,
menampilkan: hasil
Semarakkan Hari Jadi Pontianak, Warga Diimbau Pasang Manggar
Sambut Hari Jadi ke-250 Kota Pontianak
PONTIANAK - Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-250 Kota Pontianak, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengimbau kepada seluruh pelaku usaha, instansi pemerintahan maupun swasta serta sekolah untuk memasang manggar dan umbul-umbul serta spanduk ucapan Selamat Hari Jadi Kota Pontianak pada tempat usaha atau kantor masing-masing. Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Pontianak Urai Abubakar menerangkan, imbauan tersebut sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Nomor 003.1/37/Prokopim/2021.
"Pemasangan manggar, umbul-umbul serta spanduk ini untuk menyemarakkan Hari Jadi ke-250 Kota Pontianak yang jatuh pada tanggal 23 Oktober 2021 mendatang," ujarnya, Selasa (19/10/2021).
Pohon manggar adalah suatu hiasan berbentuk pohon yang dibuat dengan kertas berwarna-warni, biasanya menggunakan kertas mengkilap. Pohon manggar merupakan salah satu tradisi masyarakat Melayu, yang dipasang ketika merayakan suatu acara seperti pernikahan atau perayaan besar lainnya.
"Karena itu, pemasangan pohon manggar yang rutin dilakukan setiap menyambut hari jadi Kota Pontianak ini sebagai salah satu upaya melestarikan warisan budaya tersebut," katanya.
Urai menambahkan, untuk desain logo dan spanduk Hari Jadi Kota Pontianak bisa diunduh melalui website resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dengan alamat https://pontianakkota.go.id.
"Adapun tagline Hari Jadi Kota Pontianak tahun 2021 adalah 'Pontianak Maju dan Tangguh'," sebutnya.
Kemudian, lanjutnya lagi, seluruh staf, karyawan dan karyawati yang bertugas memberikan pelayanan agar mengenakan pakaian khas Melayu Pontianak, yakni pakaian Telok Belanga bagi laki-laki dan Baju Kurong bagi perempuan.
"Pakaian tersebut dikenakan selama dua hari yakni pada hari Jumat, 22 Oktober dan Sabtu 23 Oktober 2021," jelasnya.
Selama bulan Oktober 2021, masyarakat juga diimbau memutar lagu-lagu yang bertemakan Kota Pontianak. Pemutaran lagu-lagu itu sebagai wujud untuk menanamkan kecintaan warga Pontianak kepada kota yang telah berusia 250 tahun ini.
Urai menuturkan, dalam surat edaran tersebut, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diminta untuk menginformasikan dan mempublikasikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan Hari Jadi ke-250 Kota Pontianak.
"Baik itu media massa, website maupun media sosial yang dimiliki masing-masing OPD," pungkasnya. (prokopim)
Asyik, Ada Pusat Kuliner dan Pasar Tani di Jalan Letkol Sugiyono
Wako Edi Kamtono : Upaya Pemkot Bangkitkan UMKM
PONTIANAK - Jalan Letkol Sugiyono Kelurahan Akcaya Kecamatan Pontianak Selatan resmi menjadi Pusat Kuliner UMKM Kite dan Pasar Tani. Kawasan yang diisi lapak tenda pedagang UMKM kuliner dan hasil-hasil pertanian itu diresmikan langsung oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Minggu (17/10/2021).
Edi menjelaskan, sejatinya rencana pusat kuliner di kawasan tersebut sudah direncanakan tiga tahun lalu. Namun dikarenakan kondisi pandemi Covid-19 sehingga sempat tertunda. Dijadikannya Jalan Letkol Sugiyono sebagai kawasan sentra kuliner dan hasil-hasil pertanian ini untuk membangkitkan pelaku UMKM terus mengembangkan usahanya.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi salah satu alternatif bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan, mengekspresikan, dan memanjang produk unggulannya di lingkungan GOR yang kita ketahui setiap Sabtu dan Minggu selalu ramai aktivitas masyarakat," ujarnya.
Setelah diresmikan, lanjutnya lagi, pusat kuliner dan pasar tani di Jalan Letkol Sugiyono akan berlanjut seterusnya. Untuk tahap pertama ada 10 kelompok UMKM dan 10 kelompok tani. Kedepan jika ada tambahan, pihaknya mempersilakan pedagang untuk mendaftarkan ke Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak.
