,
menampilkan: hasil
Deteksi Dini Cegah Kebakaran Lahan
Bentuk Tim Pemetaan Antisipasi Karhutla
PONTIANAK - Kebakaran lahan di sejumlah lokasi di wilayah Kota Pontianak beberapa waktu lalu menjadi bahan evaluasi untuk lebih cepat dalam penanganannya. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan, sebelum ada kejadian kebakaran lahan, pihaknya sudah melakukan operasi preventif seperti patroli maupun sosialisasi mengedukasi masyarakat supaya tidak melakukan pembakaran lahan.
"Apabila terjadi kebakaran lahan dari nyala api yang masih kecil, dengan cepat petugas pemadaman bersama relawan melokalisir agar api tidak meluas," ujarnya usai menjadi Inspektur pada Apel Gelar Pasukan Opspol Kewilayahan Bina Karuna Kapuas 2022 di Halaman Mapolresta Pontianak Kota, Selasa (8/3/2022) sore.
Kondisi lahan yang terbakar diperparah dengan sulitnya memperoleh sumber air di sekitar lokasi karena air surut akibat dari musim kemarau. Oleh sebab itu, pihaknya mencari solusi untuk memperoleh sumber air. Apabila sumber air yang ada letaknya jauh dari lokasi lahan yang terbakar, maka bisa dengan cara memfungsikan pipa-pipa yang tersambung hingga ke lokasi kebakaran lahan.
"Seharusnya sudah dilakukan pemetaan karena lahan-lahan yang ada ruang lingkupnya tidak terlalu luas sehingga kebakaran bisa dilokalisir dan kobaran api bisa dihentikan," terang Edi.
Saat ini, lanjutnya, pihaknya telah membentuk tim yang akan melakukan pemetaan berdasarkan geografis yang ada. Langkah selanjutnya adalah bagaimana antisipasi jika terjadi kebakaran lahan. Bahkan, Pemerintah Kota Pontianak telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 55 Tahun 2018 tentang Larangan Pembakaran Lahan. Bahkan, sudah ada beberapa lahan yang disegel saat kebakaran tahun 2021 lalu.
"Tentu akan dilakukan penyelidikan apabila terbukti ada yang sengaja membakar. Kita tetap siaga dengan kebakaran lahan dan hutan. Kita harus kompak untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan," tegasnya.
Kapolresta Pontianak Kota, Kombes Pol Andi Herindra mengungkapkan, pihaknya sudah menindaklanjuti dan menyesuaikan dengan ketentuan yang ada. Jika terbukti lahan tersebut sengaja dibakar, maka pihaknya akan memproses lebih lanjut.
"Hingga saat ini masih dalam proses penyelidikan," katanya.
Kapolresta menerangkan, sementara pihaknya melakukan pemeriksaan Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mencari bukti di lokasi. Kemudian apabila ada saksi mata, maka akan didalami untuk memperoleh informasi akurat.
"Akan tetapi masih belum bisa dipastikan karena untuk mengungkap perbuatan seseorang apakah membakar atau tidak perlu pembuktian lebih jelas," ucapnya. (prokopim)
Miranda dan Albert Terima Hadiah Sepeda dari Wali Kota
Berikan Jawaban Tepat pada Peringatan HPSN 2022
PONTIANAK - Miranda, siswi SDN 33 Pontianak Utara dan Albert, siswa SMP 28 Pontianak Utara, adalah dua pelajar yang terpilih untuk menerima hadiah berupa sepeda, dari Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Kantor Wali Kota, Senin (7/3/2022). Mereka dihadiahi sepeda karena memberikan jawaban yang tepat atas pertanyaan yang dilontarkan Wali Kota terkait persoalan lingkungan kala peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) beberapa waktu lalu.
