,
menampilkan: hasil
Edi Kamtono Sambut Kedatangan Jenazah Khasanah dan Makrufatul
Serahkan Dokumen Kependudukan kepada Keluarga Korban
PONTIANAK - Isak tangis pecah tatkala dua buah peti jenazah almarhumah Khasanah dan Makrufatul Yeti Srianingsih, korban musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tiba di rumah duka Gang Lamtoro Jalur 3 Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat, Senin (18/1/2021). Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono turut menyambut kedatangan jenazah di rumah duka. "Sebenarnya ada juga jenazah suami dari Makrufatul, yaitu Mulyadi tetapi jenazahnya langsung dibawa ke Kabupaten Sintang," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Edi juga menyerahkan tali asih beserta dokumen kependudukan berupa akta kematian dan kartu keluarga. Dirinya berharap proses pemakaman berjalan lancar. "Kita doakan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kesabaran dan kekuatan menghadapi cobaan ini," ucapnya.
Sejauh ini, lanjutnya, warga Kota Pontianak korban Sriwijaya Air SJ-182 yang tercatat dalam data di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pontianak sebanyak 11 orang. Sementra ini, sudah ada empat jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182 rute penerbangan Jakarta - Pontianak yang telah tiba di Pontianak. "Hingga saat ini pihak keluarga maupun Pemerintah Kota Pontianak masih menunggu jenazah lainnya," katanya.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pontianak, Erma Suryani mengatakan pihaknya telah menerbitkan akta kematian bagi korban yang telah teridentifikasi. Sejauh ini telah ada enam dokumen akta kematian yang telah diterbitkan oleh Disdukcapil Kota Pontianak. "Kita telah serahkan enam dokumen kependudukan berupa akta kematian kepada keluarga korban," tuturnya.
Bagi korban yang belum teridentifikasi, saat ini pihaknya terus menunggu informasi dari pusat. Menurut Erma, memang data awal masuk ke Kota Pontianak. Namun setelah dilakukan pengecekan pada data kependudukan atas nama Mulyadi masih tercatat sebagai warga Kabupaten Sintang. "Kemudian untuk Putri Wahyuni, istri Ihsan Adhlan Hakim masih terdata sebagai warga Pekanbaru," ungkapnya. (prokopim)
289 Nakes yang Hadir, 209 Layak Divaksin
Data Per Tanggal 14 - 16 Januari 2021
PONTIANAK - Jumlah tenaga kesehatan (nakes) di Kota Pontianak yang telah menjalani vaksinasi Covid-19 bertambah. Total secara keseluruhan mulai tanggal 14 hingga 16 Januari 2021, tercatat 209 nakes telah diimunisasi vaksin Sinovac. Sebelumnya, per-tanggal 14 Januari 2021 tercatat 102 nakes telah divaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu mengatakan, untuk jumlah nakes yang melakukan registrasi secara keseluruhan sebanyak 313. Dari jumlah tersebut, 289 orang hadir di faskes yang telah ditunjuk. "Berarti sebanyak 24 orang yang tidak hadir untuk dilakukan vaksin," tuturnya, Minggu (17/1/2021).
Terhadap nakes yang sudah registrasi namun tidak hadir, ia menuturkan, pihaknya akan menelusuri siapa saja mereka yang tidak hadir, mulai dari asal tempatnya bertugas hingga alasan mereka tidak hadir. "Kalau tidak ada alasan kuat dan sengaja bisa dianggap menolak untuk divaksin," ungkap Sidiq.
Pihaknya juga akan melakukan pendekatan kepada mereka yang tidak hadir pada saat pelaksanaan vaksinasi. Apabila yang bersangkutan tetap menolak, maka dapat diberikan sanksi. "Jadi kita lakukan pendekatan dulu, tetapi kalau nakes tersebut menolak untuk divaksin, maka dapat dijatuhi sanksi," katanya.
Sidiq menambahkan, dari 289 nakes yang hadir secara keseluruhan, hanya 209 yang memenuhi kriteria atau layak untuk menjalani vaksinasi. Sementara 42 diantaranya terpaksa ditunda karena kontra indikasi. "Kalau kontra indikasinya belum tertangani, berarti yang bersangkutan belum bisa disuntik vaksin," terang dia.
Kemudian, sebanyak 32 nakes dinyatakan tidak memenuhi kriteria untuk menjalani vaksinasi. Umumnya mereka yang tidak layak divaksin ini karena memiliki penyakit komorbid maupun pernah terkonfirmasi positif Covid-19. "Hal ini diketahui saat calon peserta vaksin menjalani proses screening sebelum dinyatakan layak atau tidak untuk diimunisasi vaksin Sinovac," jelas dia.