"Di sini akan menjadi tempat yang menarik untuk menjadi pusat kuliner," ucapnya.
Masyarakat menyambut baik dikembangkannya kawasan ini sebagai pusat kuliner dan pasar tani. Apalagi ruang publik tersebut memberikan suasana yang nyaman, selain untuk berolahraga, rekreasi, bersantai dan menikmati kuliner.
"Untuk penanganan sampah di kawasan ini akan dilakukan secara terpadu," tukasnya.
Kedepan, pihaknya berencana membuat kawasan serupa di lokasi lainnya, seperti di Jalan Sultan Muhammad, di Pontianak Timur, Pontianak Utara serta setiap titik kecamatan akan dibuat pusat kuliner berikut fasilitas-fasilitasnya," katanya.
Kepala Diskumdag Kota Pontianak, Junaidi menambahkan, saat ini baru tercatat 10 UMKM Kuliner dan 10 petani. Untuk Pusat Kuliner buka dari Senin hingga Jumat mulai pukul 15.00 hingga 22.00 WIB. Khusus Sabtu dan Minggu buka mulai pukul 07.30 hingga 22.00 WIB. Sedangkan pasar tani hanya dibuka akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu mulai pukul 07.30 hingga 11.00 WIB.
"Kami masih mengusahakan penambahan tenda sehingga akan menambah dari 20 menjadi 45 tenda," ungkapnya. (prokopim)
Wawako Bahasan Apresiasi TNI Salurkan Bantuan Tunai PKL dan Warung
Kodim 1207/BS Salurkan Bantuan Tunai Bagi 3.400 PKL dan Warung
PONTIANAK - Sebanyak 3.400 orang terdiri dari Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pemilik warung se-Kota Pontianak menerima bantuan tunai dari pemerintah pusat masing-masing sebesar Rp1,2 juta. Bantuan Tunai bagi PKL dan Warung (BTPKLW) tersebut disalurkan melalui Kodim 1207/BS Pontianak yang ditunjuk langsung oleh Panglima TNI, Jumat (15/10/2021).
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan yang turut menyerahkan secara simbolis bantuan tersebut, menyambut baik dan mengapresiasi semangat yang ditunjukkan TNI dan Polri dalam penyaluran bantuan tunai bagi PKL dan warung. Ia berharap dengan bantuan ini para PKL dan warung bisa terus melanjutkan usahanya walaupun dengan keterbatasan yang ada.
"Gunakan bantuan ini untuk kepentingan dalam berusaha dan berdagang, sehingga bisa tetap menjaga kondisi perekonomian, daya beli dan untuk kehidupan sehari-hari bisa terus terjaga," ujarnya.
Pendataan penerima bantuan dilakukan secara langsung oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Data tersebut merupakan data yang valid karena penerima bantuan yang terdiri dari PKL dan warung adalah yang belum pernah mendapatkan bantuan dari pihak manapun. Bahasan menyebut, bantuan ini merupakan bentuk kehadiran dari pemerintah. Selama ini, lanjutnya, sebagaimana diketahui fungsi TNI sekilas yang terbayang adalah untuk keamanan dan pertahanan negara. Padahal tidak demikian, TNI dan Polri juga memiliki peran penting dalam membantu masyarakat yang mengalami kesulitan.
"Dengan bantuan ini menunjukkan kita semua dari pusat hingga daerah termasuk TNI dan Polri, semata-mata tetap berupaya bekerja keras memberikan bantuan dan perlindungan sosial di masa pandemi Covid-19," jelasnya.
Kasdam XII Tanjungpura, Brigjen Djauhari menerangkan, jumlah bantuan yang disalurkan di wilayah Kodim 1207/BS Pontianak ini sebanyak 3.400 orang dengan masing-masing PKL dan warung menerima uang tunai sebesar Rp1,2 juta. Bantuan ini merupakan kedua kalinya, yang mana pertama dilaksanakan secara serentak langsung oleh Presiden RI Joko Widodo pada saat di DIY Yogyakarta pada tanggal 8 Oktober 2021.
"Ini yang kedua kita melaksanakan kegiatan ini di wilayah Kota Pontianak yang dilaksanakan oleh TNI dan Polri," terangnya.
Kasdam memastikan data-data penerima bantuan tidak akan mungkin terjadi duplikasi atau dobel. Artinya, mereka yang menerima bantuan ini adalah yang belum pernah menerima bantuan, baik dari pemerintah daerah, TNI dan Polri. Data tersebut berdasarkan ID penerima bantuan karena ketika ID diinput ke database, apabila pernah menerima bantuan, maka sistem secara otomatis akan menolak data tersebut.
