,
menampilkan: hasil
Guru Ngaji, Petugas Fardhu Kifayah dan Posyandu Terima Bantuan Transportasi
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyalurkan bantuan transportasi kepada guru ngaji tradisional, petugas fardhu kifayah dan posyandu. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, program ini sudah berjalan sejak beberapa tahun. "Ini sebagai bentuk penghargaan kita kepada mereka-mereka yang mengabdikan dirinya dalam menjalankan tugas sosial," ujarnya usai menyerahkan bantuan secara simbolis di Aula Sultan Syarif Abdurrahman Kantor Wali Kota Pontianak, Senin (26/4/2021).
Masing-masing guru ngaji tradisional dan petugas fardhu kifayah menerima Rp1,8 juta per tahun. Sementara untuk posyandu menerima masing-masing Rp3 juta per tahun. Sedangkan jumlah penerima bantuan, untuk petugas fardhu kifayah sebanyak 240 orang, guru ngaji tradisional 330 orang dan 330 posyandu. "Kedepannya program tersebut akan disinergikan dengan Baznas Kota Pontianak," sebutnya.
Kepala Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Yusnaldi menerangkan, tujuan pelaksanaan bantuan transportasi kepada petugas fardhu kifayah, guru ngaji tradisional dan posyandu ini sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang sudah dengan ikhlas melaksanakan tugas sosial. "Bantuan ini bersumber dari APBD Kota Pontianak tahun 2021," tuturnya.
Ia berharap adanya bantuan ini bisa sedikit meringankan beban mereka yang telah menjalankan urusan sosial kemasyarakatan. "Semoga bantuan transportasi ini bermanfaat," pungkasnya. (prokopim)
Pemkot Pontianak Gelontorkan Program Bedah Toilet
Mulai Tahun Ini Secara Bertahap dan Berkelanjutan
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menggelontorkan berbagai program untuk mengentaskan kawasan kumuh. Program bedah rumah tak layak huni dan bedah fasilitas toilet merupakan bagian dari program tersebut. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, program bedah toilet bagi masyarakat kurang mampu ini dilaksanakan secara bertahap dimulai tahun ini. "Walaupun tidak bisa dituntaskan dalam setahun ini tetapi secara bertahap dan berkelanjutan karena membutuhkan anggaran cukup besar," sebutnya, Senin (26/4/2021).
Program perbaikan toilet tersebut bertujuan untuk menyediakan sarana sanitasi yang layak bagi masyarakat kurang mampu. Dengan adanya toilet yang sesuai dengan standar, maka kesehatan masyarakat terjaga dan lebih produktif. "Toilet yang representatif akan berdampak pada kesehatan masyarakat sehingga meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warga," ungkap Edi.
Ia berharap kondisi pandemi yang masih terjadi hingga kini tidak menyurutkan semangat warga untuk bersama-sama Pemkot Pontianak membangun Kota Pontianak. Selain program dari Pemkot Pontianak, lanjutnya, ada pula program dari Permodalan Nasional Madani yang memberikan peluang bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk mendapatkan modal kerja. Di Kota Pontianak, sudah ada 15 ribu warga yang mendapatkan bantuan modal tanpa agunan dengan nilai pinjaman berkisar antara Rp2 juta hingga Rp9 juta. "Bantuan modal ini bisa dimanfaatkan untuk berdagang atau berusaha, termasuk bantuan lainnya agar masyarakat terus melakukan kegiatan yang produktif," ujarnya.
