberikan edukasi bagaimana menangani sampah terutama yang ada di rumah tangga, misalnya melalui sistem Reuse, Reduce dan Recycle (3R).
"Masyarakat semakin pintar cara memilah dan menghadapi sampah sehingga harus diberikan pengetahuan," imbuhnya.
Direktur PT Kusuma Jaya Agro, Raden Hidayatullah Kusuma Dilaga menyatakan, kerjasama ini diharapkan mampu menyelesaikan persoalan sampah di Kota Pontianak. Pihaknya juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat yang mana salah satunya BUMN PLN grup memberikan solusi masalah sampah menjadi co-firing atau produk energi baru terbarukan.
"Selain sampahnya bisa hilang, juga bisa menjadi sebuah produk bahan bakar pengganti batu bara sehingga bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik yang ada di Kalbar," paparnya.
Pihaknya berencana membangun pabrik co-firing yang berlokasi di TPA Batu Layang. Hasil dari pengelolaan sampah ini akan ditujukan untuk mendukung pembangkit listrik yang ada di Singkawang karena di sana terdapat dua pembangkit listrik besar. Dijelaskannya, sampah-sampah yang ada diolah terlebih dahulu di pabrik co-firing. Lewat MoU ini, pembangunan pabrik itu akan dibekali teknologi dari Indonesia Power. Sebagai langkah awal, bersama Pemkot Pontianak, pihaknya akan melakukan studi tiru di Kota Cilegon untuk melihat mesin sekaligus portofolio bagaimana yang akan dibangun di Pontianak.
"Di sana masih dalam kapasitas kecil 5 ton perhari. Sedangkan di Pontianak kita akan buat minimal 100 ton per hari," tukasnya.
Mochamad Soleh, Head of Research Innovation and Knowledge Management PT Indonesia Power, menambahkan, jika dibandingkan energi yang dihasilkan, satu ton sampah yang diolah menjadi bahan bakar, akan menghasilkan 300 kilogram bahan bakar dengan nilai kalori sekira 3.400 kilokalori perkilogram.
"Jadi dari satu ton sampah terjadi penyusutan karena termasuk sampah basah, menjadi bahan bakar yang sudah kering seberat 300 kilogram. 300 kilogram ini nilai kalorinya 3.400 kilokalori per kilogram, itu jumlah minimalnya," katanya.
Pihaknya sudah pernah melakukan ujicoba beberapa komposisi dan hasilnya bisa mencapai 4.000 kilokalori perkilogram. Nilai kalori itu hampir setara dengan batu bara. Dalam pengolahan sampah, teknologi yang digunakan sudah ramah lingkungan karena sampah yang diolah tanpa B3 dan bisa terbakar. Hasil survey yang dilakukan, 80 persen diantaranya mengandung organik, yakni sampah-sampah sisa makanan. Sedangkan 20 persennya adalah plastik.
"Plastik seperti kantong kresek, kemasan plastik dan sejenisnya," tuturnya.
Kemudian, dari 80 persen organik itu, sudah pasti dihitung sebagai karbon netral. Sedangkan yang 20 persen memang masih dianggap sebagai bahan bakar turunan dari fosil. Yang menjadi komponen berbahaya seperti dikuatirkan adalah dioksin furan. Untuk mengatasi hal ini, pembakaran dilakukan di PLTU dengan ruang bakar mencapai di atas seribu derajat. Jadi nanti pembentukan dioksi furannya sudah terurai di atas 700 derajat.
"Kalau dari sisi emisi, itu cukup aman untuk lingkungan, artinya masih di bawah baku mutu lingkungan emisi hasil pembakaran sampah ini," tutupnya. (prokopim)