,
menampilkan: hasil
Edi Kamtono Inginkan Sungai Kapuas Wajah Terdepan Kota
Pembangunan Waterfront Kapuas Indah-Senghie Dimulai
PONTIANAK - Pembangunan waterfront di tepian Sungai Kapuas masih berlanjut. Kali ini mulai dari Kapuas Indah hingga ke Pelabuhan Senghie. Pemancangan tiang pertama menandai dimulainya pembangunan waterfront di kawasan itu. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan pembangunan promenade di waterfront segmen Kapuas Indah hingga ke Senghie panjangnya sekitar 990 meter dengan lebar 10 meter. Kawasan di sekitarnya juga akan dilakukan penataan. "Bangunan yang ada harus dipotong karena berdasarkan Garis Sempadan Sungai (GSS) sesuai Undang-undang adalah 15 meter sehingga akan dilakukan penataan di tepian Sungai Kapuas ini," ujarnya usai pemancangan tiang pembangunan waterfront di dermaga Kapuas Indah, Rabu (20/1/2021).
Ia mengungkapkan, lahan yang berada di sepanjang GSS merupakan tanah negara jadi setiap warga negara wajib untuk mendukung pembangunan waterfront ini. Waterfront tersebut nantinya akan terintegrasi dari Taman Alun-alun Kapuas hingga Kamboja. "Selanjutnya akan kita lanjutkan lagi dari Kamboja hingga Kampung Bangka demikian juga di wilayah Pontianak Timur dan Utara," katanya.
Edi menginginkan tepian Sungai Kapuas menjadi wajah terdepan Kota Pontianak. Dengan demikian keberadaan waterfront menjadi sebuah daya tarik bagi yang mengunjunginya. "Sehingga Sungai Kapuas tidak lagi sebagai bagian belakang tapi wajah Kota Pontianak," ungkap dia.
Pembangunan promanade waterfront tersebut menelan anggaran Rp49 miliar dengan bersumber APBD Kota Pontianak. Sementara pembangunan berjalan, aktivitas pekerjaan tidak akan mengganggu pelabuhan yang ada. "Sehingga untuk sementara masih bisa beraktivitas karena pengerjaan bisa dilakukan dari sungai," imbuh Edi.
Pembangunan waterfront tersebut dilaksanakan secara multiyears, yakni selama tiga tahun hingga tahun 2022. Namun dirinya berharap pada akhir 2021 mendatang sudah rampung. Pembangunan waterfront tersebut mengusung konsep modern tetapi tetap memperhatikan ciri khas kearifan lokal," sebutnya.
Kearifan lokal yang akan melekat pada promenade ini diantaranya dengan menyisipkan material berbahan kayu dan ukiran. Wujud akhir waterfront setelah rampung nantinya diyakininya akan lebih atraktif dan komunikatif serta Instagramable. Menariknya lagi, banyak spot-spot menarik yang bisa menjadi obyek foto di lokasi sepanjang waterfront.
Beberapa segmen akan menunjukkan ciri khas Kota Pontianak misalnya bahan kayu dan ukiran. Waterfront tersebut akan lebih aktraktif dan komunikatif serta Instagram able. Misalnya akan ada spot foto yang menarik di lokasi Waterfront. Waterfront tersebut juga akan lebih hijau dengan memperbanyak tanaman-tanaman yang besar. "Tentu diharapkan pelaksanaannya berjalan lancar sesuai dengan yang telah direncanakan dan kita harapkan tidak ada kendala," harapnya. (prokopim)
Wali Kota Edi Kamtono Minta Pejabat Harus Peka Layani Masyarakat
Lantik 13 Pejabat Eselon Dua, 18 Eselon Tiga dan 2 Eselon Empat
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono melantik sebanyak 13 pejabat setingkat eselon dua di jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota, Selasa (19/1/2021). Dua diantaranya Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Firayanta dan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Derry Gunawan. Kedua pejabat tersebut merupakan hasil seleksi open bidding untuk mengisi jabatan itu. Sementara 11 pejabat eselon dua lainnya dirotasi.
Edi mengatakan, kedua pejabat eselon dua hasil dari seleksi open bidding itu dilantik berdasarkan rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) yang diusulkan oleh Tim Panitia Seleksi (Pansel). Hasil ini melalui proses yang cukup panjang untuk mengisi jabatan yang kosong melalui proses seleksi dan mengambil ranking pertama. "Jadi harus atas persetujuan dan rekomendasi dari KASN, setelah ada rekomendasi baru kita lakukan pelantikan," katanya.