Untuk memberikan pelayanan yang maksimal dalam capaian program vaksinasi ini, pihaknya juga menambah jumlah fasilitas kesehatan (faskes) yang melayani vaksinasi. "Sebelumnya sebanyak 36 faskes, ditambah lagi satu faskes sehingga total keseluruhan berjumlah 37 faskes," imbuhnya. (prokopim)
Di Pontianak, 102 Nakes Sudah Divaksin
Per-14 Januari 2021
PONTIANAK - Jumlah tenaga kesehatan (nakes) Kota Pontianak yang terdaftar untuk menjalani vaksinasi Covid-19 tercatat sebanyak 134 orang. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu menerangkan, jumlah tersebut berdasarkan laporan per tanggal 14 Januari 2021. "Dari jumlah tersebut, yang hadir sebanyak 132 orang dan yang memenuhi kriteria untuk divaksin sebanyak 102 orang nakes," jelasnya, Sabtu (16/1/2021).
Sementara itu, sebanyak 18 orang diantaranya terpaksa ditunda dan 12 orang dinyatakan tidak memenuhi kriteria untuk divaksin. Khusus ke-18 nakes yang ditunda vaksinasinya, harus melakukan registrasi ulang kembali. "Kalau kontra indikasinya belum tertangani, berarti yang bersangkutan belum bisa disuntik vaksin," terang Sidiq.
Kemudian, lanjut dia, ke-12 orang nakes yang tidak layak diimunisasi vaksin disebabkan memiliki penyakit komorbid. Hal itu diketahui saat nakes menjalani proses screening sebelum menjalani vaksin. " Jumlah fasilitas kesehatan yang sebelumnya sebanyak 36 faskes, ditambah lagi satu faskes sehingga total keseluruhan berjumlah 37 faskes," tutupnya. (prokopim)
Melihat Dataran Tertinggi di Pontianak
Sulap Bukit Rel Jadi Destinasi Wisata Baru Pontianak
PONTIANAK - Menjejakkan kaki ke Bukit Rel di Kelurahan Batu Layang Kecamatan Pontianak Utara, seperti mematahkan ingatan soal Kota Pontianak: hingar bingar, tanah datar dan permukaan 0,1-1,5 meter di atas permukaan laut. Di sini, kaki diajak mendaki, merasakan sejuk pohon-pohon tinggi.
Bukit Rel memiliki ketinggian kurang lebih 40 meter. Dulunya, ada dua bukit. Bekas kerukan batu dan tanah Belanda ketika membangun kota. Hingga kini, tinggal satu bukit berdiri dengan sisa-sisa peninggalan seperti rel dan reruntuhan bekas bangunan pemecah batu.
Di puncak, juga terdapat pantak--lokasi ritual adat Dayak. Keberagaman juga tampak lantaran kawasan itu dihuni berbagai suku. Cocok untuk pengembangan wisata berbasis alam dan budaya.
Lokasinya cukup mudah dijangkau. Dari pusat kota, berjarak 30 menit ke jalan utama yakni Jalan Panca Bakti, samping Kantor Lurah Batu Layang. Dari tepi jalan besar, masuk tiga kilometer ke dalam.
Dengan bersepeda, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono bersama anggota Rumah Komunitas Pontianak (Rumpon) menuju Bukit Rel yang memiliki nilai histori bagi kota berjuluk Khatulistiwa ini. Kegiatan bersepeda yang digagas Rumpon bertajuk 'Bersih Wisata Bukit Rel' dalam rangka kolaborasi penggiat komunitas bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.
Edi menyambut baik gagasan menjadikan Bukit Rel sebagai kawasan wisata baru di Pontianak. Dengan potensi Bukit Rel ini dinilainya sebagai destinasi alternatif yang bisa dikunjungi masyarakat. Tahun ini juga, Pemkot Pontianak akan memulai pembangunan jembatan termasuk jalan menuju Bukit Rel. "Kita akan mulai untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitasnya, mungkin dalam dua tahun diperkirakan rampung," ujarnya saat berada di atas Bukit Rel, Sabtu (16/1/2021).
Ia menambahkan, Pemkot Pontianak akan menjadikan kawasan Bukit Rel dengan lingkungan yang tetap asri beserta hutan lindungnya sehingga masyarakat sekitar bisa memanfaatkan potensi yang ada untuk kesejahteraan. Tak kalah pentingnya bagaimana menjaga lingkungan untuk kelestarian alam bagi anak cucu ke depan. "Saya yakin kawasan ini menjadi potensi wisata, termasuk wisata religi yang ada di Bukit Rel," kata Edi.
Juliansyah, Ketua Rumpon mengatakan, tidak sedikit masyarakat yang belum mengetahui keberadaan Bukit Rel ini. Oleh sebab itu, melalui kegiatan funbike yang digelar ini, dirinya berharap Bukit Rel mulai banyak dikenal oleh masyarakat. "Tujuan kita melaksanakan kegiatan ini untuk membantu memperkenalkan Bukit Rel sebagai destinasi wisata baru di Pontianak," tuturnya.
Selaku penggiat komunitas, Juliansyah mengapresiasi kepedulian Pemkot Pontianak untuk mengembangkan kawasan Bukit Rel sebagai tempat wisata baru di Pontianak. Selain itu, ada juga komunitas sepeda yang berencana membuat trek sepeda di kawasan ini. "Mudah-mudahan penggiat komunitas dan masyarakat sekitar Bukit Rel saling bersinergi dan bahu membahu untuk membuka kawasan wisata di Bukit Rel ini," ucapnya. (prokopim)