,
menampilkan: hasil
Bahasan: Kedepankan Adab Saat Berdakwah di Medsos
PONTIANAK - Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengajak setiap orang, khususnya mahasiswa di Kota Pontianak untuk bijak menggunakan media sosial. Apalagi dengan akses tidak terbatas di jejaring internet menjadi kekhawatirannya untuk segera dibentengi.
“Kita memerlukan pengarah yang juga terbiasa berdakwah sekaligus ahli di media sosial,” katanya usai membuka Workshop Dakwah Digital Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, di Aula Rumah Jabatan Wakil Wali Kota, Jumat (13/1/2023).
Dunia digital kian ramai lewat teknologi terbarukan. Media sosial mengalami kemajuan yang signifikan, membuat siapapun dengan mudah mendapatkan informasi dari banyak arah. Oleh karenanya, Bahasan berharap kepada mahasiswa manajemen dakwah IAIN Pontianak khususnya, untuk bisa menjadi penyeimbang bagi masyarakat yang terpapar informasi negatif.
“Manfaatkan media yang ada saat ini untuk menyebarkan pesan positif, sehingga masyarakat perlahan meninggalkan informasi negatif tersebut,” pesannya.
Keberadaan dakwah digital di Kota Pontianak sendiri dinilai Bahasan sudah ada. Hal ini membuktikan respon terhadap zaman yang proaktif. Kendati begitu, dirinya meminta pegiat dakwah di media sosial untuk mengedepankan sopan santun dan adab tanpa adanya paksaan.
“Karena sejatinya dakwah itu seperti berbagi nasihat baik, tidak bisa memberi nasihat marah-marah. Yang ada orang malah lari. Niatkan untuk menyebarkan kebaikan kepada sesama,” ungkapnya. (prokopim)
Tembus Rp536 Miliar, Edi Sebut Perolehan PAD Rekor Tertinggi Sepanjang Tahun
PONTIANAK - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pontianak berhasil menembus Rp536 miliar. Perolehan tersebut membukukan rekor tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan, capaian ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam meningkatkan APBD dan pendapatan daerah.
"Sektor pendapatan penting untuk terus ditingkatkan dengan menggali potensi-potensi yang ada," ujarnya usai melantik pejabat administrator dan pengawas di lingkungan Pemkot Pontianak, Jumat (6/1/2023).
Terlebih, lanjutnya, Kota Pontianak tidak memiliki sumber daya alam, selain mengandalkan perdagangan dan jasa dalam perolehan pajak daerah dan retribusi yang menjadi sumber pendapatan daerah.
"Akan tetapi kita juga memaklumi kondisi ekonomi nasional dimana APBN juga tertekan akibat kenaikan harga BBM, inflasi dan lainnya sehingga berdampak pula terhadap daerah," kata Edi.
Dirinya berharap tahun ini lebih banyak lagi potensi-potensi pendapatan yang tergali. Optimalisasi PAD ini menjadi penting karena berkaitan dengan pembangunan sebagai sumber pembiayaan. Adapun sektor yang memiliki potensi besar dalam perolehan PAD di antaranya pajak restoran, hiburan dan parkir. Sebagai ilustrasi, dari potensi pajak parkir bisa ditilik dari jumlah mobil di Kota Pontianak yang hampir mencapai 25 ribu unit. Kemudian kendaraan bermotor roda dua sekira 140 ribu unit. Dari jumlah itu, diprediksi 80 persen kendaraan-kendaraan tersebut beroperasi, jika diasumsikan setengahnya parkir maka tentu potensi perolehan pendapatan dari pajak parkir cukup besar nilainya.
"Kita optimis targetkan pendapatan pada 2023 akan optimal dengan inovasi-inovasi yang lebih baik lagi," terangnya.
Edi menuturkan, pihaknya akan menggenjot pembangunan di tahun 2023 untuk menuntaskan yang sudah atau baru berjalan. Misalnya menyempurnakan pembangunan waterfront, Mal Pelayanan Publik, jalan lingkungan, jalan dalam kota, drainase, trotoar, fasilitas perkantoran dan sekolah dan lainnya.
"Semua itu menjadi prioritas kami dalam menggenjot pembangunan di Kota Pontianak," pungkasnya. (prokopim/kominfo)
Wako Minta PPK Bersikap Profesional dan Netral
Pelantikan 30 PPK se-Kota Pontianak Jelang Pemilu 2024
PONTIANAK - Sebanyak 30 orang Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Kota Pontianak dilantik untuk melaksanakan tugas pada Pemilu 2024 mendatang. Pelantikan dilakukan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pontianak Deni Nuliadi di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota, Rabu (4/1/2023).