"Sehingga betul-betul yang menerima bantuan ini adalah mereka yang belum pernah menerima bantuan, baik dari pemerintah daerah maupun TNI dan Polri," katanya.
Ia menambahkan, untuk sementara bantuan yang disalurkan ini hanya di wilayah Kota Pontianak karena ditunjuk langsung oleh pemerintah pusat melalui Panglima TNI, kemudian Panglima TNI menunjuk Kodim Pontianak.
"Ke depan saya tidak tahu apakah ada nanti tahap ketiga, empat dan seterusnya, nanti kita melihat situasi dan keuangan dari pemerintah pusat," pungkasnya. (prokopim)
Pengarusutamaan Gender, Pontianak Raih Anugerah Parahita Ekapraya
Dari Predikat Pratama Menjadi Madya
PONTIANAK - Kota Pontianak meraih Anugerah Parahita Ekapraya (APE) dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA). Penyerahan penghargaan predikat Madya ini digelar secara virtual di Pontive Center, Rabu (13/10/2021). Anugerah yang diterima ini merupakan bentuk pengakuan atas komitmen dan peran para pimpinan dan pemerintah daerah dalam upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui Strategi Pengarusutamaan Gender.
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengucap syukur atas dianugerahkannya penghargaan ini sebagai motivasi dan penyemangat agar optimis dalam kesetaraan gender. Di jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, pengarusutamaan gender telah sejak lama diimplementasikan dengan memberikan proporsi bagi kaum perempuan dalam jabatan birokrasi.
"Kesetaraan gender penting karena dengan adanya pemberdayaan perempuan ini pembangunan bisa lebih maju," ujarnya.
Dalam tata kelola pemerintahan, pengarusutamaan gender terus diberdayakan, mulai dari sisi perencanaan, penganggaran, evaluasi pengawasan hingga indikator keberhasilan. Penganugerahan APE ini menjadi momentum yang sangat baik bagi pihaknya untuk terus berkolaborasi dan memberdayakan potensi pengarusutamaan gender di Kota Pontianak.
"Melalui kolaborasi ini diharapkan persoalan pengarusutamaan gender di Kota Pontianak bisa tertangani dengan baik," tutur Bahasan.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak Multi Juto Bhatarendro menerangkan, penghargaan APE yang disematkan kepada Kota Pontianak ini sebagai bentuk implementasi Pemkot Pontianak yang fokus dalam menentukan strategi pembangunan ke arah kesetaraan gender.
"Kita berharap tidak akan ada lagi persoalan kesenjangan gender dalam semua lini pembangunan," sebutnya.
Dalam pengarusutamaan gender, Pemkot Pontianak melakukan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, evaluasi serta monitoring secara kontinyu. Semua itu tidak bisa diciptakan dalam waktu singkat. Penghargaan APE yang diraih saat ini melalui proses panjang. Sebelumnya, Kota Pontianak mendapat predikat Pratama. Tahun ini meningkat menjadi Madya. Multi berharap predikat tersebut beranjak ke tingkat Utama hingga Mentor.
"Tidak menutup kemungkinan kita menjadi mentor karena kita inginnya membina kabupaten/kota yang sekarang ini belum mendapatkan penghargaan APE," ungkapnya.
Di Provinsi Kalbar, baru dua daerah yang mendapat penghargaan APE dari Kementerian PP-PA yakni Kota Pontianak dan Kubu Raya. Pihaknya menargetkan dengan berupaya maksimal hingga mendapat predikat Mentor.
Menurut Multi, ke depan pembangunan tidak hanya dilihat dari perbedaan jenis kelamin, tetapi semua sudah setara dan pengarusutamaan gender. Hal ini tergambar dari data yang terpilah. Misalnya dari komposisi ASN, jumlahnya cenderung lebih banyak kaum perempuan. Demikian pula pejabat struktural, camat, lurah cukup banyak perempuan. Bahkan OPD-OPD yang mempunyai beban cukup berat seperti Satpol PP dan Dinas Perhubungan diisi oleh pejabat perempuan.
"Masyarakat tidak boleh membedakan jenis kelamin pada profesi-profesi yang ada," pungkasnya. (prokopim)