,
menampilkan: hasil
Permudah Akses Layanan Jasa Keuangan Bagi UMKM
Bahasan Minta TPAKD Perluas Akses Jasa Keuangan
PONTIANAK - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi unit yang strategis dalam menggerakkan perekonomian Kota Pontianak karena dapat menjangkau hingga lapisan masyarakat paling bawah. Oleh sebab itu akses layanan jasa keuangan sangat dibutuhkan bagi pelaku usaha khususnya UMKM.
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menyebut, UMKM tidak akan bisa bergerak optimal jika sistem keuangan tidak bersahabat dengan pelaku UMKM. Ia meminta Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Pontianak berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta pemangku kepentingan terkait di Kota Pontianak untuk mendorong sistem keuangan agar dapat diakses seluruh lapisan masyarakat sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas sekaligus mengatasi kemiskinan. Peran TPAKD Kota Pontianak di masa pandemi sangat penting dan menjadi prioritas dalam melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak.
"Untuk itu kami minta kepada TPAKD segera menyusun program-program unggulan sesuai dengan potensi Kota Pontianak sekaligus memastikan terwujudnya akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat Kota Pontianak yang didukung oleh peran industri jasa keuangan," ujarnya saat membuka rapat pleno TPAKD Tahun 2021 di Aula Abdul Muis Muin Kantor Bappeda Kota Pontianak, Kamis (16/9/2021).
Menurutnya, titik berat pembangunan Kota Pontianak pada saat ini adalah mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan terutama sebagai dampak pandemi Covid-19 dimana kebijakan permodalan pemasaran serta belum optimalnya peran serta pihak swasta dan perbankan dalam mendorong pengembangan produk unggulan daerah.
"Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu upaya yang kita lakukan yakni dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan seperti tabungan, kredit, asuransi, dana pensiun dan fasilitas pembayaran lainnya," ungkapnya.
Hal tersebut, lanjut Bahasan, sejalan dengan tujuan dan sasaran yang tertuang dalam RPJMD Kota Pontianak 2020-2024, yakni meningkatnya kesejahteraan, kemandirian, kreativitas dan daya saing masyarakat melalui dukungan peningkatan literasi dan akses keuangan masyarakat terhadap layanan jasa keuangan dalam kerangka pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan di Kota Pontianak.
Pembangunan ekonomi Kota Pontianak tidak terlepas dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kemampuan literasi keuangan yang baik atau masyarakat yang berliterasi akan lebih mudah memahami hal-hal yang terkait dengan industri jasa keuangan serta memiliki informasi untuk mengakses industri jasa keuangan yang diperlukan.
"Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dalam meningkatkan kesejahteraan," tuturnya. (prokopim)
Wali Kota Edi Kamtono Dorong Pelaku UMKM Bangkit Tumbuhkan Ekonomi
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono melaunching produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dan Business Development Center (BDC) Zamrud Khatulistiwa di Aula Rohana Muthalib Kantor Bappeda Kota Pontianak, Rabu (15/9/2021).
Edi berharap, dengan dilaunchingnya produk unggulan kota Pontianak diharapkan menjadi role model untuk meningkatkan aktivitas lain untuk bersama-sama bangkit dari merosotnya perekonomian akibat pandemi Covid-19.
"Saya berharap pelaku usaha tetap semangat dan menganggap bahwa semua bukan saingan tapi rekan bisnis yang bersinergi untuk maju bersama-sama," pungkasnya.
Menurutnya, di era sekarang ini diperlukan kolaborasi semua pihak untuk membantu pelaku UMKM ditengah pandemi Covid-19.
"Baik proses pemasaran, permodalan, packaging, produksi sehingga menghasilkan produk yang berkualitas," ujarnya.
Pemkot Pontianak bersama Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Kalbar dan pihak lainnya juga terus berupaya memfasilitasi pelaku usaha dalam bentuk permodalan, pembinaan maupun promosi agar kualitas produk UMKM bisa naik kelas.
"Salah satu fasilitas promosi dan pemasaran produk UMKM yang telah disiapkan oleh Pemkot Pontianak adalah Gedung UMKM Center yang selalu dikunjungi wisatawan ketika berkunjung di Kota Pontianak," tuturnya.
Dia menilai, produk yang dihasilkan sekarang ini juga banyak peminatnya serra tidak kalah bersaing dengan produk yang sudah paten di pasaran khususnya di Kota Pontianak.
"Pelaku UMKM hendaknya memanfaatkan sarana media digital untuk mempromosikan produknya agar lebih dikenal dan memudahkan masyarakat untuk mencarinya," kata Edi. (prokopim)
Resmikan Teras Parit Nanas, Pemkot Akan Tambah Spot Kuliner
PONTIANAK - Penataan Taman Teras Parit Nanas di tepian Sungai Landak Kelurahan Siantan Hulu Kecamatan Pontianak Utara telah rampung. Taman yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) diserahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Rabu (15/9/2021).
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono berharap dengan diresmikannya Teras Parit Nanas ini ada multiplier effect atau berdampak pada ekonomi masyarakat sekitar. Nantinya Pemkot Pontianak akan melanjutkan penataan Teras Parit Nanas dengan spot-spot kuliner, ruang terbuka hijau, taman bermain dan sebagainya.
"Dampak yang bisa dirasakan masyarakat diantaranya meningkatnya nilai aset, kualitas pemukiman akan meningkat serta dampak ekonomi masyarakat sekitar juga dirasakan," ujarnya.