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut, mereka yang dilantik menjadi PPK tersebut merupakan orang-orang terpilih yang telah melalui tahapan-tahapan seleksi secara terbuka dan online. Sehingga masyarakat umum pun dapat ikut memantau dan melakukan pengawasan pada seleksinya.
"Saya menaruh harapan kepada PPK yang baru saja dilantik ini agar menjadi anggota PPK yang berkualitas dan independen, tidak memihak dan netral dalam posisi sebagai penyelenggara Pemilu khususnya pada tingkat kecamatan," ujarnya usai menghadiri pelantikan.
Edi mengapresiasi KPU Kota Pontianak yang dinilai hingga saat ini masih on the track pada prinsip-prinsip Pemilu, terutama implementasi seleksi pembentukan Badan Adhoc, PPK dan PPS yang saat ini masih berlangsung.
"Saya melihat bahwa beban berat yang akan dilaksanakan PPK dan PPS kedepan karena mengingat Pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang ada empat Pemilu, pemilihan anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota," jelasnya.
Selain itu, satu pemilihan yang juga menjadi atensi semua pihak yakni pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas Kota Pontianak, tidak terpecah belah dan terkotak-kotak karena adanya perbedaan pilihan politik.
"Mari kita ciptakan suasana Pemilu dengan damai dan suka cita, saya harapkan situasi di Kota Pontianak tetap tertib, aman dan damai sehingga pelaksanaan Pemilu di kota ini bisa menjadi percontohan bagi daerah lainnya," imbuhnya. (prokopim)
PPKM Resmi Dicabut, Edi Imbau Warga Lanjutkan Kebiasaan Hidup Sehat
Pemkot Hadiri Rakor Pencabutan Kebijakan PPKM
PONTIANAK - Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah resmi dicabut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Penyesuaian terhadap pencabutan status juga tengah digencarkan di berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali Kota Pontianak.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut, kendati kebijakan telah dicabut dirinya meminta masyarakat tidak meninggalkan kebiasaan hidup sehat, terutama ketika berada di kerumunan.
“Kita tetap mewaspadai, itu juga sudah jadi arahan pemerintah pusat. Selain itu kita minta segera lengkapi vaksinasi,” terangnya usai rapat koordinasi bersama pemerintah pusat melalui zoom meeting, di Ruang Pontive Center, Senin (2/1/2023).
Semangat pemulihan dan kebangkitan ekonomi dapat dilihat dari kondisi di lapangan, dimana kegiatan masyarakat berjalan normal tanpa pembatasan yang ketat meski selalu dilakukan pengawasan. Edi menyebut, pencabutan kebijakan PPKM ini belum termasuk perubahan status pandemi menjadi endemi. Dirinya mengatakan, yang berwenang melakukan itu hanyalah WHO.
“Aktivitas sudah berjalan normal, tidak ada pembatasan kapasitas juga kalau ada kegiatan. Yang diprioritaskan adalah persiapan dan kewaspadaan, misalnya di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya,” paparnya.
Inisiatif masyarakat menentukan situasi Covid-19 di Pontianak. Kedewasaan yang telah dimiliki warga selama menghadapi pandemi pun dinilainya akan berpengaruh. Meski penggunaan masker hanya pada tempat dan kondisi tertentu, namun masyarakat bisa menyesuaikan kapan dan dimana mengenakan masker.
“Masyarakat sekarang sudah cerdas, kalau ada keramaian atau tidak enak badan, mereka otomatis akan mengenakan masker. Pulang ke rumah cuci tangan. Kaitan masker ini tidak hanya Covid, bisa juga sakit lain. Bagi yang ingin tetap mengenakan masker, silahkan saja,” ungkapnya.
Angka pencapaian vaksinasi Kota Pontianak dijelaskan Wako. Vaksinasi pertama sudah 93 persen, sedangkan capaian vaksinasi kedua telah menyentuh 75 persen. Sebagai bentuk kewaspadaan, dirinya mengimbau agar warga melengkapi vaksinasi.
Dalam kesempatan rakor tersebut juga digunakan untuk mengevaluasi hasil capaian pada sektor perekonomian di masing-masing wilayah. Edi menyampaikan, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pontianak mencapai 94 persen.
“Belanja kita juga sudah bagus. Stok di pasar aman,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)