,
menampilkan: hasil
Resmikan Kalise Gang Selamat I, Wako Edi Harap Jadi Role Model
Tingkatkan Literasi dan Minat Baca Warga
PONTIANAK - Kampung Literasi Selamat (Kalise) Smart Village yang terletak di Jalan H Rais A Rahman Gang Selamat I Kelurahan Sungai Jawi Dalam Kecamatan Pontianak Barat diresmikan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono. Kalise Smart Village yang didukung oleh PT PLN (Persero) ini bertujuan meningkatkan minat baca dan pengetahuan masyarakat mewujudkan masyarakat yang memiliki enam komponen literasi, yakni literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital teknologi informasi dan komunikasi (TIK), literasi finansial serta literasi budaya dan kewarganegaraan.
Edi mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada PLN yang telah ikut mendukung pembentukan Kalise Smart Village, baik dari sisi bantuan langsung maupun berupa pembinaan-pembinaan secara terus-menerus. Keberadaan Kalise ini menunjukkan semangat warga untuk membangun lingkungannya. Upaya ini untuk meningkatkan literasi masyarakat terutama minat baca tulis. Ia berharap kegiatan ini berkelanjutan dan bisa memberikan manfaat positif terutama bagi warga Gang Selamat I dan sekitarnya.
"Sehingga diharapkan bisa menjadi role model atau percontohan bagi kawasan-kawasan lainnya untuk membentuk kampung literasi serupa," ungkapnya usai meresmikan Kalise Smart Village, Selasa (26/10/2021).
Tingkat literasi di Kota Pontianak memang masih sangat rendah dimana angka minat baca warga masih sedikit. Oleh sebab itu dengan adanya Kalise dan ruang-ruang yang menyediakan bahan bacaan atau buku, baik dalam bentuk cetak maupun digital.
"Taman-taman kota juga kita sediakan perpustakaan, di kampung-kampung juga tersedia perpustakaan seperti yang ada di Kampung Caping yang meraih penghargaan nasional pada lomba perpustakaan," ungkap Edi.
Dia menyatakan Pemerintah Kota Pontianak juga memberikan dukungan berupa pembinaan melalui kecamatan dan kelurahan, PKK maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang ada di wilayah ini.
"Misalnya persoalan sampah bisa berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, tanaman-tanaman tumbuh bisa dengan Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan," terangnya.
Founder Kalise Smart Village Annisa Maharani Nasran menjelaskan Kalise merupakan kawasan atau kampung dimana masyarakatnya bisa melihat bagaimana warga setempat hidup berkreasi. Keberadaan Kalise ini menunjukkan bahwa literasi tidak hilang di masa sekarang ini dengan dimotori enam literasi dasar.
"Jadi di kampung ini masih bisa dilihat bagaimana literasi baca tulis hidup di masyarakat, literasi finansial, literasi numerasi, literasi digital dan juga literasi kebudayaan dan kewarganegaraan," jelasnya.
Annisa menuturkan pada peresmian Kalise hari ini, pihaknya juga mengundang masyarakat dari daerah lainnya untuk datang belajar di Kalise yang berbasis edukasi dan rekreasi.
"Di sini akan kita ajarkan apa-apa saja literasi dan bagaimana enam literasi dasar ini masih ada berkegiatan hidup di masyarakat Kalise saat ini," paparnya.
Dirinya menceritakan latar belakang dibentuknya Kalise ini. Awalnya ia dikirim ke Gunung Kidul Yogyakarta sebagai salah satu perwakilan dari Pontianak untuk studi banding kampung literasi di sana. Di Provinsi Kalbar memang saat itu belum memiliki satu pun kampung literasi. Dikirimnya dia ke Yogyakarta tujuannya sekembalinya dari sana bisa mendirikan kampung literasi di Kalbar, di mana Pontianak sebagai perintis awalnya. Pontianak sebagai ibukota Provinsi Kalbar diharapkan bisa memotivasi masyarakat lainnya di kabupaten/kota di Kalbar untuk mendirikan kampung literasi ini. Aktivitas literasi di Provinsi Kalbar memang dikatakannya sangat rendah, yakni berada di urutan 32 dari 34 provinsi se-Indonesia.
"Sehingga diharapkan aktivitas ahli baca literasi di Kalbar bisa naik peringkatnya, Pontianak diharapkan bisa memotivasi kota-kota lainnya di Kalbar," tutupnya. (prokopim)
RAPBD 2022 Masih Fokus Tangani Covid-19
Wali Kota Sampaikan Nota Keuangan RAPBD 2022
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut Rancangan APBD tahun 2022 masih fokus pada penanganan Covid-19. Hal itu mengacu kepada arahan pemerintah pusat terutama berkaitan dengan Covid-19.