Edi mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Salah satu bentuk kepedulian itu adalah dengan mengelola sampah secara tepat. Menurutnya, apabila sampah rumah tangga yang kemudian terbagi menjadi sampah organik dan anorganik ini diatur dengan benar, maka Kota Pontianak dapat terhindar dari masalah lingkungan, seperti pencemaran air sungai, timbulnya penyakit, polusi hingga bencana banjir.
“Pertama dari jenis sampah yang bisa dipilah, ada yang bisa didaur ulang. Kedua, saat pembuangan harus teratur,” jelasnya.
Edi menambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, kini tengah berupaya untuk mengurangi jumlah sampah sebanyak 30 persen untuk tahun 2023 mendatang. Hal itu dilakukan pihaknya untuk menciptakan lingkungan yang asri dan nyaman.
“Kita ingin mengurangi sampah sebanyak 30 persen untuk tahun 2023 nanti, agar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak terlampau berat, dan masyarakat bisa merasa nyaman. Jadi kita minta masyarakat untuk mengurangi pembuangannya, dan fokus untuk pengolahan sampah, seperti dijadikan pupuk organik, kemudian plastik didaur ulang menjadi fungsi yang lain,” ucapnya.
Pemkot Pontianak lewat Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Pontianak juga secara bertahap telah memperbaiki infrastruktur di sel-sel baru TPA Batu Layang, seperti drainase, jalan dan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL). Upaya lainnya juga terlihat dengan dikembalikannya fungsi hutan dengan mengganti sel-sel lama di TPA Batu Layang serta penataan beberapa Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
“TPS sedang kita tata kembali, supaya tidak kumuh yang memakan badan jalan, sehingga tidak mengganggu pengguna jalan lainnya,” pungkasnya. (kominfo)
Setor Sampah ke Bank Sampah, Si Kembar Faris-Daris Raup Rp50 ribu/bulan
Terima Penghargaan Kategori Nasabah Cilik Bank Sampah
PONTIANAK - Apa yang dilakukan si kembar, Muhammad Faris As Sidiq dan Muhammad Daris As Sidiq, siswa SDN 34 Pontianak patut menjadi contoh bagi siswa-siswa lainnya. Kepedulian mereka terhadap lingkungan dengan membawa sampah dari rumah ke bank sampah untuk dikelola merupakan langkah kecil dalam mengatasi persoalan lingkungan. Mereka pun dinobatkan sebagai penerima penghargaan kategori nasabah cilik bank sampah pada puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022 di Taman Alun Kapuas, Sabtu (5/3/2022).
Muhammad Faris (11) siswa kelas 5 SDN 34 Pontianak menceritakan bagaimana keseharian dirinya bersama saudara kembarnya mengangkut sampah dari rumah ke bank sampah 'Rumput Hias' yang berlokasi di Jalan Petani Gang Berkat Usaha Kelurahan Sungai Bangkong Kecamatan Pontianak Kota menggunakan gerobak arco. Dalam sebulannya mereka mampu menghasilkan sekitar Rp50 ribu dari sampah yang mereka jual ke bank sampah.
"Sekali bawa biasanya satu arco dibawa ke bank sampah di Jalan Petani Gang Berkat Usaha," ujarnya.
Mengangkut sampah untuk didaur ulang di bank sampah sudah digeluti Faris dan Daris sejak awal berdirinya bank sampah 'Rumput Hias' tahun 2018. Mereka mendapat bimbingan dari ibu mereka untuk membantu mengangkut sampah ke bank sampah.
"Kami mengajak teman-teman untuk bisa melakukan hal yang sama demi lingkungan yang kita cintai," tutur Faris.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi apa yang dilakukan si kembar Faris dan Daris serta mereka yang peduli terhadap kebersihan lingkungan. Dia berharap kedua siswa SDN 34 tersebut bisa menjadi inspirasi bagi para pelajar lainnya di Kota Pontianak.
"Siswa-siswa lain bisa mencontoh apa yang dilakukan si kembar Faris dan Daris sebagai bentuk kita peduli dengan kebersihan dan lingkungan," ungkapnya.