Peresmian Teras Parit Nanas ini juga dinilainya sebagai momentum untuk menata kawasan kumuh menjadi lebih tertata rapi. Melalui kolaborasi antara Kementerian PUPR dengan Pemkot Pontianak, masih banyak potensi yang bisa ditingkatkan kualitas lingkungan dan pemukiman yang ada di Kota Pontianak.
"Kita menyiapkan lahannya dan program bedah rumah, sementara Kementerian PUPR menata infrastrukturnya," sebut Edi.
Penataan Teras Parit Nanas yang berlokasi di tepian Sungai Landak ini merupakan bagian dari program pengentasan kawasan kumuh melalui program KOTAKU. Menurutnya, kawasan kumuh dari awalnya seluas 74 hektar pada tahun 2013, kini tersisa 4 hektar yang masih dikategorikan kawasan kumuh berat. Sedangkan untuk kawasan kumuh ringan sekitar 12 hektar. Program khusus untuk menangani kawasan-kawasan kumuh seperti Gang Semut, kawasan Tanjung Hulu, Sungai Beliung dan lainnya menjadi bagian dari program penanganan kawasan kumuh (KOTAKU).
"Mudah-mudahan program-program ini berkelanjutan, selanjutnya kita berharap masyarakat ikut mendukung pemeliharaan, menjaga keamanan dan ketertiban," imbuhnya.
Kepala Project Management Unit (PMU) National Slum Upgrading Program (NSUP) Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Aswin G Sukahar menuturkan, dengan diserahterimakannya Teras Parit Nanas ini maka pengelolaannya dilanjutkan oleh Pemkot Pontianak, termasuk pemeliharaan dan pengamanannya.
"Fasilitas yang sudah terbangun ini jangan sampai ada yang dicuri atau hilang dan rusak," pesannya.
Ia menambahkan, untuk penataan Teras Parit Nanas menelan anggaran dari APBN sekitar Rp12 miliar dengan panjang 2 ribu meter. Sebelum ditata, kawasan itu akses jalannya masih berupa gertak kayu dan aksesibilitasnya tidak teratur.
"Setelah dilakukan pembangunan dan penataan, kondisinya sudah jauh lebih baik dan lebih mantap," pungkasnya. (prokopim)
Bayar Sewa dan Retribusi Kios Lewat Virtual Account
Berikan Kemudahan Bagi Pedagang
PONTIANAK - Dalam rangka optimalisasi pendapatan khususnya di bidang pelayanan pasar di Kota Pontianak dan solusi mengatasi keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bekerjasama dengan Bank Kalbar dalam menyediakan fasilitas virtual account atau rekening virtual untuk pembayaran sewa dan retribusi pelayanan pasar. Rekening virtual adalah nomor identifikasi pelanggan perusahaan/lembaga yang dibuka oleh bank atas permintaan perusahaan/lembaga untuk selanjutnya diberikan oleh perusahaan/lembaga kepada pelanggannya, baik perorangan maupun non perorangan sebagai nomor rekening tujuan penerimaan.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak Junaidi menerangkan, penggunaan rekening virtual ini dalam rangka memberikan kemudahan kepada pedagang yang menggunakan pasar milik Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk melaksanakan kewajibannya membayar retribusi dan sewa pemanfaatan dengan tepat waktu.
"Dengan menggunakan virtual account ini pedagang dapat membayar kapan saja melalui fasilitas yang telah disediakan oleh perbankan seperti ATM, mobile banking atau langsung ke teller Bank Kalbar di manapun," terangnya usai sosialisasi pembayaran sewa dan retribusi kios dan los lewat virtual account di Aula Abdul Muis Muin, Selasa (14/9/2021).
Disamping itu, lanjutnya, penggunaan virtual account diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan retribusi pelayanan pasar dan sewa pemanfaatan oleh Diskumdag Kota Pontianak. Saat ini penggunaan rekening virtual akan diperuntukkan bagi pedagang di kawasan PSP Jalan AR Hakim dan Pattimura sebagai pilot projects.
"Kemudian selanjutnya akan diterapkan kepada seluruh pasar tradisional yang ada di Kota Pontianak," ujar dia.
Junaidi memaparkan, berdasarkan data yang ada, jumlah kios dan los di Kota Pontianak sebanyak 2.736. Dengan jumlah petugas penagih sebanyak enam orang dinilainya tidak optimal. Pasalnya, dengan jumlah tersebut, perbandingan satu orang petugas harus menagih 600 kios atau los.
"Sehingga memang diperlukan solusi atau terobosan untuk penagihan atau pembayaran secara virtual dan online," ungkapnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyambut positif langkah yang dilakukan Diskumdag Kota Pontianak bekerjasama dengan Bank Kalbar sebagai upaya menuju smart city dalam pelayanan publik. Selain itu kebijakan ini juga untuk menghindari transaksi tunai sehingga lebih aman.
"Selama ini penarikan retribusi atau sewa dengan petugas datang ke tempat untuk menarik sehingga cenderung rawan," tuturnya.
Selain sosialisasi penggunaan rekening virtual untuk pembayaran sewa dan retribusi kios atau los, pihaknya juga mengajak pedagang untuk bersama menjaga kebersihan, kerapian, ketertiban dan kenyamanan estetika pasar. Peran para pedagang yang ada di Kota Pontianak tak kalah pentingnya dalam menentukan kualitas dan suasana Kota Pontianak. Kontribusi para pedagang dalam menciptakan kebersihan dan keindahan kota memberikan nilai lebih terhadap kemajuan Kota Pontianak.
"Masyarakat akan senang terlebih para wisatawan yang datang ke Kota Pontianak akan merasa lebih nyaman sehingga akan berdampak pada pemasukan dan pertumbuhan ekonomi di kota ini," imbuh Edi. (prokopim)