,
menampilkan: hasil
Puasa Momentum Ujian Kesabaran di Tengah Pandemi
Wali Kota Edi Kamtono : Ketaatan Beribadah Bagian dari Nilai Kesabaran
PONTIANAK - Puasa Ramadan menjadi momentum menguji kesabaran umat Islam dalam menghadapi pandemi Covid-19. Betapa tidak, hampir semua aspek kehidupan terdampak akibat pandemi. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan bahwa ketaatan beribadah menjadi bagian dari nilai kesabaran manusia. Selain itu, kesabaran juga tidak terlepas dari bagaimana menghadapi musibah dari Tuhan seperti halnya pandemi Covid-19. "Oleh sebab itu apabila kita bisa melewati dan bersabar menahan diri, semua akan dilewati dengan baik. Semoga pandemi ini segera berakhir dari muka bumi," ujarnya saat menyampaikan tausiyah singkat sebelum salat tarawih berjamaah di Masjid Al Ikhlas Jalan H Agus Salim Kelurahan Benua Melayu Darat Kecamatan Pontianak Selatan, Selasa (13/4/2021).
Edi berharap bulan Ramadan tahun ini menjadi bulan terbaik untuk beribadah. Di bulan penuh berkah ini pula menjadi momentum meningkatkan ketaatan dan ketakwaan kepada Allah, SWT. Apalagi jumlah penduduk muslim di Kota Pontianak mencapai 72 persen. Jika berbicara perihal muslim tentu berkaitan dengan ketaatan terhadap Al Qur'an dan hadits. Sehingga bisa menciptakan kota yang aman dan tentram serta damai. "Warga saling toleransi dan gotong royong serta membantu," kata Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Pontianak ini.
Terkait dengan pelaksanaan ibadah di tengah pandemi, dirinya mengingatkan agar setiap jamaah mentaati protokol kesehatan secara ketat. "Kita semua harus terus berupaya taat dan patuh terhadap protokol kesehatan yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan," jelas Edi.
Meskipun vaksinasi Covid-19 sudah berjalan, namun protokol kesehatan tetap menjadi prioritas dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Di Kota Pontianak aktivitas sudah mulai berjalan dengan kehidupan normal baru. "Tim penegakan disiplin Satgas Covid-19 seperti Satpol PP, TNI dan Polri rutin menjalankan tugasnya untuk mengingatkan masyarakat betapa pentingnya protokol kesehatan," pungkasnya. (prokopim)
Perkuat Sistem, Integritas dan Komitmen Cegah Korupsi
Wali Kota Dukung Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Stranas PK 2021-2022
PONTIANAK - Perbaikan sistem pencegahan korupsi menjadi kunci memutus mata rantai peluang terjadinya korupsi, pungutan liar (pungli), gratifikasi dan lainnya. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, selain memperkuat sistem, integritas dari aparatur pemerintah dan komitmen para pejabat pemerintahan juga menjadi bagian terpenting dalam pencegahan korupsi. "Dengan sistem yang baik dan teraplikasi dengan IT serta didukung integritas dan komitmen aparatur bisa menutup peluang untuk terjadinya penyimpangan anggaran," ujarnya usai menghadiri Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Strategi Nasional (Stranas) Pencegahan Korupsi (PK) 2021-2022 secara virtual di Ruang Pontive Center, Selasa (13/4/2021).
Dalam membangun sistem memang tidak mudah karena membutuhkan biaya dan ahli yang mampu membuat sistem dengan baik. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak telah menerapkannya dalam tata kelola pemerintahan melalui aplikasi yang terintegrasi. "Pemerintah pusat juga telah menyarankan dengan regulasi dan sistem yang ada," sebutnya.
Pemkot Pontianak terus berupaya memperbaiki kelemahan sistem yang sudah terbangun agar pelayanan kepada masyarakat optimal. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Anggaran dan Akuntansi Keuangan Daerah (SIMAKDA), pembayaran pajak secara online maupun pelayanan perizinan online merupakan implementasi dari sistem yang dibangun Pemkot Pontianak. "Jika kita bisa memonitor semua gerak pelayanan maka percepatan pelayanan dan peluang penyimpangan akan tertutup," pungkasnya. (prokopim)
Penyesuaian Jam Kerja Selama Ramadan
SE Wali Kota Pontianak Nomor 9/BKPSDM/2021
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melakukan penyesuaian jam kerja selama bulan suci Ramadan 1442 Hijriyah. Hal itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Pontianak Nomor 9/BKPSDM/2021 tentang jam kerja selama bulan suci Ramadan 1442 H.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Mulyadi menerangkan, penyesuaian jam kerja selama bulan puasa ini mengacu pada SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) RI Nomor 9 tahun 2021 tanggal 9 April 2021 tentang penetapan jam kerja pada bulan Ramadan 1442 Hijriyah bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan instansi pemerintah. "Jadi, selama bulan puasa, ada penyesuaian jam kerja bagi ASN di lingkungan Pemkot Pontianak," ujarnya, Senin (12/4/2021).