Sedangkan pejabat yang dirotasi merupakan hasil dari seleksi job fit. Hal ini sudah sesuai prosedur sesuai Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN. Edi menyebut, tidak menutup kemungkinan ke depan akan dilakukan job fit kembali. "Termasuk kita akan melakukan seleksi untuk pejabat eselon dua yakni Kesbangpol, Tenaga Kerja dan pejabat yang pensiun. Jadi roda organisasi harus tetap berjalan," tuturnya.
Edi menekankan kepada pejabat yang baru dilantik untuk menjalankan tugas sebaik-baiknya sesuai tugas pokok dan fungsi. Ia juga berpesan agar para pejabat saling berkoordinasi terkait perkembangan yang terjadi di lapangan. "Pejabat harus peka, berikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," ujarnya.
Selain melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama setingkat eselon dua, Wali Kota juga melantik Pejabat Administrator setingkat eselon tiga sebanyak 18 orang dan Pejabat Pengawas setingkat eselon empat sebanyak dua orang. Adapun nama-nama pejabat setingkat eselon dua yang dilantik adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Firayanta, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman Derry Gunawan, Kepala Dinas Sosial Darmanelly, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Junaidi, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Syarif Saleh, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Haryadi S Triwibowo, Kepala Satpol PP Syarifah Adriana, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Multi Juto Bhatarendro, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Saptiko, Kepala Dinas Penanaman Modal Tenaga Kerja dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tinorma Butar Butar, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Yuni Rosdiah, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pembangunan Aswin Djafar dan Asisten Administrasi Umum Hidayati. (prokopim)
Raih Medali Emas Olimpiade Bahasa Inggris di Italia, Wali Kota Apresiasi Prestasi Kerensia
PONTIANAK - Kerensia Valeria, pelajar SMP Tunas Bangsa asal Kota Pontianak berhasil meraih medali emas dalam Olimpiade Bahasa Inggris di Italia. Kejuaraan terbesar bahasa inggris ini, diikuti pelajar dari 60 negara di seluruh dunia. Kerensia Valeria menjadi orang Indonesia pertama yang meraih medali emas dalam sejarah sepanjang olimpiade ini dilaksanakan delapan tahun terakhir.
Kejuaraan ini digelar oleh Global Hippo Association bersama Mizzou Academy dibawah naungan University of Missouri, USA.
Dari Indonesia sendiri yang mengikuti babak penyisihan mencapai 20 ribu orang. Namun Kerensia Valeria yang berasal dari Pontianak, berhasil maju ke babak final bersama delapan orang lainnya di akhir tahun 2020 kemarin. Terkait pandemi yang tengah melanda dunia, akhirnya final diadakan secara online.
Meskipun masih dalam suasana pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh dunia, tidak menyurutkan siswa Kalbar untuk berprestasi di tingkat dunia.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi atas prestasi yang berhasil ditoreh Kerensia. Hal ini dinilainya sebagai bukti bahwa sumber daya manusia (SDM) di Kota Pontianak tak kalah unggulnya dengan dunia luar. "Saya atas nama Pemerintah Kota Pontianak mengucapkan selamat kepada Kerensia karena telah mengharumkan nama Kota Pontianak dan Provinsi Kalbar khususnya dan Indonesia umumnya di tingkat dunia," ujarnya, Senin (18/1/2021).
Ia menambahkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak tahun 2020 mencatat nilai tertinggi di Provinsi Kalbar yakni 79,44. Menurutnya, ada dua sektor yang menjadi prioritas untuk mempertahankan dan meningkatkan IPM di Kota Pontianak, yakni sektor pendidikan dan kesehatan. Kualitas SDM ditentukan oleh dua sektor tersebut sebab pengaruhnya besar terhadap peningkatan IPM. Pontianak meraih IPM tertinggi di Kalbar karena dari sisi harapan lama sekolah tertinggi yakni 15 tahun. "Dengan kondisi IPM Kota Pontianak yang terus naik dari tahun ke tahun, dapat diartikan bahwa pembangunan manusia di Kota Pontianak cenderung semakin baik," tuturnya.
Edi menambahkan, pihaknya terus berupaya mendongkrak IPM tahun-tahun berikutnya. Selain itu tak kalah pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. "Sehingga pertumbuhan ekonomi juga meningkat dan angka pengangguran bisa ditekan," imbuhnya.