Edi menuturkan, Kota Pontianak tidak memiliki hasil alam untuk dikelola seperti hasil tambang dan lainnya. Pontianak dikenal sebagai kota perdagangan dan jasa. Keterbatasan itu dimanfaatkan dengan membentuk sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Dengan kualitas SDM yang mumpuni, dirinya yakin masyarakat Kota Pontianak tidak akan bertumpu mencari pekerjaan di kota ini. "Dengan skill yang berkualitas, SDM Kota Pontianak bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan, tidak hanya di luar Pontianak atau Kalbar, bahkan mungkin di luar negeri," pungkasnya. (prokopim)
PPKM Mulai Berlaku, Pembelajaran Tatap Muka Dihentikan Sementara
Pembelajaran Tetap Berjalan Lewat Daring
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak memutuskan untuk memberhentikan sementara pembelajaran tatap muka di sekolah. Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam surat yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, nomor 421.3/1680/Dikdas/2021 tanggal 23 April 2021, perihal Pemberhentian Sementara Pembelajaran Tatap Muka. Sebelumnya, Kota Pontianak sempat membuka pembelajaran tatap muka di sekolah bagi siswa SD kelas VI dan SMP kelas IX, baik sekolah negeri maupun swasta.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Syahdan Lazis menerangkan, kebijakan itu menyusul keputusan pemerintah pusat yang menyatakan Provinsi Kalbar masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Selain itu, pemberhentian sementara pembelajaran tatap muka juga mengacu pada Instruksi Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Covid-19 Provinsi Kalbar, nomor 445/3592/DINKES-YANKES.C tanggal 22 April 2021, tentang penghentian sementara pembelajaran tatap muka di semua jenjang pendidikan. "Untuk itu, pembelajaran tatap muka di sekolah kami hentikan sementara sambil menunggu perkembangan lebih lanjut," ujarnya, Sabtu (24/4/2021).
Kemudian, lanjutnya lagi, untuk pelaksanaan ujian sekolah pada jenjang pendidikan tingkat SD, baik negeri maupun swasta, yang semula rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 26 hingga 30 April 2021, juga ditunda. "Kami akan menginformasikan lebih lanjut tentang pelaksanaan ujian sekolah tersebut," ungkap Syahdan.
Selanjutnya, untuk kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan secara daring atau online. Dengan dihentikannya sementara pembelajaran tatap muka di sekolah, ia berharap para guru tetap memberikan materi pelajaran secara daring kepada siswa-siswanya. "Sehingga proses belajar mengajar tetap berjalan meskipun dilakukan secara online," pungkasnya. (prokopim)
280 MBR di Pontim Dapat Hibah Sambungan PDAM, Wali Kota Edi : Gunakan Air Dengan Hemat
Targetkan 100 persen Warga Mengakses Air Bersih di Tahun 2022
PONTIANAK - Setelah warga Kecamatan Pontianak Utara yang mendapat bantuan hibah sambungan air bersih PDAM dari pemerintah pusat, kali ini giliran warga Pontianak Timur menerima bantuan serupa. Sebanyak 280 sambungan PDAM akan terpasang di rumah-rumah warga yang berkategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Bantuan hibah sambungan air bersih tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya agar seluruh masyarakat bisa mendapatkan layanan air bersih. Sejatinya, untuk mendapatkan layanan air bersih dikenakan biaya pemasangan sambungan. "Tetapi dengan program ini biaya tersebut digratiskan bagi warga MBR," ujarnya usai menyampaikan sosialisasi program hibah sambungan air bersih perkotaan APBN 2021 di Aula Kantor Camat Pontianak Timur, Jumat (23/4/2021).
Menurutnya, pemerintah berkewajiban untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat supaya sehat, kuat dan cerdas. Penggunaan air bersih sangat penting untuk kesehatan. Air juga sebagai sumber kehidupan. Ia berpesan kepada warga penerima hibah sambungan air bersih PDAM ini agar menggunakan air sehemat mungkin untuk keperluan sehari-hari. "Saya minta jika sudah tersambung nanti agar dijaga dan jangan dirusak karena ini merupakan bagian pelayanan dari Pemkot Pontianak," ucap Edi.
Program ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Pontianak dalam mendukung program 100 persen layanan air bersih. Program tersebut dilakukan secara bertahap sejak tiga tahun yang lalu. "Harapan kita di akhir 2022 mendatang 100 persen warga Kota Pontianak telah mengakses air bersih," sebutnya.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa, Ardiansyah menerangkan, jumlah penerima bantuan hibah sambungan PDAM di Kecamatan Pontianak Timur sebanyak 280 sambungan. Setelah sambungan-sambungan air bersih itu terpasang semua, dirinya berharap masyarakat bisa memanfaatkannya secara efisien untuk kebutuhan sehari-hari. "Ini merupakan salah satu program Wali Kota Pontianak untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat," pungkasnya. (prokopim)