"Volume APBD tahun 2022 Rp1,82 triliun," ujarnya usai menyampaikan nota keuangan RAPBD tahun 2022 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Pontianak, Senin (25/10/2021).
Selain itu, lanjut dia, fokus tahun 2022 masih tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur program multiyears seperti penyelesaian rumah sakit di Pontianak Utara, waterfront, drainase dan jalan penunjang Jembatan Kapuas I. Tak hanya infrastruktur, pemulihan ekonomi juga tak luput dari pembahasan RAPBD 2022.
"Bagaimana masyarakat bisa semangat beraktivitas, produktif terutama untuk pelaku UMKM," katanya.
Sementara untuk serapan anggaran tahun 2021 sudah mendekati 80 persen. Ia berharap serapan ini terus bertambah.
"Sebab ada program yang baru dilelang karena di perubahan anggaran," kata Edi.
Ketua DPRD Kota Pontianak Satarudin menambahkan APBD Kota Pontianak masih menitikberatkan pada penanganan pandemi Covid-19.
"Karena kita masih dihadapkan pada pandemi Covid-19 sehingga anggaran juga harus dipersiapkan," tuturnya.
Dalam penganggaran juga memperhatikan UMKM, jaringan pengaman sosial dan infrastruktur, terutama untuk meningkatkan perekonomian di Kota Pontianak. Selain itu, APBD Kota Pontianak 2022 juga fokus untuk pengentasan kemiskinan.
"APBD 2022 ini bulan ini akan kita bahas dan mudah-mudahan selesai tepat waktu sesuai peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada kami," pungkasnya. (prokopim)
Edi Harap Pontianak Sejajar dengan Kota Besar di Indonesia
Gelar Apel Terbatas Peringati Hari Jadi ke-250 Kota Pontianak
PONTIANAK - Di usianya yang ke-250 tahun, Kota Pontianak tak ingin ketinggalan dari kota-kota lainnya di Indonesia, terutama dalam hal kemajuan pembangunan. Hari Jadi ke-250 Kota Pontianak ini menjadi momentum Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak beserta seluruh stakeholder dan masyarakat untuk terus membangun meski ditengah pandemi Covid-19 yang masih melanda negeri ini.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengajak seluruh masyarakat agar bersama-sama membangun Kota Pontianak dengan ikut menjaga dan peduli terhadap lingkungan.
"Jangan membuang sampah sembarangan, tanamilah lahan pekarangan dan lahan yang ada dengan tumbuhan sehingga menjadikan kota hijau, sejuk dan asri," ujarnya pada apel puncak Hari Jadi ke-250 Kota Pontianak di depan Kantor Wali Kota Pontianak, Sabtu (23/10/2021).
"Mari kita peduli lingkungan, kita bangun Kota Pontianak agar lebih maju sehingga pada saatnya nanti kita dapat sejajar dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia," ucap Edi optimis.
Ia menambahkan, rangkaian Hari Jadi ke-250 Kota Pontianak diisi dengan berbagai acara dan kegiatan. Kegiatan tersebut dalam upaya melestarikan nilai-nilai budaya Kota Pontianak dan sebagai ajang untuk mempromosikan Kota Pontianak kepada dunia luar. Apalagi Pontianak tidak memiliki sumber daya alam, oleh sebab itu sektor yang memungkinkan untuk dapat dikembangkan adalah sektor jasa dan perdagangan.
"Dengan promosi yang intensif maka kita berharap kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara akan semakin meningkat yang selama ini kurang menguntungkan akibat dampak pandemi Covid-19," ungkapnya.
Tentunya, lanjut Edi, dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan akan memberikan kontribusi pada meningkatnya hunian hotel dan penginapan di Kota Pontianak. Bahkan memberikan dampak bagi meningkatnya pendapatan para pedagang kuliner maupun pengrajin di Kota Pontianak.
"Bagi Pemkot Pontianak tentu akan berpengaruh pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," tutur dia.
Gubernur Kalbar Sutarmidji menuturkan letak Kota Pontianak sebagai ibu kota Provinsi Kalbar yang dahulu dipilih Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie sebagai pendiri Kota Pontianak, sangat strategis. Pasalnya, bila dilihat dalam peta dunia, persimpangan antara Sungai Kapuas dan Sungai Landak memiliki karakter mirip dengan Kota Lyon di Prancis. Meskipun menurutnya bangunan di sisi kiri dan kanannya berbeda dengan yang ada di Pontianak.