Ayah dari Kerensia, Christiansen, mengatakan, setiap ujian yang dilalui putrinya, angka yang berhasil diraih nilainya 100 poin, tanpa ada kesalahan. "Bangga rasanya Kerensia Valeria bisa menjadi orang Indonesia pertama yang meraih juara," kata warga yang berdomisili di Jalan Suprapto Pontianak.
Dirinya berharap Kerensia bisa terus mengharumkan nama Indonesia, khususnya Kalbar. Anak ketiga dari pasangan Christiansen dan Vitalia Lim ini memang sejak kecil kerap menorehkan berbagai prestasi. Sebelum meraih medali emas di olimpiade ini, beberapa prestasi sudah pernah ditorehkan oleh pelajar Kalbar ini. Diantaranya menjadi peserta termuda dan peraih medali di Olimpiade Matematika Nasional 2018. Selain itu, Kerensia juga pernah menyabet medali perak di Olimpiade Matematika di Varna, Bulgaria tahun 2018.
Tak berhenti disitu, tahun 2019 Kerensia juga meraih medali perak di Olimpiade Matematika dan Sains di Hanoi, Vietnam. (prokopim)
Jalin Kemitraan dengan Perusahaan, Dorong UMKM Naik Kelas
Wali Kota Dukung Kreativitas dan Inovasi UMKM
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyambut baik arahan Presiden RI Joko Widodo kepada Badan Kerjasama Penanaman Modal (BKPM) untuk menjalin kerjasama atau kemitraan antara perusahaan besar dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal tersebut sejalan dengan harapan pelaku UMKM yang menginginkan adanya dukungan dari perusahaan-perusahaan yang sudah mapan. Di Kota Pontianak tidak sedikit perusahaan yang bisa dijajaki untuk bekerjasama dengan UMKM yang ada. "Tujuan kemitraan tersebut untuk mengangkat harkat dan martabat UMKM agar bisa naik kelas serta pemerataan kesejahteraan," ujarnya saat menghadiri penandatanganan kerjasama dalam rangka Kemitraan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan UMKM yang disaksikan oleh Presiden RI melalui video conference di Ruang Pontive Center, Senin (18/1/2021).
Pihaknya sudah memiliki data UMKM di Kota Pontianak yang bergerak di berbagai bidang walaupun belum optimal. Ia menambahkan, bentuk kerjasamanya bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya saja kerjasama suplai bahan baku untuk UMKM, pemasaran, transfer teknologi dengan memberikan pembinaan atau pelatihan. "Supaya bisa mensuplai bahan baku dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk produksi," katanya.
Saat ini, lanjut dia, pelaku UMKM masih banyak yang terbentur dengan masalah permodalan, packaging, kualitas hingga pemasaran. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus memberikan dukungan terhadap UMKM, diantaranya dengan mempermudah proses perizinan. "Kemudian mempermudah akses untuk mendapatkan informasi baik permodalan, pengemasan, pemasaran dan pembinaan bisnis," ungkap Edi.
Pelaku UMKM yang baru memulai kiprahnya juga harus diberikan semangat. Namun ia mengingatkan agar dalam aktivitas usaha atau berdagang tidak berlokasi pada tempat-tempat yang dilarang. "Tentu pemerintah akan memikirkan tempat di mana yang cocok untuk mereka berusaha dan bisa mendukung program kita untuk keindahan maupun destinasi kuliner," sebutnya.
Ada pula pelaku usaha yang membuat tempat kuliner yang mampu menampung sekitar 40 UMKM. Upaya ini sebagai bentuk partisipasi pengusaha untuk mengangkat UMKM naik kelas. Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, memang berdampak terhadap hampir seluruh UMKM. Rerata omzetnya menurun bahkan ada yang tutup karena tidak mampu untuk memenuhi operasionalnya. Kemudian daya beli masyarakat juga masih rendah. "Sehingga upaya kreativitas dan inovasi dari UMKM perlu dilakukan kolaborasi dengan teknologi," imbuhnya.
Edi berpendapat, upaya itu untuk menggerakkan produksi supaya tetap produktif serta bisa meningkatkan pendapatan sehingga usaha yang digelutinya berkelanjutan. "Saat ini untuk sektor-sektor kebutuhan pokok seperti bahan pangan terus berjalan, tetapi produk jadinya dilihat dari kreativitasnya," terangnya. (prokopim)