Bank sampah mini sudah semestinya disediakan di setiap sekolah. Untuk itu ia meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak menyediakan bank sampah mini di sekolah-sekolah. Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah kemudian disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah.
"Sehingga anak-anak yang ke sekolah dari rumah membawa sampah masing-masing untuk diolah," kata Edi.
Menurutnya, sampah-sampah organik juga bisa didaur ulang menjadi pupuk kompos. Sementara sampah plastik bisa dikumpulkan untuk dinilai dengan uang kemudian didaur ulang. Pemilahan sampah-sampah ini, baik organik maupun anorganik, akan memudahkan dalam pengelolaannya.
"Dengan adanya bank sampah mini di sekolah-sekolah ini diharapkan anak-anak mendapatkan edukasi tentang manfaat dari memilah sampah," tutupnya. (prokopim)
Wako Edi Kamtono : Laporkan Jika Temukan Pembakar Lahan
Tinjau Kebakaran Lahan di Jalan Sepakat 2 Ujung
PONTIANAK - Kondisi cuaca yang panas dan sudah lama tidak turun hujan di Kota Pontianak mengakibatkan sejumlah lahan terbakar. Namun tidak menutup kemungkinan lahan tersebut sengaja dibakar. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono turun langsung meninjau kebakaran lahan di Jalan Sepakat 2 ujung Kelurahan Bansir Darat Kecamatan Pontianak Tenggara, Jumat (4/3/2022). Pihaknya tengah melakukan penelusuran apakah ada kemungkinan lahan ini sengaja dibakar atau terbakar akibat cuaca panas sebab kondisi lahan bergambut.
"Kita sedang mencari pelaku pembakar, jika ada warga yang melihat orang membakar segera laporkan bahkan kalau dapat difoto itu lebih bagus," tegasnya.
Dari pengamatannya, lahan yang terbakar ini jauh dari permukiman dan kondisinya semak belukar. Dalam kondisi cuaca seperti sekarang ini, lahan gambut sangat rentan terbakar bila terkena panas terik matahari. Agar tidak meluas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak bersama para relawan pemadam kebakaran berupaya melakukan pemadaman dan membasahi lahan gambut secara merata. Surutnya air mengakibatkan para pemadam kesulitan memperoleh sumber air. Oleh sebab itu pihaknya sedang mengerahkan eskavator untuk membuat tandon-tandon sementara untuk sumber air.
"Kita akan menggunakan eskavator untuk menggali parit yang ada agar ada sumber air, lalu pembuatan sumur bor sebagai sumber air," ungkap Edi
Menurutnya, sudah hampir sepekan kebakaran lahan mulai terjadi. Diawali kebakaran kecil hingga merembet lebih luas lagi. Untuk itu pihaknya melakukan penyekatan agar api tidak meluas ke lahan-lahan di sekitarnya dengan membasahi lahan.
"Kita minta tidak ada warga yang mencoba-coba membakar sekecil apapun itu," imbaunya.
Kebakaran lahan yang terjadi membuat warga sekitar kuatir karena jaraknya hampir mendekati permukiman, bahkan jaraknya sekitar 100 meter dari permukiman warga. Ia berharap semua pihak bahu-membahu bersama-sama berjibaku memadamkan api agar tidak merembet ke permukiman warga.
"Selama lahan gambut masih luas maka kita harus membuat sekat-sekat jika terjadi kebakaran sehingga tidak akan meluas," terangnya.
Edi mengimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah maupun membersihkan atau membuka lahan dengan cara membakar. Apalagi di saat musim panas seperti sekarang ini api dengan mudah menjalar menghanguskan lahan dan membahayakan bagi penduduk sekitar.
"Pemerintah Kota Pontianak bersama unsur TNI/Polri beserta masyarakat hingga di tingkat RT/RW sudah melakukan upaya monitoring dan koordinasi untuk menjaga lingkungannya dari kebakaran lahan," pungkasnya. (prokopim)