Ia menambahkan, jumlah jam kerja per minggu selama bulan Ramadan adalah 32,5 jam. Sedangkan jadwal jam kerja yang ditetapkan terbagi menjadi dua kategori, yakni jam kerja bagi unit kerja yang memberlakukan lima hari kerja dan enam hari kerja. Bagi unit kerja yang memberlakukan lima hari kerja, Hari Senin hingga Kamis masuk mulai pukul 07.30 - 14.30 WIB, dengan waktu istirahat pukul 12.00 - 12.30 WIB. "Khusus Hari Jumat, masuk mulai pukul 07.30 - 15.00 WIB, dengan waktu istirahat pukul 11.30 - 12.30 WIB," terangnya.
Sedangkan bagi unit kerja yang memberlakukan enam hari kerja, Hari Senin hingga Kamis dan Sabtu, masuk mulai pukul 07.30 - 13.30 WIB, dengan waktu istirahat pukul 12.00 - 12.30 WIB. "Hari Jumat, masuk mulai pukul 07.30 - 13.30 WIB, dengan waktu istirahat pukul 11.30 - 12.30 WIB," jelas Mulyadi.
Dengan diterbitkannya SE itu, ia meminta kepada seluruh ASN di lingkungan Pemkot Pontianak untuk mematuhi ketentuan tersebut di atas. "Para ASN diharapkan tetap disiplin mematuhi jam kerja yang sudah ditetapkan tersebut," pungkasnya. (prokopim)
Tahun Ini Tanpa Festival, Permainan Meriam Karbit Dipersilakan
PONTIANAK - Meskipun festival meriam karbit ditiadakan di tengah pandemi, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mempersilakan permainan tradisional tersebut di bulan Ramadan. Meriam karbit merupakan permainan rakyat yang menjadi tradisi setiap bulan Ramadan dan malam Idulfitri di Kota Pontianak. Meriam karbit terbuat dari bahan kayu dengan karbit sebagai bahan bakar untuk membunyikannya. "Kita tidak menggelar festival meriam karbit tahun ini, tetapi jika masyarakat ingin memainkannya dipersilakan," ujarnya, Senin (12/4/2021).
Ia menekankan agar selama memainkan meriam karbit, warga tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan Covid-19. Menurutnya, permainan meriam karbit merupakan bagian dari budaya masyarakat Kota Pontianak. "Mulai bulan Ramadan boleh dimainkan, tapi untuk festivalnya kita tiadakan," ucapnya.
Tradisi Festival Meriam Karbit yang biasa digelar rutin setiap tahunnya pada malam menyambut Hari Raya Idulfitri di Kota Pontianak, tahun ini juga ditiadakan seperti tahun 2020 lalu. Langkah itu diambil sebagai upaya mencegah kerumunan orang di tengah kondisi pandemi Covid-19. "Dalam suasana keprihatinan menghadapi pandemi Covid-19, saya mengajak seluruh pihak, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat dan paguyuban bersinergis untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19," imbuh Edi.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Jejen menerangkan, Festival Meriam Karbit ditiadakan lantaran masih dalam kondisi pandemi Covid-19. "Kita akan menginformasikan kepada masyarakat bahwa festival meriam karbit tidak dilaksanakan tahun ini," tuturnya.
Pihaknya telah melakukan komunikasi kepada komunitas meriam karbit terkait hal tersebut. Hasil komunikasi pihaknya dengan komunitas meriam karbit, mereka bisa menerima keputusan ditiadakannya festival tersebut. Mereka juga memahami bahwa dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini harus dilakukan secara bersama-sama. "Kita mengikuti anjuran pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19," sebut Jejen.
Saat ini, kata dia, di Kota Pontianak terdapat sekitar 40 kelompok meriam karbit. Seluruh kelompok tergolong aktif sebagai wujud melestarikan budaya di Kota Pontianak. "Permainan meriam karbit di Kota Pontianak telah menjadi warisan budaya tak benda sehingga hal ini harus kita lestarikan," pungkasnya. (prokopim)