"Tapi bukan berarti kita harus ikut itu. Kedepan nuansa tradisional akan menjadi suatu obyek wisata tersendiri. Waterfront Pontianak itu kalau dipoles sedikit sudah menjadi waterfront terbaik yang ada di Indonesia. Kita aja yang tidak merasakannya," ucapnya.
Di masa pandemi ini, kata Sutarmidji, hal yang harus dilakukan Pemkot Pontianak dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah bagaimana melihat dan mencermati peluang-peluang yang bisa digali.
"Harus banyak terobosan-terobosan terutama yang berpengaruh besar terhadap perekonomian," tukasnya.
Dikatakannya, sektor jasa menjadi salah satu yang merasakan dampak akibat pandemi Covid-19. Pontianak sebagai kota perdagangan dan jasa ikut merasakan dampaknya. Pengaruh pandemi terhadap perekonomian sangat besar.
"Tapi kalau inovasinya benar maka itu tidak begitu memberi pengaruh berarti bagi perekonomian," imbuh Sutarmidji.
Sultan Pontianak, Sultan Syarif Mahmud Melvin Alkadrie mengapresiasi kinerja Pemkot Pontianak dalam membangun Kota Pontianak yang kini telah menginjak usia 250 tahun.
"Alhamdulillah kinerja Pemkot Pontianak ini sangat baik. Saya bangga selaku generasi penerus dari leluhur pendiri Kota Pontianak," katanya.
Tidak hanya terkait pembangunan dan kemajuan kota, Sultan juga memberikan apresiasi kepada jajaran Pemkot Pontianak yang telah merawat dan menjaga keharmonisan dalam keberagaman suku dan agama yang ada di Pontianak. Ia menilai keharmonisan dalam keberagaman di Kota Pontianak sudah cukup baik dalam merawat dan menyatukan keberagaman etnis yang ada di Pontianak.
"Sesuai dengan tagline Hari Jadi Kota Pontianak, saya berharap Pontianak menjadi kota yang maju dan tangguh," pungkasnya. (prokopim)
Kasus Covid-19 Turun, Wali Kota : Aktivitas Berangsur Pulih, Ekonomi Tumbuh Kembali
PONTIANAK - Setelah melewati masa-masa sulit terutama pada saat puncak pandemi Covid-19 di bulan Juni dan Juli 2021 lalu, kini saatnya mulai pemulihan terhadap berbagai aktivitas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, hingga saat ini kasus Covid-19 di Kota Pontianak semakin menurun. Untuk itu, ia berharap seluruh aktivitas berangsur pulih dan ekonomi tumbuh kembali.
"Sehingga roda perekonomian mulai bergerak kembali dan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat," ujarnya usai menjadi narasumber dalam dialog bertemakan 'Pontianak Tangguh, Ekonomi Tumbuh' di Halaman Kantor Wali Kota Pontianak, Selasa (19/10/2021).
Kendati pandemi belum berakhir, Edi berharap aktivitas di Kota Pontianak berjalan lancar dan roda perekonomian tidak lumpuh. Masyarakat juga diharapkan tetap semangat dan tangguh dalam menjalani segala aktivitasnya. Hal itu menjadi modal dasar untuk lebih cepat lagi dalam melangkah menjadi kota yang lebih maju. Untuk mendukung itu, pihaknya sudah memberikan kelonggaran dan mengizinkan sejumlah aktivitas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Dengan begitu, masyarakat bisa memanfaatkan peluang untuk berusaha dan beraktivitas.
"Kita tetap fokus terhadap pelayanan dasar, kemudian menciptakan ruang-ruang publik agar ramai dikunjungi masyarakat," tuturnya
Menurut data terkini, kasus Covid-19 di Kota Pontianak mulai menurun. Hal tersebut tergambar dari jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Pontianak sebanyak empat pasien. Tingkat hunian rumah sakit pasien konfirmasi positif Covid-19 jumlahnya juga sudah di bawah lima orang. Sementara capaian vaksinasi di Kota Pontianak sudah 61,4 persen. Dia optimis akhir Oktober 2021 target 70 persen vaksinasi bisa tercapai.
"Kita harapkan kasus Covid-19 tidak bertambah sehingga kita bisa menuju zona hijau," ucap Edi. (prokopim)